Takdir Mu Adalah Aku

Mark turun dari mobil bersama Elena...hatinya sedikit berat ketika dia ingin meninggalkan negaranya...matanya berkaca-kaca sebelum dia masuk ruang tunggu..

Apakah ia bisa melewati setahun dengan selamat...apakah dia bisa melewatinya...?

entahlah...mereka akan mendatangi Negara berkonflik jadi sulit untuk memastikan masa depan..''

''Dokter Mark...semua rombongan sudah masuk.''ucap Dokter Elena menatap Mark dengan tajam.

''Aku hanya sedikit merasa tidak enak ketika meninggalkan negara ini tanpa pamit pada kakakku dan Serena..''

Elena memutar bolamatanya dengan jengah...Serena lagi Serena lagi...untunglah Elena sudah membujuk dokter philip dengan segala macam cara agar nama dokter Mark di ikut sertakan pada misi kali ini...selain Elena ingin bersama Dokter Mark setiap saat dia ingin menjauhkan Dokter Mark dari Serena..dia cemburu.

''Ayolah....Serena pasti akan mengerti dia juga pasti sibuk dengan kuliahnya...ayo...'

Elena menyentuh jemari Mark hingga pria itu sedikit terkejut dan melepaskan pegangan Elena kepadanya..

''Dokter Elena...aku harap kita sama-sama menjaga sikap...aku mencintai Serena..''ucap Mark memperingatkan..

''Baiklah..aku tak akan merebutmu dari Serena mu..tapi kita harus bergegas sekarang..pesawat akan segera berangkat..''ucap Elena tak sabar..

Mark akhirnya mengalah, mereka akhirnya masuk dan mempersiapkan diri...

*****

Serena pulang kerumah dengan membawa sekantung penuh belajaan, ada yang aneh karna Mark meninggalkannya BlackCard di dalam dompetnya dan berpesan agar dia membelanjakan apapun sesukanya, tanpa takut dia akan kehabisan uang..

Serena menerimanya namun dia hanya membelanjakan uang secukupnya, seorang pelayan menunduk kepadanya..

''Nona Serena sudah pulang..''

''Ya...apakah tuan Mark sudah pulang..''

''Yah...tuan Mark sudah sejak tadi pulang dan tidur di kamar..''

''Hah...apakah tidak keluar sejak tadi...''

''Tidak....''

''Mengapa tidak memberitau tuan Mark...ini sudah lewat jam makan siang..''

Pelayan itu mendekati Serena dan berbisik..

''Tuan Mark tampak berbeda...aku takut nona..''

Mendengar hal itu tawa Serena pecah seketika..

''Bibi.....tuan Mark aneh apanya...aku tidak melihat keanehan pada dirinya...''

''Tapi nona Serena...''

''Ssst...sekarang bagaimana kalau kita memasak saja, aku akan membawakan makanan ke kamar tuan Mark..mungkin dia sedang lelah...kesehatannya terganggu beberapa hari ini..''ucap Serena langsung menuju dapur..

Dan pelayan mengikutinya..

''Apakah nona Serena sudah makan...''

Serena menoleh dengan senyuman..

''Sudah tadi di kantin kampus bi,...jadi mari kita masak..''ucap Serena dengan mata berbinar..

Serena sedang bahagia, dan berbunga-bunga dia semakin menyukai seorang Mark yang tampan dan baik hati..gadis itu tak sabar ingin melihat pujian Mark kali ini...

****************

Mark terbangun oleh bunyi pesan suara di ponselnya...pria itu mengerutkan kening, Mark mengirim pesan suara kepadanya..?

Ada apa....?

Mark masih mengantuk dan memutuskan mendengar pesan suara itu sambil berbaring..

Hai...Marco...

Aku minta maaf padamu, aku berbohong tadi..sebenarnya aku tidak sedang berada di ruang operasi...

Namun, aku sedang berada di bandara...jangan menelfonku percuma aku sedang mengudara sekarang..

Marco, aku ingin kau menjaga gadis itu untukku, aku mencintainya..dia tak tau aku pergi jadi aku ingin kau menjadi diriku untuk sementara waktu, hanya setahun Marco please...

Maafkan aku, aku pergi ke medan perang karna misi kemanusiaan..aku membantu korban perang dan aku harap aku bisa kembali tepat pada waktunya agar bisa menikahinya...tolong maafkan aku Marco...aku akan melakukan apapun untukmu ketika aku pulang nanti...

