Secawan Anggur di Padang Gersang

Di kamarnya Lea masih duduk di depan cermin, bukan berdandan tapi termenung menatap pantulan dirinya.

Drama kehidupan nya akan di mulai dengan seorang laki laki yang Lea sendiri tidak mengenalnya.

Kebebasan hidup nya, teman teman nya akan di tinggalkan.

"Kalau boleh aku meminta biarkan aku bebas dengan teman teman ku, eh mana ada wanita yang punya suami hidupnya bebas Lea?"

Tok

Tok

Tok

Lea tersadar ketika pintu kamarnya di ketuk, suara bunda memanggil namanya. "Lea?"

"Masuk saja Bunda, pintunya tidak di kunci"

Bunda mendorong pelan pintu kamar nya, Lea menoleh sekilas.

"Sayang apakah kamu sudah siap?"

"Bentar Bun!" Lea memaksakan untuk tersenyum.

"Tante Tiara dengan Om Liton, serta calon suami mu sudah datang, jangan kelamaan dandan nya, entar mereka bosan nunggu nya, sayang?!" Bunda mengelus lembut rambut Lea.

Rasanya Lea ingin bilang "Ini berat bagiku bunda" namun kalimat itu hanya sampai di kerongkongan dan kembali di telan.

Dia ruang tamu Keluarga Mario sedang menunggu calon menantunya.

Mario terlihat tenang duduk di samping ibunya. Papa Liton dan Papi Valen asyik bercerita.

Tidak berapa lama Lea pun turun melangkah pelan seakan menghitung berapa anak tangga yang di injak nya.

Semua mata tertuju kepadanya, mereka mengagumi kecantikan Lea.

Mario tidak bereaksi dia sendiri sudah mengenal Lea,bahkan gadis itu pernah menjadi pacar pura pura nya. Rumah ini pun sudah di masuki Mario saat menjadi sahabat Kiki dulu.

Gadis itu masih menundukkan kepalanya ketika bunda menghampirinya. Membawa Lea duduk di di sampingnya.

"Lea,,,,Kenalkan ini Mario putra Tante" Suara Tante Tiara membuat Lea menatap ke arah nya.

"Badai?????" Mata Lea membulat sempurna. Menatap Mario yang menatapnya biasa saja, tidak seterkejut Lea.

"Apa kabar Lea?" Mario mengulurkan tangannya.

Lea masih shock tidak menyangka laki laki yang di jodohkan dengan dirinya adalah bos badai itu.

"Baik"jawab Lea singkat berusaha tenang mengalahkan detak jantung nya yang berpacu kencang.Lea mengulurkan tangan nya berjabat sekilas lalu buru buru melepas kan tangan nya.

Dua insan itu saling menatap tanpa senyum,diam tidak bersuara.

Sampai Tante Tiara yang bersuara mencair kan suasana hening itu.

"Mario,,,rupanya kalian sudah saling mengenal, tapi malu malu" ujar ibunya Mario.

"Mario??? bukankah namanya itu Gerald, oh sandiwara apa lagi ini?" pikir Lea.

Pertemuan dua keluarga itu berlanjut makan malam, setelah itu Mario bersama Lea, mereka berdua di beri kesempatan untuk salin mengenal lebih jauh.

Dua insan itu kini duduk di taman belakang dekat kolam renang.

Lea yang merasa seakan Mario begitu asing baginya, gadis itu hanya duduk diam tidak bersuara.

"Apakah kamu mendadak bisu, setelah di jodohkan dengan ku?" pertanyaan Mario membuka Lea menatapnya.

Wajah datar itu tetap tampan seperti biasanya, tanpa senyum.

"Aku tidak menyangka kamulah laki laki itu, kalau saja dari awal aku tau Gerald nama mu bukan Mario,aku pasti sudah menolaknya" ketua Lea.

"Mumpung sekarang kita belum menikah kamu bisa menolaknya,aku juga punya pacar" kata Mario datar.

"Satu lagi biar kamu tau nama lengkap ku, Mario Tirta Odiez Geraldian,bisa di panggil apa saja dari nama ku,Aku juga tau nama lengkap mu, Zahira Milea Albram Zie, hanya saja kamu yang tidak tau nama ku, mungkin kita di takdir kan untuk hidup berpura pura dari pacaran sampai menikah" kata Mario sinis.

