Lima tahun lalu saat usia lima belas tahun Naomi ditinggal kakak angkatnya dikampung.
Dua tahun pernikahan kakaknya, kakak angkatnya meninggal karena penyakit leukimia.
Naomi tergolong anak yang jenius, saat usia delapan belas tahun sudah menyelesaikan Sekolah Menengah Atas.
Saat diusia sembilan belas tahun masuk Universitas di kota kecil, kampungnya.
Dan saat memasuki tahun ke-dua Universitas, Naomi dipanggil suami almarhum kakak angkatnya, Jacob.
Jacob memanggil Naomi untuk tinggal dirumahnya, karena istrinya pernah berpesan padanya sebelum meninggal agar merawat Naomi.
Jacob pria dewasa berusia tiga puluh delapan tahun, masih menduda semenjak istrinya meninggal tiga tahun lalu.
Jacob dikenal pria yang dingin dan kejam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25. Mengurus Naomi.
Besok paginya Naomi bangun pagi seperti biasanya, dia terkejut melihat dirinya sudah ada ditempat tidur.
Terakhir yang diingatnya, dia lagi duduk di kursi meja rias membiarkan Jacob mengeringkan rambutnya.
"Astaga..aku pasti ketiduran saat kak Jacob mengeringkan rambutku, sungguh memalukan!" Naomi menepuk jidatnya.
Kemudian Naomi menyingkapkan selimutnya, dia hari ini ada kuliah, harus siap-siap untuk berangkat kuliah.
Naomi tiba-tiba meringis kesakitan saat menginjak kakinya ke lantai, pergelangan kakinya terasa ngilu.
Dia ingat semalam jatuh dikamar mandi.
"Aduh, bagaimana ini..aku ada kuliah hari ini!" gumamnya sembari menaikkan kembali kakinya keatas tempat tidur.
Naomi kembali membaringkan tubuhnya keatas tempat tidur, dia tidak berani memaksakan untuk jalan.
Takutnya nanti kakinya tambah parah kalau dibawa jalan.
Naomi kembali menarik selimutnya, dan kembali untuk tidur karena tidak bisa berjalan untuk sementara.
Dan, Naomi mencoba tidur lagi, saat memejamkan mata dia tiba-tiba teringat tadi malam Jacob dan dirinya tanpa sengaja saling berciuman.
Wajah Naomi sontak memerah, dan dadanya berdebar-debar.
"Ada apa denganku!" gumamnya sembari memegang dadanya yang berdebar-debar.
Tanpa sadar kemudian jemari Naomi memegang bibirnya, merasakan bagaimana bibir Jacob menyentuh bibirnya tadi malam.
Itu pengalaman pertamanya dicium seorang lelaki, dan terasa sangat lembut.
Naomi masih bisa merasakan nafas Jacob berhembus diwajahnya, dan mata yang tajam tapi terasa lembut dipandang Naomi membuat dada Naomi semakin berdebar.
Dan wajah Jacob yang tampan, Naomi ingat wajah Jacob yang begitu dekat dengannya baru pertama kali dengan jelas diperhatikannya.
Naomi merasakan wajahnya semakin memerah.
"Astaga, ada apa denganku!" gumamnya lagi.
Naomi menarik selimut untuk menutup wajahnya yang semakin memerah.
Dadanya semakin berdebar-debar memikirkan wajah Jacob dan ciuman tanpa sengaja mereka.
Naomi membenamkan wajahnya dibalik selimut, dia merasa tidak berani berhadapan lagi dengan Jacob kalau sudah begini.
Karena pergelangan kakinya terasa masih sakit, Naomi tidak berani untuk turun dari tempat tidur.
Alhasil Naomi tanpa sadar kembali tertidur.
Satu jam berlalu Naomi masih tertidur dengan nyenyak nya, dia jadi lupa untuk bangun lagi.
Pintu kamar Naomi perlahan terbuka, Jacob masuk membawa sebuah nampan berisi sarapan untuk Naomi.
Jacob meletakkan nampan diatas nakas, lalu melihat Naomi yang masih bergelung dibawah selimutnya.
Perlahan Jacob duduk ditepati tempat tidur Naomi, tangannya terulur memegang kening Naomi.
Tidak panas.
Dengan pelan Jacob menyentuh lengan Naomi, dan mengguncangnya dengan pelan.
"Naomi!" panggilnya.
Tidak ada tanggapan dari Naomi, dia masih nyenyak tidur dibawah selimutnya.
Jacob menyadari kamar Naomi gelap karena tirai jendela belum dibuka.
Jacob berjalan menuju jendela yang menjadi pintu balkon, membuka tirai lebar-lebar dan cahaya terang dari luar masuk kedalam kamar.
Lalu membuka pintu balkon sedikit agar udara pagi masuk kedalam kamar.
Naomi terlihat mulai menggeliat di tempat tidur karena cahaya pagi masuk kedalam kamarnya, perlahan dia membuka matanya.
Jacob berdiri di tepi tempat tidur melihat Naomi yang mulai terbangun, mata Naomi terbuka melihat kearah balkon yang memperlihatkan hari sudah mulai siang.
Sontak Naomi bangun dari berbaringnya, dan duduk tegak di tempat tidur.
Matanya semakin terbuka melihat Jacob berdiri di tepi tempat tidurnya, terlihat sudah rapi memakai kemeja dan dasinya.
Sepertinya Jacob sudah siap mau berangkat ke kantor.
"Kak, aku tadi sudah bangun..tapi kakiku masih sakit, jadi aku tidak berani turun untuk jalan..jadi aku kembali tertidur!" kata Naomi menjelaskan pada Jacob.
"Tidak apa-apa, sampai kakimu sembuh baru kembali kuliah!" kata Jacob.
Lalu duduk di tepi tempat tidur, membuka selimut dibagian kaki Naomi.
Jacob memeriksa pergelangan kaki Naomi, memang masih agak lebam.
"Mari, kubantu ke kamar mandi untuk sikat gigi dan cuci muka..hari ini jangan mandi dulu, kakinya dioles obat cream lagi biar cepat sembuh!" kata Jacob, lalu menyibakkan selimut yang menutup tubuh Naomi.
Lalu mengangkat Naomi dengan pelan, membopongnya masuk kedalam kamar mandi.
Dengan lembut Jacob meletakkan Naomi berdiri didepan cermin wastafel kamar mandi.
"Angkat kakimu yang lebam, untuk sementara kau pakai satu kaki dulu untuk berdiri!" kata Jacob memberi saran.
"Iya kak!" kata Naomi patuh.
Jacob memberikan sikat gigi Naomi yang telah ditaruhnya odol gigi, dan diterima Naomi dengan patuh.
Pagi ini karena kaki Naomi sakit, Jacob mengurus Naomi terlebih dahulu, barulah setelah itu Jacob akan pergi kekantor.
Bersambung.....
