menikah sebab perjodohan orang tua. namun setelah hampir delapan tahun belum di karuniai seorang anak.
hingga akhirnya suatu hari sebuah kenyataan membuat hati seorang istri merasa sangat tersakiti.
di antara percaya atau tidak.
simak cerita selengkapnya di cerita ya gaes
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pengagum Rahasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 17
Di sebuah rumah mewah, seorang wanita yang usia nya sudah mencapai lima puluh tahun. namun, berkat rajin berolahraga dan mengkonsumsi makanan sehat serta perawatan yang malah menjadikan dirinya terlihat jauh lebih muda dari usia nya.
Wanita itu memandang ke sebuah pigura foto, dimana itu berisi foto keluarga nya saat masih lengkap. Ya, karena kini seorang anak nya telah hilang.
"ma...." sapa seorangpun pria muda.
Wanita itu menoleh dan tersenyum tipis saat mendapati putra nya sedang berjalan ke arah nya.
"apakah mama merindukan Zeil?" tanya pria itu memeluk sang mama dari samping.
"ya Niel, jika saja Zeil dan ayah mu masih ada di dekat kita pasti hidup kita akan sangat bahagia" jawab sang mama menyenderkan kepalanya di dada bidang sang putra.
Setelah itu hening, baik Niel atau pun mama nya hanya diam memandang ke arah pigura foto yang terlihat sangat bahagia. Foto yang mengingatkan mereka dengan dua orang yang sangat penting dalam hidup nya.
***
Pagi menjelang, beberapa hari telah berlalu. Selama beberapa hari itu pula Raihan selalu ingin menemui Niel namun selalu saja ada sesuatu yang menghalangi. Entah dirinya yang sibuk, tiba-tiba ada rapat direksi, atau pun pekerjaan yang menumpuk seolah tiada henti.
Dan selama beberapa hari itu pula, tidak ada pun teman yang menemui Raihan. Ya, tentu saja sebagai seorang tuan muda dalam keluarga pengusaha harus bisa menjadi penerus dan mereka harus siap jika di gembleng oleh orang tua nya agar kelak bisa menggantikan posisi mereka masing-masing.
tok tok tok
Pintu terbuka otomatis, Boby masuk ke dalam ruangan Raihan. CEO sekaligus sahabat nya.
"ada apa?" tanya Raihan malas tanpa mengalihkan pandangan nya.
Boby tahu betul sebenarnya ada yang salah disini. sikap Raihan yang lebih dingin dari sebelumnya. Dan beberapa hari terakhir selalu menghindar dari bertemu teman di luar. Alasan nya cukup klasik. Dirinya lelah setelah seharian bekerja. Padahal sebelum nya, walaupun setelah lembur dia akan menyempatkan diri untuk berkumpul bersama teman-temannya.
"katakan Rai ada apa dengan mu?" tanya Boby dengan bahasa sopan. bagaimana pun saat ini mereka ada di jam kerja.
Raihan menghela nafas kasar, kemudian menghentikan aktivitas nya mengetik dan menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi kebesaran nya. Ia menatap Boby.
"kau merasakan sesuatu?" tanya balik Raihan.
Boby mengernyit kan dahi tanda tak mengerti.
"foto yang diunggah oleh Niel, bahkan sekarang foto itu telah di sukai oleh banyak penggemar nya. Dan kau lihat...." ucap Raihan menggebu-gebu.
Ia mengambil ponsel mahal nya dan membuka postingan Niel beberapa hari yang lalu. Terpampang disana foto itu sudah di sukai oleh ribuan penggemar Niel.
"kau tau foto siapa yang di unggah oleh nya??" tanya Raihan lagi marah.
"Zaifa" ucap mereka bersamaan.
"kau tau Bob, aku sangat marah sehingga terus menghindar dari Niel agar aku tidak memukul nya lagi" ungkap Raihan.
"lagi?"
"ya, aku sudah memukul Niel satu kali saat itu"
"kenapa?"
"karena dia mengaku bahwa dia selalu merasa berdebar saat bertemu dengan Zaifa. Aku marah, bahkan sangat marah!" seru Raihan, bahkan dengan nada berteriak.
"lalu kenapa kau berteriak padaku?" tanya Boby sinis.
"diam lah" sentak Raihan.
Boby pun diam. Ia tau perasaan Raihan. Raihan hanya mencintai satu wanita. Yaitu Zaifa, dan akan hancur kembali jika Zaifa pergi lagi. Dan sekarang saat Raihan ingin memperbaiki hubungan mereka berdua yang terlihat canggung justru sahabat nya mengakui jika ia seperti memiliki perasaan pada zaifa.
