NovelToon NovelToon
Istri Sah Mas Hafiz

Istri Sah Mas Hafiz

Status: tamat
Genre:Tamat / Dosen / Nikahmuda / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga
Popularitas:263.4k
Nilai: 5
Nama Author: muliyana setia reza

Alina Putri adalah Gadis muda yang baru berusia 17 tahun dan di umur yang masih muda itu dirinya dijodohkan dengan pria bernama Hafiz Alwi. Pria yang berumur 12 tahun di atas Alina Putri.
Keduanya dijodohkan oleh orang tua masing-masing karena janji di masa lalu yang mengharuskan Alina dan Hafiz menikah.
Pernikahan itu tentu saja tidak berjalan mulus, dikarenakan Hafiz meminta Alina untuk tetap merahasiakan hubungan mereka dari orang lain dan ada batasan-batasan yang membuat keduanya tidak seperti suami istri pada umumnya.

Bagaimanakah kisah mereka selanjutnya? Simak terus kisah mereka berdua di “Istri Sah Mas Hafiz”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon muliyana setia reza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Insiden Di Dapur

Alina berpura-pura tak mendengar celetukan Hafiz, meskipun ia sendiri cukup senang mendengar Hafiz mengatakan dirinya lebih cantik.

“Kamu tadi belum makan, bagaimana kalau kita mampir dulu di restoran,” ucap Hafiz.

“Tidak usah mampir ke restoran ya Mas, Alina hanya ingin segera sampai rumah,” balas Alina.

Hafiz mengiyakan, meskipun sebenarnya ia cukup lapar karena tidak sempat makan siang.

“Memangnya Mas Hafiz tidak makan siang?” tanya Alina.

Alina berpikir bahwa Hafiz telah makan siang bersama wanita bernama Fatimah. Karena menurutnya Hafiz dan Fatimah sudah terbiasa makan siang bersama.

“Mas terlalu sibuk dan tidak sempat makan siang,” jawab Hafiz.

“Alina harap juga begitu,” celetuk Alina.

Hafiz mendengar celetukan Alina, namun memilih untuk tidak bertanya dan tetap mengemudikan mobil.

Setibanya di rumah kediaman orang tua Alina, rupanya tak ada seorangpun. Yang artinya bahwa Ibu Desi dan Ayah Bahri belum pulang dari pekerjaan mereka.

“Mas sebaiknya ganti baju dulu, Alina akan membuatkan makan siang untuk kita berdua,” ucap Alina sambil berjalan menuju dapur.

Hafiz hanya mengiyakan seraya melangkahkan kakinya menuju kamar Alina.

Ketika sudah berada di dapur, tiba-tiba saja Alina bingung untuk memasak apa. Karena ia sendiri masih meragukan kemampuannya untuk memasak.

Bagaimana ini? Apa yang harus aku masak untuk Mas Hafiz? (Batin Alina)

Alina mulai kebingungan, ia tak tahu harus memasak apa untuk Hafiz. Ia sadar bahwa dirinya belum bisa menjadi seorang istri yang sempurna untuk Sang suami.

Karena kehabisan ide, akhirnya Alina memutuskan untuk menggoreng tempe saja.

Sambil menunggu Alina selesai memasak, Hafiz memutuskan untuk beristirahat di kamar seraya melihat jadwal dirinya beberapa hari ke depan.

“Besok dan lusa rupanya Aku harus pergi ke Yogyakarta,” ucap Hafiz.

Hafiz menghela napas dan meletakkan ponselnya di nakas. Kemudian, pergi menyusul Alina yang berada di dapur.

“Alina!” Hafiz panik melihat dapur yang penuh dengan gumpalan asap.

“Mas Hafiz!” Alina berteriak ketakutan karena dapur saat itu cukup mengerikan.

Hafiz berlari mematikan kompor dan menarik tangan Alina menjauhi area dapur.

“Kamu tidak apa-apa 'kan?” tanya Hafiz khawatir.

Alina meminta maaf, ia menjelaskan bahwa penyebab dari munculnya asap di dapur akibat ulahnya yang memasak tempe dengan api besar.

