Istri Pajangan Tuan Dion

Tania mencoba untuk menahan air matanya, tapi mustahil ia bisa melakukan nya, hingga ia sampai dikamar nya Tania langsung menjatuhkan bobot tubuh nya diatas ranjang, masih teringat jelas kemarahan Suami nya saat ia memberi tahu perselingkuhan Monika tapi semua itu sangat percuma, nyata Dion sama sekali tidak percaya dan malah menyiksa nya....

"Kamu memang bodoh Tania, seharusnya kamu tidak memberitahu Dion, kamu tau sendiri kan secinta apa dan sesayang apa Dion pada Monika, apapun kenyataan nya Dion akan tetap percaya pada Monika...."Ujar Tania tersenyum mengejek dirinya sendiri...

Tanpa terasa matanya pun mulai terpejam mungkin saking lelahnya dia, membuat ia gampang tertidur....

Sementara dikamar Dion....

Monika pura-pura menangis, Dion yang melihat nya pun sangat tidak tega, ia langsung memeluk sang kekasih dan berusaha menenangkan nya...

"Aku ngak tau salah apa aku sama Tania sehingga dia menfitnahku seperti ini, aku sangat sedih karna dituduh oleh Tania...."Monika benar-benar pandai bersilat lidah, dengan bodohnya Dion ia percaya saja pada Monika...

"Jangan sedih sayang, aku tau kamu tidak akan pernah melakukan itu, aku tidak akan percaya pada siapapun, karna aku tau kamu sangat mencintai aku seperti aku mencintai kamu, jangan sedih lagi ya....."Monika mengangguk lalu membalas pelukan Dion...

Setelah memastikan Monika tidur, Dion menyelimuti nya kemudian menciumi seluruh wajah wanita yang sangat ia cintai itu, lalu Dion memilih kebalkon kamar untuk menikmati suasana malam di Amerika...

"Sayang, hari ini Tania akan ikut aku meeting dulu ya sayang, soalnya kliean aku hari ini sangat penting aku membutuhkan Tania sebagai seorang sekertaris..."Ujar Dion saat melihat Monika bangun dari tidur nya...

"Ahhh sayang kamu ngak asik ahh, aku kan mau jalan-jalan, aku butuh tenaga..."Monika tampak merajuk, niat hati ingin memberi Tania pelajaran malah Dion mengagalkan nya....

"Untuk hari ini saja sayang, masih ada beberapa hari kedepan, lagian aku ingin segera menyelesaikan pekerjaan ku agar bisa menemanimu untuk jalan-jalan..."mencoba memberi pengertian....

"Bener kamu mau menemani aku jalan-jalan, kamu ngak bohong kan?...."tanya Dion antusias, Dion mengangguk meyakinkan, dan pada akhirnya Monika pun membiarkan Tania ikut Dion untuk meeting...

"Ingat ya sayang, kamu ngak boleh dekat-dekat dengan babu itu, kamu harus jaga jarak sama dia, aku takutnya dia gatel sama kamu,..."Kelakar Monika mengingatkan...

"Iya sayang, aku akan ingat pesan kamu...."Sebelum menemui Tania, Dion terlebih dulu manjakan Monika dengan mencium seluruh wajah wanita itu dan berakhir dibibir,, cukup lama Dion bermain disana hingga pada akhirnya ia pun menghentikan ciuman itu karna tidak ingin terpancing....

Batas pacaran mereka hanya sampai dibibir saja karna Dion tidak ingin merenggut kesucian Monika sampai mereka menikah, walaupun Monika sering menikah hingga pernah telanjang didepan Dion tapi lelaki berparas tampan itu tetap pada pendiriannya, ia tidak akan merusak Monika hingga mereka sudah menikah....

Tapi tampa Dion ketahui jika Monika bukanlah wanita baik-baik, dia adalah seorang wanita panggilan jauh sebelum mengenal Dion hingga sampai sekarang pun ia masih menjadi wanita panggilan tanpa sepengetahuan Dion....

