Aqila Prameswari dan Qaila Prameswari adalah saudari kembar yang lahir dari pasangan suami istri Bayu Sucipto dan Anggi Yulia. Dua gadis cantik nan ramah ini menjadi buah bibir di sekolahnya, SMK Binusa, seakan tiap laki-laki memimpikan kedekatan dengannya.
Namun, walaupun penampilan mereka begitu sama, bak pinang dibelah dua, ada satu hal yang membedakan mereka: sifat mereka. Qaila Prameswari, adik kembar Aqila, memiliki karakter yang sangat berbeda dari kakaknya.
Bagai langit dan bumi, perbedaan sifat antara Aqila dan Qaila menjadi satu fenomena menarik di kalangan teman-teman sekolah mereka. Sementara Aqila dikenal sebagai sosok yang hangat dan penuh semangat, Qaila memiliki pesona misterius yang mengundang rasa penasaran dan takjub sekaligus.
Aqila, seorang gadis cantik yang telah memiliki kekasih, yaitu seorang mahasiswa di universitas terkemuka di kotanya. Sementara itu, Qaila - sang adik kembar, sama sekali tak tertarik berpacaran dan bahkan tak memiliki teman laki-laki.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puji Lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 10
" Brengsek!"
" Kenapa juga si gue gak nolak, bila perlu ngamuk sekalian!" Gumam qaila sambil menangis.
" Percuma gue kaya gini juga, gak ada satupun orang yang bisa ngehargain gue!"
Qaila terdiam, menangis tanpa suara merasakan dan meresapi sakit hati yang menjalar ke seluruh tubuh nya.
" LO BENER BENER BRENGSEK GAVI!!" Teriak qaila yang tidak bisa menahan sesak di dadanya.
" Gue emang brengsek!"
Qaila segera membalikkan badannya saat mendengar suara gavi yang membalas ucapan nya, dengan mata sembab dan wajah yang basah akibat air matanya. Qaila menatap gavi dengan penuh kebencian.
" Gue emang brengsek, udah buat dua saudara kembar yang jadi musuhan. Tapi ini bukan sepenuhnya kesalahan gue qai!" Ucap gavi mendekati qaila.
" Ini semua kesalahan lo sama aqila! Dan gue harus ikut keseret di dalamnya!" Ucap qaila marah.
" Jadi mau lo apa sekarang? Nasi udah jadi bubur" tanya gavi yang juga pusing.
" Selesain masalah lo sama aqila sekarang!" Ucap qaila sambil membuang wajahnya.
" Gue udah selesai sama aqila, gue udah dateng kerumah papa sama mama lo dan ceritain semua nya." Ucap gavi membuat qaila terkejut mendengar nya.
Qaila tidak menyangka jika gavi akan mengakhiri hubungannya dengan Aqila secepat ini, dengan pandangan sulit di artikan qaila menatap gavi.
" Gue gak mungkin ngejalanin hubungan dengan dua perempuan sekaligus qai, gue emang brengsek tapi gua masih punya otak!" Ucap gavi lagi membuat air mata qaila menetes lagi.
" Tapi kenapa lo gak ngakhiri hubungan kita aja!" Ucap qaila dengan bibir bergetar.
" Lo pikir gampang ngakhiri hubungan kita, lo mau jadi janda muda?" Tanya gavi sambil tertawa sinis.
" Gue rasa lo juga gak akan siap dengan gelar janda muda!" Lanjut gavi.
" Siapa bilang gue gak siap! Gue siap, lagian di antara kita gak pernah terjadi apa apa, dan gue rasa gue gak akan rugi sama sekali dalam hal ini." Ucap qaila serius.
Kini gavi terdiam dan menatap tak suka kepada qaila, gavi berpikir ini pasti ulah aqila yang yelah memprovokasi qaila.
" Selesai in masalah lo sama aqila secepatnya, gue tunggu pembatalan pernikahan kita!" Ucap qaila berdiri dan berniat pergi dari sana.
Grepp!
Gavi menahan tangan qaila dengan cepat, sebelum qaila berhasil melangkahkan kaki nya dari sana.
" Lo pikir menikah itu main main?" Tanya gavi sambil mencengkram erat tangan qaila.
" Lepas brengsek!" Ucap qaila berusaha melepaskan tangannya.
Gavi yang sudah emosi dengan qaila semakin mencengkram erat pergelangan tangan qaila, membuat gadis itu meringis kesakitan.
" Ssshhh! Lepasin gue!" Teriak qaila dengan mata berkaca kaca.
Gavi tak mendengar kan rintihan qaila, dirinya yang sudah emosi pun menjadi tak terkendali.
" Lepas! "
" Sakit gavi!!" Pekik qaila yang terus memberontak berusaha melepaskan dirinya.
