NovelToon NovelToon
Duka Dua Garis Merah

Duka Dua Garis Merah

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Patahhati / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika
Popularitas:586.4k
Nilai: 4.7
Nama Author: alfajry

Pernikahan Brian Zaymusi tetap hangat bersama Zaira Bastany walau mereka belum dikaruniai anak selama 7 tahun pernikahan.

Lalu suatu waktu, Brian diterpa dilema. Masa lalu yang sudah ia kubur harus tergali lantaran ia bertemu kembali dengan cinta pertamanya yang semakin membuatnya berdebar.

Entah bagaimana, Cinta pertamanya, Rinnada, kembali hadir dengan cinta yang begitu besar menawarkan anak untuk mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alfajry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Amarah Andre

"Rin, apa kau sengaja menemui istriku?" Tanya Brian pada Rinnada yang sengaja datang ke sebuah kafe karena Brian yang memintanya.

"Aku ingin berkenalan, kak. Itu saja, kok." Rinnada tersenyum manis. menopang dagunya dengan tangan kanan.

Dia terlihat semakin matang. Mengenakan riasan. Tak seperti dulu yang hanya menggunakan warna bibir. Hari ini dia terlihat sangat cantik.

Brian memalingkan wajahnya.

"Kenapa seperti membenciku begitu?" Ucapnya cemberut.

"Bukan begitu." Tidak mungkin Brian mengatakan bahwa ia terlihat sangat cantik hari ini, kan.

"Lagi pula, sebenarnya kita pernah satu tempat kok, sama istri kakak itu". Rinnada enggan menyebut namanya.

Brian mengerutkan dahinya.

"Waktu di foodcourt. Kita duduk di pojok belakang. Aku sedang ambil minuman di depan, ternyata dia dan teman-teman dokternya sedang makan juga disana".

Brian terperanjat, terkejut dengan cerita Rinnada barusan.

"Bersyukurlah mereka tidak melihatmu makan bersamaku." Ucapnya santai sambil memainkan sedotan di bibirnya.

"Kau ingin menggodaku, ya?"

"Tidak, aku hanya haus." Goda Rinnada dengan senyumannya. "Katakanlah." Ucapnya lagi.

"Apa?"

"Kakak memintaku datang kemari bukan hanya karena menanyakan itu, kan."

"Apa yang kau harapkan?"

"Tentu saja karena kakak merindukanku." Godanya lagi.

"Tidak." Brian memalingkan wajahnya lalu tersenyum.

'Ah, manisnya..' Batin Rinnada.

🤍🤍🤍🤍🤍🤍

Zaira menghampiri Revi di Poli Jiwa. Ruangan Revi sangat nyaman. Sengaja di desain demi kenyamanan pasien.

"Baiklah, aku pasienmu sekarang". Zaira duduk di hadapannya.

"Selamat siang, siapa namanya?" Tanya Revi santai, supaya pasiennya nyaman.

Pasiennya malah mengerutkan alisnya.

"Ayolah, ikuti prosedurku". Ucap Revi lagi.

Zaira memutar bola matanya. "Zaira Bastany, bu".

"Kok, Bu?" Revi protes.

"Kan, tidak semua pasienmu tahu kau itu dokter".

"Siapa bilang tidak tahu? Mereka tahu, ya."

"Haaah, ya sudah. Dokter!" Ucap Zaira mengalah.

Revi tersenyum. "Sekarang stres-mu memang terlihat, Ra." Ledek Revi.

"Mana bisa aku sembunyikan itu dari dokterku". Ucap Zaira sambil di iringi tawa oleh keduanya.

Zaira pun menceritakan kejadian yang menimpa dirinya beberapa hari belakangan ini.

Revi terlihat memberikan saran yang baik dan logis untuk sahabatnya itu. Namun nampaknya dari wajah Zaira, ia belum mampu melakukannya.

