NovelToon NovelToon
Cinta Senja Untuk Awan

Cinta Senja Untuk Awan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / Mengubah Takdir
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Diana Suryandari

Mencertakan tentang gadis miskin dari desa Senja Rinjani yang menjadi asisten rumah tangga. stelah beberapa tahun bekerja,anak sang majikan Awan Abimana jatuh hati padanya. Cinta mereka sangat manis,meski senja dari kalangan bawah orangtua Awan sangat menyayangi Senja. Apalgi ibu Awan sudah sangat menyayangi Senja sejak awal senja datang kerumahnya sebagai asisten dirumahnya. Nyonya Arumi ibu Awan sangat menginginkan anak perempuan,namun sayang kecelakaan saat Awan masih kecil merenghut rahimnya. itu juga yang menyebabkan awan tidak memiliki saudara. Namun cinta manis mereka tak berlangsung lama setelah Senja melahirkan anak pertamanya Awan bertemu kembali dengan wanita dimasa lalunya. Wanita yang telah menenmani awan sejak lama. Namun mereka harus berpisah saat Awan memutuskan study nya kelyar negri. Wanita bernama Hana itu memilih laki-laki lain yang lebih mapan dan sukses dari Awan. Namun setelah pertemuannya kembali dengan Hana saat Hana menjadi seorang janda hati Awan terus goyah,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Suryandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB II Menjadi Pembantu

Senja berguling-guling dikasurnya. Menikmati kasur yang sangat empuk menurutnya. Lalu dia duduk sambil memantul-mantulkan bokongnya kekasur tersebut, yang begitu empuk menurut Senja.

Tak lama Bi Sari datang dengan baki ditangannya yang berisi sepiring nasi lengkap lauk-pauknya juga segelas minuman dingin yang menggugah selera. Karena senja belum makan apa pun kecuali sarapan saat hendak berangkat tadi seketika matanya berbinar melihat apa yang dibawa bi Sari. Apalagi aroma makanan tersebut begitu menggugah selera Senja seketika perutnya keroncongan meronta-ronta minta diisi.

"Senja Makan dulu?" ucap bi Sari.

"Iya bi,terimakasih Senja laper banget? Sambil senja mengambil piring yang dibawa bi Sari. Sedangkan bi Sari meletakkan nampannya dimeja kecil yang terletak disudut ruangan tersebut. Senja pun langsung berajak kemeja tersebut untuk makan.

"Ya ampun bi,ini luar biasa?" ucpnya dengan mata penuh binar.

" Apa nggak apa-apa bi,bibi kasih senja makan daging , Lengkap sekali ada sayurnya sayurnya juga". Ucap Senja dengan perasaan senangnya.

Dikampung dia makan daging jika saat hari raya qurban saja. Keluarganya tidak mampu membeli makanan mewah seperti daging.

"Ndak apa-apa nduk. Disini semua pekerja diperlakukan sangat baik. Setiap hari kalau untuk makan menu akan berganti-ganti. Sudah ada kokinya sendiri, makanya disini kerja yang giat ya kita bakal sulit menemukan majikan seperti Nyonya Arumi yang sangat baik hati".

"Bibi benar,senja harus giat bekerja,tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan. Senja ingin bisa membantu meringankan beban bapak. Biar ibu juga bisa kembali seperti semula Bi".

"Ya sudah makan dulu ya nduk. Nanti setelah makan kamu bawa kedapur piring kotornya. Piring basah yang habis dicuci kamu taruh rak sebelah kiri. Setelah itu kamu bisa beristirahat sambil menunggu Nyonya Arumi datang". Kata Bi Sari pada Senja.

"Siap bi". Ucap Senja sambil tersenyum menampakan giginya yang rapi.

Senja pun dengan lahapnya menyantap makanan itu. Selesai makan senja langsung menuju dapur seperti arahan bi Sari. Senyumnya yang cantik tak luntur dari wajahnya. Senja sangat bersyukur bisa bekerja disini meski belum tau bagaimana kedepannya. Tapi dia bertekat akan melakukan yang terbaik.

Senja masuk didalam kamarnya lalu masuk dan menguncinya. Dia menuju kamar mandi kecil didalam kamar tersebut,ternyata sudah lengkap didalamnya ada sikat gigi baru,pasta gigi dan juga sabun mandi. Senja segera membersihkan tubuhnya. Setelah selesai dia mengganti bajunya dengan kaos rumahan berwarna ping dan celana panjang berwarna hitam berbahan lentur. Sederhana namun namun terkesan cantik dan sopan,senja merebahkan tubuhnya. Karena lelah tak lama pun dia sudah terlelap begitu pulasnya.

