AURORA

.

Happy Reading 📖

.

├┬┴┬┴ ✭✭✭ ┬┴┬┴┤

.

.

satu tahun sudah berlalu saat ini Aurora dan kedua orang taunya sedang berada di bandara, karena hari ini Karina akan kembali ke Amerika

" jaga diri baik baik disana " ucap Gilang memeluk adik nya itu

" pasti kak " jawab Karina seraya melepas pelukan mereka

dan kini Salsa yang merasa sangat sedih karena adik iparnya akan kembali ke Amerika Salsa langsung memeluk adik iparnya itu sambil menangis

" hiks... hiks... hiks... maafkan kakak ya kalo selama kau tinggal disini kakak sangat cerewet kepadamu, kakak akan selalu merindukanmu dan kau jangan lama lama di Amerika " ucap Salsa sambil menangis

Karina yang mendengar ucapan dari kakak iparnya itu bukannya ikut menangis tetapi Karina malah tersenyum

" iya kakak ipar , dan maafkan aku juga ya kalo selama aku disini aku banyak merepotkan kakak ipar dan selalu membuat kakak ipar marah marah " ucap Karina sambil melepaskan pelukan nya

" Aunty " panggil Aurora dengan nada sedih nya

" jangan sedih ya sayang Aunty akan sering kesini kok jengukin Rora dan kalo Rora juga ada waktu Rora bisa kok datang ke Amerika temui Aunty, nanti Aunty akan ajak Rora jalan jalan keliling Amerika " ucap Karina mengelus rambut panjang nan lembut milik Aurora

Aurora langsung memeluk Karina sambil menangis

" nanti aku kesepian dirumah kalo tidak ada Aunty " ucap Aurora sambil menangis

" hheeeyyyy... gak boleh menangis ya sayang nya Aunty, nanti kalo Rora sedih Aunty jadi sedih " ucap Karina lalu melepaskan pelukannya Karina menghapus air mata keponakannya itu

" Aunty jangan lama ya di Amerika " ucap Aurora

" iya sayang Aunty gak akan lama disana, nanti kalo Rora rindu, Rora bisa vidio call sama Aunty " ucap Karina yang di angguki oleh Aurora

" baiklah aku pegi dulu " ucap Karina berpamitan karena sebentar lagi pesawat yang akan di tumpangi nya itu akan lepas landas

" jaga diri baik baik disana dan sering sering memberi kabar " ucap Gilang yang ntah sudah keberapa kalinya

Kini Karina melangkah semakin jauh dari mereka sambil melambaikan tangannya, begitupun juga dengan Aurora dan kedua orang tuanya hingga Karina tidak terlihat lagi dari pandangan mereka .

.

.

.

Seorang peria tampan dengan kaca mata hitam yang melet di wajahnya itu turun dari pesawat, bersamaan dengan itu sang asistennya selalu setia mengikutinya di belakan. terlihat begitu banyak pengawal berpakaian hitam berjejer untuk menyambutnya kedatangan nya.

" selamat datang tuan, dan tuan besar meminta anda langsung ke Mansion nya " ucap salah satu pengawal berpakaian hitam itu seraya membungkukkan tubuhnya

" hhhmmmmm... " peria itu hanya berdehem sebagai jawabannya peria itu ia lah Marvel yang saat ini baru tiba di indonesia, sesuai janjinya kepada sang Ayah Marvel akan pulang setelah satu tahun lamanya berada di Inggris.

dan dengan cepat salah satu penjaga disana membukakan pintu mobil untuk tuan muda nya itu dan dengan cepat Marvel masuk kedalam mobil itu di ikuti oleh sang Asisten nya Kevin yang duduk di bagian depan.

mobil mewah milik keluarga Vernandes itu meninggalkan parkiran bandara dan di ikuti beberapa mobil di belakangnya.

di dalam perjalanan menuju Mansion nya Marvel hanya diam saja peria tampan itu hanya melihat keluar jendela saja memperhatikan jalanan ibu kota yang saat ini sangat padat dengan kendaraan.

di kota itu lah peria itu banyak menghabiskan waktu dengan mantan kekasihnya Monica dan saat ini Marvel tidak mengetahui lagi bagaimana kabar mantan kekasihnya itu, karena selama berada di Inggris Marvel tidak pernah lagi berkomunikasi dengan Monica hingga sampai hari ini.

mengingat tentang mantannya itu Marvel menghembuskan nafasnya dengan sangat kasar, ternyata sejauh ini peria itu masih belum bisa melupakan Monica sepenuhnya .

hingga kini mobil mewah sudah memasuki gerbang Mansion nya terlihat di sana sudah ada Mahesa menunggunya.

