Alicia yang hanya seorang Anak Angkat tak pernah menyangka jika pertemuan tak Terduga antara dirinya dengan Seorang CEO benar-benar merubah jalan hidupnya
Demi Balas Budi Pada Orang Tua Angkat Yang Telah Merawatnya, Alicia terpaksa Menemani Rekan Bisnis Ayah Angkat nya. Namun, Takdir Berkata Lain, di saat yang Sama dia Bertemu dengan Seseorang yang Berujung sebuah tragedi tak terduga dan membuat status nya pun berubah dan hidupnya kian semakin sulit.
masalah dan kebahagian datang silih berganti, alicia pun harus kuat menjalani itu bersama dengan keluarga barunya.
Apakah Tragedi tak terduga itu ?
dan masalah apa yang terus menerpa alicia dan keluarga barunya ?
dan Bagaimanakah Akhir hidup dari Alicia ?
Akankah Takdir Alicia akan berakhir Bahagia ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azzahra1206, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Alasan Alicia
Alicia perlahan membuka matanya, dia merasakan sakit di sekujur tubuhnya, tubuh nya terasa lemas, dia melihat ke sekelilingnya, dia pun menyadari jika pakaian yang lusuh tadi sudah berganti dan dia berada di tempat yang asing. Alicia pun langsung duduk dan berteriak
" Faiz.. faiz.. dimana anak aku ?" ucap Alicia
Risya pun mendekati Alicia,
" kak.. kakak masih dirumah papa , tadi kakak pingsan. kakak gak apa-apa ? ada yang sakit ? " tanya Risya.
Alicia hanya diam
" faiz.. aku harus segera kerumah sakit. faiz tidak bisa menunggu lebih lama lagi..aku takut dia..aku takut dia... " Alicia mulai menangis kembali
Risya pun memeluk Alicia erat. bu mona pun mendekati Alicia dan mengusap lembut kepalanya
" kakak yang tenang ya, tadi papa sudah menyuruh kak jimmy untuk mencari tahu rumah sakit dimana bayi kakak dirawat, barusan papa sama kak Raka dan kak Arka pergi kerumah sakit. kak Raka akan donorin darah nya buat bayi kakak.. kakak yang tenang ya. bayi kakak pasti baik-baik saja .oke " ucap risya sembari menenangkan alicia
" aku harus pergi. aku harus kerumah sakit. gimana kalo faiz nanti menangis ? dia butuh aku..aku harus pergi " ucap Alicia panik dan berusaha untuk berdiri meskipun tubuhnya terasa sangat lemah.
" alicia, nak...tenang sayang. semua aman, ada Raka disana..kamu istirahat dulu ya.. lihat kondisi kamu nak..kamu masih sangat lemah, istirahat dulu ya..kita tunggu kabar dari Raka " ucap bu mona mencoba menenangkan alicia
Alicia menggeleng
" nyonya, aku harus ke rumah sakit. bayiku pasti membutuhkan aku..aku mohon " pinta alicia sambil menangis
bu mona tak tega melihat alicia yang terus saja menangis. dia pun menyetujui permintaan alicia . Arsya pun mengantar mama nya, risya dan juga alicia untuk pergi kerumah sakit.
...****************...
sementara itu sesampainya dirumah sakit
jimmy mengantarkan Pak Hadi, Raka dan Arka menuju ruangan dimana Faiz dirawat.
Pak Hadi terdiam dan perasaannya bergetar hebat. melihat bagaimana paras dari bayi yang sedang dirawat itu. paras nya benar-benar seperti duplikat paras Raka. bagai pinah dibelah dua. tanpa melakukan tes apapun dia yakin jika bayi ini adalah cucunya.
begitu juga dengan Raka, hatinya berdesir , jemarinya refleks terulur menyentuh tangan mungil bayi itu dan tangan mungil itu pun menggenggam erat jemarinya. sepertinya bayi itu mengetahui siapa yang menyentuh tangan nya. air mata Raka menetes dengan sendiri nya, ia benar -benar terharu ,bahagia dan merasa bersalah .
maafkan papa sayang.
" kak,, bayi ini benar-benar sangat mirip dengan mu. seperti fotokopian mu saja . aku benar-benar takjub " ucap Arka sambil melihat bayi mungil itu.
Raka pun tersenyum melihat bayi mungil itu. tak lama Raka melakukan pemeriksaan dan sudah dipastikan darah nya pasti sangat cocok dengan faiz. Raka pun langsung mendonorkan darahnya untuk bayi mungil itu.