Tak terasa dua jam berlalu jam sudah menunjukkan pukul 16.00 WIB. Senja mengerjab membuka matanya,sesekali menguap dan menghirup udara dalam-dalam. Setelah itu menuju amar mandi membasuh mukanya dan berwudhu. Ya senja akan sholat ashar memang sedikit terlambat karena dia tertidur begitu pulas

Setelah selesai sholat,suara ketokan pintu pu terdengar. Senja seger membukakan pintunya.

Nampak bi Sari didepan pintu.

"Nduk ayo kedepan,nyonya Arumi sudah dirumah sekarang?" ajak bi sari

"Iya bi,ayo?"

Mereka pun berjalan menuju rumah utama. Disana nampak nyonya Arumi duduk santai menikmati tehnya sambil memainkan gadget.

Nyonya Arumi pun menoleh saat mendengar suara tapak tapak kaki berjalan kearahnya. Senyum cantik terukir diwajah wanita usia 45 tahun tersebut. Wajah cantik nan terawat,kulut bersih tanpa noda sedikitpun. Senja yang melihatnya penuh kagum. Padahal wanita itu seusia dengan ibunya namun masih terlihat sangat segar dan cantik. Wajar saja karena perbedaan kondisi finansial mereka juga berbeda,apalagi ibu senja mengalami stroke sudah lama.

"Nyonya,ini ponakan saya Senja yang akan bekerja disini?" Bi sari mengenalkan Senja pada nyonya besar mansion tersebut.

Nyonya Arumi pun melihat senja takjub. Usianya terlihat masih sangat muda. Memiliki wajah cantik,tidak menunjukkan dari kampung. Meski dibalut dengan pakaian sederhana. Rambut panjang dikuncir kuda,leher jenjang dan kulit putih bersih,mata bulat senja seakan menghipnotis Arumi. Karena sudah sangat lama dia menginginkan seorang putri namun dia tidak bisa memilikinya. Sebuah insiden kecelakaan merenggut rahimnya setelah anaknya Awan berusia 4tahun.

"Wah kamu cantik sekali,berapa usia mu?tanyanya.

"Saya berusia 19 tahun nyonya?" jawab senja gugup. Jantungnya saat ini memang sedang tidak baik_baik saja. Senja begitu gugup dan masih sangat sungkan. Menampakkan wajah tegangnya.

Arumi yang melihat itu pun terkekeh kecil. Menurutnya sangat menggemaskan ekspresi Senja. Terkesan masih sangat lugu dan polos.

"Kamu tidak perlu setegang itu sama saya?" ucapnya ramah.

"Disini kamu hanya perlu bersikap jujur dan baik. Tugasmu membersihkan dua ujung kamar yang ada disana,dan sebelahnya itu kamar saya". Ucap Arumi sambil menunjuk kamar yang ada dilantai dua tersebut.

"Selebihnya senja kamu tanya sama bi Sari apa saja yang akan kamu lakukan. Kalian bagi-bagi tugas sendiri mana yang sekiranya belum beres saja. Kalau sudah beres kamu bebas melakukan apa saja". Imbuh nyonya Arumi lagi.

" Baik Nyonya,saya akan lakukan yang terbaik". Ucap senja penuh semangat.

"Baiklah,saya akan keatas untuk istrahat. Bimbing dia bi,tunjukkan apa saja yang belum dia ketahui".

Ucap Arumi kepada bi sari. Dia pun bergegas menuju lantai dua mengguakan lift yang ada terletak disebelah kanan ruang tersebut.

Bi Sari pun menganggukkan kepalanya.

"Baik nyonya,saya akan lakukan perintah nyonya?"

Mereka menuju dapur ternyata disana ada banyak pekerja lainnya. Terhitung lebih dari sepuluh orang,ada tukang kebun,ada dua koki, dan lainnya lengkap dengan seragam berwarno maroon melekat ditubuh mereka. Senja pun bekenalan dengan mereka semua.

"Saya Senja,ponakan Bi Sari dari desa mulai hari ini saya akan bekerja bergabung dengn kalian,mohon bantuan dari kalian semua?",ucap senja ramah.

Lalu salah satu dari koki berperawakan tinggi berkulit sawo matang,dan lumayan masih muda pun menyalami senja, Dia tadi sudah melihat senja dari kejuhan saat senja mencuci piring kotornya. Namun enggan menyapa sebelum dperkenalkan langsung olh Bi Sari.

" Saya rian?" sambil mengulurkan tangannya.

"Semoga kamu betah bekerja disini?" ucapnya lagi.

Setelah itu laki-laki seusia bapak senja dengan berperwan sedang pun juga menyalami senja.

