Cerita Novel Penjaga Kuil Naga.
Selamat Datang kepada Para Pembaca.. Kali ini saya menulis Cerita tentang seorang anak yang sangat Miskin, Kuliah disalah satu Universitas ternama dikota Gowe, Namun dia selalu diremehkan dan tidak dianggap oleh Mahasiswa lain anak-anak orang kaya. Pemuda Miskin dan kurus yang diperankan oleh Pemeran utama adalah Lemon. Ada banyak Wanita yang mengagumi Lemon keprinadiannya, karna dia memiliki kemampuan yang luar biasa.
Dewi merupakan salah satu pengagum Lemon, bahkan bukan hanya Dewi. Tiwi Song dan beberapa gadis cantik yang lain, mengagumi keprinadian Lemon.
Penasaran dengan Alur Ceritanya...??
Silahkan ikuti terus Ceritanya...!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeprism4n Laia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15. Hasrat Naibaho
Lemon yang merasa Bosan diasrama, dia lebih memilih pergi kerumah barunya di Komplek Perumahan Villa Ginting, apalagi ditambah disana sumber daya Energi Spiritual sangat banyak.
Sehingga dia bisa terus melatih kekuatannya menerobos Pembentukan Roh atau Inedia.
Lemon berpamitan sama teman Karibnya Denis, setelah selesai dia langsung melangkah berjalan kaki.
Dipenghujung jalan Simpang Lima, terdapat sebuah Bar yang sangat besar dan terlihat ramai.
Lemon yang tiba didepan Bar tersebut, seketika berhenti dan memilih masuk sejenak, untuk menghibur hari-harinya yang lagi sepi, ketika putus cinta dari Vina.
Lemon duduk disofa diujung Bar, yang peneranganya tidak terlihat terang. Kemudian seorang pelayan menghampirinya Lemon memesan Arak yang bagus dengan diracik Bir Bintang Lima.
Dalam sekejab pesanannya telah berada diatas Meja. Lemon duduk santai dengan ditemani Minuman Araknya yang diracik, membuat Seluruh Tubuhnya berdenyut merasakan efek panasnya minuman Arak.
Karna Lemon sudah melewati kekuatan tahap Pembentukan Pondasi, maka apapun yang diminumnya akan segera diproses dalam dantian, kemudian dinormalkan menjadi minuman biasa, Racun mematikan sekalipun tidak ada apa-apanya bila memasuki tubuh Lemon, hal ini bisa terjadi karna dalam diri Lemon, terdapat Jiwa Titisan Dewa Perang Alam Dewa.
Tiba-tiba dari dalam Ruangan VIP, keluar seorang Lelaki paruh baya, lelaki itu kelihatan telah mabuk tapi tidak terlalu mabuk berat. Lelaki paruh baya itu berjalan sempoyongan menghampiri Lemon.
Karna melihat tubuh Lemon yang kurua kerempeng, lelaki paruh baya itu berkata menggertak "Hei Bocah... Enyahlah kamu dari sini, ini tempat hanya khusus orang besar, tidak untuk Lalat seperti kamu!".
Lemon yang melihat lelaki paruh baya yang sedang berdiri dihadapannya, hanya meliriknya dengan wajah acuh tak acuh.
Melihat Ekspresi Lemon yang tidak menanggapinya, Lelaki itu terlihat Murka dan menatap dengan dingin kearah Lemon, baru kali ini ada yang berani mengabaikannya seperti ini.
"Dasar Bocah Sialan, mau cari mati!".
Selesai berkata pria paruh baya itu menerjang kearah Lemon, pria baruh itu mengangkat kakinya hendak menendang Minuman yang masih ada didalam botol kaca, namun sebelum kakinya menerjang botol kaca, terlebih dahulu kaki Lemon telah menendang Kaki Pria paruh baya itu.
"Krek"
Suara patah tulang terdengar, karna telah mengerahkan seluruh kekuatannya, ketika pria baruh baya kakinya ditendang, dalam sekejab dia sudah tersungkur dibawah Meja.
