NovelToon NovelToon
Dosen Ngilang, Skripsi Terbengkalai

Dosen Ngilang, Skripsi Terbengkalai

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan / Slice of Life
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Atikany

Realita skripsi ini adalah perjuangan melawan diri sendiri, rasa malas, dan ekspektasi yang semakin hari semakin meragukan. Teman seperjuangan pun tak jauh beda, sama-sama berusaha merangkai kata dengan mata panda karena begadang. Ada kalanya, kita saling curhat tentang dosen yang suka ngilang atau revisi yang rasanya nggak ada habisnya, seolah-olah skripsi ini proyek abadi.
Rasa mager pun semakin menggoda, ibarat bisikan setan yang bilang, "Cuma lima menit lagi rebahan, terus lanjut nulis," tapi nyatanya, lima menit itu berubah jadi lima jam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atikany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 30

Operasional Variabel dan Indikator. Dua kata yang terdengar begitu teknis dan akademis, tapi jujur aja, aku nggak sepenuhnya paham cara menjelaskannya.

Aku tahu bahwa bagian ini penting dalam skripsiku, bahwa di sinilah aku seharusnya bisa menunjukkan pemahaman tentang konsep-konsep dasar yang menjadi fondasi penelitian.

Tapi, kenyataannya, setiap kali aku mencoba menuliskannya, rasanya seperti berjalan di atas es tipis—takut salah langkah, takut terjebak dalam pemahaman yang keliru.

Jadi, yang aku lakukan adalah menulis saja. Aku ambil pengertian-pengertian dari materi yang sudah aku pelajari. Dari buku-buku teks, dari bahan kuliah, dari catatan dosen—semua yang menurutku relevan aku kumpulkan jadi satu.

Aku rangkai kalimat demi kalimat, mencoba untuk membuatnya terdengar akademis, meskipun di dalam hati, ada keraguan apakah ini benar-benar sudah cukup.

Aku sadar, ada perbedaan besar antara sekadar menulis dan benar-benar memahami apa yang ditulis, tapi saat ini, aku merasa hanya bisa fokus pada yang pertama.

Setelah itu, aku mulai mengedit. Aku mengganti beberapa kata, memperbaiki struktur kalimat, dan mencoba membuatnya lebih rapi dan formal. Aku ingin bagian ini terlihat profesional, sesuai dengan standar akademik yang diharapkan.

Tapi, meskipun aku berusaha, ada bagian dari diriku yang masih merasa bingung.

Apakah yang ku tulis ini benar-benar sesuai?

Apakah sudah cukup jelas dan bisa dipahami?

Ataukah malah nggak nyambung sama sekali? Pertanyaan-pertanyaan ini terus berputar di pikiranku, membuatku semakin ragu.

***

Operasional variable dan Indikator Kepercayaan

Operasional variable: Kepercayaan, Kepercayaan Terhadap Harga, Kepercayaan Terhadap Kualitas Pelayanan, Kepercayaan Terhadap Keandalan, Kepercayaan Terhadap Etika Bisnis, Kepercayaan Terhadap Responsif Terhadap Pelanggan,

Indikator

Kepercayaan: Faktor-faktor yang mencerminkan kepercayaan, seperti ketaatan pada kesepakatan, jujur dalam transaksi dan kerahasiaan informasi.

Kepercayaan Terhadap Harga: Keyakinan dalam keadilan harga, kwajaran harga, informasi harga, konsisten harga dan kemampuan mempertahankan harga.

Kepercayaan Terhadap Kualitas Pelayanan: Kemampuan untuk memenuhi harapan dan keinginan konsumen dengan cara yang melebihi standar tingkat keunggulan yang ada pada produk dan jasa.

Kepercayaan Terhadap Keandalan: konsistensi dalam penyediaan pelayanan, ketepatan waktu, akurasi, dan kemampuan untuk memenuhi atau bahkan melebihi ekspektasi pelanggan.

Kepercayaan Terhadap Etika Bisnis: Penerapan prinsip-prinsip etika dan jujur dalam bisnis untuk meningkatkan reputasi dan nilai perusahaan.

Kepercayaan Terhadap Responsif Terhadap Pelanggan: Kemampuan perusahaan untuk merespons kebutuhan, pertanyaan, atau keluhan pelanggan dengan cepat dan efisien, termasuk memberikan pelayanan pelanggan yang bersikap ramah dan responsif serta menanggapi permintaan pelanggan secara tepat waktu.

Kepercayaan Terhadap Reputasi dan Rekomendasi: Keyakinan dan kepercayaan pelanggan terhadap keadilan dan kewajaran harga produk atau layanan yang disediakan oleh suatu perusahaan atau merek. Ini mencakup keyakinan bahwa harga yang ditetapkan adalah adil dan sesuai dengan nilai yang diberikan oleh produk atau layanan tersebut.

***

Minat konsumen?

Kalau dipikir-pikir, sebenarnya sederhana saja. Minat ya minat. Sesuatu yang muncul dari dalam diri seseorang ketika dia tertarik atau ingin memiliki sesuatu.

Seperti saat kamu melihat produk baru di toko dan merasa ingin membelinya, itu kan minat. Tapi ketika harus menjelaskannya dalam konteks akademis, apalagi untuk penelitian, tiba-tiba jadi lebih rumit.

Minat konsumen dalam penelitian bukan sekadar "pengen aja gitu." Harus ada penjelasan yang lebih mendalam, harus bisa diukur dan dianalisis.