Apa yang di katakan Mario membuat Lea naik pitam,emosinya kini di ubun ubun. Mario seakan meremehkan dirinya.

"Baiklah kamu punya pacar dan aku akan membatalkan perjodohan yang tidak masuk akal ini" Lea berdiri namun Mario mencekal tangan nya.

"Kalau kamu membatalkan pernikahan ini,aku tidak masalah tapi yang jadi masalah akan di taruh kemana muka kedua orang tua kita, sebaiknya kita jalani saja dengan berpura pura, setelah menikah kamu bebas melakukan apa saja sesuka hati mu, dan jangan lupa di depan orang tua kita,,,, Mario menggantung ucapan nya.

"kita harus berpura pura Mesra dan terlihat bahagia" kata nya lagi dengan nada di buat lembut seakan mengejek Lea.

"Deal!" Lea mengulurkan tangannya. Disambut Mario dengan wajah dingin, sedangkan Lea tersenyum misteri.

"Kita lihat saja nanti, orang tua siap di antara kita yang akan ambruk!" batin Lea.

"Oh ya buat semua peraturan. semua ikut apa yang kamu katakan, biar perlu besok menikah Lusa cerai" Lea tertawa sinis.

"Bukan Zahira Milea Albram Zie,kalau dia tidak akan membalas semua dengan setimpal nanti nya".

Mulanya Lea mengira Mario mengajaknya bicara baik baik tentang perjodohan ini.

Tapi sayang Lelaki itu malah mengajaknya untuk mempermainkan perasaan nya sebagai manusia.

Mario menerima perjodohan ini hanya karena tidak ingin mengecewakan orang tua nya.

Bagaimana kalau bunda tau Mario hanya akan bermain main dengan pernikahan nya.

Lea hanya akan mengikuti arus permainan Mario dalam menjalani pernikahan mereka nantinya.

"Bunda,,, apakah pernikahan ini tidak bisa di batalkan?" pinta Lea.

"Apakah kamu tidak setuju?" tanya bunda balik, bunda melihat sesuatu yang janggal dari permintaan Lea.

"Maksud Lea biar di tunda dulu"

"Apakah anak Bunda punya pilihan lain selain Mario?" selidik bunda.

"Tidak ada Bun, justru Lea kuatir Mario punya pilihan lain"

" Jangan kuatir,Mario tipe laki laki baik" kata bunda meyakinkan Lea.

Bunda merasa Mario pasti tidak punya pilihan selain Kiki yang pernah di lamar ibunya mario dulu.

Sampai saat ini pria itu masih melajang, belum ada wanita nya.

Bunda pikir tidak ada salahnya jika Mario tidak berjodoh dengan Kiki tapi dengan Lea.

Di kediaman Mario keluarga nya sedang berkumpul. Papa Liton, istri dan kedua anak nya Lian dan Mario.

"Apakah papa dan mama yakin akan menjodohkan Rio dengan anaknya Om Valen?" tanya Mario.

"Mama yakin Lea gadis yang baik berasal dari keluarga yang baik baik pula, lagian kamu tidak berjodoh dengan kakak nya Kiki, jodoh mu malah dengan adiknya Lea" seru ibu nya.

"Papa menyerahkan semua kepada mu,jangan permainkan perasaan anak gadis orang" timpal Liton.

Terserah papa dan mama bagaimana baiknya saja,aku akan menjalaninya.

"Kakak yakin Lea akan menjadi istri yang baik dan kelihatannya Lea juga tidak keberatan, meskipun dia agak nakal dan bar bar" kata Lian sambil tertawa.

Mario sendiri mengakui kenakalan Lea yang luar biasa itu, bagiamana tidak mereka sampai bisa nekat mendaki ke Semeru.

Mario justru kuatir Lea akan menjadi istri yang pembangkang. dari kata katanya di malam pertemuan itu Mario sampai kaget. "Menikah hari ini besok cerai" dengan entengnya dia membalas perkataan Mario.

Lian sendiri datang ke rumah orang tuanya tanpa di dampingi suaminya.

wanita cantik dan lembut itu sendiri sedang bertengkar dengan suaminya hanya karena Lian yang katanya mandul,padahal Lian sendiri sudah periksa ke dokter.

