Ditinggalkan beberapa jam setelah pernikahan?? pasti menyakitkan bukan?? Itulah yg dialami Melody. Dirinya menikah dengan kekasihnya setelah mempersiapkan semuanya. Tapi tepat setelah resepsi pernikahan suaminya menghilang, dan pada malam hari dirinya ditalak melalui pesan singkat.
Akankah Melody mampu melewati semua ini dan menemukan cinta sejatinya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hunny24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.17 Takkan ada ampun
Melody pun tetap pada pendiriannya untuk menghukum ibu tiri dan adik tirinya tersebut. Apalagi mereka secara terang-terangan memfitnahnya sebagai seorang pela**r di hadapan umum berkali-kali. Dan Melody takkan mengampuni mereka untuk hal ini.
Andrew pun terus berusaha membebaskan Melisa, tapi nampaknya sulit dan istrinya itu tetap harus ditahan selama beberapa bulan kedepan.
"Semangat ya Andrew, kuharap kau lebih berusaha lagi untuk kebebasan Melisa." ucap Melody tersenyum lalu bangkit dari kursinya.
"Kenapa kau sejahat itu dengannya? Apalagi itu juga ibumu yg merawatmu." tanya Andrew.
"Kenapa ya mereka berbuat baik saat ada ayahku? hmm.. Kurasa mereka melakukannya karena ada ayahku dan berharap mendapatkan hartanya, tapi hartanya jatuh ke tanganku dan langsung kalian rampas kan?" balas Melody.
"Berhentilah beromong kosong, karena aku takkan mencabut semua gugatannya." ucap Melody lalu pergi.
Mereka benar-benar manusia ular, sudah terbukti bersalah malah playing victim terhadap Melody dan mengakuinya sebagai keluarga. Tapi rasa sakit Melody tak mampu mereka bayar hanya dengan mengakuinya sebagai keluarga. Melody takkan segan untuk membalas perbuatan mereka berkali-kali lipatnya. Dan tentunya takkan mencabut laporannya apalagi damai.
Melody pun puas melihat keluarga itu hancur dan masuk ke penjara. Bahkan Rara yg diluar dari targetnya saja bisa masuk penjara tanpa dirinya harus berusaha. Hari ini Melody merasakan kemenangan atas balas dendamnya. Setelah pengkhianatan, dan penghinaan yg ia dapatkan selama ini.
Bagi Melody tak masalah jika mereka mengambil harta peninggalan ayahnya meski ia harus ditipu dan merasa kesal. Tapi seharusnya mereka berhenti mengganggu hidupnya. Karena Melody takkan menyerah pada hidupnya dan masih mampu mencari nafkah dengan caranya.
Apalagi Andrew yg menghancurkan statusnya, dan hanya menikahinya dalam hitungan jam. Sungguh kejam sekali apa yg ia lakukan demi sebuah harta orang lain. Bahkan dirinya adalah kekasih Melisa selama ini dan telah menipu Melody selama beberapa tahun.
Melody pun mengucapkan terimakasih pada pengacaranya yg membantu kasusnya hari ini. Dan Melody sangat puas akan hasilnya. Setelah itu Melody pulang ke apartemen dan beristirahat.
Banyak sekali hal yg terjadi dalam satu malam. Meski sudah membalas dendam, tapi masih saja muncul masalah baru yg membuatnya lelah. Dan Melody harus berurusan pada atasannya sendiri yaitu Zayn. Dirinya tak tahu harus meminta pertanggungjawaban seperti apa, karena jika menikah dirinya sangat tak siap secara mental.
"Apa yg harus kulakukan?" gumam Melody dalam hati.
Setibanya di apartemen, Melody pun merebahkan tubuhnya. Sejujurnya badannya terasa remuk dan entah separah apa perbuatannya dan Zayn tadi malam. Tapi mengingat rasa sakit hatinya, rasa sakit di tubuhnya pun hilang seketika.
Kini rasa sakit itu muncul dan membuatnya tak bisa melakukan banyak kegiatan. Bahkan ada pekerjaan yg harus Melody tunda demi memulihkan kesehatan dan staminanya.
"Separah apa perbuatanku dan Zayn, sampai rasanya badanku remuk begini.." gumamnya dalam hati.
Melody lagi lagi melupakan sarapan dan makan siangnya karena masalah yg ia alami. Mentalnya sungguh tak siap untuk ini, tapi fakta menyakitkan ini terus ia rasakan.
Setelah istirahat cukup Melody pun mulai mengisi perutnya dengan apapun yg ada. Barulah dirinya memasak makanan dan makan dengan benar. Rasanya tubuhnya sangat lelah dan tak bertenaga.
