Seorang anak perempuan bernama Fionna Graciella yang berumur 21 tahun itu harus berkorban menggantikan posisi sang kakak yang enggan menikah dengan pria pilihan kedua orang tua nya itu
Akhirnya dengan sangat terpaksa ia pun menggantikan posisi sang kakak untuk menikahi pria yang tak ia cintai itu atas paksaan kedua orang tua nya.
Bagaimana kah kisah hidup nya?
Yuk baca!!
Hargai setiap karya dan segala usaha seseorang untuk menulis, sukai dan komentari ceritaku.
Terimakasih❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ndaagstinaa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 28
Bab 28. Kebencian
Fionna tunggu! Satya berlari mengejar Fionna yang baru saja keluar dari sebuah Caffe. Fionna melotot dan segera berlari menghindari Satya, namun Satya yang berhasil mengejar nya menahan lengan Fionna untuk mendengarkan nya terlebih dahulu. Gadis itu terus brontak dan enggan menatap wajah pria itu, dengarkan aku, aku mohon. Satya terus meminta Fionna untuk mendengarkan semua penjelasan nya, namun Fionna tak henti membrontak
Ia yang berhasil menghindar pun menghentikan sebuah taxi dan segera memasuki nya. Fionna! Satya menggedor kaca mobil namun taxi yang Fionna naiki itu segera melaju dan membuat Satya hanya pasrah melihat Fionna yang benar-benar sengaja menghindari nya. Pria itu mengacak-acak rambut dengan frustasi
Fionna menghela nafas dan mengusap dada nya begitu lega, karena dirinya benar-benar tak ingin sampai berbicara atau bahkan menatap wajah Satya sekalipun.
Ia pergi menuju arah perusahaan Alvaro, sesampai nya disana ia pun segera memasuki kantor itu, tapi receptionist mengatakan bahwa Alvaro sedang ada meeting penting di luar. Fionna pun segera melangkahkan kaki kembali keluar dan memilih untuk pulang saja
“Huft, baiklah Alvaro sedang sibuk.”
Sesampai nya di rumah, Fionna membantingkan tubuh nya ke kasur. Ia yang sangat merasa lelah pun tak sengaja tertidur dengan hitungan detik, satu sisi Alvaro yang baru saja kembali ke kantor dan di kabarkan oleh Receptionist nya bahwa istrinya kesini, namun Alvaro yang masih ada urusan itu memilih untuk mengabarkan istrinya nanti.
_
Satya kini tengah asik bermain basket seorang diri, tak lama Leonna datang dan merebut bola basket itu hingga memasukan bola itu ke arah ring basket. Sontak Satya segera menengok ke arah nya. Kau sudah datang. Leonna tersenyum sembari mengangkat kedua halis nya, mereka telah berjanjian sebelum nya, untuk bermain basket sore ini, Leonna yang sudah di beri sharelock pun segera datang menghampiri Satya yang sudah dahulu disini.
Leonna segera memainkan basket itu sampai berapa kali memasuki ke tiang ring itu di atas. Satya setengah kewalahan karena dirinya sangatlah antusias dan hebat di permainan basket ini. Jangan-jangan ini adalah bakat terpendam Leonna juga. Satya terus berusaha meraih bola basket itu
Aduh! Leonna tak sengaja tersandung itu bersama Satya, mereka pun jatuh bertumpukan dengan posisi Satya di bawah dan Leonna di atas. Kedua bola mata itu segera saling menatap satu sama lain, jantung yang berdebar sangat kencang, Leonna terpaku melihat paras yang Satya miliki begitupun Satya yang merasakan hal sama.
Kedua nya bertatapan begitu sedikit lama, lalu Leonna yang tersadar pun segera bangkit dari jatuh nya lalu memukul Satya karena dirinya yang membuat kaki Leonna tersandung. Pria itu hanya tertawa dan menyela gadis itu yang menyalahkannya. Satya menggelengkan kepala nya, lengan nya meraih kepala wanita itu. Ia yang jahil mengacak-acak rambut yang tertata sangat rapih terkuncir itu. Gadis itu bertambah emosi dan memukul Satya kembali.
“Jangan sampai aku menendang bokong mu.”
“Kau sungguh menyebalkan”
“Emang!”
Saat Leonna lengah, Satya melirik-lirik ke arah bola basket itu yang gadis itu genggam. Lalu dengan cepat ia pun merampas bola itu dari lengan Leonna dan segera melempar nya sampai memasuki tiang ring itu. Pria itu tertawa dan loncat-loncat kegirangan, Leonna hanya mendengus kesal dengan bola mata yang memutar sangat malas.
“Tentu saja kau curang bodoh.”
“Curang darimana”
“Cu-rang!”
