My Sexy Old Man
Xander Clark adalah pria bule,matang, duda tampan dan gagah yang biasa disebut Hot Daddy ini berusia 45 tahun mempunyai seorang putri yang berusia 20 tahun.
Holitron Grub perusahaan elektronik terbesar di Asia yang dipimpin oleh Xander.
Kekayaannya tak perlu diperhitungkan lagi maka dari itu banyak sekali para wanita yang menginginkan dirinya,Akan tetapi Xander tak pernah menggubrisnya.
Jenita putri atau yang biasa di panggil Jeje adalah seorang mahasiswi fakultas Ekonomi di sebuah Universitas ternama di kota Jakarta.
Jenita adalah seorang gadis cantik yatim piatu,cerdas dan mandiri dan saat ini ia berusia 20 tahun.
Jeje berteman dengan putri Xander yang bernama Raya sejak Sekolah menengah pertama. Melihat ketulusan Jenita terhadap Raya,Xander meminta Jenita tinggal di mansion miliknya untuk menemani Raya.
"Baik,saya mau tinggal di mansion om tapi dengan syarat biarkan Jeje bekerja menjadi asisten rumah tangga dirumah om" ucap Jeje kala itu. Ia tak mau tinggal dirumah orang dengan gratis.
"Oke,saya juga akan memberikan gaji untuk mu karena saya tidak mau memperkerjakan orang dengan gratis,lumayan kan buat tabungan kamu untuk biaya masuk kuliah nanti" jawab Xander tak ingin di bantah dan mau tak mau Jejemengiya kan.
Dan sampai saat ini lah Jeje bekerja di mansion Xander,ia bertugas sebagai koki disana dan juga mempersiapkan kebutuhan Raya.
Raya Farasya Clark gadis cantik berusia 20 tahun Mahasiswi satu kampus dengan Jenita akan tetapi beda jurusan. Raya adalah gadis manja,cantik dan juga dingin seperti daddy .
Pagi hari di mansion Clark.
"Ra,bangun" Jeje berulang kali membangunkan Raya yang masih bergelung diselimut tebalnya, akan tetapi tidak ada pergerakan sama sekali dari Raya.
CK
Berdecak kesal "Baiklah kalau gak mau bangun,aku panggilin om buat bangunin kamu langsung" kesal Jeje lalu menjauh dari tempat tidur Raya.
Satu
Dua
Ti..
Jeje melangkah menjauh sambil menghitung langkahnya baru saja dihitungan ke tiga Raya sudah berteriak.
"IYA BAWELL" teriak Raya cemberut lalu menyibakkan selimut nya.
Membuat Jeje terkekeh geli ,karena Jeje tau jika om Xander yang membangunkan Raya pasti dengan cara yang ekstrim misalnya mengguyur mukanya dengan air dingin.
"Pagi-pagi jangan cemberut nanti cantik nya hilang. Semua perlengkapan kualiah kamu udah aku siapin dan juga baju kamu,sekarang cepetan kamu mandi udah ditungguin om di meja makan" ucap Jeje panjang lebar udah kayak emak-emak. Raya mencebikkan bibirnya kesal menanggapi ucapan Jeje.
Dimeja makan
"Mana Raya,Jen?" Tanya Xander saat Jeje sampai dimeja makan dan mengambilkan makanan untuk Xander.
Entah kenapa Xander memanggil Jeje dengan sebutan Jeni. Tapi jeje tak mempermasalahkannya.
"Baru mandi om,susah banget di baguninnya" jawab Jeje.
"Kebiasaan tuh anak" kesal Xander.
"Paling juga tadi malam begadang lagi nonton drama korea kesukaannya" jawab Jeje.
Membuat Xander berdecak, bagaimana tidak? Putrinya itu sudah dewasa akan tetapi tingkahnya seperti anak kecil.
♡♡♡♡
Kini mereka bertiga sudah selesai memakan sarapannya.Untuk Raya sudah pergi ke kampus dan tinggalah Jeje dan Xander yang masih di meja makan. Jika Jeje sibuk membereskan sisa makanan di atas meja, lain dengan Xander yang sedang menatap ponselnya dan sesekali melirik Jeje yang sibuk dengan aktifitasnya.
'Kenapa makin hari makin cantik,haiss aku pasti sudah gila,mana mungkin aku tertarik dengan teman anakku,gumam Xander.
"Om mengatakan sesuatu?". Tanya Jeje karena ia sempat mendengar Xander bergumam.