Hanya suami nya saja yang keberatan bila di ajak ke dokter.

Dirinya normal mungkin hanya belum di kasih rejeki sama tuhan. yang pasti harus bersabar rajin berusaha dan berdoa.

Sudah dua tahun menikah dengan Leonard tapi mereka belum juga dikaruniai anak.

Bahkan suaminya itu terlalu sibuk belakang ini, hingga Lian sering di abaikan.

*

*

*

"Apa??? Badai???,,,bos mu itu yang di jodohkan dengan diri mu???" Koor Gabby dan Cynthia terjingkat kaget. Saat Lea menceritakan tentang perjodohan nya. ketiga gadis itu Cerita di kosan.

Dua sahabat nya itu benar benar tidak percaya kalau ternyata laki laki yang di jodohkan dengan Lea adalah Badai alis Gerald alias Mario.

Bos di mana tempat Lea magang di kantor nya dulu.

"Oooh ini benar-benar bagai mimpi" Gabby masih belum percaya dengan cerita Lea.

"Asyik dong Lelaki impian mu, tanpa di kejar malah langsung melamar, cerita nya bakalan seru nih" celetuk Cynthia.

"Sebarnya badai itu punya pacar, namanya Jenny" kata Lea serius.

"Singkirkan aja kali,,,!,nah ini lagi makin seru cerita nya, kamu harus bersaing sama si jenny itu, semangat Centil" Seru Gabby menyemangati.

"Percuma aja punya gelar Centil kalau tidak mampu singkirkan kan saingan, buat Mario badai itu benar benar jatuh cinta pada mu say?!" kata Cynthia bersemangat.

Lea tertawa mendengar dua sahabat nya yang berapi api menyemangati diri nya untuk bersaing dengan Jenny.

"Aku tidak berminat untuk bersaing dengan siapa pun"Kata Lea di sela tawanya.

"Ayo dong sayang?!,,,, jangan mau kalah" Rengek Gabby.

"Eh ini tantangan lho Cen?!"

Dua sahabatnya ini terus mengkompori,agar Lea mau serius dan bersaing mendapatkan hati Mario alias Gerald mantan bos badai ya itu.

"Gimana dengan kalian berdua? si Tomy sama Dandy itu, apa mau pacaran pura pura terus?! sebaiknya kalian putuskan, kalau kalian tidak serius mereka hanya mau bermain main?" Lea menatap serius wajah dua sahabatnya bergantian.

"Aku sama Tomy memang serius, dia juga akan segera melamar mu" kata Gabby.

"Dandy juga mengajak ku untuk serius, tapi kalau melihat Badai bersama Jenny, kayaknya aku akan menolaknya" ujar Cynthia lalu berbaring di karpet.

"jangan dong yang?! kalau memang Dandy nya ajak serius kenapa mesti menolak nya, dia pria yang baik" kata Lea.

"Ya baik sih baik tapi kalau bos nya badai itu mempermainkan pernikahan aku tidak akan tinggal diam" Geram Cynthia.

"Itu uran ku dengan Gerald, kalian jangan ikut ikutan dong?!"

"Apakah kami harus bahagia, sementara My LeGaCy akan menjadi seperti apa pincang gitu?bubar?" Kekeh Cynthia.

Lea nampak berpikir suasan menjdi hening, Gabby mencoba mencari solusi untuk masalah Lea.

Cynthia tetap akan menolak Dandy jika Gerald hanya main main dengan Lea.

"Oke, kalau begitu kita sepakat untuk serius, agar tidak mengorbankan hubungan kalian, aku akan berjuang untuk menyingkirkan Si Jenny itu" Putus Lea akhirnya.

"Kita buat kesepakatan untuk menikah di tahun yang sama bulan yang sama tapi tidak di hari yang sama biar bisa bergantian kondangan" usulan Gabby yang konyol.

"Deal" ketiga nya menyatukan tangan lalu berpelukan ala motto My LeGaCy.

"Bersatu kita Teguh bercerai kawin Lagi" koor ketiganya lalu tertawa.

*

*

*

**** Selamat berbuka Puasa Love ❤️❤️❤️❤️

Jangan Lupa Like n komennya ya sayang????