NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi Duda Tampan

Terpaksa Menikahi Duda Tampan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Ibu Pengganti
Popularitas:31.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Nadziroh

Lintang Anastasya, gadis yang bekerja sebagai karyawan itu terpaksa menikah dengan Yudha Anggara atas desakan anak Yudha yang bernama Lion Anggara.

Yudha yang berstatus duda sangat mencintai Lintang yang mengurus anaknya dengan baik dan mau menjadi istrinya. Meskipun gadis itu terus mengutarakan kebenciannya pada sang suami, tak menyurutkan cinta Yudha yang sangat besar.

Kenapa Lintang sangat membenci Yudha?
Ada apa di masa lalu mereka?
Apakah Yudha mampu meluluhkan hati Lintang yang sekeras batu dengan cinta tulus yang ia miliki?

Simak selengkapnya hanya di sini!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadziroh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17. Hadiah untuk Lintang

Seluruh karyawan berhamburan berbaris di depan pintu masuk untuk menyambut tamu spesial. Seumur-umur ini pertama kali seorang Yudha Anggara menginjakkan kakinya di butik sang mama. Memakai kaos hitam lengan pendek dengan merek termahal di dunia, serta celana jeans berwarna putih menyempurnakan  ketampanan pria itu. Tak lupa jam tangan mahal dan sepatu berkualitas menjadi langganan anggota tubuh kekarnya. 

Berjalan gontai  tanpa beban. Wajahnya berseri menggambarkan jika hidupnya sudah tenang. Kerumitan yang pernah terjadi kini sudah lepas. Tinggal menata kembali masa depan yang lebih cerah bersama putra tercinta. Mencari tambatan hati yang ikhlas mencintai dirinya yang berstatus duda. 

"Selamat sore, Pak," sapa manajer yang bernama Regina sambil membungkuk ramah. Melirik sekilas lalu membungkuk lagi seperti yang lain. 

Yudha membalas dengan anggukan kecil. Matanya tertuju pada deretan baju wanita yang ada di sebelah kiri. 

"Apa ada yang bisa saya bantu, Pak?" tanya Regina mengikuti langkah Yudha. 

Berhenti didepan gaun mewah. Tangannya mengulur, menyentuh dan menyikap baju yang menggantung di depannya. Membayangkan Lintang yang memakai baju itu, pasti sangat cantik. 

Apa dia suka baju yang seperti ini?

Yudha sedikit ragu. Ia mengingat tampilan sederhana Lintang, lalu beralih ke arah beberapa baju yang tidak terlalu glamour namun tetap mewah dan elegan.

"Regina… "

Yudha memanggil sang manajer yang sedikit jauh darinya.

"Saya, Pak." Regina menyapa dari belakang, matanya terus menatap tangan Yudha yang sibuk memilih baju. Tampak bingung dengan dua model baju yang berbeda, namun warnanya sama. 

"Menurut kamu perempuan lebih suka mana? Yang ini atau yang ini?" Menunjukkan dua baju bersamaan. Ingin membeli dua-duanya, namun sangat berlebihan, takut Lintang marah dan menganggapnya menghina.

Regina tersenyum, Sebagai orang yang sudah ahli melayani banyak wanita kalangan papan atas, ia yang lebih tahu mana yang lebih disukai kaum hawa.

"Kalau menurut saya yang ini, Pak." Memegang baju yang ada di tangan kiri Yudha. Menjelaskan pernak-pernik yang menghiasi kain itu.

Sebuah gaun off-shoulder warna pink muda. Terdapat gabungan aksen tulle, satin, dan totol di dalamnya yang akan menambah keanggunan si pemakai.

Yudha mengukur baju itu dengan tubuh Regina, kurang lebih tinggi Lintang dan wanita itu pun hampir sama, hanya saja tubuh Lintang lebih ramping daripada Regina.

"Untuk bu Natalie ya, Pak?"

Kabar tentang perselingkuhan itu sudah terdengar ke seluruh penjuru, namun perceraian Yudha dan mantan istrinya hanya segelintir orang yang tahu.

"Tidak, untuk saudara jauh," jawab Yudha meletakkan baju yang tidak dipilih Regina. 

"Memangnya umurnya berapa, Pak?" tanya Regina lagi. 

Berapa ya? 

"Sekitar dua puluh tiga tahun," jawab Yudha asal, ia hanya menghitung dari masa Lintang sekolah, kuliah dan bekerja di kantornya. 

"Ini cocok, Pak. Saya yakin saudara bapak pasti suka."

"Lalu sepatunya harus yang bagaimana?" tanya Yudha lagi. Ia benar-benar tidak ingin salah pilih.

Regina meninggalkan Yudha. Mengambil salah satu koleksi sepatu termahal yang ada di toko milik Bu Indri.

"Ini, Pak." Sepasang high heels yang tidak terlalu tinggi. Tampilannya simple dengan warna yang pas seperti gaun tadi.

"Kalau begitu kamu bungkus yang rapi. Nanti kalau sudah selesai, antar ke kantor. Ingat, jangan sampai mama tahu," ucap Yudha sedikit pelan. Takut ketahuan yang lainnya. Ia membayar sesuai prosedur. Takut mamanya menginterogasi. 

Kedua alis Regina mengerut melihat sikap Yudha yang nampak celingukan seperti maling.

Memangnya ini untuk siapa, kalau untuk saudara nggak mungkin disembunyikan dari ibu, apa jangan-jangan pak Yudha membalas perselingkuhan Bu Natalie. 