Revi hanya mengatakan apa yang perlu ia katakan. Jika pasiennya ini tidak bisa melakukannya, maka ia pun berlepas diri. Baginya, Zairalah yang paling tahu kondisi rumah tangganya. Jika apapun yang Revi katakan tidak mengubah prinsipnya, artinya Zaira serius dengan keputusannya walau hatinya mungkin akan terluka. Sekarang, tugas Revi hanyalah menyemangati sahabatnya.

'Hah, lihatlah ini mas Brian. Istrimu sampai menemui Pskiater' Gumam Hani yang berdiri di ambang pintu.

💔💔💔💔💔💔

Beberapa Hari kemudian...

Brian meminta Andre menemaninya di Apartemen milik Andre. Dia belum pulang. Beban hatinya semakin bertambah tatkala melihat istrinya yang masih melayaninya walau dengan suasana hatinya yang memburuk.

Brian menenggak minuman soda yang diberikan oleh Andre. Sudah setengah jam mereka berdiam disana. Andre sibuk memainkan ponselnya, sementara Brian hanya menatap ke bawah. Hanyut dalam pikirannya yang sudah entah kemana.

Andre tahu apa yang ingin di curahkan oleh Brian. Dia juga lelah dengan pernyataan dari mulut Brian yang mengaku menyesal namun tidak juga meninggalkan. Dia selalu mengatakan bimbang. Bagi Andre, Brian hanya serakah. Menginginkan banyak hal indah, menginginkan istrinya, juga cinta pertamanya. Dimakipun, dia hanya diam dan merasa memang dirinya pantas untuk dimaki. Membuat Andre yang frustrasi.

"Ndre."

"Hm". Jawabnya sambil tetap menatap layar ponsel.

"Ndre". Panggil Brian lagi.

"Hm".

"Ndreeeee". Panggilnya memanjang. Merasa tidak di gubris Andre.

"Apaaaaaaa!". Jawaban yg sama oleh Andre sambil meletakkan ponselnya.

Kemudian mereka hening lagi. Andre melihatnya yang tertunduk lesu.

"Aku telah melakukan kesalahan terbesar dalam hidupku." Ucapnya memulai curahan hatinya.

"Ya, itu kalimat yang kuberikan padamu waktu itu." Berarti dia mengingat kata-kataku, batin Andre.

"Bukan itu maksudku". Brian menenggak minumannya lagi.

"Dasar orang gila. Sana, pulang!" Andre sudah tak paham maksud lelaki yang tengah stres di depannya ini.

Lidah Brian kelu. Tak mampu menceritakannya kepada Andre. Kepalanya terasa seperti di hantam batu besar. Bebannya saat ini terasa sangat berat.

"Ndre, berjanjilah padaku. Jangan menikah dulu sebelum hubunganku dengan Zaira dan Rinnada membaik." Ujarnya sambil merenggangkan pinggangnya di sofa.

"Apa itu maksudnya? Kau mau mereka saling menerima satu sama lain? Kau mau istri dan selingkuhanmu itu menyatu? Haha." Gelak Andre yang mengisi seluruh apartemen miliknya.

"Lihat orang gila ini. Ingin sekali ku tendang dari sini". Ucap Andre yang tak habis pikir. Bisa-bisanya orang serakah seperti ini duduk santai di tempat tinggalnya.

"Jangan katakan dia selingkuhan." Ucap Brian tak senang.

"Apa?" Andre terheran. Si gila ini, batinnya.

"Maksudku, aku akan mengurus ini dengan baik. Sampai aku mampu menyampaikan ini pada Zaira. Saat itu, apapun keputusannya, aku akan menerimanya walau harus melepas lagi Rinnada." Jelasnya kepada Andre.

"Melepas? Lagi?" Andre mengulang kata itu. Terdengar menjijikan di telinganya.

"Kau kan, salah satu orang yang menyuruhku meninggalkannya. Kau kan, yang menarikku kemari supaya aku melupakannya."

"Apa? Jadi kau menyesal sekarang? Hei sialan, dengan kau berkata begitu, artinya kau menyesal atas kejadian beberapa tahun yang kau lewati ini, begitu? Kau menyesal telah mengenal dan menikahi istrimu?" Suara Andre meninggi. Ingin sekali dia menghajar wajah si brengsek di hadapannya ini.

