Silahkan Mampir ke Karya kedua author Pendamping Hidup Mommy Sashi Perhatian!! JANGAN BOOMLIKE!!! Update setiap hari!!!
*Silakan Promo tapi tolong tinggalkan jejak like komen dan yang lainnya
*Saling menghargai dan Terimakasih
Perjalanan Eisha si gadis berkacamata dalam merubah penampilan dan menggapai impiannya dibantu Adnan seorang pria misterius dan bersikap dingin serta bermasalah di lingkungan nya.
Namun benih cinta yang tumbuh diantara mereka belum sempat mekar karena kesalahpahaman dan kejadian tak terduga.
Hingga Pertemuan tak disangka kembali memulai kisah yang belum usai, namun bagaimana dengan takdir yang memberikan kejutan bagi mereka, akankah kisah mereka berakhir bahagia??
Ikuti kisahnya yuk!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pesan
Jam menunjukkan pukul 10 malam, Clara berpamitan pada Adnan untuk pulang, karena ada hal penting dan sebelum pergi ia mengecup pipi Adnan dan mengucapkan salam pada Eisha.
"Aku pulang dulu, nanti hubungi aku ya" ucap Clara
"Iya, hati hati di jalan" ucap Adnan
Eisha hanya memperhatikan interaksi kedua orang itu dengan perasaan sesak. Setelah kepergian Clara, Adnan langsung menarik tangan nya dan menutup pintu rumah.
"Katakan ada apa?" tanya Adnan pada gadis itu
"Aku minta maaf, datang mendadak dan membuat mu.."
"Jawab saja ada apa?, kau datang kemari!" tanya Adnan sambil memandangi gadis itu.
"Aku hanya ingin mengambil barang ku yang ketinggalan dan kebetulan sedang libur setelah ujian, jadi aku kemari" jawab Eisha.
"Kau pergilah ke kamar mu, carilah barang nya yang ketinggalan itu, besok aku akan mengantarmu kembali" ucap Adnan yang membuat Eisha tersenyum getir.
"Bagaimana kabarmu??, seperti nya kau baik " ucap Eisha menatap Adnan
"Aku baik saja, kau tidak perlu mencemaskan ku" ucap Adnan yang membuat Eisha terkekeh
"Aku tidak mengkhawatirkan mu,aku hanya tidak ingin kesepakatannya terlantar begitu saja" ucap Eisha yang membuat pria itu mendelik padanya.
"Lagipula, kau tega sekali padaku, aku baru saja sampai kau tidak bertanya perkembangan ku??" ucap Eisha
"Aku sudah tau" ucap Adnan yang membuat Eisha mengerutkan keningnya
"Maksudnya, aku sudah tau perkembangan mu palingan tidak jauh beda" ucap Adnan.
"Kau salah, aku semakin baik dan..."
"Baiklah, kalau begitu sangat bagus kan, jadi kesepakatannya segera berakhir" ucap Adnan
"Iya, kau benar agar kesepakatan nya berakhir" ucap Eisha ternyata pria itu tidak berubah.
"Aku akan tidur, kau bisa istirahat juga, kamarmu disana, kau tidak lupa kan??" tanya Adnan
"Aku masih muda, tidak akan mudah lupa" ucap Eisha melihat pria itu mulai menuju kamarnya.
"Ya ya terserah kau saja" ucap Adnan berlalu.
"Bagaimana aku bisa tidur sedangkan rumahmu sangat berantakan sekali, apa ia tidak membereskan nya" ucap Eisha melihat sekeliling ruangan yang tidak rapi dan kotor.
Dengan segera, ia membersihkan ruangan mengambil sapu dan menyapu nya juga mengambil keranjang sampah dan membuang nya diluar.
Akhirnya, setelah berperang dengan sapu dan debu serta kawan kawannya, Eisha bisa beristirahat di kamarnya, jam menunjukkan pukul 12 malam.
"Akhirnya, selesai juga" ucap Eisha.
"Ayo Eisha, semangat dan lupakan semua ini dan tunjukkan kau bisa dan sukses" ucap Eisha yang akan mengubur dalam-dalam rasa kagumnya agar tidak berubah menjadi cinta.
"Sudahlah, sebaiknya aku tidur" Eisha berjalan dengan menahan kantuk berat.
Adnan terbangun pukul 3 pagi, dan ia segera beranjak dari tempat tidurnya, dan saat sampai di pintu ia mengambil dan memakai kaos nya karena sekarang Eisha kembali.
"Untung saja aku tidak lupa" ucap Adnan sambil memutar kunci kamar nya.
Ia melangkahkan kakinya ke luar dan saat menyalakan lampu terlihat ruangan itu sudah bersih.
"Dia??, gadis itu tidak berubah" ucap Adnan sambil meregangkan otot-otot tubuhnya.
"Entah barang apa yang membuatnya kemari dan datang tanpa mengabari ku" ucap Adnan
"Tapi??, memangnya ia tahu nomor ku??" tanya Adnan pada dirinya sendiri.
"Dasar kacamata" ucapnya
"Tapi sekarang ia bukan lagi gadis kacamata, hmmm tapi tetap saja kan" pria itu duduk sambil melihat notifikasi dari ponsel nya , yang ternyata ada pesan dari Clara.
Pria itu tampak fokus pada pesan itu dan membalasnya dengan cepat, entah apa yang dibicarakan disana, namun wajah Adnan terlihat serius.
Bersambung.....
Jangan lupa like komen dan vote ya
cerita yg apik👍♥️♥️