NovelToon NovelToon
Hidden Baby

Hidden Baby

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Cintamanis / Patahhati / Hamil di luar nikah / Romansa
Popularitas:2.2M
Nilai: 5
Nama Author: teh ijo

Akibat dari cinta satu malam, membuat Vie harus merelakan masa mudanya. Setelah dikeluarkan dari kampus, ternyata Vie juga diusir oleh ayahnya sendiri karena Vie telah mencoreng nama baik keluarga.

Lima tahun berlalu, kehidupan pahit Vie kini telah terobati dengan hadirnya sosok Arga, bocah kecil tampan yang sedang aktif berbicara meskipun kini tak tahu dimana keberadaan ayahnya.


Namun, siapa yang menyangka jika selama ini Vie bekerja di perusahaan milik keluarga kekasihnya. Hal itu baru Vie ketahui saat kekasihnya mulai mengambil alih perusahaan.

Masih adakah rasa yang tertinggal untuk sepasang kekasih di masa lalu ini? Mari kita ikuti kisahnya 😊



IG : teh_hijaau
FB : Teh Hijau

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon teh ijo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hidden Baby 13

Vie mendongak saat lengan kekar menyangga pinggangnya agar tidak terjatuh ke lantai. Jarak keduanya terlalu dekat hingga Vie bisa merasakan hembusan nafas dari lelaki itu, bahkan ia juga bisa mendengarkan detak jantungnya.

"Lepaskan," pinta Vie.

Lelaki yang tak lain adalah Dirga malah semakin mengeratkan tangannya hingga tubuh keduanya menempel tanpa celah.

"Ga, lepasin. Aku ingin bicara."

"Sebelum kamu bicara, aku yang akan bicara karena akulah bosnya!"

Dirga apa-apaan sih? Harusnya aku yang marah, bukan dia.

Dirga membawa Vie ke ruangan kerjanya. Karena tak ingin ada yang mengganggu Dirga memilih mengunci pintu ruangan membuat Vie mengernyit heran.

Dirga duduk di kursi kebesaran sambil menatap Vie dengan tajam yang juga duduk di depannya. 

Hening untuk beberapa saat, hingga akhirnya Dirga jengah serta membuang nafas beratnya.

"Katakan apa yang ingin kamu katakan!" perintah Dirga.

Vie mengernyit, bukankah tadi ia ingin berbicara lebih dahulu karena dia adalah bos.

"Vie kamu dengar, kan?" ulang Dirga.

"Iya, aku dengar. Baiklah langsung pada intinya. Mengapa kamu tega menyebarkan berita tidak benar? Kenapa, Ga?!" Suara Vie meninggi.

"Maksud kamu apa sih, Vie. Aku gak ngerti," balas Dirga.

"Gak usah pura-pura! Kamu kan yang nyebar berita bahwa aku ini main belakang sama papa kamu? Asal kamu tau Ga, setelah kamu pergi keluar negeri aku gak pernah dekat dengan lelaki manapun, termasuk papa kamu. Aku masih setia dengan cinta kita. Apa kamu tau bagaimana aku melewati hari-hariku selama ini? Bahkan kamu tak sekalipun menanyakan bagaimana kabarku, apakah aku baik-baik saja?" Mata Vie telah berkaca-kaca. Beberapa kali ia juga menarik kembali air hidung yang hendak keluar.

"Awalnya aku bahagia kamu pulang. Aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu, tapi melihat perlakuan mu seperti ini kepadaku, membuatku mengurungkan niatku. Dan … entah dasar apa kamu bisa menuduhku menjalin hubungan dengan papamu, kamu sangat keterlaluan, Ga!"

Vie berhenti sejenak. Dadanya sudah naik turun dengan sesak. Ia tidak bisa lagi menahan amarahnya pada Dirga yang dianggap sudah kelewatan.

Dirga hanya melihat nanar pada Vie. Wanita yang selalu ia puja, siang dan malam kini tengah menangis di hadapannya. Tiba-tiba nyalinya menciut, rasa ingin marah atas kejadian kemarin pun ia urungkan.

"Kamu gila ya, nuduh aku buka aib keluarga ku sendiri."

"Tapi tunggu …." Dirga menjeda sejenak sambil mencerna ucapan Vie yang masih setia dengan dirinya. Lalu Arga anak siapa. Apakah Vie mengadopsi anak? Lalu mengapa identitasnya sudah menikah?

"Kamu bilang, kamu masih setia dengan cinta kita, lalu Arga?"

Vie menarik nafas dalam sebelum ia hembuskan keluar. Vie sudah tidak sanggup lagi menutupi kenyataan yang sebenarnya. Semakin lama ia menutupi, semakin sakit pula Dirga merendahkan dirinya. 

