NovelToon NovelToon
Become The Billionaire'S Wife

Become The Billionaire'S Wife

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:7.6M
Nilai: 5
Nama Author: Sujie

Namanya Elisa, dia terlahir sebagai putri kedua dari keluarga Hanggara, namun hal itu tak membuat nasibnya bagus seperti kakaknya.

Dia bahkan dikenal sebagai perempuan arogan dan sangat jahat di kalangannya, berbeda dengan kakaknya yang sangat lembut dan pandai menjaga sikap.

Marvin Wiratmadja, adalah putra dari Morgan Wiratmadja. Terlahir dengan kehidupan super mewah membuatnya tumbuh menjadi orang yang sedikit arogan dan tak mudah di dekati meski oleh lawan jenisnya.

Namun siapa sangka, ketertarikannya justru tertuju pada seorang gadis yang dikenal berhati busuk dan semena-mena bernama Elisa Hanggara.

Bagaimana takdir akan mempertemukan mereka?

Baca episodenya hanya disini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sujie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ide Perjodohan

Usai menutup teleponnya dengan Lisa, Marvin tiba-tiba menyesal sejadi-jadinya.

Bagaimna tidak, ia masih ingin mendengar suara merdu itu di telinganya. Ia pun memukul bantal disampingnya dan mengeram dengan kesal.

Ia tidak menyadari jika ada seseorang yang mengamatinya dengan heran.

"Kakak ngapain sih, Kak?" tanya seorang gadis remaja yang berdiri di depan pintu kamarnya, membuatnya terkejut setengah mati.

"Luisa? Sejak kapan kau disitu?" Marvin yang baru saja memukul-mukul bantal itu kemudian berubah ekspresi. Rambutnya acak-acakan dan wajahnya kusut.

"Baru aja, kenapa?"

"Kau tidak mendengar pembicaraanku, kan?" tanya Marvin seraya merapikan rambutnya.

"Tidak, kenapa sih? Emang kak Marvin habis bicara sama siapa? Mengigau ya?" tanya Luisa antusias.

"Nggak ada, udah sana pergi. Suh ... suh ..." usir Marvin seraya membalikan badan Luisa mendorongnya keluar.

"Kak Marvin ih, Luisa disuruh Mami tau?" protesnya saat Marvin akan menutup pintunya.

"Ngapain?" Marvin membuka pintunya lagi dan melihat adiknya memasang wajah merajuk di depan pintu. Jika mendengar kata Mami, Marvin tidak bisa mengabaikannya sama sekali.

"Nggak jadi, Luisa kesel sama Kakak! Cari tahu aja sendiri." Luisa lalu membalikkan badannya.

"Eh ... eh, jangan gitu dong! Sini adek manis!" Marvin memeluk dengan gemas adiknya, hingga Luisa tenggelam di dalam dada bidangnya lalu mengacak rambut Luisa.

"Kak Marvin, ih ... belum mandi ya? Bau banget!" Gadis itu melepaskan pelukan kakaknya dengan segera, lalu mendorong tubuh Marvin menjauh.

"Iya, kakak tadi masih sibuk. Oh ... ya, kakak punya calon kakak ipar buat kamu," ujar Marvin dengan percaya diri.

"Benarkah? Siapa? Emang ada yang mau sama kakak? Jangan kepedean!" ledek Luisa seraya menjulurkan lidahnya.

Mendengar hal itu Marvin pun menjadi pias. Benar juga yang dikatakan Luisa. Dia juga belum tau apakah Elisa akan mau membuka hati untuknya atau tidak.

"Tuh kan! Belum tentu dia mau sama Kakak, udah kepedean aja. Ya udah cepetan turun, Oma sama Opa juga udah nungguin loh, Kak! Lagian siapa juga yang mau sama kakak, paling juga cuma adeknya kak Ken tuh, yang ngefans banget sama kakak,"

"Sembarangan kalau ngomong! Celine bukan selera kakak, bocah masih ingusan begitu."

"Terserah kakak! Udah cepetan siap-siap!"

