"jangan berharap banyak didalam pernikahan ini, karena aku tidak akan pernah jatuh cinta kepada kamu Rayya" ucap Deril pada Rayya disaat malam pertama mereka sebagai suami istri
"anda tidak perlu mengingatkan saya tuan, saya tidak pernah berharap apa pun didalam pernikahan ini tuan Deril" tegas Rayya
Pernikahan Deril dan Rayya atas dasar perjodohan, mereka terpaksa untuk menikah dengan alasan hutang budi
Apakah mereka bisa bertahan didalam perjikahan itu atau berpisah jalan terbaik yang mereka akan ambil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mande Qita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25
Deril terdiam mendengar apa yang di ucapkan Rayya, apa yang dikatakan Rayya barusan itu semua keinginan dirinya ketika baru baru menikah dengan Rayya
"anda kenapa diam tuan Deril, kenapa anda mengungkit hal yang telah menjadi peraturan didalam pernikahan kita ini?" tanya Rayya
Rayya sudah tau semua yang terjadi dengan Deril dari bik marni, karena nyonya Lena sempat bercerita, kalau Deril dimarahin Tuan Bramantyo dan Deril kalau masih mau tinggal dirumah ini, dia harus meninggalkan Fina
Dan semenjak itu Deril memang jarang menemui Fina lagi, mereka hanya berhubungan lewat telpon, karena Deril ingin ingin mengambil kepercayaan papa nya kembali, dan lagi semua fasilitas sudah dicabut semua oleh Tuan Bramantyo
"kamu jangan besar kepala dulu Rayya, bagaimana pun kamu tetap istri ku" sahut Deril dia kekeh mengatakan itu entah apa maksud dan tujuannya
"sudahlah tuan Deril, saya tidak mau membahas soal itu lagi, mending anda urus saja kekasih anda, saya bisa mengurus diri saya sendiri, selamat malam" tukas Rayya lalu membalikkan badannya untuk masuk kedalam kamarnya, tapi masih dihalangi oleh Deril
"apalagi tuan Deril?" tegas Rayya
"apa kau bahagia dengan pernikahan kita?" tanya Deril
"tidak tuan Deril, saya lagi menunggu anda untuk menceraikan saya" jelas Rayya
"dan saya tidak akan menceraikan anda, ingat itu" balas Deril
"terserah anda tuan Deril, saya tau kenapa anda bicara seperti itu, dan saya kasih tau kepada anda, bermain cantik lah dengan kekasih anda, agar Tuan Bramantyo merestui hubungan kalian" terang Rayya
"anda bicara apa, jangan mengada ada, apa hubungan dengan kekasih saya" tukas Deril
"anda sudah cukup lama menginap dirumah ini dan tidak pergi pergi lagi dengan kekasih anda, karena Tuan Bramantyo marah kepada anda, dan Tuan Bramantyo mengetahui kalau sampai saat ini, anda masih berhubungan dengan nya" ungkap Rayya
"anda jangan mengarang cerita, saya dan Tuan Bramantyo masih berhubungan baik, kami tidak ada masalah" jawab Deril cepat, dia cukup kaget mendengar apa yang rayya katakan
"terserah anda tuan deril, permisi" ucap Rayya lalu dengan cepat dia mendorong badan Deril dan segera masuk ke kamar nya dan langsung menguncinya dari dalam
Deril yang mendapat perlakuan seperti itu menjadi kaget dan terkejut, dia tidak terima di dorong oleh rayya dengan keras tadi
"Rayya, buka pintunya aku masih mau bicara" Ucap Deril cukup keras
"besok saja bicara nya tuan deri, hari sudah malam, saya mau istirahat besok saya harus bekerja" teriak Rayya dari dalam kamarnya
"buka pintunya Rayya, atau aku akn ambil kunci cadangan agar bisa buka pintu kamar kamu" ancam Deril dari luar entah kenapa dia sangat kesal mendapatkan perlakuan seperti ini, diacuhkan oleh Rayya
Rayya didalam kamar mengambil jaket dan tasnya kerjanya, lalu membawa pakaian ganti untuk kerja besok pagi, Rayya mengunci lemarinya, setelah itu dia membuka pintu kamarnya yang mana Deril masih berdiri di sana
"anda mau tidur dikamar saya kan, silahkan masuk tuan Deril" ucap rayya mempersilahkan Deril untuk masuk ke dalam kamar itu, tapi Deril malah bengong melihat Rayya yang berjalan meninggalkannya
Rayya mau menginap dikamar bik marni, daripada bertengkar terus yang tidak ada selesainya, mending dia mengalah saja, untuk tidur di kamar bik marni dan itu lebih aman untuk dirinya
Deril mengikuti Rayya dari belakang, dan dia melihat rayya yang masuk kedalam kamar bik marni,
"sial banget sih, aku mau bicara baik baik sama dia dan ingin memperbaiki hubungan dengan dia, eh malah begini jawabannya, apa Rayya sudah mempunyai kekasih ya, makanya dia santai saja sewaktu aku bilang kalau dia hanya istri di atas kertas saja.
