NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Dewa Angin

Reinkarnasi Dewa Angin

Status: tamat
Genre:Fantasi / TimeTravel / Petualangan / Tamat / Reinkarnasi
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Khusayni

Di sebuah Galaksi, tepatnya di atas Planet terbesar yang ditumbuhi oleh banyak rerumputan.

Terlihat seorang pemuda tengah berdiri menatap Awan Reinkarnasi, pemuda itu ialah, Dewa Angin, Feng Shan Jian.

“Semuanya terbunuh, perang antar planet benar-benar membunuh semuanya.” Feng Shan berkata dengan nada sedih.


“Awan ini, Konon dapat membawa seseorang menemukan kebahagiaan yang dicari. Semoga di kehidupan selanjutnya, aku bisa membuat sebuah keluarga besar dan membawa keseluruhan keluarga naik ke atas.”

Feng Shan Jian mengucapkan sumpah tersebut dengan keras. Dia memasuki awan reinkarnasi dan menghilang dalam sekejap.

Silahkan ikuti, Perjalanan dari Dewa Angin.

(Note : Author Masih Pemula Fantim. Jadi banyak kesalahan dan pastinya perlu revisi.)

Update 2 kali sehari, Waktu tidak menentu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khusayni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 17

[Chapter 17.]

[Pertarungan.]

[Silahkan Dibaca.]

Hutan Xiji, di tengah hutan terdapat sebuah pohon besar. Dimana pohon itu melebihi besarnya dari pohon lainnya, konon dikatakan pohon itu adalah pohon inti dari segala Hutan Xiji. Pohon ini sudah berusia lebih dari 1 juta tahun, akarnya besar bahkan ada yang terlihat sampai permukaan.

Pohon itu diberi nama Pohon Yonheng, pohon keabadian. Di dekat akar Pohon Yonheng terlihat sosok 2 anak kecil dan 1 perempuan. Ke-3nya sedang duduk beristirahat selepas melakukan perburuan. Sosok itu ialah Xiao Fan, Ning Que, dan Ning Shui.

Tepat di depan Xiao Fan ada dua rusa yang memiliki wujud sama, mereka sama-sama berwarna hitam dan memiliki corak yang berbeda. Xiao Fan menatap dengan senyum senang, dirinya mendapatkan bahan penelitian lagi. Xiao Fan tidak sabar untuk melakukan penelitian kembali.

Ning Que dan Ning Shui senang ketika melihat Xiao Fan tersenyum bahagia. Ning Que sendiri bingung dengan perasaannya, adiknya terlihat menyukai Xiao Fan. Dia sendiri juga terlihat menyukai Xiao Fan, dirinya bingung harus berbuat apa untuk masalah ini.

“Sepertinya tangkapan kali ini benar-benar Binatang Roh, akan tetapi kenapa banyak Binatang Roh yang masuk ke hutan Xiji?” Sekarang Xiao Fan sadar, kenapa hutan Xiji banyak Binatang Roh? Dirinya menduga pasti ada sesuatu yang terjadi di pos keamanan hutan Xiji.

Ning Que dan Ning Shui menyadari hal itu juga, ke-3 nya menatap ke arah tengah dari benteng pelindung hutan Xiji, dimana disana adalah letak dari pos keamanan. Xiao Fan kemudian berkata, “Kalian kembalilah ke Kediaman, akan ku lihat apa yang terjadi disana.”

Ning Que dan Ning Shui mengangguk, mereka setuju akan hal itu. Mereka berdua menyadari akan bahaya, apalagi jika keduanya tertangkap habislah sudah Kerajaan Ning nantinya. Kedua Putri Ning berbalik dan siap untuk pergi.

Namun, sebuah jarum melesat ke arah keduanya. Xiao Fan menyadari hal itu, dengan benang miliknya dia menahan jarum tersebut. Ning Que dan Ning Shui juga menyadari hal itu dan mengerti bahwa kabur sudah tidak bisa.

“Akhirnya, target ketemu.” Suara tegas namun kecil terdengar oleh Xiao Fan dan kedua Putri Ning. Kemudian, 10 orang berpakaian hitam dan kepala tertutup muncul mengelilingi mereka ber-3. Ke-10 orang itu benar-benar menatap dengan tatapan membunuh sekarang.

“Sepertinya tidak bisa dielak. Ning Que, Ning Shui, jika kalian tidak siap membunuh orang, lumpuhkan saja mereka.” Nada Xiao Fan menjadi dingin, kedua Putri Ning itu paham akan keadaan. Mereka tahu bahwa ini akan menjadi Pertempuran berdarah.