"Perkenalkan aku Budi,kamu bisa memanggilku Pak Budi? Kamu cantik sekali,Bi Sari keterlaluan ponakan cantik begini disuruh jadi pembantu?" guraunya.

Senja pun yang mendengar itu tersenyum kikuk.

"Memangnya orang cantik gak butuh makan?Kerja ya apa saja yang penting halal?" timpal bi Sari

"Awas saja kau menggodanya! Buntut sudah tiga ingat itu". Bi sari melototkan matanya bercanda.

"Aduh bi,bisa habis perkututku dipangkas sama Rini. Jangankan menggoda senja yang cantik begini aku sapa si Sri pembantu sebelah saja aku disuruh tidur diluar beberapa hari. Imbuhnya dengan menatap salah satu asisten rumah tangga disana yang juga tersenyum kearahnya. Lalu juga menyalami senja.

"Hai aku Rini,senang bertemu denganmu?" ucapnya ramah. Rini memang istri dari pak Budi mereka bekerja bersama-sama dimension tersebut,usia mbak Rini ini menurut senja terlalu muda jika dibandingkan dengan Pak budi. Wanita itu jika diihat kisaran usia 35 tahunan. Sedangkan pak Budi kira-kira seusia bapak senja.

"Kamu jangan dengar,aku gak galak kok?". Ucapnya lagi.

"Saya senja mbak?" ucap senja

Lalu wanita berperawakan sedang disebelah Rini pun ikut menyalami senja. Wajahnya kurang bersahabat menurut senja. Dandanannya menor,mungkin usianya lebih muda dari mbak Rini. Dia adalah Arin,seorang janda muda tanpa anak. Setelah perceraiannya dia bekerja dikediaman tersebut. Arin bekerja disana sudah 2tahun ini. Dan sudah lama juga dia menyukai Rian. Tapi Rian tidak pernah meresponnya,dia menjadi kesal kepada Senja karena sejak tadi dia melihat Rian memperhatikan Senja diam-diam penuh kekaguman.

"Aku Arin.kamu pasti disuruh nyonya bersih-bersih dua kamar yang ada dilantai dua kan? Ucapnya.

"Saya senja mbak,senang bertemu berkenalan dengan mbak. Kok mbak tau saya disuruh nyonya membersihkan kamar tersebut? Tanya Senja heran,dia tetap ramah kepada Arin meski berwajah ketus kepadanya.

"Taulah,itu kan kamar dan ruang kerja tuan muda Awan. Dulunya mbak mina yang membersihkan ruangan tersebut. Karena mbak Mina sudah pulang ke kampungnya untuk menikah jadi kamu yang gantiin. Jawabnya sambil tersenyum penuh arti.

"Kamu harus bekerja dengan hati-hati Senja. Tuan muda sangat perfeksionis dia tidak bisa menolerir sedikitpun kesalahan?" timpal mbak Arin.

Senja pun yang mendengarnya menjadi gugup dia menoleh ke bi Sari dengan mata poppy eyes nya menyiratkan ketakutan.

"Tenang senja,kamu bisa belajar pelan-pelan. Saat ini tuan Muda masih di belanda,sebelum Tuan muda kembali bibi yakin kamu sudah bisa memahami apa yang boleh dan tidak boleh,bagaimana cara membersihkan ruangan tersebut agar benar-benar rapi juga bersih". Bi sari mencoba meyakinkan Senja bahwa dia pasti bisa

Senja pun mengangguk paham. Namun dalam hatinya tetap ada ketakutan-ketakutan akan sesuatu yang belum terjadi nntinya.

"Iya bi,senja akan berusaha semaksimal mungkin dan berusaha cepat belajar",ucap senja dengan nada melemah. Namun dihatinya dia bertekat apa pun yang terjadi di tidak akan menyerah.

"Ya sudah ayo kita mulai bekerja lagi,kita harus menyiapkan menu makan malam sesegara mungkin?" Pak Budi menginterupsi mereka semua.

Akhirnya mereka pun beranjak pergi meninggalkan dapur. Mengakhiri sesi perkenalan dengan senja.

"Senja kamu bantu bibi membersihkan meja area ruang makan dan mengelap mejanya. Setelah itu tata piring sendok dan gelas secara rapi dan teratur. Bibi akan mengajarimu?" Bi sari mulai memperlihatkan pada senja cara menggunakan pel juga vacuum cleaner.

Senja pun memperhatikan dan mulai memahami kinerja alat tersebut. Senja pun mulai mulai melakukan tugasnya.