"tapi apa peduli ku, aku perlu rayya hanya untuk membuat papa percaya lagi kepadaku dan mengembalikan kembali semua fasilitas yang aku dapatkan selama ini"
"kenapa aku malah mengurus kehidupan pribadinya, walaupun dia mempunyai kekasih biarkan saja, tapi kalau papa tau, aku masih berhubungan dengan Fina,hidup ku akan kacau"
"huh harus bagaimana sekarang, agar Rayya mau bekerjasama dengan ku, aku harus bicara dengannya besok pagi" ucap Deril lalu meninggal kan kamar Rayya dan berjalan masuk kedalam kamarnya
Besok paginya Deril sudah bangun pagi pagi sekali, dia menunggu Rayya untuk sarapan pagi, dan dia ingin bicara kepada Rayya
Rayya yang sudah siap untuk berangkat kerja, saat ini sedang didapur lagi membuat sarapan untuk dia bawa ke kantor, Deril memperhatikan penampilan Rayya yang hari ini sangat cantik dengan stelan baju kerja yang menarik
"Rayya ternyata cantik, kemana aku selama ini sampai tidak tau kalau Rayya mempunyai kecantikan yang bisa membuat laki laki jatuh cinta pada pandangan pertama kepada nya'
"apa aku terlalu sibuk dengan Fina sampai akhirnya aku tidak memperhatikan Rayya dan mengabaikan nya, rayya tidak perlu berdandan yang berlebihan untuk membuat dia kelihatan cantik" gumam Deril dalam hatinya
Rayya yang sedang diperhatikan oleh Deril sedang sibuk membuat bekal untuk sarapan dan makan siang dia di kantor, rayya sudah terbiasa dari sekolah dulu membawa bekal makanan
Setelah selesai semua, rayya berpamitan sama bik marni yang telah membantunya membuatkan sarapan pagi dan bekal yang dia bawa untuk makan siang, bik marni juga sekalian memasak sarapan untuk Deril
Deril masih saja menatap Rayya yang akan berangkat kerja, rayya berjalan mau keluar rumah ketika melewatinya hanya diam tidak menoleh kepadanya
"Rayya saya mau bicara dengan anda, tunggu sebentar" ucap Deril lalu berjalan menghampiri rayya yang menghentikan langkahnya
"ada apa tuan Deril, saya mau berangkat kerja" balas rayya
"saya minta maaf, karena kejadian semalam" jelas Deril
"oh tidak masalah tuan Deril, anda kan pemilik rumah ini jadi anda bisa berbuat suka suka anda disini" balas rayya, Rayya jadi sedikit terkejut mendengar Deril meminta maaf kepadanya
"mari saya antarkan anda ke kantor" ucap Deril lagi yang membuat Rayya mengernyitkan keningnya mendengarkan tawaran Deril barusan kepadanya
"terima kasih tua Deril, tidak usah saya bisa pergi kerja sendiri, jadi tidak perlu repot repot untuk mengantarkan saya ke kantor, permisi tuan" tukas Rayya dengan sopan
Rayya walaupun berdebat dengan Deril dia masih menjaga sopan santunnya, dia tidak akan bertindak berlebihan kalau Deril masih bisa menahan diri
Deril hanya diam mendengar penolakan dari rayya barusan, padahal dia sudah berusaha membuat Rayya terkesan dengan apa yang dia lakukan tadi, dengan mengantarkan rayya kerja mungkin bisa jadi awal dari membaiknya hubungan mereka
"tidak apa apa Rayya, saya antarkan saja saya sekalian juga ada perlu kearah kantor anda" ucap Deril, dia masih berusaha mengajak Rayya untuk mau dia antarkan ke tempat kerja rayya
.smg yg trbaik ya rayya