KESEMPATAN KEDUA

Beby mencari Nana.Mereka pergi ke kamarnya. Saat knop pintu dibuka, betapa terkagumnya Beby melihat kamarnya begitu luas dan mewah. Kamar yang di dominasi warna biru muda membuat suasana kamar menjadi sejuk. Ia sangat menyukai warna biru laut.

Beby menuju balkon kamarnya. Ia melihat pemandangan yang memperlihatkan indahnya panorama Danau.Ia menghirup udara dalam-dalam , begitu sejuk tanpa polusi.

"Wah ... Aku terkejut dengan apa yang aku lihat tadi. "

Suara itu membuat Beby terkesiap, ia melihat Barra ada di balkon samping kamarnya. Ternyata kamar Barra tepat di sampingnya. Barra juga tengah berada di balkon kamarnya.

"Memangnya apa yang kamu lihat? "

Barra duduk di kursi panjang. "Aku melihat sisi lain darimu.Seorang Beby menampar Jessica. " Barra bertepuk tangan dan tertawa.

"Memangnya itu lucu. Sampai membuatmu tertawa. "

"Iya, itu pemandangan yang sangat langka. Boleh juga. "

Beby mengepalkan tangannya ke arah Barra. "Makanya jangan macam-macam denganku, kalo kamu tidak mau nasipmu sama seperti Jessica. " Ketus Beby sambil kembali ke dalam kamar.

Sementara Barra hanya menyeringai melihat ancaman Beby. "Makin menarik. " Gumamnya.

                  ******

Setelah beberapa hari akhirnya mereka kembali ke Ibu Kota, sudah saatnya kembali ke rutinitas masing-masing. Beby juga harus kembali masuk kuliah. Ia harus menghadapi semester akhir dimana itulah waktu tersibuk bagi mahasiswa.

Saat sampai di rumah, Beby tak menyia-nyiakan waktu lagi. Ia ingin segera pergi untuk bertemu dengan mamanya yaitu mama Anita. Anita adalah mama kandung Vania. Walaupun kini ia berada di tubuh Beby namun ia tetap ingin menemui mamanya itu .

Ia memastikan bahwa semua orang sudah masuk ke kamar mereka masing-masing. Ia tak ingin mereka mengetahui kepergiannya. Ia hanya akan membawa Nana, karena ia percaya Nana akan selalu setia padanya.

"Ayo ikut aku. " Ucap Beby sambil mengintip dari balik pintu kamarnya.

"Kita mau kemana Non. Kitakan baru saja sampai. "Tutur Nana yang lagi membereskan pakaian.

Beby mendekati Nana. " Aku ingin menemui seseorang, tapi jangan sampai ada yang tau , oke."

"Iya tapi Nona harus mandi dulu. Kita baru saja tiba dari perjalanan jauh Non. Masak mau pergi seperti ini. "

"Oke, aku mandi. Tapi janji ya habis ini ikut aku"

"Iya Non. "

Beby pergi ke kamar mandi. Ia mulai membasahi tubuhya. Tubuhnya terasa segar saat air mulai mengaliri setiap anggota badannya dari ujung kepala hingga kaki.Setelah beberapa saat ia keluar dari kamar mandi. Ia memilih pakaian yang ada di lemari.

Ia bingung harus menggunakan pakaian yang mana. Karena tak ada satupun yang cocok baginya.

"Sungguh selera pakaianmu sangat payah. " Gumam Beby.

Ia dengan terpaksa memilih pakaian di lemari itu. Ia menggunakan kaos dan Rok plisket selutut. Dan menggunakan sepatu kets. Setelah selesai ia pergi ke kamar Nana. Mereka berjalan sambil celingukan takut ada yang melihat mereka.

Saat dirasa aman Beby segera berlari keluar rumah. Mereka juga tak menggunakan mobil. Beby lebih memilih memesan Taxi Online. Mereka berjalan agak jauh dari rumah. Taxi yang mereka pesan telah tiba mereka berdua segera masuk ke dalam Taxi. Beby memberitahu sopir kemana tujuannya.

Sopir segera menyalakan mesin mobil dan berlalu dari sana. Nana nampak bingung kemana mereka akan pergi bahkan alamat yang disebutkan Beby ia tak mengetahuinya sama sekali. Padahal merekakan selalu bersama.

DUKUNG AUTHOR DENGA LIKE, KOMENT DAN VOTE.