Saat Senja fokus dengan pekerjaannya dari arah luar nampak sosok laki-laki berperawakan tinggi dengan rahang tegas penuh wibawa. Laki-laki itu masuk kedalam rumah.

Karena Senja fokus dengan pekerjaannya tanpa dia sadari berjalan mundur hingga menginjak kaki laki-laki tersebut. Spontan dia menjerit kaget sendiri,karena dari tadi disana dia sendiri. Setelah bi Sari selesai mengajari senja dia bergegas ke lantai 3 rumah tersebut melakukan tugas lainnya.

"Allahuakbar?"teriak senja sambil memegangi dadanya. Dia langsung menoleh kearah belakang. Senja begitu malu dan segan kepada laki-laki yang diinjak kakinya itu.

"Ma..maaf tuan,saya tidak melihatnya?

Saya tidak sengaja menginjak kaki tuan?" ucap senja yang begitu gugup dan takut.

"Kamu siapa?" ucap laki-laki itu.

"sa..saya Senja,saya pembantu baru dirumah ini. Maafkan saya tuan saya tidak sengaja tolong jangan pecat saya? Senja pun menyatukan tangannya tepat didepan dadanya.

"Oh...saya Abimana. Apa istri saya sudah pulang?" tanya nya dengan nada yang begitu santai.

"Sudah tuan,nyonya ada dikamarnya?" ucap senja.

"Baiklah saya akan naik dulu?"jawab tuan abimana.

"Jadi Tuan tidak akan memecat saya?" tanya senja.

"Tidak,bekerjalah kembali. Saya bukan orang yang kejam,Jawab Abimana.

Senyum smirknya mengembang tipis saking tipisnya senja tidak bisa melihat itu,sambil menggelengkan kepalanya kecil.

"Gadis manis yang masih sangat polos?" gumamnya dalam hati.

Abimana pun melenggang pergi begitu saja. Langkah panjangnya menuju kamarnya berada. Setelah membuka pintu kamar dia melihat sosok wanita yang dicintainya itu sedang bersantai sambil memainkan ponsel. Dia begitu hafal pasti Arumi sedang melihat koleksi tas-tas brand-brand ternama dunia yang baru dikeluarkan,dari ponsel pintarnya itu. Arumi memang sangat menyukai koleksi tas. Bahkan koleksinya sudah memenuhi lemari di walk in closed mereka, Begitulah Arumi dia wanita cantik kelas sosialita. Tak jarang bergaya nyentrik namun tetap anggun, Meski begitu Arumi adalah tipe wanita sangat baik kepada semua orang.

Abimana menggelengkan kepalanya sambil tersenyum melihat Arumi. Bahkan dia tidak mengetahui kehadiran suaminya itu saking fokusnya kepada gadget kesayangan Arumi.

"Honey?" peluk abimana dari belakang. Arumi pun terjingkat kaget mendapat serangan yang tiba-tiba.

"Dad,kamu apa-apa in sih bikin aku kaget saja,untung ini jantung buatan Tuhan loh kalau nggak udah lepas dari tempatnya?" Dumel Arumi protes,bibirnya mengerucut sebal.

"Kamu sih suami pulang kerja,bukannya disambut malah asyik mainan Hp begitu?jawab Abimana. Lalu Arumi pun meraih tangan suaminya,diciumnya takzim lalu mengecup bibir Abimana dengan gemas. Tapi Abi langsung meraih tengkuk istrinya itu dan menciumnya dalam. Abi mengabsen setiap gigi istrinya dengan lidah. Semakin lama ciuman mereka semakin dalam dan semakin menuntut. Tangan Abi yang semula meraih erat pinggang ramping istrinya perlahan mengelus punggung Arumi. Pasokan udara yang mereka hirup pun seakan habis. Lalu Arumi mendorong pelan dada suaminya itu meminta untu dilepaskan. Begitulah mereka meski usia pernikahan mereka sudah lama tetaplah romantis dan sangat manis. Abimana adalah sosok suami dan ayah yang sangat penyayang.

"Dad,mandi dulu gih?" ucap Arumi

"Ok,aku mandi setelah itu melanjutkan yang tadi?" Abi pun berdiri dan hendak melangkahkan kakinya ke kemar mandi yang ada dikamar tersebut.

"Dad?" interupsi Arumi sambil melototkan matanya.

Namun yang dipelototi bukannya marah justru gemas melihat sang istri mode marah yang dibuat-buat. Abi pun hendak kembali mencubit pipi istrinya itu dengan gemas. Namun Arumi cepat menghindar.

"Kamu kalau begini terus yang ada gak jadi mandi-mandi loh?" sarkasnya.

"Habisnya kamu gemesin banget,bikin selalu on fire? Goda abi sambil terkikik geli.

