NovelToon NovelToon
Aku Hanya Wanita Biasa

Aku Hanya Wanita Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Wanita Karir / Careerlit
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Meymei

Wanita, seorang insan yang diciptakan dari tulang rusuk adamnya. Bisakah seorang wanita hidup tanpa pemilik rusuknya? Bisakah seorang wanita memilih untuk berdiri sendiri tanpa melengkapi pemilik rusuknya? Ini adalah cerita yang mengisahkan tentang seorang wanita yang memperjuangkan kariernya dan kehidupan cintanya. Ashfa Zaina Azmi, yang biasa dipanggil Azmi meniti kariernya dari seorang tukang fotokopi hingga ia bisa berdiri sejajar dengan laki-laki yang dikaguminya. Bagaimana perjalanannya untuk sampai ke titik itu? Dan bagaimana kehidupan cintanya? Note: Halo semuanya.. ini adalah karya keenam author. Setiap cerita yang author tulis berasal dari banyaknya cerita yang author kemas menjadi satu novel. Jika ada kesamaan nama, setting dan latar belakang, semuanya murni kebetulan. Semoga pembaca semuanya menyukainya.. Terimakasih atas dukungannya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meymei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8. Bully

“Mas Budi.”

“Ya, Non!”

“Kalau misalnya aku ambil izin disini boleh tidak?” Tanya Azmi sembari memperlihatkan kalender.

“Lihat rooster dulu, Non!” Budi membuka jadwal.

Azmi sebenarnya sudah melihatnya dan disana tidak ada pengganti dirinya. Untuk memastikan, ia bertanya dengan Budi. Siapa tahu Budi bisa membantunya.

“Memangnya dihari itu kamu mau apa, Non?”

“Temanku menikah dan aku diminta menjadi bridemaids, Mas.” Jujur Azmi.

“Di jadwal tidak ada yang menggantikan kamu, Non. Karena Romi dan Ipit masuk malam. Coba lihat jadwal Mas Pur.”

“Mas Pur, ada. Bisa saja kamu ambil izin, tapi kamu harus mendapat approval dari Bos.” Segera Azmi merasa ciut.

Sejak dirinya membuat kesalahan, ia belum ada berhadapan langsung dengan Pak Suwito. Laporannya hanya dipantau lewat email atau Pak Rudi. Azmi juga tidak pernah menginjakkan kaki diruangan Bos karena Pak Rudi lebih banyak keruangan para admin.

“Sedang apa kalian?” Tanya Pak Rudi yang baru kembali sari Fuel Station.

“Ini si Azmi mau izin, Bos!” Jawab Budi.

“Kapan, Mi?”

“Ditanggal cantik, Bos.”

“Kamu mau menikah?” Azmi segera menggeleng.

“Dia mau jadi bridemaids, Bos!”

“Oh! Apa ada sparenya, Bud?”

“Ada Mas Pur.”

“Ajukan saja, nanti aku approval. Itu hakmu juga. Kamu belum ada cuti selama bekerja, kan?” Azmi mengangguk.

Hal ini dikarenakan Azmi adalah karyawan magang selama 3 bulan dan cutinya akan datang di 3 bulan berikutnya, yaitu 6 bulan setelah bekerja.

“2 hari sekalian saja. Jadi kamu punya hari libur 3 hari ditambah minggu.”

“Benarkah, Bos?” Mata Azmi berbinar.

“Ya. Cepat buat suratnya sebelum aku berubah pikiran!”

Azmi segera mencari file surat izin di komputernya dan mengopinya yang kemudian ia rubah menjadi namanya. Segera printer bekerja dan surat izin Azmi keluar. Pak Rudi yang masih diruang admin segera membubuhkan tanda tangannya dan meminta Azmi mengirimkannya ke HR.

Azmi tersenyum sepanjang jalan menuju office. Ia tidak menyangka Pak Rudi memberinya libur extra. Ia bisa menggunakannya untuk pergi ke Tanah Grogot bersama sang adik nanti. Mereka ada rencana menonton konser.