Luisa lalu pergi dari sana. Sementara Marvin pun bergegas melakukan apa yang dikatakan oleh adiknya.

Kurang dari sepuluh menit kemudian dia pun turun ke ruang makan. Di sana sudah ada seluruh anggota keluarganya. Lengkap dengan Bu Sus, kepala pelayan yang berdiri tak jauh dari sana. Juga ada beberapa pelayan lain yang siap melayani mereka.

"Marvin, sini duduk!" panggil Tuan Wira saat Marvin mulai mendekat.

"Opa? Ada apa?" Marvin menurut dan duduk ditempatnya.

Setelah Marvin duduk dengan sempurna, Wira pun mulai mengutarakan maksudnya.

"Begini Marvin, Opa kan sudah semakin tua. Opa juga tidak tahu kapan Tuhan akan memanggil Opa. Opa hanya minta satu hal padamu, apa kau bersedia melakukannya?" tanya Wira dengan suaranya yang semakin berat.

"Opa, apa yang Opa bicarakan? Jangan membuat Marvin bersedih dan khawatir!" Marvin menatap mata kakeknya yang sudah semakin sayu.

"Marvin, Opa mu ingin kau segera menikah dan memberikan cucu buyut untuknya. Oleh karena itu, Papi dan Opa sepakat akan menjodohkan mu dengan salah seorang putri dari kawan bisnis Papi," ujar Morgan lancar begitu saja. Padahal istrinya telah menyenggolkan lengannya beberapa kali pada suaminya. Beberapa saat yang lalu Eylina sudah meminta agar niat besar ini diurungkan saja.

"Opa, maafkan Marvin. Tapi Marvin tidak bisa menerima perjodohan ini. Lagipula ini sudah jaman yang sangat modern, bukan? Kenapa masih ada perjodohan seperti ini?" tolaknya mentah-mentah.

Marvin menjadi tak berselera makan karena mendengar hal ini. Ia menunduk tak bersemangat, karena teringat Lisa.

"Tapi, Nak ... sampai kapan Opa harus menunggumu? Sementara Opa semakin hari semakin bertambah tua, Nak."

Morgan berkata dengan enteng seolah ia tidak pernah berada diposisi putranya saat ini. Dijodohkan adalah hal yang paling membuat semua orang yang mengalaminya menjadi tertekan karenanya.

"Tapi Marvin tidak bisa, Pi!"

"Kenapa tidak dicoba dulu, Nak?" kali ini Oma nya yang bersuara.

"Oma maaf, tapi pernikahan itu bukanlah hal yang main-main. Pernikahan juga hanya terjadi sekali dalam seumur hidup, Oma. Marvin tidak bisa hidup bersama dengan orang yang tidak Marvin cintai."

"Papa, Mama. Maaf Eylina menyela, tapi sebaiknya kita makan malam dulu selagi makanannya masih hangat." Eylina memberi usul agar perdebatan pendapat tidak semakin merusak mood malam ini.

"Baiklah, nanti kita bicarakan lagi," ujar Wira.

Mereka lalu menunggu Bu Sus menyajikan makanan di piring mereka kemudian menyantapnya dalam hening.

Sesekali Eylina terlihat melirik putranya yang terlihat tidak begitu berselera.

"Marvin, apa kau ingin makanan lain?" tanyanya.

"Mami? Tidak ada, Mi."

"Ya sudah, makan makananmu dengan baik, Nak." Eylina tersenyum penuh arti.

Mendengar perkataan ibu yang sangat dicintainya, Marvin pun berusaha memakan makanannya dengan lahap.