“Oh ya”Satya menatap Leonna begitu menantang dengan langkah nya yang terus maju membuat gadis itu salah tingkah memundurkan langkah nya untuk menjauh dari tatapan maut itu. Leonna dengan cepat mendorong Satya, pria itu tertawa puas dan segera berlari ke arah tempat duduk untuk beristirahat sejenak, cemen sekali. Satya yang mendengar itu hanya memeletkan lidah nya lalu duduk dan meneguk air putih yang ia bawa
Sedangkan Leonna terus melanjutkan bermain basket dengan penuh semangat. Satya yang masih duduk terengah-engah itu hanya menatap gadis itu yang sangat aktif bermain bola basket tak henti. Begitu hebat saat ia mengarahkan bola itu ke tiang ring di atas yang slalu saja mencetak gol. Satya hanya tersenyum miring dengan tatapan nya yang tak pernah beralih dari gadis itu, Leonna menoleh ke belakang dan tersenyum mengangkat kedua halis nya penuh rasa percaya diri
“Oke oke, hebat!”
“Tentu saja”Leonna memeletkan lidah nya dan membuat Satya menyesal telah memuji nya, namun dalam hati tentu saja pria itu memuji nya. Ia yang selesai beristirahat sejenak pun berlari dan melanjutkan bermain basket lagi
...***...
Sayang. Lirih Alvaro yang baru saja pulang dan saat membuka pintu kamar istrinya tak terlihat yang ternyata dia sedang mandi. Ia berjalan masuk dan menutup pintu kamar, sejenak ia merebahkan tubuhnya yang sangat terasa lelah itu dengan mata yang sangat penat. Alvaro melirik ke arah jam yang sudah menunjukan pukul enam sore. Ia bangkit untuk melepaskan jam tangan, dasi, dan juga pakaian nya. Kini ia hanya tersisa memakai celana saja.
Pria itu benar-benar merasa lelah hari ini, Fionna yang baru saja selesai mandi itu terkejut melihat suami nya yang sudah berada di kamar. Alvaro yang melihat sang istri itu segera menghampiri nya dengan wajah datar karena lelah. Ia segera meraih tubuh istrinya untuk berpelukan dengan nya, Fionna tersenyum dan terheran dengan suami nya, Alvaro menceritakan bahwa hari ini ia begitu sangat sibuk, Fionna menghela nafas melepas pelukan nya dan sangat ingin meraih wajah Alvaro yang jauh karena cukup tinggi itu. Alvaro membungkukan badan nya dan membiarkan istrinya untuk mencium nya
“Gendong aku”
Pria itu menghela nafas dan mengangkat tubuh mungil istri nya, lalu ia pun segera duduk di ujung kasur dengan posisi Fionna duduk di pangkuan nya, gadis itu menatap dirinya dengan jemari yang meraih hidung mancung nya itu. Alvaro yang tak menggenakan baju itu membuat Fionna tertuju kembali pada dada gagah milik suami nya itu, gadis itu memegang tanpa izin lagi, Alvaro hanya terkekeh menggelengkan kepala nya. Tentu saja menurut nya tingkah istrinya itu sangatlah dibilang aneh dalam menyukai dada gagah milik nya yang entah apa alasan nya itu. Akan tetapi Fionna terus tersenyum begitu senang dan malah ia menyenderkan kepala di dada suami nya begitu sangat nyaman.
Suami nya itu terkekeh menggelengkan kepala nya, kau seperti anak-anak. Alvaro tertawa lebar namun Fionna tetap tak menghiraukan ucapan suami nya itu. Ia terus fokus memegang dada yang begitu empuk menurut nya, haha kau ada-ada saja. Alvaro mengusap pucuk rambut istrinya dan mencium dengan gemas. Fionna di angkat dan di letakan ke kasur, membuat gadis itu merengek dan entah apa tiba-tiba suami nya itu memindahkan nya
“Biarkan aku mandi dulu cantik.”
“Huft, baiklah”
Alvaro tersenyum menggelengkan kepala nya, lalu ia mengambil handuk dan segera pergi mandi. Fionna segera bergegas untuk menyiapkan baju dan langsung turun ke bawah untuk menyiapkan makan malam suami nya itu. Raut wajah Alvaro memang sangat terlihat berbeda hari ini. Suami nya begitu terlihat lemas dan sangat kelelahan, Fionna merasa tak tega. Ia segera membuat masakan yang begitu lezat kesukaan sang suami. Semoga saja ini bisa menghilangkan lelah nya. Pikir nya begitu
Tak lama selesai mandi, Alvaro segera turun menghampiri istrinya yang sudah tidak ada di kamar itu. Ia melihat sang istri masih sibuk memasak, namun saat ia akan melangkahkan kaki menghampiri Fionna tiba-tiba saja ada yang memencet bel rumah. Alvaro segera melirik ke ponsel nya untuk membuka CCTV, ia yang terkejut melihat kedatangan Satya pun segera memundurkan langkah nya untuk pergi ke depan rumah menemui sang adik.