Tiba-tiba minat jadi bukan cuma tentang rasa suka atau ketertarikan, tapi jadi sesuatu yang bisa diteliti, dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kebutuhan, kepercayaan, dan pengalaman konsumen.

Dan di sinilah letak kebingungannya—bagaimana menjelaskan sesuatu yang sebenarnya sederhana tapi harus dibingkai dalam bahasa yang lebih kompleks dan analitis?

Aku tahu bahwa minat adalah dasar dari keputusan pembelian, tapi ketika harus menuliskannya dalam skripsi.

Penjelasan harus jelas, tetapi juga harus sesuai dengan teori dan literatur yang ada. Jadi, meskipun aku tahu apa itu minat, menjelaskannya dalam konteks penelitian tetap membuatku bingung.

Intinya, minat itu ya minat, tapi untuk tujuan penelitian, aku harus menemukan cara untuk menjelaskan dan mengukurnya dengan lebih rinci dan tepat.

***

Operasional variable dan Indikator Minat Konssumen

Operasional Variabel: Frekuensi Pembelian, Durasi Waktu di Situs Web atau Toko, Pengisian Kuesioner atau Survei, Interaksi di Media Sosial, Pendaftaran Newsletter atau Program Loyalitas

Indikator

Frekuensi Pembelian: Seberapa sering rata-rata pelanggan membeli dari penjual yang sama dalam periode waktu tertentu.

Durasi Waktu di Situs Web atau Toko: Waktu yang dihabiskan oleh pengunjung atau konsumen di situs web perusahaan atau di toko fisik. Mencerminkan tingkat ketertarikan dan keterlibatan konsumen.

Pengisian Kuesioner atau Survei: Tahap kunci dalam menilai minat dan keterlibatan konsumen. Mengumpulkan data untuk penelitian pasar, analisis kepuasan pelanggan, dan perbaikan produk dan strategi pemasaran.

Interaksi di Media Sosial: Respons cepat dan wawasan dari keterlibatan konsumen melalui platform media social. Berperan dalam strategi pemasaran dan manajemen merek.

Pendaftaran Newsletter atau Program Loyalitas: Langkah penting dalam membangun hubungan jangka panjang dengan konsumen. Menjaga komunikasi, memberikan informasi, dan membalas kesetiaan konsumen.

***

Kerangka berpikir?

Ah, rasanya udah pernah dibahas, tapi kok bisa lupa? Aku tahu, gampang banget lupa. Jadinya, setiap kali ada yang baru atau yang perlu diingat, rasanya beban di kepala semakin berat.

Dan kalau memikirkan nasibku nanti kalau harus jawab pertanyaan dospem atau saat ujian, rasanya seperti mau meledak.

Kerangka berpikir sebenarnya adalah struktur atau model yang membantu kita menyusun ide dan informasi dalam penelitian atau pembahasan. Ini bukan "kerangka yang sedang berpikir" secara literal, tentu saja.

Lebih tepatnya, kerangka berpikir adalah panduan yang menunjukkan bagaimana sebuah teori, konsep, atau ide saling terkait dan bagaimana kamu akan mengkaji atau menjelajah topik tersebut.

Misalnya, dalam penelitian, kerangka berpikir akan menggambarkan bagaimana kamu menghubungkan variabel-variabel yang kamu teliti, bagaimana teori-teori yang ada mempengaruhi penelitianmu, dan bagaimana hasil-hasil sebelumnya berkontribusi terhadap pemahamanmu.

Dengan kata lain, kerangka berpikir itu seperti peta yang menunjukkan arah dan hubungan antara berbagai elemen dalam penelitianmu.

Jadi, meskipun kelihatannya simpel—ya kerangka berpikir ya kerangka berpikir—sebenarnya ia memegang peranan penting dalam menentukan arah dan struktur penelitianmu.

Memastikan kerangka berpikir yang jelas dan terstruktur akan membantu dalam menjelaskan ide dan mendukung argumen dengan cara yang logis dan sistematis.

Tapi, aku paham kok, kalau memikirkan semua ini bisa bikin stress. Jadi, yang bisa dilakukan adalah memulai dari yang sederhana, mengingat kembali dasar-dasar kerangka berpikir, dan mencoba menyusunnya kembali dengan langkah-langkah yang jelas.

***

Kadang, kita semua mengalami hari-hari yang terasa berat dan membingungkan. Seperti saat ini—tiba-tiba saja aku merasa tidak mood untuk apa pun.

Rasanya seperti semua energi dalam diriku menguap entah ke mana, meninggalkan rasa lelah yang menyebar di seluruh tubuh. Keinginan untuk berbicara, untuk berinteraksi, hilang begitu saja, digantikan oleh kebisuan yang entah datang dari mana.

Aku merasa seperti terjebak di dalam zona abu-abu, di mana semuanya tampak samar dan tidak jelas. Tidak ada alasan yang jelas mengapa aku merasa begini.

Tidak ada kejadian besar atau masalah mendalam yang bisa aku tunjukkan sebagai penyebab. Hanya perasaan capek dan kosong yang datang begitu tiba-tiba.

Kadang, mungkin kita hanya perlu istirahat dari segala sesuatu—dari rutinitas, dari tekanan, dari ekspektasi. Mungkin tubuh dan pikiran kita sedang memberi sinyal untuk berhenti sejenak, untuk memberi ruang bagi diri kita sendiri untuk pulih. Atau mungkin, ini adalah bagian dari perjalanan yang lebih dalam, di mana kita mulai menghadapi dan memahami emosi kita sendiri.

1
anggita
like👍☝tonton iklan. moga lancar berkarya tulis.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!