Maggie adalah seorang gadis kecil yang tidak pernah dianggap oleh daddynya karena ia terlahir dari rahim wanita yang tidak diinginkan yaitu rahim seorang gadis desa yang bekerja sebagai pembantu.
Gadis berusia 2 tahun ini mencoba mengambil hati daddynya dengan berbagai cara namun sia-sia. Sampai suatu saat ia lelah dan menerima tawaran mommynya untuk pergi ke tempat yang jauh disanalah mereka memulai hidup baru dan mengubah takdir hidup mereka, saat itulah gadis kecil ini perlahan-lahan mulai melupakan sosok daddy yang begitu ia idamkan.
Apakah mereka akan bertemu kembali? ikuti terus novel ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lala Jingga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33. Persiapan Ulang Tahun Mey
"Aku minta kamu membantuku agar Mey bisa menandatangani semua ini, dan jangan sampai dia tahu. Aku yakin dia tidak akan menerimanya jika tahu karena dia sudah punya semuanya dari kamu tapi ini untuk cucuku dan demi menyelamatkan harta keluarga agar tidak jatuh ke tangan yang salah. Aku mau yang punya hak adalah cucu kandungku bukan cucu pungutan dari benih yang tidak jelas" ucap mama Ratna
"Harta ini akan seutuhnya milik Maggie jika dia sudah genap berusia 21 tahun. Jadi untuk sementara aku mau Mey yang mewakili tanda tangannya" lanjut mama Ratna
"Sebaiknya kamu memikirkan sekali lagi nyonya Ratna untuk melepas warisan kepada Maggie, apa salahnya jika dia dewasa baru kamu menyerahkan secara langsung kepadanya jika ia bersedia" ucap tuan Devid
******
"Aku tidak tahu sampai kapan aku hidup jadi hanya ini yang Aku dan suamiku lakukan untuk keturunan kami" ucap mama Ratna sedih mengingat penyakitnya.
"Lalu bagaimana dengan Alfa, dia putra kamu dan apa dia tahu soal ini?" tanya tuan Devid yang masih berat untuk menerima.
"Kami hanya menyisahkan 5% dari perusahaan yang ada di Indonesia untuknya." ucap mama Ratna santai
5% dari satu perusahaan saja sudah cukup untuk kelangsungan hidup putranya, itu yang mamanya pikirkan.
"Baiklah" jawab tuan Devid singkat
(Jika Mey tahu soal ini, dia pasti tidak akan mau apalagi Alfa sudah berulang-ulang merendahkannya dan putrinya) batin ayah.
"Oke esok aku pulang ke London dan aku tunggu berita keberhasilan" ucap mama Ratna mantap
"Baik. Doakan agar berhasil" ucap ayah Devid
*****
"Reno, bagimana persiapan ulang tahun putriku?" ucap tuan Devid saat asistennya masuk ke ruangannya.
"Sudah 80% untuk tempat dan dekorasinya. Hari ini nyonya Allen ingin tuan sekeluarga datang ke butik untuk melihat pakaian yang sudah dia siapkan" ucap Reno.
"Oke setelah makan siang kita akan ke sana" jawan tuan Devid singkat
Butik nyonya Allen adalah butik terbaik untuk tingkat menengah ke atas apalagi nyonya Allen adalah sepupu tuan Devid.
…………………
Tuan Devid telah menghubungi putri angkat dan cucunya untuk bersiap karena sebentar lagi akan di jemput untuk makan siang di luar sekaligus ke butik.
Ayah❤
💌 Nak, makan siangnya di luar karena kita sekalian mau ke butik.
Pesan yang dikirim tuan Devid untuk Mey
My Princes
💌 Siap ayah
Balas Mey sambil merapikan mejanya karena memang sudah jam makan siang.
Mey yang buru-buru ingin ke ruangan ayahnya tanpa sengaja menabrak seseorang sehingga ponsel yang sedang digenggamnya terlempar agak jauh.
Seorang pria dengan postur tubuh seperti model internasional namun sangat dingin kini menatap Mey dengan kesal karena gadis itu asyik membolak-balikan ponselnya dari pada mengucapkan kata maaf.
Pria itu baru saja ingin melontarkan kata-kata mutiaranya untuk mengatai Mey langsung terdiam saat gadis itu mengangkat wajahnya sambil tersenyum ke arah ponselnya
"Syukurlah ponselku tidak rusak" ucap Mey sambil tersenyum dan belum menyadri tatapan kagum pria yang ia tabrak tadi.
Mey yang baru menyadari langsung tersenyum kaku sambil menggaruk tengkuknya seperti anak sekolahan yang mau dihukum.