Alvaro dengan hati-hati membuka pintu itu dan segera menarik Satya untuk sedikit menjauh dari balik pintu, Satya segera memeluk sang kakak dengan perasaan yang sangatlah merasa bersalah. Alvaro yang memahami sang adik itu perlahan mengarahkan lengan nya dan menepuk bahu Satya yang terus mengakui kesalahan nya itu.
“Lupakan saja”
“Kak, aku sungguh meminta maaf padamu. Aku tak tahu harus bagaimana menebus semua perbuatanku padamu. Aku mohon kak, maafkan kesalahanku”
Satya berlutut tertunduk agar Alvaro mau memaafkan nya, dengan cepat Alvaro menarik sang adik untuk tak melakukan itu. Karena bagaimanapun ia tetap akan memaafkan adik nya yang dengan baik hati mengakui semua kesalahan nya itu, Alvaro tak terlalu menyalahkan dirinya. Karena pada dasar nya semua pasti mempunyai kesalahan dan rasa egois nya tersendiri. Fionna yang tiba-tiba datang itu terkejut melihat kedatangan Satya. Untuk apa kau datang kesini! Alvaro menoleh dan segera menahan istrinya untuk tidak terus seperti itu
“Aku kesini hanya untuk berniat baik, sungguh aku sudah menyesali semua perbuatanku Fionna. Aku sangat menyesali nya.”
“Kau manusia terjahat berwajah tenang Satya!”
“Fionna, tolong.”
“Apa yang kau pikirkan Alvaro, dia sudah jahat mencelakaimu!”Fionna mendengus kesal dan meminta Satya untuk pergi dari sini, Alvaro yang terbawa emosi itu tak sengaja berucap tak mengenakan pada istrinya. Hari ini Alvaro begitu lelah dan stres dengan urusan kerja nya, sehingga ia tak sadar telah melukai perasaan Fionna
“Dia adikku, Fionna.”
“Tolong, cukup.”
Fionna berlari memasuki rumah setelah mendengar nada bicara Alvaro yang sedikit ketus itu. Alvaro menepuk jidat dan mengacak-acak rambut nya karena hari ini dia sangatlah stres. Ia merasa sangat bersalah pada Fionna. Satya yang selesai berurusan dengan Alvaro pun terus meminta maaf. Alvaro tentu saja sudah memaafkan nya, ia meminta adik nya untuk tidak memikirkan ini lagi, karena dirinya tak akan pernah membenci nya.
“Sudah, kau pulang lah.”
“Istirahat, dan jangan pernah kau berfikir berlebihan, kakak tidak apa-apa Satya.”
Satya lagi-lagi memeluk Alvaro dan menepuk bahu nya, ia sangat berterimakasih pada kakaknya yang slalu memperlakukan nya sangat baik. Setelah itu Satya yang pamitan pun segera masuk ke dalam mobil untuk pulang kerumah. Sesekali saat ia akan pergi menekan klakson mobil nya, Alvaro tersenyum kecil dan melambaikan tangan nya. Ia pun segera bergegas memasuki rumah nya untuk meminta maaf pada istrinya. Sungguh Alvaro benar-benar tak sengaja dan terbawa emosi karena lelah nya. Ia berlari menghampiri Fionna yang terdiam dengan mata yang sayu itu.
***
Pukul sepuluh malam, Alvaro masih melihat Fionna yang terus membelakangi nya itu. Ia pun mendekat dan memeluk Fionna dari belakang, meskipun istrinya terus menolak namun Alvaro tetap memeluk dengan erat. Hembusan nafas itu terdengar jelas, Fionna kini tengah menangis karena ucapan Alvaro tadi yang menggunakan nada sedikit ketus.
“Maafkan aku sayang, aku hanya lelah.”
“Aku terbawa emosi”
Tak ada satu pun sepatah kata apa pun terdengar dari mulut gadis itu, Fionna terus terdiam dengan posisi membelakangi suami nya. Alvaro memberi masukan pada istrinya dan meminta maaf tak henti. Suami nya terus mengecup pucuk rambut istrinya yang sedang merajuk itu. Alvaro memeluk tak lepas, Fionna yang lelah berfikir itu tertidur duluan. Alvaro yang mengetahui istrinya sudah tidur pun segera membalikan tubuh istrinya untuk tidur menghadap nya, Alvaro mencium kedua pipi Fionna dan dahi terakhir ia mengecup bibir nya, Alvaro merasa bersalah ia memandang wajah istrinya yang tertidur dengan raut wajah murung. Pria itu meraih wajah Fionna dan mengusap nya begitu lembut. Rasanya tak tenang tidur dengan isi kepala yang sangat banyak pikiran, Alvaro meraih tubuh istri untuk tertidur di dalam dekapan nya.