NovelToon NovelToon
Hanya Ibu Dari Anakmu

Hanya Ibu Dari Anakmu

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / CEO / Nikah Kontrak / Pengganti / Percintaan Konglomerat
Popularitas:2.4M
Nilai: 5
Nama Author: santi.santi

Safa, gadis dari kalangan atas terpaksa menawarkan diri untuk menjadi istri dari Lingga, seorang CEO terkemuka demi menyelamatkan Perusahaan orang tua angkatnya.

"Ayo kita menikah. Aku akan melahirkan anak untukmu, asal kamu mau menolong Papaku"

"Kau yakin mau menikah dengan ku?"

"Aku yakin!"

Safa menjawabnya dengan tegas. Tanpa memikirkan suatu saat nanti hatinya bisa goyah dan mencintai Lingga.
Tapi sayangnya hati Lingga telah mati, dia hanya mencintai Asyifa tunangannya yang telah meninggal dunia. Lingga menikah hanya karena paksaan orang tua serta untuk melahirkan penerus keluarganya.

"Dia sangat mencintai anaknya, tapi tidak dengan wanita yang melahirkan anaknya" ~ Safa ~

Bagaimana nasib Safa saat Lingga pulang membawa wanita yang wajahnya begitu mirip dengan Asyifa? Apa yang akan Safa lakukan disaat dia sendiri sedang berjuang antara hidup dan mati?
Akankan Safa bertahan atau merelakan suaminya bahagia dengan wanita itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu Juna

Setelah bertemu Juna di rumah sakit beberapa hari yang lalu, Safa belum bertemu lagi dengan pria itu. Lingga juga hanya diam saja dan tidak pernah membahasnya lagi. Tapi sikap Lingga memang begitu jadi Safa tak heran lagi.

Dari dulu Safa memang hanya sebatas mengenal Juna, tak terlalu dekat, namun dulunya mereka sering bertemu.

Awal mereka bertemu di sebuah acara saat Safa menemani Papanya datang ke sana. Hingga akhirnya mereka kembali bertemu di beberapa acara dan sempat berukar nomor ponsel.

Tapi sekitar tiga tahun yang lalu, Juna memutuskan pergi ke luar negeri untuk melanjutkan studinya sebagai seorang dokter dan mereka kehilangan kontak.

"Hufff" Safa membuang nafasnya dengan kasar. Dia terlihat begitu bosan karena berada di rumah setiap hari.

Dia mengusap perutnya yang mulai terasa mengeras dan sedikit membuncit.

"Apa aku akan terus bertahan di pernikahan seperti ini?" Safa tentu saja mempunyai keinginan untuk hidup bersama dengan suami yang mencintainya. Safa rasa, itu adalah hal yang sangat wajar.

Tapi kenyatannya dia menghadapi seorang Lingga. Pertanyaannya, sampai kapan dia bisa bertahan?

Safa mengotak-atik ponselnya untuk melihat saldo rekeningnya. Safa memang memasukkan uang mahar yang ia terima dari Lingga ke sebuah rekening. Uang itu di tambah dengan uang bulanan yang ia terima dari Liga tiga bulan ini, jumlahnya memang sangat lumayan. Belum lagi uang dari hasil menjual barang-barangnya yang awalnya ingin digunakan untuk biasa operasi Papanya masih utuh karena Lingga yang telah membayar semuanya.

"Aku harus apa dengan uang segini? Kalau kerja kayaknya nggak mungkin, gimana sama anakku nantinya?" Gumam Safa yang mulai memikirkan dirinya sendiri.

Safa mulai berpikir tentang masa depannya. Dia takut kalau suatu suatu saat Lingga menceraikannya begitu saja, dia tidak punya apa-apa yang bisa diandalkan.

Safa iseng membuka media sosial, kemudian cara berbisnis dan lain sebagainya. Rencanakan Safa akan mencari kesibukan untuk memulai usahanya sendiri. Namun entah apa itu, Safa belum tau, tapi dia sedang mencari jalan keluar untuk hidupnya sendiri.

