Adelia Embun Chalandra mengalami kecelakaan mobil saat dia pulang dari camping dengan teman kampusnya. Namun, siapa sangka saat dia membuka matanya dan tersadar bahwa rohnya tidak mampu memasuki tubuhnya kembali. Berkali-kali dia mencoba untuk masuk ke dalam tubuhnya namun entah mengapa seakan ada sesuatu yang membuat dia ditolak oleh tubuhnya sendiri. Dalam keputusasaan Adelia, dia justru mengetahui banyak rahasia yang selama ini disembunyikan oleh keluarganya. Selain itu dia juga bertemu dengan sosok pria yang mampu melihat bahkan menyentuh roh seperti dirinya.
Bagaimana kelanjutannya, yuk simak terus ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Niken Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17
Rumah sakit.
"Terimakasih banyak kamu mau datang menjengukku," ucap Adelia yang mengikuti langkah dari Raka.
"Aku tidak menyangka kamu mau melakukan ini kepadaku. Aku pasti akan membalas kebaikan kamu suatu hari nanti. Aku janji deh," ucap Adelia yang terus berjalan mensejajarkan langkahnya dengan Raka.
"Kamu jangan berisik."
"Eh, saya tidak berkata apa-apa tuan muda. Maaf," sahutan dari asisten Deon membuat Raka seketika memejamkan matanya sejenak.
Dia pasti dianggap gila oleh asistennya gegara berbicara sendirian.
Ting
Grep
"Kamu bisa lepas nggak sih?" sentak Raka.
"Aku takut tiap naik lift Raka," balas balik Adelia sambil memeluk lengan Raka dengan erat.
"Emm...maaf tuan muda," asisten Deon menjadi bingung karena sedari tadi dia merasa bahwa dia tidak melakukan apapun. Tetapi tuan mudanya seolah-olah menganggap dia telah membuatnya merasa terganggu.
"Eh, enggak Deon. Bukan salah kamu," ucap Raka meralat ucapannya.
Kembali dia menghela napasnya kasar. Gegara arwah yang selalu mengikutinya ini membuat Raka menjadi tampak berbicara sendiri. Padahal dia sedang berbicara dengan adelia. Kenapa juga tiba-tiba dia mendapatkan penglihatan bisa melihat makhluk tak kasat mata seperti Adelia ini.
"Deon, aku nanti ingin bicara padamu berdua saja," ucap Raka akan tetapi tatapan tajamnya tertuju kepada Adelia. Yang berarti dia ingin pembicaraan antara dia dan asistennya tidak didengarkan oleh Adelia.
"Bicarain apa sih? Kenapa juga aku nggak boleh ikut dengerin," gumam Adelia merasa bahwa dirinya diusir secara halus oleh Raka.
Setibanya di dekat ruangan Adelia. Tampak seorang lelaki yang keluar dari ruangan tersebut. Dan tak lama kemudian dikejar oleh seorang wanita yang diketahui Raka itu adalah wanita yang pernah menemui dia sebelumnya di restoran.
"Mau apa mereka ke dalam ruanganku, aaarrrkkkh..." mendadak Adelia merasakan sakit di dadanya.
"Kamu kenapa?" lagi-lagi Raka tampak berbicara sendiri karena dia reflek melihat Adelia yang tertunduk dan tampak memegang dadanya yang kesakitan. Dan pemandangan tingkah Raka yang aneh tersebut membuat asisten Deon menjadi bertanya-tanya. Apa yang sebenarnya terjadi?
"Ak...aku harus melihat ke dalam ruangan," ucap Adelia langsung berlari masuk ke dalam kamar yang merawat raganya di sana.
Raka pun mengikuti langkah Adelia dan ketika sampai di dalam ruangan dia tampak terkejut melihat raga Adelia yang kejang-kejang. Bukan itu saja, Raka juga melihat arwah Adelia ikut tergeletak lemas di atas sofa rumah sakit.
"Deon, cepat panggil dokter!" teriak Raka yang panik dan bergegas mendekat ke arah Adelia yang tampak terkulai lemas di sofa.
"Baik tuan muda," asisten Deon segera menekan tombol emergency memanggil para tim medis.
"Apa yang terjadi sebenarnya?" tanya Raka tampak berbicara sendiri yang entah dengan siapa yang duduk di sofa. Asisten Deon sedari tadi sudah menahan diri akan tetapi kali ini benar-benar tampak tuan mudanya sepertinya ada suatu masalah. Atau ada sesuatu yang dia tidak ketahui.
"Aku hanya merasakan sesak di dadaku," ucap Adelia yang tampak begitu tak berdaya.
Raka juga tidak tahu harus berbuat apa karena dia tahu wanita yang dia ajak berbicara hanyalah arwah. Sedangkan raganya kini sedang ditangani oleh tim medis yang baru saja datang.
Raka dan asisten deon pun terpaksa harus keluar dari ruangan untuk memberikan ruang kepada tim medis menyelamatkan Adelia. Meskipun Raka sebenarnya merasa sedikit cemas kepada arwah Adelia yang dia tinggalkan masih dalam kondisi lemas di sofa.
Ceklek.
"Bagaimana keadaan Adelia dokter?" tanya Raka yang langsung menanyakan kondisi pasien. Hal ini membuat asisten Deon tercengang. Kenapa tampaknya tuan mudanya itu sebegitu perhatiannya dengan pasien di dalam. Padahal mereka juga baru saja ketemu. Itupun dengan kondisi Adelia yang sudah koma.
"Ada yang sengaja melepaskan selang pada pasien. Karena itu pasien mengalami kondisi yang menurun. Tetapi sekarang pasein sudah Dalma kondisi stabil kembali tuan," jawab dokter yang menangani Adelia.
Raka menghela napas lega mendengarnya. Syukurlah kalau dia terselamatkan. Entah mengapa Raka merasa hatinya ikut panik dan cemas melihat Adelia yang tampak begitu menderita.
❤️❤️❤️
TBC
yo rasakan karma instan itu nyata.
kasian deh yaw /Drowsy/
adelia itu udh punya raka yaw /Casual/