“Eh! Ada anak baru!” Kata seorang wanita yang memegang segelas teh ditangannya.

Posisi mereka saat ini ada di lorong penghubung antara office dan Plan karena Azmi mengambil jalur atas dibandingkan jalur bawah yang mengharuskannya melewati parkiran mobil.

“Permisi.” Azmi tak menghiraukannya dan lanjut berjalan ke office.

Tetapi ketika Azmi selesai dari ruang HR, wanita itu masih disana dengan beberapa wanita lain bersamanya. Salah Azmi yang tidak mengambil jalan memutar.

“Permisi.”

“Stop!” Salah satu wanita menghentikan langkah Azmi.

“Kamu beruntung! Dari tukang fotokopi menjadi asisten admin! Jangan berlagak disini!”

“Maaf, saya tidak ada urusan dengan kalian.” Azmi ingin melanjutkan langkahny, tetapi salah satu dari merek memegang tangannya.

“Aku peringatkan! Jangan sok cantik kalau ingin tenang bekerja disini!”

“Saya tidak ada mengganggu kalian, kenapa kalian seperti ini?”

“Makanya jangan kegatelan jadi wanita! Jangan mencari perhatian laki-laki!” Azmi tidak mengerti apa yang mereka bicarakan.

Ia tak merasa mencari perhatian ataupun menggoda laki-laki selama bekerja. Hanya pekerjaannya saja yang berurusan dengan laki-laki karena ia wanita sendiri.

“Maaf! Kalau kalian merasa saya menggoda laki-laki, apakah pernyataan itu tidak terbalik? Apa kalian tidak mengaca? Dibandingkan dengan saya, pemakaian seragam yang tidak sesuai sepeti kalianlah yang menggoda kaum adam!” Azmi mencoba melawan.

“Kurang ajar!” Mereka menghentakkan kaki mereka.

Beruntung dari kejauhan mereka melihat ada yang akan lewat kearah mereka, jadi mereka membubarkan diri. Azmi tak ambil pusing dan kembali ke posisinya.

Ternyata, 4 wanita itu tidak berhenti sampai disitu. Saat Azmi melaksanakan sholat dzuhur, mereka menunggu Azmi di depan toilet. Hanya ada satu jalan menuju mushola yang terletak diujung. Azmi tidak bisa mengambil jalan memutar karena dirinya tidak memakai sepatu safety. Ia sedang mengenakan sandal saat ini, terpaksa harus melewati mereka.

“Permisi.”

“Masih punya nyali?”

“Sebenarnya masalah kalian itu apa?” Tanya Azmi dengan nada sedikit tinggi.

“Masalah kami itu denganmu! Kamu menarik perhatian laki-laki hingga mereka selalu datang ke tempatmu dan berlama-lama disana!”

“Kenapa itu jadi salahku? Mereka kesana untuk mengambil part dan aku mencarikannya. Masalah mereka berlama-lama tidak ada urusannya denganku.” Azmi tidak terima.

“Jangan harap kamu bisa tenang bekerja!” Ancam salah satu wanita yang Azmi kenal bernama Umi, admin Departemen Plan.

Azmi yang tidak merasa bersalah mengabaikannya dan kembali ke Warehouse. Daripada meladeni mereka, lebih baik ia mengerjakan input dst yang sudah menumpuk sejak pagi karena ia mendapatkan pekerjaan lain dari Budi untuk review stok.

Ternyata, pertemuan Azmi dan para wanita tadi disaksikan oleh Ipit yang kebetulan berada dibelakang Azmi. Segera saja kontainer heboh membicarakan bulliying yang mereka lakukan. Sementara Azmy yang menutup telinganya dengan headset, fokus dengan pekerjaannya.

Pulang bekerja, Azmi yang tidak membawa motor ikut bus karyawan. Sayangnya, saat ia masuk tak ada lagi kursi kosong kecuali disamping wanita yang membullynya tadi. Terpaksa Azmi duduk disamping wanita bernama Elis, dari Departemen Enginering.