Satu bulan berlalu, Safa sudah mendapatkan ijin dari Lingga untuk pergi ke rumah Papanya. Dia ingin menjenguk Papanya yang kini tinggal dengan satu asisten rumah tangga dan satu tukang kebun yang juga turut menjaga rumahnya.

Dia orang itu juga Lingga yang menempatkannya di sana untuk menjaga Tirta. Lingga juga yang menggaji mereka berdua. Makanya Saya merasa berterima kasih untuk hal itu pada Lingga.

"Saya seneng sekarang Papa udah sehat lagi" Safa melihat lengan Tirta.

"Ini semua berkat kamu, kalau kamu tidak mengorbankan diri, pasti Papa sudah ada didalam penjara"

"Itu bukan berkorban Pa, tapi berbakti pada Papa yang sudah merawat Safa selama ini"

Tirta tersenyum menatap putrinya. Rasa bersalahnya itu memang tak pernah hilang.

"Kandungan kamu sehat kan? Apa Lingga memperlakukan kamu dengan baik?"

"Cucu Papa baik-baik saja, kata dokter juga sehat. Papa juga tenang saja, Mas Lingga baik kok Pa. Dia menjalankan kewajibannya sebagai suami dengan baik. Memang sikapnya saja yang masih dingin, tapi Papa nggak perlu khawatir, lama-lama Mas Lingga pasti berubah. Mas Lingga cuma perlu waktu" Safa mencoba meyakinkan Papanya meski dia sendiri tak tau hal itu bisa terjadi apa tidak.

"Semoga saja" Tirta hanya berharap kebahagiaan untuk putrinya. Semoga saja apa yang Safa katakan itu lekas terjadi.

Safa pulang dari rumah ke rumah saat hari hampir gelap. Tadi dia datang dengan supir yang Lingga siapkan untuknya. Tapi tadi Safa menyuruhnya untuk pulang dan sekarang Safa sedang berada di jalan dengan taksi online yang ia pesan.

Tapi tujuannya bukan ke rumah, namun ke salah satu Cafe yang tak jauh dari rumahnya. Safa ke sana karena mendadak dia ingin makan desert yang menjadi menu di sana. Dulu Safa sering datang ke sana bersama Dila.

Ngomong-ngomong soal Dila, sahabatnya itu akan pulang ke tanah air minggu depan. Safa tak sabar untuk menyambut kedatangan sahabatnya itu.

Tak ada masalah bagi Safa untuk duduk seorang diri di antara banyaknya orang yang datang bersama pasangan atau teman. Safa hanya ingin makan beberapa desert yang ia sukai di sana.

Uniknya makanan manis yang identik untuk mencuci mulut itu dibuat dengan cantik menyerupai bentuk buah aslinya. Jadi terlihat lucu dan sayang untuk dimakan. Tapi saat ini Safa begitu menginginkannya.

Biasanya apa yang Safa rasakan itu disebut ngidam. Banyak wanita hamil yang merasakan hal itu, dan biasanya mereka meminta hal itu pada suami mereka.

Tapi tidak dengan Safa, dia tak mungkin meminta hal itu pada Lingga. Dia akan melakukannya sendiri selama dia masih bisa sendiri. Dia tak ingin bergantung pada pria itu saat kakinya masih bisa berdiri sendiri.

Kalau hal uang, itu memang kewajiban Lingga untuk menafkahinya. Tapi untuk hal lain, Safa berusaha untuk melakukannya sendiri.

"Safa?"

Safa yang sedang asik menikmati desert miliknya, langsung mendongak begitu mendengar suara seseorang.

"Kak Juna?"

"Kamu sendirian?" Juna langsung duduk di seberang Safa.

"Iya, Kak Juna kok ada di sini?" Safa tak menyangka bisa bertemu Juna lagi. Terakhir mereka bertemu sekitar satu bulan yang lalu saat di rumah sakit.

"Beli desert buat Mama. Kamu sendirian di sini?"

"Iya Kak, tapi habis dari rumah Papa. Terus mampir sebentar"

Juna tersenyum dan mengangguk, kemudian menatap tiga macam desert yang ada dihadapan Safa.