Pria paruh baya yang tersungkur bagaikan Udang Rebus, dibawah meja dia berteriak merintih kesakitan. "Bocah sialan! Beraninya kamu memukulku, kamu belum tahu siapa saya, saya adalah Anggotanya Hasrat Naibaho, preman penguasa jalanan dikota Gowe".
Lemon yang amarahnya semakin meningkat, dia berdiri kemudian menginjak kaki Pria paruh baya tersebut yang masih utuh.
Suara patah tulang kembali terdengar, pria paruh baya itu hanya terus melolong kesakitan, ketika kedua kakinya telah patah.
"Saya paling tidak suka diancam, kalau Tuanmu memang punya Kehebatan, suruh dia langsung datang kemari!".
Lemon berkata dengan nada memerintah.
Ketika kakinya telah selesai mematahkan Kaki Pria paruh baya itu, Lemon menarik kakinya dan kembali duduk disofa. "Bocah Sialan, Kau tunggu saja, Tuan Hasrat Naibaho pasti datang untuk membalasmu"!.
Pria paruh baya itu langsung mengeluarkan Hpnya dan melakukan panggilan Telepon.
Beberapa Detik kemudian Suara terdengar dari ujung Telepon.
"Kenapa Jul? Ada masalah lagi?, kenapa kamu menelpon saya malam-malam?". Suara itu adalah Suara Hasrat Naibaho, Kepala Preman di Kota Gowe.
"Tuan Naibaho, tolong saya, saya sekarang berada di bar Bedrok, saya telah dianiaya disini, kaki saya telah dipatahkan oleh seorang bocah".
Hasrat Naibaho yang sedang duduk santai ditepi Kolam renang dirumahnya, seketika bangkit berdiri, dia seakan tidak percaya dengan apa yang dikatakan Jul kepadanya. "Siapa yang berani memperlakukanmu seperti itu, tunggu saya disana, dan jangan biarkan dia Pergi"!.
Wajah Hasrat Naibaho terlihat Hitam, amarahnya meledak, seperti ledakan Gunung Simeru. Jul yang masih tersungkur ditanah, ingin berdiri namun kedua kakinya telah patah, dia hanya bisa menggertakan giginya dan meminta pelayan untuk membantunya berdiri.
Setelah dia didudukan diatas Kursi, Jul menatap Lemon dengan Niat membunuh.
"Kau Bocah sialan, tunggu saja, sebentar lagi Tuan Hasrat Datang, saya harap kamu tidak melarikan diri, karna kamu tadi yang memintanya untuk datang kesini!".
"Saya adalah lelaki yang menepati Janji, saya disini dan tidak akan berpindah sebelum Tuanmu datang kesini, dan berlutut dihadapanku, kalau tidak!.
Sebelum Lemon selesai berkata, Jul telah memotong bicaranya dan berkata: "Hei Bocah, kamu terlalu sombong dan membual, kamu yang seharusnya berlutut dihadapan Tuan Hasrat".
Sepuluh menit kemudian, dari Luar Bar terdengar suara langkah kaki yang berderu tergesa-gesa, orang-orang itu adalah anak buah Hasrat Naibaho, sekitar 20 orang master-master Taekwondo, sedangkan Hasrat Sendiri berada dikekuatan Tahap Proses Awal Pembentukan Qi.
Pintu Bar terbuka dan orang-orang bawahan Hasrat masuk, Hasrat Naibaho berjalan masuk dan menyapu dengan matanya keberadaan Jul, dia melihat Jul yang duduk dikursi dan dihadapannya ada seorang anak Remaja, yang berusia 20 tahunan.
Jul membalikan badannya dan melihat Hasrat, dia tersenyum bangga, dia seakan melihat Dewa penyelamatnya telah datang. "Tuan Hasrat, ini dia, lihatlah kaki saya sudah tidak bisa lagi bergerak dibuatnya, tolong Tuan balaskan Dendamku padanya".
Jul berkata dengan raut wajah yang sangat menyedihkan.
tp yg gratis.. dijakarta g ada susah nyarinya?
ko kalo naek ke langit terus kalo d tempat terbuka boleh lah kalo naek ke atas langit 😂😂😂
tanpa mengotori tanGAN mc
kadang2 author ini