1
Sweet Girl
Sakit jiwa nie Stevi
Sweet Girl
Ruba bener
Sweet Girl
Obat pelangsang
Sweet Girl
Yo mosok koe Ra ro akibat dr obat Pin... Khan lama Urip Nang Londoh...
Sweet Girl
Obatin wes Vin... kasihan si Elisa....
Sweet Girl
Si Ruba
Sweet Girl
Belum tau kejadian sebenarnya sudah komentar, Buk ibuk....
Zery Nurvitha
lah...loe bapak ...kasih lah anak loe mobil....bapak goblok....wwkwkwkwk....
ahyuun.e
Curiga klo stevi dan orang tuanya cuma orang asing yg ngaku" ortunya elisa krn elisa pewaris yg sesungguhnya
Wangintowe Tundugi
jgn2 bukan anak kandung ya
Tri Rahayuningsih
Stevi yg dirumah Hanggara Stevi palsu oplas mungkin
Tri Rahayuningsih
semoga marvin TDK tergoda dan tidak goyah dg tipu muslihat stevi
Memyr 67
𝖽𝖾𝗀 𝖽𝖾𝗀𝖺𝗇
Memyr 67
𝖺𝗄𝗎 𝗒𝗀 𝗋𝖾𝖺𝖽𝖾𝗋 𝗃𝗎𝗀𝖺 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝗆𝖾𝗇𝗒𝖺𝗇𝗀𝗄𝖺. 𝗆𝖺𝗋𝗏𝗂𝗇 𝗒𝗀 𝖻𝖾𝗀𝗂𝗍𝗎 𝖽𝗂𝗄𝖺𝗀𝗎𝗆𝗂 𝖻𝖺𝗇𝗒𝖺𝗄 𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀, 𝖻𝗂𝗌𝖺 𝗆𝖾𝗇𝗒𝗎𝗌𝖺𝗁𝗄𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗇 𝖻𝗎𝖺𝗍 𝗉𝗎𝗌𝗂𝗇𝗀 𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀𝗍𝗎𝖺𝗇𝗒𝖺.
Memyr 67
𝗄𝖾𝗇𝖺𝗉𝖺 𝗃𝗎𝗀𝖺, 𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀𝗍𝗎𝖺 𝗅𝗂𝗌𝖺, 𝗍𝖺𝗎 𝗍𝖺𝗎 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝖺𝖽𝖺 𝗒𝗀 𝗆𝖾𝗆𝖾𝗋𝗀𝗈𝗄𝗂 𝗌𝗍𝖾𝗏𝗂 𝗒𝗀 𝗆𝖾𝗇𝗀𝗂𝗇𝗍𝗂𝗉 𝗆𝖺𝗋𝗏𝗂𝗇 𝖽𝖺𝗇 𝗅𝗂𝗌𝖺 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖺𝗆𝖺𝗋𝖺𝗁 𝗆𝖾𝗆𝖻𝖺𝗋𝖺?
Memyr 67
itu tablet untuk depresi ya? stevi kan gila?
Memyr 67
jelas hanggara tidak mengerti jalan pikiran elisa, hanggara kan tidak sadar, kalau dia orangtua yg goblog
Memyr 67
stevi stevi, dikira lisa tidak akan mengacaukan pertemuannya dengan tuan muda wiraatmaja? lisa sudah mengacaukan dari sebelum dia bertemu tuan muda wiraatmaja.
Memyr 67
hanggara dan maria menyesal? tapi tidak menyadari, kalau mereka orangtua yg goblog?
Memyr 67
𝖺𝗉𝖺 𝗂𝗇𝗂 𝖻𝗎𝗄𝗍𝗂 𝗄𝖾𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀𝖺𝗇 𝗁𝖺𝗇𝗀𝗀𝖺𝗋𝖺 𝖽𝖺𝗇 𝗂𝗌𝗍𝗋𝗂𝗇𝗒𝖺 𝗒𝗀 𝗅𝖺𝗂𝗇 𝗅𝖺𝗀𝗂? 𝗌𝗎𝖽𝖺𝗁 𝖻𝗂𝗌𝖺 "𝖽𝗂𝗍𝗂𝗉𝗎" 𝖺𝗇𝖺𝗄 𝗄𝖾𝖼𝗂𝗅 𝗌𝖺𝗆𝗉𝖺𝗂 𝖽𝗂𝖺 𝖽𝖾𝗐𝖺𝗌𝖺, 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝗍𝖺𝗎 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗄𝖾𝗇𝖺 𝗍𝗂𝗉𝗎 𝗅𝖺𝗀𝗂?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!