Ya sudah,....aku harus mematikan ponselku karna kami akan segera terbang...Marco terimakasih...dan, aku menyayangimu Marco...berhentilah minum-minum kita sudah tua...

sampai jumpa Marco. Dari adikmu yang selalu mencintaimu..

Mark Antoni...

Hening...

Marco menggertakan gigi, ada apa dengannya apa Mark sudah gila, misi kemanusiaan apa...disana rawan konflik dan nyawa adalah taruhannya..apa yang sedang dia pikirkan..

Marco bangkit seketika lalu mulai menekan ponselnya untuk menelfon...sial anak itu apa yang dia pikirkan bagaimana jika dia tertembak disana...hanya Mark satu-satunya adiknya saat ini,...dari dulu Marco selalu melakukan apapun demi melindungi Mark, karna tak ingin Mark terjun ke dunia Mafia yang gelap...Marco meminta adiknya sekolah dokter...namun dia tak pernah menyangka jika keputusan Mark begitu gegabah bahkan tanpa meminta ijin darinya...

Marco memejamkan mata lega....ketika ada bunyi telp masuk itu artinya Mark belum meninggalkan bandara..

Mark : Hallo....

Marco : Bodoh...apa yang kau lakukan ini hah...apa kau mau mengantar nyawamu..

Mark : (Hening........) Maafkan aku Marco...

Marco : Kau ada dimana, keluarlah sekarang dari bandara aku akan menjemputmu Mark..( Marco berteriak histeris )

Mark : Maaf aku tak bisa...aku akan berangkat sekarang...Marco jangan mencegahku ini panggilan hatiku aku...akan menyelamatkan hidup orang lain...

Aiisss,....sial, mata Marco berkaca-kaca...berulangkali dia mengusap wajahnya tak mengerti mengapa Mark melakukan hal di luar kendalinya..mengapa dia keras kepala..

Marco : Aku akan menembakmu jika kau pergi Mark..kau tau aku akan membuatmu lumpuh yang penting aku bisa melihatmu tetap hidup..

Mark : Kau tau dari kecil aku ingin sekali membantu orang lain..

Marco : Apa kurang pengabdianmu di rumah sakit...apakah kurang bagimu mengobati mereka...dengarkan aku Mark aku sungguh marah padamu...gadis itu akan menjadi milikku jika kau pergi...

Hening..

Mark tertawa....

Mark : Baiklah kalau memang dia akan menjadi milikmu aku rela...toh kau saudara kembarku, jika kau bahagia maka aku pun sama...aku akan bahagia...

Marco : Mark...ini yang terakhir kalinya aku memberi peringatan kepadamu...aku tidak akan.......

Mark : ( Terdengar orang bicara dalam bahasa berbeda kepadanya..) Pesawat kami akan segera berangkat kami harus segera mematikan ponsel.

Marco : Masih ada waktu Mark aku akan bertanggung jawab...

Mark : Maafkan aku Marco kali ini aku tak bisa menuruti keinginanmu...aku harus pergi, selamat tinggal...

Tittttttttttt............

Marco membeku, pria itu apa yang sedang dia lakukan...Marco mencoba menelfon kembali namun ponsel Mark tidak aktif...

Hening..

Pria itu menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang dengan tatapan beku..dadanya bergemuruh kali ini sungguh takut kehilangan Mark...

Mark....mengapa kau bodoh sekali mengapa....?

Marco terdiam disana..sungguh dia tak menyangka Marco pulang dan ingin istirahat dan menghabiskan waktu dengan adik kembarnya namun dia malah mendapat kejutan yang sama sekali tidak di sangkanya..

Marco sungguh kehilangan kata....sekarang malah Mark meminta dirinya menjaga gadisnya..astaga...ada-ada saja...Marco memilih untuk kembali merebahkan diri dengan mata yang menghadap ke langit-langit kamar...

Siapa gadis itu....Marco penasaran....

Namun ia terkejut ketika pintu kamarnya di ketuk pelan....dan seketika ada gerakan pintu terbuka...

Marco membeku ketika melihat sosok gadis yang begitu cantik tersenyum kepadanya...Marco sampai terduduk dan membeku di tempatnya..

Serena tersenyum sambil meminta pelayan meletakan nampan di dekat meja ranjang lalu keluar dari sana, meninggalkan Serena dan Marco sendiri.

Marco kehilangan kata ketika Serena mendekatinya dan tersenyum...gadis itu memeluknya dengan erat...dan tersenyum..

''Apa kau baik-baik saja Mark...aku merindukanmu seharian ini....''bisik Serena tersenyum...

''Serena.......''desah Marco sungguh terkejut.....