Hafiz sama sekali tidak menyalahkan Alina dan malah mengajak Alina pergi ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Akan tetapi, Alina dengan cepat menolak ajakan tersebut. Karena Alina merasa bahwa dirinya baik-baik saja dan hanya mengalami sedikit serangan panik.

“Kamu yakin baik-baik saja?” tanya Hafiz seraya menyentuh bahu Alina.

Alina menunduk sedih, ia merasa bahwa dirinya sangat tidak berguna.

“Alina ingin istirahat di kamar, tolong jangan ganggu Alina,” ucap Alina.

Gadis itu pergi begitu saja, membuat Hafiz terheran-heran dengan sikap Alina yang dengan cepatnya naik turun.

Apakah setiap wanita memiliki sifat berubah-ubah seperti itu? (Batin Hafiz)

Di dalam kamar, Alina menangis kesal. Ia menyalahkan dirinya yang masih belum bisa memasak dengan baik.

“Memalukan sekali,” ucap Alina menyalahkan dirinya sendiri.

Beberapa jam kemudian.

Hafiz masuk ke dalam kamar setelah mengisi perutnya di dapur. Sebagai seorang pria yang usianya tak lagi muda, tak sulit baginya untuk memasak makanan.

“Ngapain Mas ke kamar Alina?” tanya Alina jutek.

Melihat Alina yang masih jutek, membuat Hafiz hanya bisa menghela napas.

“Mas mau menertawakan Alina, 'kan? Ya. Memang, Alina hanya gadis muda yang baru lulus SMA. Alina tidak bisa memasak dan Mas menyesal menerima perjodohan kita,” ucap Alina kesal.

“Sudah ya, masalah memasak tidak perlu diperpanjang. Lagipula, kita sudah menikah dan tidak mungkin membatalkan pernikahan yang sudah terjadi,” tegas Hafiz.

Pernyataan Hafiz tersebut, membuat Alina semakin kesal.

“Sedikitpun Mas tidak pernah melihat Alina,” celetuk Alina.

Alina berlari keluar kamar, setiap melihat wajah Hafiz. Yang selalu muncul di benaknya adalah wajah Fatimah yang tengah tersenyum lebar.

“Alina!” Ibu Desi baru sampai dan melihat putrinya yang ternyata sudah kembali.

“Ibu kenapa lama sekali? Di mana Ayah?” tanya Alina seraya merangkul lengan Ibu Desi.

Hafiz berjalan menyusul Sang istri yang rupanya sedang bersama Ibu mertua.

“Nak Hafiz ternyata di sini juga,” ucap Ibu Desi yang justru mengabaikan pertanyaan Alina.

Ibu Desi melepaskan rangkulan tangan Alina dan justru mengajak menantunya untuk berbicara empat mata di teras depan rumah.

“Apakah hanya Ibu dan Mas Hafiz saja? Bagaimana dengan Alina?” tanya Alina seraya menunjuk dirinya sendiri.

“Ibu ingin berbicara penting dengan suamimu,” jawab Ibu Desi.

Mau tak mau Alina hanya bisa mengiyakan dan menunggu keduanya selesai berbicara di ruang keluarga.

“Hafiz, Ibu tahu kalau kamu masih belum bisa menerima perjodohan ini dan ditambah lagi dengan sikap Alina yang belum dewasa. Sebagai Ibu kandung Alina, sekaligus juga Ibu mertuamu, Ibu sangat berharap kamu bisa menjaga amanah pernikahan yang telah kami sepakati. Jika memang kalian merasa tidak cocok, kamu boleh menceraikan Alina,” tutur Ibu Desi.

Hafiz cukup terkejut dengan penuturan Ibu mertuanya. Seketika itu juga ia merasa bersalah dan merasa sedih mendengar penuturan Ibu Desi padanya.

“Saya rasa Ibu tidak perlu berbicara begitu, sebagai seorang anak sekaligus menantu, saya akan berusaha sebaik mungkin untuk menjalani perjodohan yang sudah ditakdirkan ini,” terang Hafiz.