Brian terdiam. Maksud dari ucapannya tak seperti yang Andre artikan sekarang ini.

Andre berdiri dari duduknya. "Kau pikir, Zaira tidak menyesal menikah denganmu, hah? Kau pikir siapa yang mengencaninya sebelum kau, hah?" 

'Sialan, lidahku ingin sekali mengatakannya'. Batin Andre.

Brian menenggak minumannya sampai habis. Dia meremas kaleng soda kosong itu sampai penyek.

"Kau benar-benar tidak tahu diri. Kau pikir siapa yang tidak ingin sepertimu. Istri cantik, berprestasi, seorang dokter hebat, baik hati, bahkan kau yang sering mengatakan dialah wanita sempurna, kau juga yang mengatakan dia masih melayanimu walau dia pun merasa kau bermain di belakangnya. Iya, kan?"

Brian terdiam. Yang dikatakan Andre benar adanya. Hanya saja, ucapan Rinnada yang membuatnya ingin punya keturunan dan Rinnada sendirilah yang akan memberikan anak untuknya, membuat Brian menginginkannya. Ditambah lagi, Zaira pernah meminta dia melakukan ini sebelumnya. Poin-poin ini sangat menganggu pikirannya.

"Wah. Kau ingin enaknya saja ya. Hati-hatilah, Yan. Aku khawatir hal buruk akan terjadi padamu yang menyakiti istrimu sampai seperti ini. Sebelum kau menyesal, berhentilah mulai dari sekarang." Ungkap Andre penuh emosi kemudian pergi meninggalkannya sendiri disana.

Brian menatap kepergian temannya itu. Dari dulu, Andrelah satu-satunya orang yang selalu memberikannya nasehat. Namun, tidak semua yang dikatakan Andre bisa ia terima begitu saja. Walau ia sadari, apa yang disampaikan Andre merupakan kebaikan untuk dirinya sendiri.

Bersambung.....

1
𝐵💞𝓇𝒶𝒽𝒶𝑒🎀
yg menghancurkan rumah tangga mu bkn dinnara atau siapapun itu tpi dirimu, dirimu sendiri yg menghancurkan itu
Gesuriwati Damiri
Buruk
Gesuriwati Damiri
Biasa
Pingkan Tumbuan
kayak muter2 ceritanya
Elok Pratiwi
cerita yg burukkk ... alur cerits yg ga jelas ... apa yg msu diceritakan ....
Ooem Ummiyati
Kecewa
Ooem Ummiyati
Buruk
zahra ou
gila ja sendiri gk usah bawa temen, ntar tk lapori sama pak pur. polisi baik yg suka giring org model kamu buat dsembuhin
zahra ou: biar joged asolole tak dung dung
total 1 replies
zahra ou
mampus lu
cow gk tahu diuntung
Amilia Indriyanti
jangan biarkan kemungkaran terus merajalela.... 💪💪💪💪💪💪
Amilia Indriyanti
aku paling seneng sama perempuan tegas seperti ini
cinta semu
ngebut baca ny ...Sampek lupa piring dari pagi belum di cuci😁😂next thor
cinta semu
Rinnada itu sakit parah loh....benar kata dokter Revi ...😁😂ichhh....serem
cinta semu
pelakor ny ngamuk gaess 😂😁hancur semua barang2...
cinta semu
baru baca dah nyesek Thor...😢apalagi zaira yg baca hasil tulisan di kertas itu ya.... penasaran 🤔🤔
Npy
klw aku..akupun akan mengambil keputusan yg sama sprt Zaira🍀😊
Tri Astuti
hahaha
Tri Astuti
Luar biasa
Tri Astuti
Lumayan
Cita Solichah
karya2mu bikin aq gk bs fokus ngapa2in author.. tiap baca gk mau berhenti..
Penulis Amatir: Makasih ya kak. Udah baca Syahdu?🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!