"Umur tua,tapi kayak bocah manja dan terus doyan aja?" jawab Arumi.

"Lo ini halal lo hon,dari pada main sama yang lain?" jawab Abi enteng. Arumi pun langsung mode galak.

"Berani Daddy main-main ku potong tuh perkutut? Matanya sambil melotot tajam.

"Santai honey aku bercanda?" Abi bergidik ngeri membayangkan sendiri jika asetnya itu dipotong istrinya.

"Ya sudah mandi sana dulu dad,biar wangi?" kini ganti Arumi yang menggoda Abi dia berdiri dan berbisik ditelinga Abi. Dia sudah sangat hafal jika suaminya itu sangat sensitif di area tersebut. Lalu dia segera ngacir pergi meninggalkan kamar. Abi yang melihat tingkah istrinya itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Setelah dikamar mandi dan menutup pintunya Abi melepas semua bajunya menaruh dikeranjang kotor yang sudah disediakan. Setelah itu mengguyur tubuhnya dengan air hangat,begitu fresh rasanya apalagi seharian disibukkan dengan tumpukkan berkas dimejanya.

Sedangan Arumi menuju dapur melihat apa makan malam sudah disajikan. Tadi siang sebelum pergi dia sempat reques makanan kesukaan suaminya untuk makan malam. Ternyata Senja sudah menatanya dengan rapi dibantu Bi Sari.

Melihat Nyonya Arumi menghampirinya segera Senja berdiri kearah nyonya Arumi sambil sedikit membungkukkan badannya.

"Nyonya sudah turun,padahal baru saja bi Sari menyuruh saya memanggil Nyonya saat hidangan selasai disajika?" ucap senja masih sedikit takut-takut.

"Nggak apa-apa Senja,saya sudah turun sendiri? Mas Abi masih mandi. Owh iya Bi Sari nanti tolong bi Sari cek dan catat ya bahan makan apa saja yang habis,sekalian tanya pak Budi apa saja bahan yang dia butuhkan yang harus dibeli. Rencanya besok teman-teman saya mau kumpul-kumpul dirumah?"

"Baik Nyonya?" ucap bi Sari

"Dan ajak Senja ke supermarket biar dia juga belajar dan tau daerah dekat-dekat sini? Nanti setelah dihitung kalau uangnya kurang minta saya ya?"Kata Arumi lagi.

" Sepertinya uang bulan ini masih cukup nyonya?Jawab bi Sari. Bi sari adalah kepala asisten rumah tangga disana. Dia sudah dipercaya mengatur kebutuhan dapur rumah tersebut. Setiap bulannya Arumi mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk kebutan mereka semua. Bi sari sudah dipercaya memegang uang tersebut untuk belanja bulanan. Arumi memang sangat menyukai bi Sari,dia wanita yang sangat jujur dan tidak neko-neko. Sudah sepuluh tahun terakhir ini dia ikut bekerja dengan Arumi.

"Baiklah kalau begitu bi,saya keatas dulu panggil Mas Abi?" Arumi pun meninggalkan mereka menuju kamarnya.

Disana nampak Abi sudah lebih segar. Meski usianya menginjak 50tahun namun sama sekali tak nampak ada tua-tuanya.bahkan jika sekilas usianya seperti laki-laki 40tahunan. Kali ini dia mengenakan kaos rumahan berwarna hitam,dan celana pendek selutut,Terkesan sangat tampan. Dipangkuannya ada laptop yang menyala,matanya fokus kearah laptop dan tangannya terlihat mengutak atiknya. Dia yang sadar kehadiran Arumi pandangannya langsung teralihkan kepada istri tercintanya itu. Senyum diwajah tampannya mengembang begitu indah. Arumi pun mengajak makan malam Abi,lalu mereka turun bersama.

Arumi duduk tepat disamping Abi,lalu melayani suaminya itu. Mengambilkan nasi serta lauk pauk pelengkapnya. Setelah itu dia mengisi piringnya sendiri. Suasana meja makan begitu hening hanya ada suara sendok dan piring yang berdenting. Selesai makan mereka langsung kembali kekamar mereka.

Sedangkan bi sari bersama Senja sudah ada ditempat lain sedang berbelanja kebutuhan yang diminta olh sang majikan.

1
Dwi endah Susanti
keren di???
Diana Larasati: terimakasih kakak🥰tunggu update selanjutnya..
total 1 replies
Webcomics fan #2
Tertinggal sama ceritanya, cepat update author!
Ermintrude
Masa sih, update aja nggak susah 😒
Diana Larasati: iya nih kak...masih baru dan amatiran/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!