Bahkan Om Dion pun pernah menjalin hubungan dengan Monika, tetapi karna tidak dapat restu dari enenk Ami karna nenek Ami tau wanita seperti apa Monika ia tidak merestui hubungan putra nya dengan Monika sampai-sampai putra nenek Ami memilih pergi dari rumah meninggalkan keluarga nya demi Monika....

"Segeralah bersiap, hari ini kamu akan ikut saya meeting...."Seru Dion langsung masuk kedalam kamar Tania, dan melihat perempuan itu tengah duduk disofa seraya menikmati sarapan nya....

Setelah makanan Tania habis, ia langsung beranjak tanpa mengatakan apapun, sekitar 10 menit Dion menunggu akhirnya Tania selesai juga, Tania sangat cantik dengan riasan ringan diwajah nya dan rambut yang diurai indah, siapapun yang melihatnya pasti terpesona...

Sepanjang perjalanan Tania dan Dion diam saja, Tania yang masih terasa sakit dengan perlakuan Dion terhadap nya tadi malam membuat dia bungkam, sementara Dion, lelaki itu enggak untuk mengajak Tania bicara' mengingat perlakukan nya, hati nya pun masih marah mengingat tuduhan Tania pada sang kekasih tercinta...

Sepanjang meeting, Tania dan diam saja, ia akan berbicara jika dibutuhkan setelah nya ia diam seribu bahasa hingga meeting pun selesai...

Sedari tadi rekan-rekan kerja Dion terus menatap Tania, hal itu tentu saja diperhatikan oleh Dion, seandainya rekan kerja nya bukan orang-orang penting mungkin saja Dion telah menghajar mereka karna telah menatap Tania dengan nakal tapi sebisa mungkin Dion menahan nya karna tidak ingin terjadi keributan...

"Apa pita suaramu putus jika bersama saya?..."tanya Dion pada sang istri setelah mereka tinggal berdua...

"Untuk apa saya berbicara pada tuan, apapun yang saya katakan tidak ada artinya...."Ujar Tania dingin, ia pun berdiri lalu meninggalkan suami nya, Dion yang tidak terima pun segera mengejar Dion...

"Kamu ini kenapa sih, apa begini caranya bersikap pada suami mu sendiri?..."tanya nya dengan sorot mata tajam Tania tergelak mendengar kata suami dimulut Dion,...

"Lalu seperti apa saya harus bersikap kepada anda Tuan muda, bukanlah saya sudah cukup patuh menjadi pelayan anda dan pacar anda, jika anda bertanya apakah begini cara saya bersikap pada suami saya mungkin saya iya, saya bersikap bagaimana semestinya bukan, didalam keluarga anda saya hanya berstatus menjadi istri pajangan anda, sedangkan ditempat umum saya ini hanyalah seorang pelayan dan maaf untuk yang tadi malam tuan, karna saya dengan lancang telah berkata buruk tentang kekasih anda, saya juga sangat menyesal mengapa saya harus memberitahu anda tentang kebenaran kekasih Anda, yang tak seharusnya saya lakukan, mungkin ini juga alasan keluarga anda tidak menyukai wanita itu, tapi biarkan waktu yang menjawab semua nya...."Ujar Tania panjang lebar, kemudian ia kembali melangkahkan kaki nya meninggalkan Dion yang diam mematung mencerna ucapan Tania....

Tania memilih pulang setelah taksi yang ia pesan telah datang, ia tidak peduli dengan kemarahan Dion, dalam pikiran nya hanya ingin menjauh dari lelaki buta itu, dalam hati Tania selalu saja berdoa agar kebenaran tentang Monika terungkap agar suaminya itu tau mana yang salah dan mana yang benar, mungkin saat ini dia yang terlihat salah tapi ia yakin suatu saat nanti semua kebenaran akan terbongkar dengan sendirinya....

"Apa semua yang dikatakan Tania adalah benar, apa mungkin Monika benar-benar mengkhianati aku?,, Itu semua tidak mungkin, Tania melakukan itu pasti karna dia marah terhadap Monika yang telah mengerjai nya, dan mungkin saja semua ini rencana mama dan nenek, aku yakin semua ini rencana mereka, aku tau Monika itu sangat mencintai aku, dia tidak akan pernah selingkuh dariku