Persiapan pernikahan antara keluarga Atmajaya dan Gondo kusumo sudah disepati sejak anak-anak mereka masih remaja. Sejak bekerja sama dalam bisnis kedua keluar ini memang sudah sangat akrap untuk mempereratnya mereka setuju menjodohkan kedua putra dan putri mereka.
Dimas dan Erlita keduanya baru akan bertemu pada saat acara lamaran di gelar. Karena dimas berada di Amerika unuk sekolah dan juga bekerja disana. Semua berjalan lancar sampai peristiwa besar yang terjadi dikeluarga atmajaya.
Erlita yang harusnya menikah dengan dimas digantikan oleh adiknya erina. Erina terpaksa harus melanjutkan kisah berjodohan kakaknta dengan dimas karen erlita meninggal dalam suatu kecelakaan.
Menikahi jodoh kakak ku erina harus meneruskan perjodohan antara keluarga atmajaya dan gondo kusumo.
Akankah pernikahan ini berhasil......atau sebaliknya ..?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bondan wardoyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17 Airmata
Kurang lebih 2 jam perjalanan dari bandara sampai di ruma sakit. Sepanjang perjalanan erina berusaha untuk berpikir positif tidak terjadi apa-apa semau baik-baik saja sambil berdoa didalam hati pikiran terus berkata tidak ada apa-apa tapi hatinya mengatakan ada sesuatu yang terjadi tapi apa dan siapa.
Ya Allah semua baik-baik saja kan tidak ada sesuatu yang serius menimpa keluarganya. Begitu sampai didepan ruma sakit sudah tampak toni memunggu didepan, erina langsung menghampirinya dan bertanya apa sebemarnya yang terjadi, tapi toni tidak bisa menjelaskanya dan hanya berusaha menenangkan erina dan membawa erina masuk ke dalam.
Erina berjalan mengikuti kemana langkah kaki toni, dia bagitu cemas begitu penasaran ada apa sebenarnya sampai toni tidak mau memberitahunya.
" Ayoo...lah...kak.....toni apa sebenarnya yang terjadi kasih tau erina......." erina masih terus mencoba membujuk toni tapi tetap saja toni diam seribu bahasa, tak sepatah katapun dia katanya kecuali nanti semua akan dijelaskan Bapak.....
Akhirnya mereka tiba didepan ruang oprasi dengan pintu yang tertutup rapat dengan lampu berwarna merah yang menandakan sedang ada oprasi yang berjalan. Erina melihat dari sudut ke sudut didepan ruang itu terlihat dewi asisten erlita duduk sambil mengaji, mama dan papa nya yang duduk berdampingan dan saling berpelukan dan juga ada om dan tentenya dan juga beberapa staf papanya.
Erina memelankan langkahnya rasanya berat kakinya untuk melangkah menghampiri papa dan mamanya tapi erina terus berusaha untuk sampai kepada mereka. Sambil memanggil papa dan mama nya erina terus berjalan perlahan.
"Paaaapppaaaaa..............mmmaaaaaammaaaa.........." suarnya terdengar lirih.
Papa dan mama erina langsung bangkit dari tempat duduknya dan melihat ke arah erina. Mama yang tidak sanggup berkata-kata hanya meneteskan air mata seolah ingin segera memeluk erina. Papa....dengan cepat menghampiri erina......dan memegang tanganya dengan erat sambil ngajaknya untuk duduk.
" erina.....duduk.....dulu sayang ........papa akan jelaskan semua......" sambil merangkul bahu erina.
"ngak....paa...cerita dulu apa yang terjadi sebenarnya kenapa semua orang berkumpul disini, pa.......tunggu......dimana kak erlita kenapa semua orang ada disini kecuali kak erlita.......dimana dia apa dia belum datang apa dia masih ada diluar kota ya pa.......tapi kenapa kalian semua ada disini....." erina semakin bingung dan bertanya...tanya.....pada papanya.
" sayang.......sayang.........dengerin papa.....baik.....baik.........kamu harus tenang dan kamu harus kuat.......karena kamu adalah putri papa dan mama yang kuat......"
" papa.......cepat katakan ada apa erina mau tau......" erina sedikit meninggikan nada bicaranya sambil menahan air matanya.
Semua yang ada disana memandang erina dengan menahan rasa sedih dan haru mama sudah semakin tak bisa menahan tangisnya akhirnya merebahkan tubuhnya ke adik iparnya, sementara dewi tidak bisa menahan tangisanya.
" Papa........!!!!! cepat katanya erina mau tau " erina semakin histeris karena melihat expresi orang disekelilingnya.
" Ok sayang papa akan jelaskan tapi kamu harus tenang dulu........ini adalah ruma sakit ok......" setelah erina mau diajak duduk dan lebih tenang barulah papa menceritakan kejadian yang menimpa kakaknya. Belum selesai papa bicara dan mejelaskan semua tangia erina sudah pecah yang sedari tadi dia tahan-tahan kini ia keluarkan semua, perasaanya mengatakan kakanya tidak baik-baik saja pasti lukanya sangat serius, hatinya hancur erina menangis sejadi jadinya.
Papa berusaha menenangkan erina dengan memeluknya dan mengusap kepala erina.Papa tau ini pasti akan terjadi karena erina dan erlita mereka dangat dekat sejak kecil karena jarak umur mereka tidak terlalu jauh. Erina masih saja terus menangis di pelukan papanya. Mama yang melihatnya juga ikut memeluk erina dari belakang untuk saling mengutkan.
Oprasi masih terus berjalan sudah berjalan cukup lama sekitar 5 jam. Erina masih saja menangis dipelukan papanya tapi kali ini dia sudah sedikit kebih tenang. Karena nasehat dari papa nya. Tak satupun mereka ada yang mampu untuk minum ataupun makan walaupun toni sudah mencoba menawarkan tapi percuma saja.
Waktu terus berjalan akhirnya dokter irwan keluar dari ruang oprasi di dampingi dokter bedah yang menangani erlita. Sontak semua orang berdiri karena penasaran dengan hasil oprasinya.
Dokter menjelaskan jika oprasi sudah selesai dan sudah melakukan yang terbaik. Saat ini kondisi erlita koma karena luka yang cukup serius dan akan dirawat di ruang iccu agar mendapat perawatan intensif. Selebihnya dokter meminta kepada semua untuk berdoa untuk erlita supaya bisa melalui masa kritisnya.
" Trimakasih dokter........" papa menjaba tangan dokter yang menangani erlita.
" sama-sama pak mungkin dalam 30 menit erlita sudah dipindahkan keruang iccu nanti bisa dilihat tapi hanya dari balik kaca saja semoga semua usaha kita berhasil ya bapak....dan semoga Allah memberikan pertolongan " dokter lalu pergi meninggalkan tempat itu.
bersambung..........
kok berasa kyk nonton film India ya??
byk baju dan perhiasan..
😃😂
Gak kok✅
tolong ya thor di perhati kan..😃🙏🏻🙏🏻