"Tidak!! Em maksudku iya ini ada masalah sedikit" sambil mengotak atik ponselnya
'Shittt,bahkan aku terlihat bodoh di depannya' batin Xander.
"Oh baik lah om,aku mau beres-beres yang lain".
"YA". Jawab Xander singkat padat dan jelas.
Saat ini Jeje sedang membersihkan kamar Raya, setelah beres ia beralih membersihkan kamar Xander.
Padahal banyak pelayan disana tapi Xander dan Raya tak mau kamar pribadi mereka di masuk orang lain kecuali Jeje, maka dari itu membersihkan kamar mereka juga tugas Jeje. Untung Jeje mengambil kuliah siang jadi paginya ia bisa beres-beres.
JGREK
Pintu kamar terbuka dari luar,Xander memasuki kamarnya dan menuju ruang ganti untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian kantor.
Jeje datang dengan membawa setumpuk pakaian Xander yang sudah di setrika oleh pelayan lain.Ia memasuki kamar Xander menuju ruang ganti.
Xander yang tengah melepas semua pakaiannya belum sadar akan kehadiran Jeje begitu pula juga dengan Jeje.
AAAAAAAAAAAA
Teriak Jeje karena terkejut,melihat Xander dengan tubuh polosnya,setumpuk pakaian di tangan jeje berhamburan lalu ia membalikkan badannya dan berlari keluar kamar tersebut tanpa memperdulikan pakaian ia bawa tadi berhamburan di lantai.
'Astaga,apa itu tadi belalai gajah?' batin Jeje. Sambil mengelus dadanya yang berdegup kencang, saat ia sampai di dapur lalu mengambil segelas air minum lalu menegaknya hingga tandas.
Xander tak kalah terkejut lalu secepat kilat memakai pakaiannya.
''Gadis ini benar-benar' . Gumam Xander.
Malu !! itu yang di rasakan Jeje saat ini beda dengan Xander yang tetap memasang wajah datarnya.
Saat ini mereka berada didalam mobil yang sama.
"Em omm, sa saya berangkat sendiri aja ya" gugup Jeje jantungnya berdegup kencang.
"Kau menolak tawaranku? Lihatlah sekarang sudah jam berapa?" Ucap Xander dingin sepertinya ia sudah melupakan kejadian yang tadi.
"Ta ta pi om".
"GAK ADA PENOLAKAN". Ucapnya tegas tak ingin di bantah. Membuat bibir Jeje mengerucut sebal
Xander melihat bibir jeje mengerucut membuat dirinya tak tahan untuk mengecup nya.
CUPP
Jeje terkesiap mendapat serangan mendadak dari Xander. Ia mematung,tubuhnya bagai tersengat listrik saking terkejutnya.
Melihat Jeje terdiam Xander melanjutkan aksinya dengan mengecup bibir mungil itu tapi kali ini dengan sesapan dan *******.
'Rasanya berbeda,apa ini ciuman pertamanya?' batin Xander.
Tangan xander menekan tengkuk Jeje untuk memperdalam ciumannya.
'Salah ini salah'. Batin Jeje.
Pikiran Jeje ingin memberontak akan tetapi tubuhnya memberikan respon lain, malah kini ia membalas ciuman itu kaku karena ini adalah ciuman pertamanya. Xander tersenyum senang disela ciumannya.
Nafas mereka terengah saat kedua nya melepaskan pagutannya.
Jeje terpejam dengan mengatur nafasnya. Begitu juga Xander mengatur nafasnya dan memandangi wajah Jeje yang merona dan bibir sedikit bengkak.
"Om" Memanggil Xander masih dengan mata yang terpejam.
"Sstttttt,Call me daddy " Ucap Xander menempelkan jari telunjuknya di bibir Jeje.
"Tapi?" Jeje ragu.
"Call me daddy jika kamu takut, panggilan itu hanya berlaku saat kita sedang berdua" ucap Xander mengerti keraguan Jeje.
"Iya" Ucap jeje lirih.
"Tapi kenapa Om menciumku? Ini salah om!".
"Karena ? entahlah mungkin aku tertarik denganmu". Jawab Xander dengan nada datar.
Deg
Jangan lupa beri dukungannya ya like,komentar dan vote nya.
Terimakasih😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 230 Episodes
Comments
fitriani
dasar si daddy main sosor aja anak org🤭🤭🤭🤭🤭
2024-09-26
1
Denisya putri
waduhhh 🤭🤭
2024-09-02
0
Ima Kristina
om Xander main sosor aja /Grin//Grin/
2024-08-24
0