Saat pintu mobil di buka oleh penjaga keluarlah Marvel dengan kacamata hitamnya, Mahesa yang melihat kedatangan putranya itu langsung menghampirinya dan memeluknya.

" ayah sangat merindukanmu " ucap Mahesa di selah pelukan mereka

" aku juga merindukan ayah " ucap Marvel dan mereka pun melepaskan pelukannya

kedua peria berbeda usia itu bejalan memasuki Mansion nya terlihat beberapa pelayanan dan penjaga disana berjajar menyambut kedangan tuan mudah mereka sambil membungkukkan badannya sebagai tanda hormat kepada sang tuan .

" bagaimana pekerjaanmu disana " tanya Mahesa yang saat ini sudah berada di meja makan bersama putranya sedangkan Asisten Kevin dia sudah pamit untuk kembali ke kediaman sepertinya Kevin juga merindukan keluarganya selama satu tahun meninggalkan negara ini, sehingga peria itu sangat terburu buru ingin pulang ke rumah nya.

" lancar " jawab Marvel kini mereka berdua sedang menikmati makan siang bersama

" apa disana kau tidak pernah bertemu dengan Markus " tanya Mahesa

" dia pernah datang beberapa kali di Apartement ku dan menanyakan tentang kotak putih peninggalan kakek " jawab Marvel tanpa melihat ayahnya peria itu hanya fokus dengan makanan nya

Mahesa menghembuskan nafas nya dengan sangat kasar saat mendengar jawaban dari putranya itu .

" kita harus cepat cepat memecahkan teka-teki teki yang ada di dalam kotak putih itu, supaya Markus tidak lagi mengincar itu " ucap Mahesa yang di angguki oleh Marvel

" tetapi terlebih dahulu kau harus menuruti permintaan Ayah " lanjutnya lagi yang langsung membuat Marvel yang tadi fokus dengan makanannya kini mengalihkan pandangannya kearah sang Ayah

" apa itu " tanya Marvel

" kau harus menikah dengan putri dari sahabat Ayah " jawab Mahesa menatap serius kepada sang putra

' Menikah ' batin Marvel kaget

" kenapa tiba tiba menikah yah " tanya Marvel jujur saja saat ini peria itu belum siap untuk menikah di tambah lagi dia masih belum bisa melupakan Monica sepenuhnya

Mahesa menghembuskan nafas nya lalu melihat kearah sang putra

" Ayah ingin melihatmu menikah sebelum ayah tiada " ucap Mahesa dengan suara sedihnya

" kenapa ayah bilang begitu " tanya Marvel bingung ada apa dengan ayahnya ini kenapa ayahnya itu sampai mengatakan hal seperti itu

" karena memecahkan teka-teki yang ada di dalam kotak putih itu pasti akan memakan korban dan sasaran pertama korban itu adalah ayah karena ayah lah yang memegang kotak itu dan menjaga kotak itu sampai saat ini " jelas Mahesa

" tetapi aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi, ayah percaya kan sama aku " ucap Marvel menyakinkan sang ayah

" tetapi ayah sangat ingin melihatmu menikah nak " pinta kembali Mahesa kepada putranya

" tapi yah, aku tidak mengenal wanita itu, dan siapa sahabat ayah yang ayah maksud itu " tanya Marvel

" dia adalah tuan Maherson, kau masih ingat kan sebelum kau berangkat ke Inggris kau menghadari acara peresmian kerja sama antara VV Grup dan MH Grup, " jelas Mahesa

terlihat Marvel menganggukan kepalanya dia sangat mengingat nya dan bahkan dia juga mengingat seorang wanita yang sangat cantik dan imut meminta ganti lollipop kepadanya.

" iya aku mengingat nya, tetapi aku tidak pernah melihat Putri dari tuan Maherson ayah, jangankan melihatnya mengenalnya saja tidak " jelas Marvel

" kalo begitu nanti malam kita akan datang ke kediaman tuan Maherson " ucap Mahesa

saat ini Marvel hanya pasrah saja dan kemungkinan peria itu akan menuruti keinginan ayahnya itu.

soal melupakan sang mantan kekasihnya mukin saja Marvel akan melupakannya sepenuhnya saat dia akan memulai hidup baru dengan wanita pilihan ayahnya.

.

.

.