“Kami siap, Fan’er / Fan Ge, “ jawab Ning Que / Ning Shui secara bersama. Mendengar hal itu, Xiao Fan tersenyum kecil, akan tetapi senyuman itu berubah menjadi datar dan tatapannya menjadi mengerikan.

“Nak, jangan sombong. Serahkan 2 perempuan itu dan kau akan se-“ Pembunuh1 berkata dengan nada dalam, akan tetapi perkataannya dipotong oleh Xiao Fan yang sekarang mengeluarkan Roh Elemen miliknya.

“Banyak omong, Sangkar Burung.” Xiao Fan tidak pandai berbasa-basi, jika ingin tarung ayo, jika ingin berpidato silahkan pergi. Roh Elemen melesat dengan cepat dan membentuk sebuah Sangkar Burung tipis. Para pembunuh melihat hal itu, mereka tersenyum mengejek.

Namun, sebelum salah satu dari mereka berkata. Dua bola Api melesat ke arah mereka. Dengan cepat, para pembunuh menghindar ketika ada salah satu berteriak dengan keras. “Semuanya, menghindar ada serangan.”

“Fufu~ dasar bodoh, kau kira bisa kabur dari seranganku, Flaming Fox.” Ning Que sekarang terlihat berbeda, cara berbicara menggoda dan tatapan tajam terlihat. Dua bola api menyatu menjadi satu dan membentuk seekor Rubah Api.

Para pembunuh melihat hal itu dengan terkejut. Mereka memang mengetahui bahwa Roh Elemen Putri pertama berada di tingkat 8 dan itu tingkat mengerikan. Namun, informasi yang mereka dapatkan bahwa Putri pertama itu lemah dan belum bisa menguasai Roh Elemen.

“Sial, kita salah inf-“ Belum sempat Pembunuh1 selesai berkata, dirinya melihat Rubah Api tiba di depannya. Para pembunuh lain terkejut akan hal itu, akan tetapi mereka merasakan hal yang lebih berbahaya di belakang.

“Semuanya, menghi-“ Belum sempat Pembunuh2 berkata, dia merasakan sesak nafas. Dia juga melihat Pembunuh1 terlalap oleh api yang membuatnya terlihat menari disana. Pembunuh2 tidak bisa berkata, seluruh ucapannya tersangkut di tenggorokan.

Pembunuh3 sampai Pembunuh10 menatap hal itu dengan terkejut. Mereka dengan cepat sadar dan mengaktifkan Roh Elemen mereka. Pisau hitam keluar dari tangan kanan mereka, kemudian Pembunuh4 berkata dengan serius. “Bunuh ketiga bocah itu, kita harus cepat.”

8 orang pembunuh berpisah menjadi 3 kelompok. 2-3-3, Pembunuh3 dan Pembunuh4 mengepung Ning Shui, sementara Pembunuh5 sampai Pembunuh7 mengepung Ning Que, sisanya mengepung Xiao Fan. Mereka menang jumlah dan yakin akan kemenangan mereka.

***

Ning Shui yang terlemah diantara ketiganya, menatap tajam ke arah dua orang pembunuh di depannya. Dia mulai berfikir, apakah hari ini akan menjadi hari dimana aku membunuh manusia? Akan tetapi dirinya segera menggelengkan kepalanya dan berkata, “Harus, aku harus membunuh mereka.”

Pembunuh3 dan Pembunuh4 mendengar hal itu, entah kenapa mereka marah. Keduanya langsung berteriak dengan keras sambil melesat ke arah Ning Shui. Mereka berteriak, “Sampah, beraninya menghina kami. Matilah, kau.”

Ning Shui mengatur nafasnya, dirinya mengingat apa yang telah diajarkan oleh Xiao Fan. ‘Air adalah ketenangan, setiap kau tenang air akan menjadi lebih mengerikan seperti angin. Keduanya memang dianggap lemah, akan tetapi mereka bisa berbahaya jika sudah tenang.’

Ning Shui tersenyum, Kartu Air keluar dari tangannya. Dia melesatkan kartu tepat di tanah depan kedua pembunuh tersebut. Ning Shui benar-benar tenang sekarang, ketenangan tersebut membuat dua pembunuh merasakan bahaya.

Booommm.

Kartu menabrak tanah, Ning Shui mengalirkan Qi ke arah kartu, lalu terlihat air keluar dari kartu tersebut. Ning Shui melihat air tersebut, dengan cepat menggerakkan tangannya. Air yang sebelumnya hanya tenang, bergerak dengan cepat ke arah 2 pembunuh itu.

Dua pembunuh menyadari akan hal itu, mereka menghindar ke samping dan melempar Pisau Hitam mereka ke arah Ning Shui. Melihat hal itu, sudut mulut Ning Shui naik, tangan bergerak seperti menari. Air yang melesat terbelah menjadi dua, air satu mengejar kedua pembunuh, air dua menghalangi Pisau Hitam.

