Arra sangat tahu bahwa pernikahannya dengan Erzan Harold hanyalah sebuah kontrak pernikahan.
Untuk mendapatkan kehidupannya kembali, dia meninggalkan putrinya yang baru lahir dan mengganti wajah serta identitasnya.
Arra kira hubungan mereka berakhir malam itu, namun siapa sangka tuan muda Harold terus mencarinya.
Mampukah Erzan menemukan Arra? bukan hanya demi Eleanor anak mereka, tapi juga dia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
FLW BAB 17 - Selena Yang Kuat
Mobil yang dikendarai oleh Bella berhenti di salah satu apartemen kelas menengah kebawah. Tidak terlalu mewah, namun cukup nyaman untuk ditinggali.
Disinilah Arra tinggal selama seminggu terakhir. Sebenarnya Bella menawarkan rumahnya untuk ditinggali Arra, rumah yang dulu dia pakai sebelum bercerai dengan suaminya.
Tapi Arra menolak, dia memutuskan untuk tinggal di apartemen sederhana ini.
"Aku harus segera kembali ke rumah sakit," ucap Bella, mobil itu sudah berhenti namun Arra dan Bella masih berada disini.
"Terima kasih untuk hari ini Bell."
Bella mengangguk.
"Istirahatlah, besok aku akan mengenalkan mu pada temanku, dia sudah berjanji padaku akan memberimu pekerjaan."
"Kamu sangat banyak membantu ku."
"Asal kamu punya semangat untuk memulai semuanya, aku pun akan semangat untuk membantumu juga."
"Terima kasih Bell."
"Terima kasih terus, aku sampai bosan mendengarnya."
Kedua wanita ini terkekeh. Arra lantas turun dari Mobil, melambaikan tangannya tanda pisah dan terus memperhatikan mobil Bella yang semakin menjauh.
Arra masih tersenyum, setiap bersama Bella dia selalu merasa lebih bahagia.
Dengan segera Arra masuk ke dalam apartemen itu, menuju lantai 5 dimana unit apartemennya berada, unit nomor 5021.
Menekan password di pintu dan segera masuk. Password pintu itu adalah tanggal kelahiran Eleanor.
Arra menyalakan lampu dan melepas sepatunya. Masuk ke ruang tengah dan ruang tamu yang jadi satu. Dapur pun langsung terlihat dari sana. Hanya kamar nya saja yang tertutup.
Wanita yang kini jadi sangat cantik ini kemudian menuju lemari pendingin dan mengambil sebotol air putih. Arra langsung meminumnya hingga habis setengah.
Saat ini Arra terlihat seperti perpaduan antara dua manusia, antara Arra dan Selena yang membuatnya terlihat semakin mempesona. Wajahnya benar-benar terlihat seperti orang baru, bukan Arra dan bukan pula Selena.
Mata, hidung dan bibir adalah milik Selena, sementara rahangnya yang tirus dan paras cantik nya adalah milik Arra.
Setelah minum, Arra lalu memilih duduk di kursi meja makan yang hanya ada 2 dan kembali melamun.
Pikirannya kembali tertuju pada Austin. Tantang apa yang sudah dia lewatkan hingga semuanya berubah terlalu banyak seperti ini.
"Aku harus menemui abang, tapi sebagai siapa? Arra atau Selena?" tanya Arra pada dirinya sendiri, dia bicara pelan sekali, membuat tempat ini semakin terasa sunyi.
Diantara bingung nya itu, tiba-tiba Arra teringat pembicaraannya dengan Bella sebelum dia keluar dari rumah sakit 1 minggu yang lalu.
Arra hanya ada di dalam dirimu, sekarang semua orang akan mengenal mu sebagai Selena.
Hanya aku yang akan memanggil mu Arra.
Dan selebihnya bersembunyi lah dengan baik, jangan sampai keluarga Harold menemukan mu.
Teringat keluarga Harold, membuat Arra semakin membulatkan tekat, dia bukan Arra, dia adalah Selena.
Akhirnya saat itu juga Arra putuskan untuk kembali menemui Austin dengan identitasnya yang baru sebagai Selena.
Selana yang kuat, percaya diri dan tak mudah memperlihatkan air mata didepan orang lain.
Menjelang sore, Arra kembali berdiri di depan gerbang rumah Austin. Dia semakin mendekat ke rumah itu, bahkan mendatangi pula pos satpam nya.
"Permisi Pak, apa benar ini rumah tuan Austin?" tanya Arra, berpura-pura tidak tahu.
"Benar Nona, ada perlu apa Anda datang kemari?"
"Maaf, sebenarnya saya adalah teman adik beliau, Arrasya. Apa Arrasya Ada?"
"Arrasya?"
Arra mengangguk.
"Maaf Nona, tidak ada yang namanya Arrasya disini. Tuan Austin hanya tinggal seorang diri, dia bahkan tidak memiliki seorang adik."
Arra terperangah mendengar itu, namun dia terus mencoba tegar.
"Apa bapak baru bekerja disini?"
"Iya Nona, sekitar 6 bulan lalu."
"Bagaimana caranya agar saya bisa bertemu dengan tuan Austin?"
"Nona tunggu sebentar saja, biasanya jam 4 sore dia sudah kembali."
Arra melihat jam di ponselnya, kurang 5 menit lagi jam 4 sore.
Dan benar saja, tak lama setelah itu sebuah mobil mewah masuk ke halaman rumah megah ini.
Seketika Arra menelan ludahnya kasar, ini akan jadi pertemuan pertamanya dengan sang kakak setelah 9 bulan masa kelam yang dia lewati.
Kuat lah Selena, kuat. Jangan menangis.