Seolah tuli, gavi pun semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh aqila.
"Brengsek! " Teriak qaila setelah gavi melepaskan dirinya.
" DIAM!" Balas gavi membuat qaila langsung menjatuhkan air matanya.
" Pulang sekarang!" Ucap gavi sambil menyerwt tubuh qaila.
" Gue gak mau, lepasin gue gavi!" Teriak qaila berusaha melepaskan dirinya dari gavi.
Gavi pun sama sekali tak mendengar qaila, laki laki itu menarik qaila sampai ke motornya dan menyuruh gadis itu naik.
" Lo mau nurut atau sekarang juga gue sentuh lo disini!" Ancam gavi.
Gavi menghela nafasnya, merasa bersalah telah berlaku kasar terhadap gadis itu. Tapi melihat qaila yang tak lagi memberontak dan menurut membuat gavi sedikit tenang dan langsung memacu motor nya untuk segera pulang.
Di sepanjang perjalanan pun gavi dan qaila tak terlibat obrolan sama sekali, qaila diam dengan pandang kosong begitu juga gavi yang diam dengan pikiran kacaunya.
Sesampainya dirumah, qaila buru buru turun dari atas motor dan segera masuk ke dalam rumah. Gavi yang melihat itu pun membiarkan nya dan memilih untuk memasukkan motor nya ke garasi terlebih dahulu.
Beruntung nya saat qaila masuk tidak ada mama hanum maupun papa dino, jadi tidak ada orang yang melihat wajah sembab gadis itu.
Qaila masuk ke dalam kamar dan langsung menuju kamar mandi dan mengunci dirinya disana, qaila menumpahkan rasa sedih dan sakitnya disana.
" Lo brengsek gavi! Brengsek!!" Ucap qaila sambil mencuci dan menggosok bibir nya dengan kasar.
" Gue benci lo!" Isak nya dengan tubuh yang luruh kebawah.
Gavi yang lagi lagi melihat pintu kamar mandi tertutup rapat pun hanya menghela nafasnya dengan kasar, laki laki itu tak berniat mengetuk ataupun merayu gadis itu.
Hati dan pikirannya pun kacau saat ini, tidak tahu harus bersikap seperti apa lagi.
Ceklekkk
Gavi mendongak saat pintu kamar mandi terbuka, gavi bisa melihat qaila yang baru saja keluar dari kamar mandi dalam keadaan wajah sembab.
Qaila yang juga menyadari keberadaan gavi di dalam sana pun, tak berniat melirik laki laki itu sama sekali. Qaila berjalan menuju kopernya, sedangkan gavi yang melihat itu pun langsung berjalan masuk ke dalam kamar mandinya.
" Sial!" Gumam gavi sambil menatap pantulan dirinya dari cermin.
Gvai menyugar rambutnya hitam nya ke belakang, dia merasa begitu keterlaluan Sampai berani mencium qaila tadi walaupun rasanya itu sah sah saja karena qaila istri nya.
Itu pertama bagi gavi, walaupun berpacaran dengan aqila cukup lama tapi mereka tidak pernah melakukan hal lebih dari bergandengan tangan.
Setelah tiga puluh menit berada di dalam kamar mandi, gavi keluar dengan tubuh yang segar karena habis mandi. Gavi mengedarkan pandangan nya mencari qaila yang ternyata berada di sofa sudah dalam keadaan tidur.
Gavi pun berjalan secara pelan pelan menuju lemari nya untuk mencari pakaian dan segera naik ke atas ranjang tanpa ingin mengganggu qaila.
Gavi merebahkan tubuh nya di sana, matanya sudah terpejam tapi pikiran nya terus bekelana kemana mana. Hingga satu jam lama nya akhirnya gavi bisa tertidur dan menyelami alam mimpi.
°°°°°
" Kamu dari mana jam segini baru pulang?" Tanya papa bayu saat memergoki aqila yang baru pulang jam dua belas malam.
" Main pa." Balas aqila dengan suara lirih.
" Main itu punya batas waktu aqila, apa lagi kamu perempuan." Ucap papa bayu begitu kecewa dengan aqila .
Aqila terdiam menatap papa nya dengan mata berkaca kaca, " papa masih perduli sama qila?" Tanya aqila .
" Kamu ini ngomong apa?" Tanya papa bayu kesal.
" Jawab pa!" Ucap aqila mendekati sang papa.
" Kamu itu anak papa jelas papa perduli dan sayang sama kamu." Balas papa bayu sambil menghela nafas nya.
" Kalo papa sayang sama aku, tolong batalin perjodohan gavi sama qaila pa, gavi itu pacar aku." Ucap aqila dengan kepala tertunduk.