Dua pembunuh terkejut melihat hal itu, dalam hati mereka bertanya-tanya, bagaimana bisa, menjadi seperti itu? Akan tetapi keduanya tidak mendapatkan jawaban. Ke-2 pembunuh melihat air yang melesat ke arahnya, mereka mencoba menghindar kembali.

Namun, kecepatan air menjadi lebih cepat dari sebelumnya. Sebelum ke-2 pembunuh bereaksi, kepala mereka terbang ke atas dan berputar. Ning Shui melihat hal itu, akan tetapi dirinya tersenyum dan ada rasa senang di hati.

“Eh, bukankah harusnya aku muntah atau terkena efek ketika membunuh? Kenapa aku merasa senang ketika melihat kedua orang it- tunggu sebentar, sebelum mereka aku juga sudah membunuh yang satunya, berarti aku membunuh tiga.”

Ning Shui bertanya-tanya kepada dirinya sendiri, kenapa senyum dan senang ketika membunuh? Alhasil tidak menemukan jawaban dan nanti akan meminta jawaban dari Xiao Fan. Dirinya menatap ke arah pertempuran Kakaknya dan Xiao Fan, akan tetapi terlihat itu bukan pertempuran lagi melainkan permainan belaka.

***

“Rubah sialn, jangan menghindar saja!” pembunuh5 berteriak dengan kesal, dirinya dengan kedua rekannya bertempur dengan Ning Que. Namun, mereka terlihat seperti dipermainkan oleh Ning Que sendiri.

Ning Que mendengar hal itu hanya tersenyum, kuku miliknya memerah. Tatapannya menajam dan sebuah aura tekanan muncul dari tubuhnya. Ke-3 pembunuh terkejut dan segera mundur ke belakang dengan melakukan backflip.

“Kalian sudah membuatku terhibur, maka dari itu waktunya kalian mati, Cakar Api aktif.” Ning Que berkata dengan senyum manisnya, bertepatan dengan kedua tangannya keluar kobaran api, kemudian api membentuk cakar mengerikan. Ke-3 pembunuh melihat hal itu, keringat dingin muncul.

“Sial, kita harus kabur.” Pembunuh7 berteriak, dia benar-benar merasakan bahaya dari Ning Que tersebut. Ke-2 pembunuh sadar dan berbalik dengan cepat, akan tetapi ketika melihat Sangkar Burung mereka akhirnya tahu bahwa tidak ada jalan keluar bagi mereka.

“Sangkar ini hanya benang lemah, lemparkan Pisau Hitam kalian kesana dan Benang itu akan terpotong.” Pembunuh6 berkata dengan tegas, dia yakin bahwa Sangkar Burung lemah. Ke-2 pembunuh setuju, ketiganya melempar Pisau Hitam ke arah sangkar.

Namun, tepat Pisau Hitam mengenai Sangkar Burung, ke-3 pembunuh merasakan panas di pinggang mereka. Alhasil ke-3nya menatap pinggangnya dan terlihat cakar mencengkeram dan mendorong mereka menjadi satu.

“Dasar bodoh, mengabaikan musuh secara tiba-tiba.” Ning Que berkata dengan dingin, dirinya mengeratkan genggaman cakarnya membuat ke-3 pembunuh terlalap api. Ke-3 pembunuh itu terkejut, dirinya juga melihat bahwa Pisau Hitam mereka ditangkap oleh Sangkar Burung.

“Arhhhhhhh” teriak ke-3 pembunuh, mereka benar-benar merasa panas. Perlahan-lahan kulit mereka menghitam dan pupil mata mereka menghilang, lalu ke-3nya mati di genggaman cakar api Ning Que.

Melihat hal itu, Ning Que menghilangkan cakar api miliknya, dirinya hanya tersenyum sadis dan berbalik untuk melihat pertarungan Ning Shui dan Xiao Fan. Namun, dia melihat bahwa Ning Shui sudah selesai dari tadi dan hanya pertarungan Xiao Fan sendiri.

***

Xiao Fan sendiri menatap ke-3 pembunuh yang menghadapi Serigala Benang miliknya. Masing-masing pembunuh mendapatkan Serigala Benang. Xiao Fan terlalu bosan melihat ke-3 pembunuh yang sudah tersiksa oleh Serigala Benang miliknya.

“Sial, Serigala ini benar-benar tidak bisa dilukai.” Pembunuh8 berkata dengan kesal, dirinya terluka sementara musuh tidak terluka. Dia menatap ke arah Xiao Fan yang melayang di udara. Pembunuh8 tahu bahwa pusat dari Serigala adalah Xiao Fan sendiri.

