Karena Kesalapahaman Aku dipaksa Menikah dan diperlakukan dengan tidak adil. aku disiksa dan dilecehkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GeGra Mom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Setelah makan malam, hendri kembali ke kamar melanjutkan membaca email Yang baru saja dikirimkan sang asisten.
Pukul 9 malam pekerjaan selesai. Hendri keluar menuju kamar Gloria, malam ini Gloria harus keluar karena besok maria akan kembali.
Suara kunci pintu dan pintu terbuka dari luar. Maria sudah mempersiapkan keperluannya hanya 1 buah tas usang dan tas salempang Yang dimiliki sejak SMA.
Mobil mulaj berjalan meninggalkan kediaman wijaya menuju jalanan. Sesampainya sebuah rumah yang sangat kecil Yang sudah tidak layak dihuni.
“Keluar” perintah hendri dengan tegas dan datar. Pergi kedalam dan jangan coba-coba kabur, kalau sampai itu terjadi akan kurobohkan panti asuhanmu” lanjutnya dan mulai menjalankan mobil sportnya.
Aku berjalan masuk ke dalam rumah Yang tidak ada perabot apapun. Ruang tamu, 1 kamar tidur dapur dan ruang tamu.
Di kamar tersedia tikar tanpa kasur dan bantal. Dompet dan hpku dipegang oleh hendri
Aku mulai merebahkan diri di tikar dan tas pakaiannku digunakan sebagai alas kepala. Untungnya rumahnya sudah dibersihkan.
Pagi menyapa aku terbangun, seluruh badanku terasa sakit. Kupaksakan bangun membuka jendela kamar, airmata berlinang memenuhi kedua pipiku membayangkan nasibku kedepan seperti apa.
Kriuk kriuk perutku mulai merasakan lapar dan haus.
Aku berjalan ke arah dapur dan menuju pintu belakang. Yang kudapati rerumputan.
Berjalan menuju kamar mandi dan mencuci muka dan gosok gigi. Aku berjalan keluar berniat mencari pekerjaan ke rumah tetangga.
Aku belum mendapat pekerjaan. Kulangkahkan kaki mendekati kedai bakso Yang sangat ramai pembeli.
“permisi pak apa ada perlu lowongan tukang bersih-bersih?” tanyaku dengan ramah berharap dapat diterima
“ada sebagai tukang cuci harian, karena hari ini Yang bantu sedang sakit. Gimana?” sahut bapak pemilik gerobak Yang terlihat sangat sibuk
“boleh Pa” jawabku dengan gembira
“tolong angkat piring bekas makan dan bersihkan meja. Dengan penuh semangat aku mulai mengumpulkan piring bekas makan pelanggan dan membawa ke wastafel kemudian membersihkan meja. Setelah selesai aku mencuci piring-piring. Ketika mulai sepi pengunjung bapak pemilik membuatkan sepiring mie ayam dan memberikannya padaku.
Selesai makan, aku melanjutkan pekerjaan. Bersih-bersih. Pukul 5 sore jualan telah habis dan kami mulai membersihkan barang-barang.
“non ini jatah kerjamu hari ini, besok kalau mau kerja kesini lagi, tapi kalau Yang bantu sudah ada nona nanti cari di tempat lain ya. Ini ada sedimit makan sisa nanti bisa dimakan di tempat tinggal” sahut bapak pemilik sambil menyerahkan uang kertas lembaran 50 satu lembar padaku.
“Terima kasih ya pak” aku menerima Yang dan makan dengan air mata.
Setelahnya maria kembali ke rumahnya. Mulai membersihkan diri, gloria menikmati soto ayam+nasi. Setelah itu ke kamar dan mulai istirahat.
Yang hasil kerja hari ini akan dikumpulkan untuk membeli peralatan dapur.
Pukul 05 Gloria sudah bangun dan membereskan rumah. Semalam telah meminjam cangkul dari tetangga.
Gloria akan berkebun di belakan rumah, menanam cili dan tomat serta sayuran yang diberikan oleh tetangga.
Ya karena iba mereka membantu Gloria. Setelah selesai bersiap mandi dan menuju kedai bakso.
Sesampainya disana karyawan Yang ijin sudah kembali bekerja. Akhirnya gloria berjalan menuju pasar traditional untuk mencari kerja sebagai buruh angkut.
“permisi bu, apa ibu perlu bantun angkut? Sapaku hornat
“tolong bawakan semua belanjaan saya ke parkiran depan” sahut sang nyonya dengan ramah.
Aku mengankat semua belanjaan dan mengikuti dari belakang menuju mobile di parkiran.
Dan hari ini aku mendapat upah 70ribu rupiah. Kubelikan makanan di warub seharga 10ribu.
Sesampainya di rumah aku mandi dan bersiap-siap makan.
Tok tok tok
Ceklek “selamat malam ibu” sapaku ramah
“Ia malam, saya dengar kamu butuh kerjaan ya? Kalau mau jadi tukang cuciharian di rumah saya semingy 2x cuci sama setrika pakaian” kata ibu romla.
“Ia bu saya mau bu, kapan mulai kerjanya” kataku girang
“Besok jam 9 langsun ke rumah” jawab bu romlah
“baik bu trima kasih, jam 9 aku sudah dirumah ibu. Sekali lagi makasi ya bu?” kataku dengan menahan air mata.
Sebelum pergi bu romlah sempat melihat isi ruang tamuku Yang kosong tanpa adanya kursi.