"Jangan terlalu banyak makan manis Fa. Tidak baik untuk kandungan mu"

"Iya Kak, ini cuma di icip satu-satu aja Kok. Nggak aku makan semua. Nanti sisanya aku bawa pulang"

Juna mengangguk karena ternyata Safa sudah paham tentang apa yang boleh dan tidak boleh terlalu banyak dikonsumsi saat hamil.

"Kalau gitu, kumu pulang sama siapa?"

"Aku naik taksi Kak"

"Aku antar aja ya?"

"E-enggak usah Kak. Aku pulang sendiri aja, nanti malah merepotkan!" Tolak Safa dengan sungkan.

"Aku nggak merasa repot sama sekali. Pokoknya aku antar aja. Lagi pula ini sudah mulai malam, biar aman juga!"

Safa tak enak untuk menolak lagi karena Juna memaksanya. Jadi sekarang, Safa benar-benar pulang dengan diantar Juna.

"Maaf aku nggak bisa mampir, salam saja buat Lingga" Ucap Juna ketika mereka sampai di depan rumah Lingga.

"Iya Kak nanti aku sampaikan. Makasih sudah antar sampai rumah"

"Sama-sama"

Safa menunggu sampai mobil Juna pergi baru dia masuk ke dalam rumah. Safa juga melihat mobil yang Lingga pakai tadi pagi sudah ada di garasi, itu artinya Lingga sudah pulang saat ini.

Wanita hamil itu buru-buru masuk ke dalam rumah. Dia takut kalau Lingga marah karena tidak meminta supir untuk menjemputnya.

Deg...

Safa terkejut saat Lingga berdiri di dekat jendela dengan kedua tangan berada di saku celananya.

1
Aqella Lindi
jgan lama2 thor nti lpa cerita ny,ini lg seru
Cindy
lanjut kak
Hanima
tarik nafassss hembus kan 🤭🙏
Nar Sih
lingga..kmu harus percya dengn juna buat apa juna kerja sama dgn zara ngk mungkin banget
Arin
Semoga cepat terungkap dan tertangkap tuh si biang rusuh. Yang ingin banget menggantikan Safa menjadi pendamping Lingga.
Aprisya
Alhamdulilaj,, akhirnya Safa dapat melewati masa kritisnya walaupun harus ada drama henti jantung
Kasih Bonda
next Thor semangat
Jumi🍉
Lagi dan lagi kamu Juna yang dicurigai Lingga,,,ya sabar ya Jun orang sabar disayang ka author...🤣
Soraya
lanjut thor updatenya
Nureliya Yajid
lanjut thor
airhy_10
tp kog klo Zahra menurutq tidak karna Zahra kyak meyakinkan gtu..
apa Dila yaaa,,mungkin Dila suka dg Juna ..
masih nebak2 juga sihh
RENI RENI
sambungan nya mn kk
anak panda
karyanya bagus
alurnya bikin greget, thor tolong jangan sering salah nama
semangat ya thor/Smile/
Agnezz
Seandainya Juna bersengkokol dengan Zahra, Juna gak mungkin ingin mencelakakan Safa. Logika aja Lingga. Siapa yg akan diuntungkan dengan kematian Safa. Tentunya Zahra dan mama Syifa.
Ani Basiati: lanjut thor
total 1 replies
Agnezz
Jadi geger,sampai ada penyusup masuk. Bukan hanya merugikan pasien tetapi nama baik RS dipertaruhkan. Bagaimana sistem keamanannya. Btw RS milik dr Hesa kan.
Teti Hayati
Kalo itu benar Zahra, entah bakal jadi apa dia.. Kayanya, penjara pun terlalu ringan.
Aqella Lindi
nh novel banyak bwang ny
Dina Yuliana
waaah cari mati tuh nenek gerandong
Ita rahmawati
apakah ulah perawat palsu tadi yg masuk keruangan safa sehingga menyebabnya berhenti denyut jantungnya 🤔
gimana sih kok makin kesini makin menyesakkan dada 😔
Maharani Rani
lanjutt kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!