Mungkin bukan hanya Raihan, Boby pun akan marah jika mengetahui sahabat nya memiliki rasa pada kekasih nya.
"tapi,,, coba perhatikan Rai" ucap Boby mengambil ponsel Raihan di atas meja.
"disini tertulis nama 'anzeil pradistya'. bukan kah pradistya adalah marga Niel?" tanya Boby.
Raihan langsung menyerobot ponsel nya dan memperhatikan caption yang di unggah Niel. Ia melewatkan ini. karena terlalu marah ia sampai lupa jika Niel menyematkan sebuah nama dalam foto itu.
"tapi kenapa fotonya sangat mirip dengan Zaifa" tanya Raihan tak mengerti.
Boby hanya mengendikan bahu nya.
"tapi, bukan kah wajar jika setiap manusia memiliki kembaran. Apa lagi itu adalah anak kecil. Sudah pasti banyak yang mirip" kata Boby kemudian.
"kau benar juga"
"hah, makanya jangan emosi yang di dahulu kan. Nyesel kan sekarang?" ejek Boby.
Raihan mengangkat satu alis nya.
"nyesel udah nonjok muka ganteng Niel"
"enggak"
Boby menatap malas ke arah Raihan yang masih saja cemburu dengan Niel. Lagipula, jika di pikir secara logika siapa yang tidak suka dengan Zaifa. wanita mungil yang terlihat sangat imut. pembawaan yang ceria dan bisa berbicara dengan siapa saja membuat setiap orang pasti menyukai nya.
"pergi sana. balik kerja atau mau gue potong gaji lu" sentak Raihan.
"yaelah, kalo bukan karena kasian sama lu gue juga ogah kerja disini" balas Boby.
"sia*lan"
"ha ha ha...."
"ya udah lah, gue pergi. Males banget berduaan disini sama lu. ntar di kira gue gay lagi " lanjut Boby.
Pria itu pun keluar dari ruangan, namun, saat ia sudah membuka pintu.
"Rai..." panggil Boby.
"apa?" Raihan menoleh malas.
"emmm,,, sebenarnya gue juga suka sama Zaifa" ungkap Boby dengan wajah di polos-polos kan.
Raihan langsung menatap tajam dan hendak melempar sebuah vas ke arah Boby. Namun, Boby sudah lebih dulu keluar dan pintu sudah tertutup rapat.
"punya teman kek gitu banget" gumam Raihan sedikit jengkel.
Sementara Boby masih mempertahankan tawa nya sampai ia masuk ke ruangan kerja milik nya. Tepatnya di divisi marketing.
Para anggota nya pun hanya menatap ngeri ke arah Boby. Bagaimana bisa bos mereka itu tertawa tanpa henti dari masuk sampai saat ini.
"ha haaa haa" tawa Boby.
Para anggota nya hanya saling pandang kemudian sama-sama mengendikan bahu dan melanjutkan pekerjaan mereka masing-masing.
***
Hari ini terlewati begitu cepat. Zaifa di beri libur seminggu oleh Boby sebagai apresiasi karena berkat Zaifa penjualan mie sehat meraih omset yang di luar perkiraan.
Dan saat ini Zaifa sedang bersiap-siap untuk menikmati weekend bersama Diva, teman satu divisi nya. Hanya saja Zaifa langsung terjun ke lapangan sementara Diva di kantor mengerjakan setiap laporan dari Zaifa.
tok tok tok
Pintu kost milik nya di ketuk, sudah bisa di pastikan siapa yang mengetuk pintu itu.
Klek...
"mau masuk dulu?" tanya Zaifa pasar gadis cantik di depannya.
"enggak deh, kita langsung aja yuk. Gue udah ngga sabar mau naik wahana" ungkap Diva antusias.
Ya sebenarnya malam Minggu ini Zaifa tak memiliki agenda sama sekali, namun karena ajakan Diva ia pun tak menolak. Lagipula ia juga bosan jika di kostan saja.
Akhirnya mereka pun menuju ke tempat dimana ada sebuah pasar malam. Tujuan mereka adalah naik wahana bianglala.
samawa....
pnysln mmng sllu dtng trlmbat ,hrsnya mnkmti msa tua brsma kluarga mlh hrs hdp d pnjra...
smga pa bewok bnr2 tobat....