"Ma maaf tuan, tadi aku terlalu buru-buru" ucap Mey sambil menunduk hormat.
"Apa kamu juga bekerja di kantor ini" tanya pria misterius itu yang masih menatap Mey dengan tatapan yang sama yaitu kagum.
"Iya tuan, aku bekerja di sini" ucap Mey apa adanya.
Saat keasyikan bertanya jawab, tiba-tiba Reno muncul.
"Ny.. Tuan Aldrich Scott?" ucap Reno kaku karena saat ingin mengucapkan nyonya muda langsung mendapat tatapan horor dari Mey akhirnya dia langsung memgalihkan menyebut nama pria yang ada di depan nyonya mudanya.
"Oya aku ingin bertemu dengan tuan Devid, kebetulan aku cuma sampai esok pagi berada di negara ini" ucap Tuan Aldrich menjelaskan.
"Kalau begitu mari tuan Aldrich, Tuan besar ada di ruangannya" ucap Reno
"Iya tadi aku sudah menghubunginya" ucap Aldrich balik hendak menegur Mey ternyata wanita itu sudah menghilang. Ada sedikit kekecewaan di raut wajah tuan Aldrich karena tidak sempat menanyakan nama gadis tadi.
Mey yang tadi hendak pergi ke ruang ayahnya diurungkan karena ada tamu ayahnya.
My Princes
💌 Ayah, apa ayah masih sibuk?
Ayah❤
💌 Iya nak, ayah lagi ada tamu, kalian ke butik sama Reno ya? nanti ayah susul.
My Princes
💌 Baik ayah
Setelah bertukar pesan sebentar datanglah Reno untuk menemani mereka ke butik.
Reno melajukan mobil menuju mansion utama menjemput dua gadis yang ada di sana lalu mereka melanjutkan perjalanan mereka menuju restoran yang sudah dipesan Reno atas perintah tuan Devid.
"Mom, tatana tita mau beli baju balu tan?" ucap Maggie
"Iya sayang, tapi kita makan dulu biar kuat pikul belanjaannya" ucap Mey usil karena tahu jiwa matre anaknya kalau sudah melihat barang braded, dia paling tahu mana yang terbaru dan yang biasa-biasa
"Ote, ade matanna banak. Tapi ade mauna baju plices mom" ucap gadis kecil itu memelas
"Iya, nanti ade pilih yang princes" ucap Mey masih meladani anaknya bicara
"Ayo makan.. makan.." seru Novi yang sejak tadi asyik sendiri sama ponselnya.
Semuanya akhirnya makan dengan terus mendengar Maggie yang masih berceloteh tentang teman-teman sekolahnya.
Mereka menghabiskan makan mereka dan lanjut menuju ke butik.
Nyonya Allen selalu membuat pelanggannya puas dengan karya tangannya. Semua sesuai keinginan, baik Mey, Novi dan Maggie.
*****
"Tuan Aldrich, kapan kembali ke Amerika?" tanya tuan Devid
"Esok pagi aku sudah kembali tuan, apa ada yang akan kita bahas lagi?" tuan Aldrich balik bertanya
"Tidak, aku hanya mau mengundang, empat hari lagi aku akan mengadakan acara ulang tahun anakku sekaligus mengangkatnya sebagai pemimpin perusahaan" ucap tuan Devid tenang
"Hah, tuan memiliki anak?" tanya tuan Aldrich kaget karena setahunya tuan Devid tidak pernah menikah apalagi punya anak.
"Jika berkenan maka hadirlah, kamu akan tahu aku tidak menipumu jika aku juga punya keturunan, hahahaha" ucap tuan Devid diiringi tawa yang membuat tuan Aldrich entah percaya atau tidak.
"Baiklah, aku usahakan hadir. Aku akan datang dihari itu untuk menyaksikan kebenarannya" sambung tuan Aldrich sambil terkekeh
Kedua pemimpin perusahaan raksasa beda negara ini akhirnya melangkah keluar dari perusahaan itu lalu berpisah di parkiran.
Tuan Devid memilih datang restoran untuk mengisi perutnya sebelum menyusul anak-anaknya di sana yang masih asyik melihat-lihat.
(Semoga semuanya berjalan dengan baik. Aku yakin putriku mampu melakukan semua ini. Saatnya kamu membungkamkan dunia yang selalu merendahkanmu dengan kedudukan dan takhta kemegahan ini putriku Meylani Larasaty Smith) batin tuan Devid.
-Bersambung-
Hai jangan lupa ikuti juga karya baru authoor yang berjudul "Kau Yang Memintaku Pergi"
Dijamin tak kalah seru dengan novel ini.
Selamat membaca🙏