....
Malam harinya, Melody pun merasa lebih baik dan dirinya mengerjakan beberapa pekerjaan yg ia tunda sejak kemarin malam. Melody pun memilih bekerja untuk melupakan segalanya. Dan menganggap hal itu adalah sebuah kesalahan.
Sementara Zayn, terus merasa bersalah. Ditambah lagi Melody tidak mau diajak bicara dan mengabaikan pesan serta panggilan teleponnya. Zayn pun takut jika mengunjungi Melody di apartemennya.
"Ada apa tuan? Dari tadi anda terus menghela nafas?" tanya Rudi.
"Rudi, jangan banyak bertanya dan kerjakan saja pekerjaanmu." ucap Zayn.
Zayn hanya bisa terus mengirimkan pesan pada Melody untuk mengajak bertemu. Tapi sampai satu minggu tak ada balasan. Dan Zayn hahya akan terus menunggu hingga Melody mau bicara padanya. Zayn merasa seperti pria bre**k yg sudah mengambil kehormatan seorang wanita.
Zayn juga siap menikahi Melody, sebagai bentuk tanggungjawabnya. Meski harus melalui rintangan berat dari ayahnya karena menikahi wanita biasa.
"Sampai kapan Melody akan terus diam..?" gumamnya dalam hati.
....
Suatu hari, Melody harus datang ke kantor untuk memeriksa sistem sebagai agenda bulanan. Dan Melody terpaksa masuk ke kantor untuk menyelesaikan pekerjaannya. Dirinya kali ini disambut hangat oleh tim IT.
Bahkan mereka mengajak Melody makan malam bersama untuk mendekatkan diri satu sama lain. Melody pun tak bisa menolaknya apalagi dirinya butuh teman-teman yg bisa diandalkan saat sistem kembali bermasalah.
Mereka pun makan malam disebuah resto dan mencoba untuk akrab satu sama lain.
"Melody sebelumnya kau bekerja dimana?" tanya Bian.
"Aku hanya membantu usaha keluargaku dan hanya mengambil pekerjaan lepas sebagai programer. Makanya CV ku cukup sedikit." jawab Melody.
"Padahal kau sangat berbakat ya.."
"Lalu apa kau punya kekasih atau jangan-jangan sudah punya suami?"
"Dia masih lajang, aku sudah melihat data-datanya." ucap Bian mencoba menyembunyikan status janda Melody.
"Begitulah." balas Melody.
"Kapan-kapan kita harus berkumpul lagi agar jadi lebih akrab. Aku merasa sungkan pada Melody karena jarang bertemu dan bicara."
"Iya aku juga merasa begitu, apalagi kita butuh kerjasama kan.?"
"Benar, kalian tak perlu sungkan dan bisa menghubungiku." ucap Melody.
Begitulah, Melody mendapatkan teman-teman baru dari tim IT. Orang-orang yg tadinya mengacuhkannya pun kini menghormatinya dan mengajaknya bicara. Mungkin Melody juga harus mulai beradaptasi dengan lingkungan kerjanya. Meski Melody masih bebas melakukannya pekerjaannya di apartemennya.
...
Setelah selesai makan malam, Melody pun pulang ke apartemennya meski yg lain masih mengajaknya ke tempat lain. Tapi Melody menolaknya dan ingin langsung pulang. Mereka pun menghargainya karena Melody adalah wanita tak seperti mereka para pria yg bebas berkeliaran di malam hari.
Melody pun tiba di apartemennya malam itu. Tapi di depan pintunya sudah ada Zayn yg menunggunya.
"Melody, kita harus bicara. Ini sudah tiga minggu." ucap Zayn.
"Waktu berlalu sangat cepat rupanya, besok kita akan bicara." ucap Melody.
"Kenapa harus ditunda lagi? Melody jangan menghindariku, aku harus tahu apa jawabanmu." ucap Zayn.
"Aku lelah Zayn, mengertilah. Aku juga harus bekerja setiap malam." ucap Melody.
"Oke, cafe Xx jam 1 siang." ucap Zayn.
"Baiklah, jam 1 siang.. sampai jumpa besok." ucap Melody langsung masuk ke apartemennya.
Sementara Zayn, dirinya masih tak tenang setelah perbuatan buruknya pada Melody malam itu. Zayn terus menunggu keputusan Melody karena merasa bersalah. Dan pria itu, bersungguh-sungguh ingin bertanggungjawab sekalipun Melody tidak hamil.