"Arga anak kamu, Ga," lirih Vie sambil mere.mas rok yang ia kenakan. Matanya tak berani menatap Dirga, ia sangat takut jika Dirga tak mengakui darah dagingnya dan akan semakin merendahkannya.

"Apa kamu bilang, Vie?" Dirga terperangah atas pengakuan Vie yang mengatakan Arga adalah anaknya. Mendadak kepala Dirga tak bisa berpikir dengan normal lagi. 

Vie saat ini sudah siap untuk di caci dengan mulut pedasnya Dirga.

Vie semakin memejamkan mata saat Dirga berjalan menghampirinya.

Mata Dirga menatap Vie dengan nanar.

"Jadi hanya satu kali bobol kamu langsung bisa hamil, Vie?" gumam Dirga.

Diluar dugaan, tiba-tiba saja Dirga luruh  dan bersimpuh di pangkuan Vie penuh rasa sesal. "Katakan sekali lagi jika Arga adalah anak aku, Vie!"

"Arga anak kamu, Ga. Aku sengaja mengambil nama kamu agar aku bisa selalu mengingatmu," lirih Vie.

Kali ini tanpa Dirga sadari ia bisa menitihkan air mata bahagia. Bahagia karena Vie masih menjaga cintanya dan bibit yang pernah ia semai atas nama cinta bersama. Dirga memeluk Vie, berulang kali kata maaf terus terucap.

*

*

*

Dirga merasa sangat bahagia meskipun ia merasa sangat bersalah telah menuduh Vie dengan tanpa bukti. Dirga siap jika dirinya harus dijemur di puncak Monas  tujuh hari tujuh malam. Namun, saat ini Dirga harus fokus terlebih dahulu kepada gosip yang sedang beredar di kantor.

Dengan rasa amarah, Dirga mengumpulkan semua karyawan tanpa terkecuali di lapangan belakang kantor yang sangat lebar nan luas. 

Dirga hanya ingin tahu siapa yang sudah berani menyebar fitnah kepada Vie. Bukan hanya kepada Vie, tapi juga kepada sang papa.

"Jika diantara kalian tidak ada yang mau mengaku, baiklah jangan meminta ampun jika aku mendapatkan orang itu dengan caraku sendiri!" ancam Dirga kepada semua karyawan yang di depannya.

Tak ada yang berkutik, semua orang terdiam. Termasuk seseorang yang sudah membuat heboh perusahaan dan alhasil semua karyawan harus dijemur di panas mataharinya.

"Tidak ada yang mau mengaku? Baiklah, aku beri saran untuk yang merasa menyebarkan fitnah ini segera datang ke ruangan saya, jika tidak saya akan melaporkan kepada pihak yang berwajib," ancam Dirga lagi.

Tepat pukul 11 siang, Dirga sudah berada di Playgroup untuk menjemput Arga. Dirinya tak sabar untuk memeluk, mencium bocah itu yang ternyata adalah anak kandungnya sendiri.

"Om Bos," seru Arga saat melihat Dirga telah menunggu dirinya.

Dirga tersenyum lalu segera menggendongnya, memeluk erat, berharap bisa mengobati rasa kerinduannya pada sosok seorang ayah.

"Arga mau ketemu ayah Arga gak?" tanya Dirga.

Dengan penuh antusias Arga segera mengangguk pelan. "Mau dong, Om."

"Ya sudah, kita pergi sekarang ya?".

Setelah berpamitan dengan Miss Queen, Dirga segera membawa Arga untuk masuk ke mobil.  Sepanjang perjalanan Arga mengoceh tiada henti, menanyakan apakah Dirga sudah berhasil menemukan ayahnya? Seperti apa wajahnya, ganteng atau tidak dan masih banyak lagi 

🌼 Bersambung 🌼

Author kurang fokus, ngantuk berat, butuh saweran kopi ☕☕☕

1
Ds Phone
anak nya terlampau bijak
Ds Phone
bagus bawak kelurga kamu sekali
Ds Phone
semua tak kesambaian
Ds Phone
jahat sunguh dia
Ds Phone
apa akan hadi
Ds Phone
tak sabar dah
Ds Phone
apa neraka cakap kan tak faham
Ds Phone
kenapa bodoh sangat
Ds Phone
kenapa bodoh siasat dulu perumpuan betul ketidak
Ds Phone
cari bala ni
Ds Phone
dia ada hati dekat jenis tapi tak sedar
Ds Phone
habis lah kau
Ds Phone
macam mahu berlumba
Ds Phone
apa kah dia akan selamat
Ds Phone
apa yang jadi
Ds Phone
pandai buat helah
Ds Phone
apa tu
Ds Phone
harus macam mana lagi dah anak kamu macam tu
Ds Phone
memang kenapa tak tepis tangan perumpuan tu
Ds Phone
di mana mana pun bolih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!