...****************...
Alicia berlari menyusuri lorong rumah sakit. dia melihat Raka dan dokter baru keluar dari ruang perawatan putra nya, dia pun lantas menghampiri dokter itu
" dok..bagaimana keadaan bayi saya ?" tanya alicia khawatir
" ibu alicia tenang saja, bayi ibu sudah mendapatkan transfusi darah yang cukup dan kondisinya sekarang mulai stabil. sekarang bayi ibu sudah bisa dipindah ke ruang rawat bayi ya bu " jawab dokter itu
" syukurlah... terima kasih dok..terima kasih banyak " uca Alicia sambil menangis haru
" iya bu. sama-sama . saya permisi " ucap dokter itu lalu berjalan pergi
Alicia menatap Raka yang juga sedang menatap nya, Raka menelisik kondisi alicia, masih terlihat belum ada perubahan. alicia masih terlihat begitu lemah.
Alicia pun kembali berlutut di hadapan Raka
" terima kasih banyak tuan...terima kasih sudah menyelamatkan bayi saya..terima kasih banyak..saya tidak tahu bagaimana harus membalas budi anda tuan... terima kasih banyak..terima kasih " Alicia bertubi-tubi mengucapkan terima kasih pada raka sambil berlutut dan menangis.
Raka hanya menatap Alica lalu dia berjongkok dan memegang kedua bahu alicia . agar wanita itu bisa menatap nya.
" seorang ayah tidak perlu mendapat ucapan trimakasih saat menyelamatkan nyawa anak nya sendiri. " sahut raka
" jawab saja pertanyaan ku. kenapa kau tidak bilang padaku ?? kenapa kau tidak bilang jika kau lah wanita pada malam itu ? kenapa kau tidak bilang jika kau sedang mengandung anakku ? kenapa ? kenapa Alicia ?" tanya Raka
Alicia hanya diam.
Pak hadi dan bu mona menunggu jawaban dari alicia, kenapa selama ini alicia menyembunyikan fakta sebesar ini.
" jawab aku. " ucap Raka
Alicia pun menatap Raka
" karena aku tidak mau merusak hidup anda tuan. " jawab alicia
" merusak bagaimana ? akulah yang sudah merusak hidupmu !" sahut Raka emosi
" aku yang salah disini.. karena keadaan yang genting, aku menyelinap ke kamar mu. dan karena aku yang tidak sadar. aku juga yang memaksakan diriku padamu. aku yang salah tuan. aku tidak bisa meminta pertanggung jawaban darimu. kau sudah punya kekasih.. aku tidak mau menghancurkan perasaan wanita lain. " jawab Alicia sembari menangis
" aku takut. aku takut jika aku mengatakan semuanya padamu. kau kaan menolakku karena memang aku yang salah disini. aku takut keluargamu menolak perempuan pengganggu seperti ku. aku sudah dibuang oleh keluarga ku, aku juga dibuang oleh mantan kekasih ku. dan aku tidak mau anak ku juga tidak diakui.. aku takut kecewa untuk yang kesekian kalinya. karena itu aku memendam semuanya sendiri selama ini. " sambungnya lagi
Raka terkejut dengan jawaban Alicia, ternyata karena ke minderan Alicia yang membuat wanita itu menanggung masalah ini sendiri.
pak hadi dan bu mona ikut terkejut mendengar Alasan alicia.
" kenapa kau berpikir kami akan menolak mu nak.. " tanya bu mona
" kalian berasal dari keluarga terpandang. sedangkan aku hanya anak yatim-piatu yang tidak jelas asal -usulnya. lagi pula tuan Raka sudah punya calon tunangan bukan ? aku tidak sanggup membuat mereka batal bertunangan gara-gara wanita seperti aku " jawab alicia
" kau rendah diri seperti ini nak. setiap orang punya kualitas nya masing -masing. kau juga memiliki kualitas itu.. jangan meremehkan dirimu sendiri nak " ucal bu mona lembut
" kau begitu memikirkan perasaan orang lain, tapi apa kau memikirkan perasaan mu sendiri ? apa kau memikirkan bagaimana perasaan ku ? selama ini aku mencari mu kemana-mana. hidupku setelah bertemu dengan mu selalu dipenuhi rasa bersalah pada mu. " ucap Raka
Alicia pun menatap manik hitam milik Raka dan berusaha mencari kebohongan dari tatapan Raka itu, namun hanya ketulusan dan penyesalan yang dilihat Alicia dari sorot tatapan Raka.