“Kalian berdua, serang bocah itu. Dia sebenarnya pengendali dari Serigala ini.” Pembunuh8 berteriak dengan keras, membuat pembunuh9 dan pembunuh10 menatap ke arah Xiao Fan. Namun mereka bodoh mengabaikan Serigala Benang Xiao Fan.

Serigala Benang mana mungkin membuat mereka beristirahat. Mereka dengan kejam, menyerang Pembunuh9 dan Pembunuh10 yang sedang lengah akibat temannya sendiri. Ke-2 pembunuh itu terkejut akan serangan Serigala Benang, mereka dengan cepat melakukan posisi bertahan.

Crush Crush.

Namun, mereka berdua terlambat. Serigala Benang menerkam tepat jantung mereka, membuat keduanya membelalakkan matanya. Seteguk darah keluar dari mulut mereka, lalu mata mereka memutih dan mati di tempat.

Pembunuh8 melihat hal itu, dirinya merutuki kebodohannya. Dia salah akan tetapi dirinya lebih menyalahkan Xiao Fan, mendongak untuk menatap Xiao Fan. Namun, dia merasakan pandangannya berputar dengan cepat, dia juga melihat tubuhnya yang berdiri.

“Dasar bodoh, lengah dalam pertarungan adalah dosa.” Xiao Fan berkata selepas memenggal kepala Pembunuh8 yang sedang lengah. Dia tidak peduli akan pertarungan adil atau tidak. Dalam pertempuran hidup dan mati, hanya ada kemenangan dan kekalahan saja.

Xiao Fan selesai membunuh para pembunuh, dirinya menatap ke arah Ning Que dan Ning Shui yang telah membunuh musuh mereka terlebih dahulu. Xiao Fan menghilangkan kemampuannya dan turun ke bawah.

“Selamat, Ujian keteguhan hati pertama kalian berhasil.” Xiao Fan berkata selayaknya Guru. Dia juga sudah melihat berbagai cahaya sebelumnya hanya ada kuning dan putih. Namun, ada satu yang membuatnya penasaran, yaitu Bola berwarna Ungu yang keluar dari pembunuh10.

Xiao Fan senang, hari ini dia mendapatkan banyak bahan eksperimen. Dirinya menatap ke Ning Que dan Ning Shui dan berkata, “Ayo kita kembali, jangan lupa ambil cincin penyimpanan mereka. Pemenang harus mendapatkan seluruh harta yang kalah.”

Kedua Putri Ning mengangguk dan mulai mencari cincin penyimpanan di musuh mereka. Xiao Fan sendiri menggunakan benangnya dan mereka ber-3 akhirnya selesai menjarah para pembunuh. Ke-3 nya dengan cepat melesat ke arah Kediaman. Xiao Fan menatap depan dengan datar dan berkata dalam hati. “Klan Mu, kalian benar-benar berkhianat.”

[To be Continued.]

Silahkan Like, Comment, Share, Vote, dan tip koinnya.

Jangan lupa klik tombol Favorit agar tidak ketinggalan update terbaru.

Thank you Minna-san.

1
Note 2
ryu sopo eneh thor
Syakira Irawan
mang thor, katanya mau nurut fantim, koq msh ado si proyektil, pake siluet aja biar gak eneg
Note 2
anak buah ya han mn ndk ikut thor yg 3 org itu
Note 2
makin kesini kenapa xiao fan makin bodoh yg katanya dl mantan dewa angin hal sepele aja msh brtnya
Note 2
nyapo saiki fan maleh cerewet diluk2 takok mbok yo sat set
Note 2
bab sblmnya sdh 21 thn skrg kok jd blom 20 thn
Note 2
fan2 awakmu kok sek kober ngremes pucuke dodo/Grin//Grin/
Muhammad Taufik
Luar biasa
aqin
monster roh kok kayak depcolector, datangnya setiap akhir bulan hehehe.../Smirk//Smirk//Smirk/
Note 2
kultivasi ganda
aqin
Luar biasa
Note 2
xiao lin po gu lin
Note 2
mau ke pantai kah kok pakai topi rajanya
Note 2
beh narasi trus
Note 2
kpn dialog ke kok amen narasi sakmono dawane
خيرل حديۃ وارو
Luar biasa
MOROTO
Dari Klan Phoenix kah atau Klan Gagak
MOROTO
Xiao Shu = Xiashu
MOROTO
"menunggu" ? 🤨
MOROTO
Nama bapaknya terkesan kayak pemuda-pemuda Kultivasi wey wkwk, gada vibes bapak-bapak sama sekali/Grin/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!