Tak ada percakapan diantara keduanya sampai Elis turun lebih dulu, Azmi menggeser kakinya memberikan jalan. Saat Azmi merapikan duduknya kembali, ada seseorang yang menyuruhnya menggeser duduknya. Jadilah Azmi duduk didekat jendela.

“Mi, kamu punya pacar?” Tanya Priyo dengan anda lirih.

“Tidak.”

“Apakah kamu ada tunangan atau orang yang berpotensi menjadi suamimu?” Azmi hanya menggeleng.

Priyo tersenyum melihat jawaban Azmi. Ia pun segera turun saat bus sudah sampai di perhentiannya. Azmi tidak menganggapnya serius karena ia ingat dengan labrakan para wanita tadi. Siapa tahu, Priyo masuk dalam daftar laki-laki yang dimaksud. Azmi cari aman saja, ia malas berurusan dengan wanita-wanita tadi.

Sampai di perhentian bus, Egi sudah menunggunya. Jarak rumah dengan jalan raya tempat perhentian bus sekitar 100 meter. Jadi, Azmi meminta adiknya untuk menjemput dirinya. Sebenarnya motor sudah diganti ban, hanya saja Azmi ingin mencoba menggunakan bus. Tetapi setelah tahu para wanita itu juga naik bus, ia akan kembali menggunakan motornya lagi.

“Enak naik bus?” Tanya Egi.

“Biasa saja.”

“Lalu? Apa besok mau naik bus lagi?”

“Tidak.”

“Kenapa?”

“Enak bawa motor sendiri, jadi bisa mampir beli camilan atau es.” Azmi beralasan.

“Padahal enak naik bus, jadi motor bisa aku bawa sekolah.” Kata Egi kecewa.

“Kamu bisa bawa motor Ibu.”

“Motor Ibu sudah tidak nyaman digunakan.”

“Nanti aku katakan ke Ayah, supaya ganti yang baru. Bahaya juga kalau motor tua masih digunakan.”

“Benar ya?” Azmi mengangguk.

Saat sampai dirumah, Azmi segera membersihkan diri dan merebahkan tubuhnya sampai terlelap. Sepertinya tenaganya terkuras habis hari ini.

1
indy
sabar y azmi
indy
lanjut
indy
lanjut kakak
indy
semoga di tempat baru azmi bisa lebih sibuk sehingga dapat melupakan kenangan buruk
indy
semoga azmi nanti sukses
indy
selamat ya azmi
Meymei: Terima kasih kak (Azmi)
total 1 replies
indy
cepat move on azmi
indy
kasihan Azmi
indy
Ternyata priyo gak bisa mendaki, bukan karena prinsip
Sulfia Nuriawati
suami aneh, mw saling mengenal tp cm azmi yg ada usaha, lah priyo blm apa² cm tw marah aja, serem sm yg kyk gt sifatnya bs² anemia🤭🤭🤭
Meymei: Hehehe sabar ya kak..
total 1 replies
indy
sabar ya Azmi...
Meymei: Aq sabar kak (Azmi)
total 1 replies
indy
semoga azmi kuat
Meymei: Aamiin…
total 1 replies
indy
lanjut kakak
Meymei: Siap kak 😊
total 1 replies
indy
priyo sat set, semoga dia orang baik
Meymei: Aamiin…
total 1 replies
indy
telaten sekali azmi
Rian Moontero: kusuka ceritanya kak Mey👍👍
semangaaat🤩🤩🤸🤸
Meymei: Hihihi 🤭
total 2 replies
indy
semangat azmi
Meymei: Siap kak! (Azmi)
total 1 replies
indy
hadir
Meymei: Terimakasih dukungannya kak 😍
total 1 replies
Dewi Masitoh
hadir kak😊
Meymei: Terimakasih dukungannya kak 😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!