Alicia hanya tertunduk diam. Raka pun membantu Alicia berdiri.
" pikirkan dirimu sendiri. jangan pikirkan tentang orang lain , menjadi egois sesekali itu tidak salah" ucap Raka pada Alicia
Alicia hanya diam dan menunduk.
...****************...
Faiz sudah dipindah ke ruang rawat. bu mona memandangi takjub paras bayi itu.
" pa, cucu kita mirip sekali dengan Raka pa, seperti duplikat nya saja pa," ucap bu mona sembari tersenyum senang. menyentuh pipi gembul bayi Faiz
" siapa nama nya nak ?" tanya bu mona pada Alicia
" namanya Faiz nyonya " jawab Alicia
" panggil saya mama. " ucap bu mona dengan raut wajah cemberut
" namanya Faiz ma " ucap Alicia lagi
bu mona tersenyum lalu kembali menatap cucunya itu.
" Faiz.. cucu oma..cepat sembuh sayang.oma gak sabar main sama kamu " ucap bu mona senang
" iya aunti juga gak sabar buat main sama kamu " sahut risya sembari terus memfoto keponakan nya itu.
Alicia hanya tersenyum canggung melihat dirinya dan faiz diterima oleh keluarga Raka. tak lama Alicia seperti sadar akan sesuatu. sepertinya dia melupakan sesuatu. faizza ! dia baru ingat tadi pagi meninggalkan faizza dengan fanny.
Alicia sibuk mencari ponselnya di kantong celana nya. dan dia baru sadar jika pakaian nya sudah diganti. Alicia terlihat bingung. Raka yang memperhatikan gerak-gerik alicia pun lantas bertanya
" kau kenapa ?" tanya Raka
" aku mencari ponsel ku. aku perlu menelepon fanny. aku melupakan suatu hal ." jawab Alicia
" ponsel kakak tertinggal dirumah. " jawab Risya
Alicia panik. bagaimana dia kan menghubungi fanny untuk menanyakan kabar putri kecilnya itu.
Alicia pun segera bangun dan berjalan ke arah pintu
" mau kemana ?" tanya Raka
" keluar sebentar " ucap Alicia
belum sempat alicia memegang knop pintu ruangan itu.pintunya terbuka lebih dulu. terlihatlah fanny yang sedang menggendong faizza .
" cia..lo lama banget..faizza rewel banget nih.. gimana faiz ? " tanya fanny
" maaf ya lama, faiz udah baik kondisi nya. " jawab alicia
" jadi pak raka beneran donorin darah nya buat faiz ?" cerocoa fanny tanpa menyadari ada orang lain diruangan itu
" iya fan.. ada pak Raka dan keluarga nya disini " bisik Alicia
fanny pun lantas menutup mulutnya
alicia pun mengambil faizza dari gendongan fanny.
"maafin mama ya sayang..mama lama ya.. , " ucap Alicia lembut sembari menimang-nimang puti nya itu
Raka dan keluarga nya heran melihat Alicia menggendong bayi lain dan mengatakan itu juga anaknya.
bu mona mendekati alicia
"alicia..ini.." tanya bu mona
" ini putri ku ma, namanya faizza " ucap Alicia sembari tersenyum
bu mona terkejut
"mereka kembar ? kamu melahirkan bayi kembar ??" tanya bu mona
Alica mengangguk dan tersenyum
bu mona pun melihat paras cucu nya itu dan tersenyum senang
" papa.. cucu kita cantik sekali ,, " ucap bu mona bahagia lalu mencium pipi gembul bayi faizza
pak hadi mendekat dan melihat cucunya itu
" iya ma.. cantik sekali. " sahut pak hadi tersenyum. dia benar-benar tidak menyangka jika dia sudah memiliki 2 cucu yang tampan dan cantik. saat dia bahkan belum menikah kan putra nya itu.
" Raka..lihat putri mu.. dia cantik sekali " ucap bu mona.
Raka pun berjalan mendekat dan mengambil faizza dari gendongan alicia. lalu Raka pun mencium kening bayi mungil itu. bayi mungil itu pun membuka matanya dan tersenyum pada Raka. tangan mungilnya mencoba meraba wajah raka. Raka lun mendekatkan wajahnya ke tangan putri kecilnya itu.
" hai..putri kecil nya papa. !" ucap Raka sembari menitikkan air mata haru. bayi mungil faizza pun tersenyum pada Raka.
Raka pun membalas senyuman dari putri kecilnya itu.
anak-anak papa..maafkan papa ya nak..papa terlambat menemui kalian.
...****************...