Menceritakan tentang seorang gadis cantik yang bernama Lala, harus mengandung karena hubungan terlarang dengan seorang jin muda yang sejak kecil menyukainya.
Berawal dari kebiasaan jorok Lala, hingga sosok jin muda yang menyukainya dan merubah wujudnya menjadi tampan saat setiap bertemu Lala meskipun warna matanya merah dan memiliki tanduk di kepalanya.
Bagaimana kisah selanjutnya?ikuti kisah selanjutnya ya🙏
PERHATIAN!!
Jika ada bab atau paragraf yang berulang, mohon maaf sedang dalam proses perbaikan.mohon pengertiannya 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cancer i, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Surga Dunia
"Lala maukah kamu menjelajahi dan menyelami surga dunia bersamaku?"tanya Firr
Lala tersenyum, terharu dengan pernyataan Firr. Surga dunia? Ia membayangkan tempat yang indah, penuh keajaiban dan keindahan, jauh dari hiruk pikuk kehidupan SMA dan masalah kerajaan. Namun, bayangan keraguan masih menghantuinya.
"Surga dunia… seperti apa?" tanya Lala, suaranya masih sedikit ragu. "Apakah itu… aman?"
Firr mendekatkan wajahnya ke Lala, matanya berbinar. "Aman, Lala," katanya. "Aku akan selalu melindungimu. Surga dunia yang kumaksud adalah tempat tersembunyi, jauh dari konflik dan pertikaian. Tempat di mana kita bisa hidup tenang dan damai, hanya berdua."
Ia meraih tangan Lala, menggenggamnya erat. "Kita bisa menjelajahi hutan ajaib, berenang di air terjun kristal, dan menikmati keindahan alam yang tak tertandingi. Kita bisa menciptakan dunia kita sendiri, dunia yang bebas dari masalah dan kesedihan."
Lala terpesona dengan gambaran Firr. Ia membayangkan tempat yang indah dan damai, tempat di mana ia bisa melupakan semua masalahnya dan menikmati kebersamaan dengan Firr. Namun, ia masih merasa ragu.
"Tapi… bagaimana dengan keluargaku?" tanya Lala. "Dan keluargamu?"
Firr menghela napas panjang. "Keluargaku… mereka akan mengerti suatu saat nanti," katanya. "Dan untuk keluargamu… kita akan mencari cara agar mereka bisa menerima kita."
Ia menatap mata Lala dengan penuh harap. "Lala, aku mohon. Berikan aku kesempatan untuk menunjukkan padamu surga dunia yang kumaksud. Berikan aku kesempatan untuk membuatmu bahagia."
Lala terdiam sejenak, menimbang-nimbang kata-kata Firr. Ia tahu bahwa keputusannya akan mengubah hidupnya selamanya. Ia harus meninggalkan kehidupan yang sudah dikenalnya, meninggalkan teman-teman dan keluarganya. Namun, ia juga merasa bahwa cintanya kepada Firr akan memberinya kekuatan untuk menghadapi semua itu.
"Baiklah, pangeran," kata Lala, suaranya mantap. "Aku akan pergi bersamamu. Aku akan menjelajahi surga dunia bersamamu."
Firr tersenyum lega, senyum yang tulus dan penuh syukur. Ia memeluk Lala erat-erat, merasakan kehangatan tubuh Lala yang menenangkan. Mereka berdua tahu bahwa perjalanan mereka masih panjang dan penuh tantangan. Namun, dengan cinta sebagai pedoman, mereka siap untuk menghadapi apa pun yang datang. Petualangan mereka menuju surga dunia, petualangan cinta seorang pangeran dan seorang siswi SMA, baru saja dimulai.
Mereka pun memulai perjalanan mereka menuju surga dunia yang tersembunyi. Perjalanan yang penuh misteri dan keajaiban, perjalanan yang akan menguji cinta dan kesetiaan mereka.
Lalu kemudian pangeran Firr mengajak Lala di hutan ajaib, namun Lala merasa takut karena di hutan tersebut terlihat seram.Tetapi pangeran Firr mencoba menenangkan Lala agar tidak takut
Hutan ajaib itu tampak menakutkan di senja hari. Bayangan pepohonan yang tinggi menjulang, menciptakan suasana gelap dan mencekam. Suara-suara aneh terdengar dari balik dedaunan, menambah rasa takut Lala. Ia menggenggam tangan Firr erat-erat, tubuhnya gemetar.
"pangeran aku takut," bisik Lala, suaranya hampir tak terdengar. "Tempat ini… seram sekali."
Firr tersenyum lembut, matanya menatap Lala dengan penuh kasih sayang. Ia bisa merasakan ketakutan Lala, namun ia juga tahu bahwa Lala harus berani untuk menghadapi ketakutannya.
"Jangan takut, Lala," katanya, suaranya menenangkan. "Aku di sini bersamamu. Aku tidak akan membiarkan apa pun terjadi padamu."
Ia menggenggam tangan Lala lebih erat, jemarinya yang panjang dan ramping memberikan rasa aman. "Hutan ini memang tampak menakutkan, tapi sebenarnya ia sangat indah. Kau hanya perlu membuka matamu dan melihatnya dengan hati yang tenang."
Firr menunjuk ke arah sekuntum bunga yang bercahaya di balik semak-semak. "Lihat, Lala," katanya. "Bunga itu sangat indah, bukan? Hutan ini penuh dengan keajaiban seperti itu. Kau hanya perlu berani untuk menjelajahinya."
Lala menatap bunga itu, matanya berbinar. Bunga itu memang sangat indah, memancarkan cahaya yang lembut dan menenangkan. Ia merasa sedikit tenang, ketakutannya sedikit mereda.
Firr menuntun Lala berjalan lebih dalam ke hutan. Ia menceritakan berbagai cerita tentang tumbuhan dan hewan ajaib yang hidup di hutan itu. Ia menunjukkan berbagai jenis bunga yang bercahaya, pohon-pohon yang menjulang tinggi, dan air terjun yang mengalir deras. Ia menjelaskan berbagai keajaiban alam yang ada di hutan itu, membuat Lala merasa kagum dan takjub.
Lala mulai merasa lebih nyaman. Ia menyadari bahwa hutan itu memang menakutkan, tapi juga sangat indah. Ia mulai menikmati keindahan alam yang ada di sekitarnya. Ia merasa tenang dan aman di samping Firr.
"Pangeran," kata Lala, suaranya penuh kekaguman. "Hutan ini… sungguh menakjubkan."
Firr tersenyum. "Aku tahu," katanya. "Hutan ini adalah salah satu tempat terindah di surga dunia. Dan aku ingin berbagi keindahan ini denganmu."
Mereka berdua terus berjalan, menikmati keindahan hutan ajaib. Lala merasa lebih berani sekarang. Ia tidak lagi merasa takut. Ia merasa aman dan nyaman di samping Firr. Ia tahu bahwa Firr akan selalu melindunginya, dan ia siap untuk menjelajahi hutan ajaib ini bersama Firr. Petualangan mereka masih berlanjut.