Ibu Desi merasa keterangan Hafiz sama sekali tidak memuaskan, meskipun begitu Ibu Desi memilih untuk bersikap tenang dengan tersenyum lebar.

“Baiklah, hanya itu saja yang bisa Ibu sampaikan,” ucap Ibu Desi dan pamit masuk ke dalam.

Ibu Desi berjalan menghampiri Alina dan perlahan menyentuh wajah cantik putrinya.

“Kamu kenapa kelihatannya sedih? Mana senyumnya putri Ibu yang cantik ini?” tanya Ibu Desi.

Alina tersenyum lebar menunjukkan sisi cantiknya kepada Sang Ibu.

“Alina tidak sedih, Ibu. Hanya saja...”

“Hanya saja apa, Alina? Ceritakan apa yang sudah terjadi!” perintah Ibu Desi penasaran.

Alina menceritakan tentang ketidakbecusan dirinya dalam memasak dan menyalahkan dirinya yang tidak bisa menjadi seorang istri yang dapat diandalkan.

Mendengar keterangan Alina, Ibu Desi hanya bisa tersenyum lepas.

“Hafiz!” panggil Ibu Desi memanggil menantunya.

“Iya, Bu!” seru Hafiz menghampiri keduanya.

“Nak Hafiz keberatan tidak kalau Alina tidak bisa memasak?”

Mendapat pertanyaan tersebut, Hafiz akhirnya tahu bahwa Alina telah menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.

“Hafiz sama sekali tidak keberatan, Ibu. Lagipula, memasak bukanlah suatu kewajiban bagi seorang istri dan jika Alina mau belajar memasak, sebagai suami Hafiz tentu saja akan mendukung Alina,” pungkas Hafiz.

“Bagaimana, Alina? Kamu sudah mendengar jawaban suamimu? Sekarang, kamu tidak perlu sedih,” ujar Ibu Desi menenangkan Alina.

1
Emil Tea
sebenernya Fatimah juga tidak salah....sy suka ahirnya happy ending tapi kasian fatimah
Winny Anpooh
Luar biasa
Ig nr.lynaaa20
wahhhhh seruuuuu
Maulana ya_Rohman
aku masih menunggu EXTRA PART nya thor.....
Yati Hayati
Alhamdulillah👍
Dek Raraaa
soo sweeetttssss .. ❤️
Maulana ya_Rohman
waduh.....😱..... keseret lagi nih😱😱😱
Holipah
nnti hafiz iba lgi lihat patimah
Alma
apakah hafiz bakal ikut bertanggung jawab
Iis Dawina
kecelakaan nnti ujung" nya lupa ingatan minta dinikahin
Alma: mampus aja sekalian biar gak menyusahkan
total 1 replies
Iges Satria
ke elakaan deh, masih saja egois
Maulana ya_Rohman
knp minta tlong kpd Hafiz🤔🤔🤔..... knp gak orang lain aja😣
Alma
klo hafiz mau nyari ajak Alina,jangan sendirian
Galuh Setya
lah mama nya fatima becanda, dia yg ngusir anaknya tp dia gak tau malu banget nyuruh hafiz ngerayu fatima buat pulang. sama aja boong n fatima gak belajar jadi genah
Holipah
hafiz nyuruh orang lain aja bisa besar kepala si Fatimah klw kamu yang nyari
Iges Satria
mudahan Hafizh menyuruh org lain yg mencari, kalau Hafizh gi ntar Fatimah beranggapan Hafiz masih cinta dia. tolak saja Hafizh ingat istrimu
mama Al
ibu aja yang cari
kan anak ibu
kalau hafiz yang cari sama aja numbalin rumah tangga mereka.
Maulana ya_Rohman
selamat..... selamat..... selamat...... selamat...... selamat....🤝🤝🤝🤝🤝🤝🤝🤝🤝🤝🤝🤝🤝🤝🤝🤝
Alma
semat ya alin hfiz kalian akan menjadi orang tua,apa kabar dengan fatimeh
Maulana ya_Rohman
semoga kedepannya gak ada ulat bulu yang terobsesi lagi🤲🤲🤲🤲🤲🤲
Arya Pradana: betul
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!