Regina menatap Yudha dengan tatapan curiga. 

Yang ada di balik cctv tersenyum tipis. Matanya fokus pada punggung Yudha yang menghilang di balik pintu kaca transparan. Mengambil ponsel dan menghubungi orang kepercayaan yang dari tadi melayani putranya.

"Regina, kamu ke ruanganku sekarang!" titah wanita yang dari tadi diam-diam mengamati setiap pengunjung yang datang. 

Regina datang, membawa baju dan sepatu yang diminta Yudha. Meletakkannya di atas meja, tepatnya di depan sang pemilik butik. Yaitu Bu Indri.  

"Tadi Yudha bilang apa?"

"Pak Yudha bilang ini untuk saudaranya, Bu. Dia menyuruh saya mengirim ke kantor. Katanya lagi, jangan sampai Ibu tahu." ucap Regina jujur. 

Kira-kira untuk siapa. Apa dia sudah punya calon istri, apa ini ada hubungannya dengan tante cantik yang sering di bilang Lion.

Bu Indri kembali menghubungi seseorang yang sangat berpengaruh di kehidupan anaknya. Kali ini Ia tak mau tinggal diam, takut Yudha salah pilih lagi.

Namun sayang, telepon Andreas tidak bisa dihubungi membuat Bu Indri kesal. 

Tak hanya membeli baju di butik, Yudha beralih ke sebuah toko perhiasan yang ada di pusat kota. Ia sering mengantar Natalie berbelanja di sana, dan yakin jika toko itu mempunyai perhiasan yang terbaik.

Seperti karyawan yang ada di butik, karyawan di toko itu pun heran dengan kedatangan Yudha. Jika biasanya ia bersama Natalie, pria itu nampak seorang diri dan langsung memilih beberapa perhiasan mewah.

Meskipun tidak yakin akan diterima baik oleh Lintang, Yudha tetap ingin memberikan itu sebagai balasan karena sudah rela memenuhi permintaan Lion.

Di sisi lain

Hampir satu jam penuh Lintang membongkar isi lemari, satu pun ia tak menemukan baju yang layak untuk ke pesta. Selama ini ia hanya membeli baju kantor dan baju biasa. Bukan baju mewah ala orang berduit. 

"Aku harus pakai apa? Apa sebaiknya aku batalkan saja, tapi kasihan Lion, Aku sudah terlanjur janji padanya. Aku nggak mau dia kecewa terus." 

Kesal tak berujung. Lintang mengacak rambutnya, menghempaskan tubuhnya di atas kasur. Ia bangun lagi, mengecek kartu Atm. Menggaruk kepalanya saat melihat saldo nya semakin menipis.

"Nggak mungkin aku datang dengan tangan kosong. Aku juga ingin membeli sesuatu untuk Lion." Menggerutu sendiri. Menggigit jari-jarinya. Mencari cara untuk membagi uang nya. Berguling-guling berharap otaknya bisa encer. Duduk lagi di tepi ranjang. menjambak rambutnya yang semakin berantakan.

Tanpa sengaja, matanya menangkap gaun putih berenda yang ada di balik tumpukan baju.

Akhirnya Allah memberinya petunjuk. Lintang meraih baju itu dan menjewernya. Tidak ada yang robek. Warnanya juga belum luntur. Hanya ada satu kancing yang perlu diperbaiki. Meskipun tak baru, setidaknya masih layak dipakai.

Masih teringat jelas, baju itu adalah kado terakhir dari ibunya saat ulang tahun yang ke tujuh belas. 

"Aku pakai ini saja. Lebih baik uangnya untuk membeli robot."

Lintang langsung beranjak. Membawa bajunya ke belakang untuk dicuci. Meskipun mentari hampir tenggelam, Lintang berharap baju itu bisa kering dalam waktu semalam.

Demi kamu, tante akan datang.

1
Sophia Aya
mampir Thor
M. Namikaze
meranalaaaaah... aku merana....
M. Namikaze
teriak aja reader juga pada tahu
M. Namikaze
tahu lantai 10, kan kemarin ikut nyari
🌹🪴eiv🪴🌹
astoge, apa ini
🤡 lawak kali kau thor
🌹🪴eiv🪴🌹
aku tidak pernah
🌹🪴eiv🪴🌹
sialan si Yudha, sudah kena pelet cinta mama e lion (kok lali aku karo jenenge) 😜
🌹🪴eiv🪴🌹
wah,,ada prahara di balik nama Anggara
Dinda Putri
Luar biasa
Mita Karolina
Tak kiro bilang gini “kamu siapa?”
Bunda Aish
🤦 astaga......
Bunda Aish
gila' si Claire ini,laki orang disembunyikan, segitu terobsesi nya sampai tega begitu😡
Hayati
sampai pembaca pun ikut nangis 🤭🤭🤭
Bunda Aish
ceroboh 🤦
Bunda Aish
capek lho Lin kayak gitu terus, mending jujur deh, kalau memang sahabat sejati gak mungkin mereka nuduh kamu yg bukan-bukan
Bunda Aish
wanita pilihan kakek mu malah jauh lebih baik dari pilihan mu sendiri ya Yudha
Bunda Aish
diatas langit masih ada langit pak jul..... sombong amat 😡
Bunda Aish
tidak semua wanita silau dengan harta
Bunda Aish
perlakuan Yudha setidaknya disadarkan lewat anaknya sendiri
Bunda Aish
sekarang berbalik ya Yudha....anak mu yang bergantung pada orang miskin yang pernah kamu hina
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!