NovelToon NovelToon
Wanita Pendamping Tuan Edgar

Wanita Pendamping Tuan Edgar

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: dita feryza

Ni Komang Ratri, yang akrab disapa Komang itu begitu terpuruk saat penginapannya hampir bangkrut, bahkan nyaris ia kehilangan penginapan yang juga tempat tinggalnya itu.
Namun tanpa diduga Edgar Marvelo yang saat itu menjadi tamu tak terduga di penginapannya itu tertarik pada kecantikan Komang, taipan bisnis kaya raya itu bahkan berjanji akan melunasi semua hutangnya, jika ia mau menjadi wanita pendamping bagi Edgar selama sebulan di Yach.
Akankah Komang mampu menghindar dari pesona Edgar yang dikenal sebagai Casanova itu??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dita feryza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#4 Tamu Tak Terduga

Matahari sudah mulai tenggelam, nuansa Nyepi benar-benar khidmat, walaupun sebagian besar di seluruh penjuru Bali tak ada lampu, namun suasana ini begitu menenangkan, damai dan tenang, karena momen Nyepi ini bermakna untuk mencapai kedamaian batin, keselarasan dengan alam dan pemurnian diri, mengevaluasi diri serta merencanakan masa depan yang lebih baik, membersihkan diri dari segala hal negatif seperti dosa dan pikiran buruk, dengan menghentikan semua aktivitas manusia dan alam pun diberikan kesempatan untuk beristirahat dan memulihkan diri.

Biasanya tahun-tahun sebelumnya saat Nyepi Komang dan Sweta bermeditasi di pura, namun kali ini hanya Sweta yang pergi ke pura sedangkan Komang memilih bermeditasi di dalam rumah di kamar tidur bekas bapa dan biang, entah mengapa Komang merasa ingin sekali untuk bermeditasi dikamar tidur bekas orang tuanya itu.

Jam telah menunjukkan pukul sembilan malam, suasana begitu sunyi sepi, hanya sesekali terdengar gonggongan anjink liar yang kebetulan melintas, Komang kembali duduk diatas matras yang berada di sudut kamar, dengan posisi lotus atau padmasana yaitu bersila dengan masing-masing kaki berada di atas paha yang berlawanan, tangan dengan posisi menengadah di atas paha.

Komang mulai berkonsentrasi, dengan mata terpejam ia berdoa secara khusuk, membayangkan diri berada di tempat yang damai dan seakan diri menyatu dengan alam semesta, ia berharap setelah bermeditasi di malam Nyepi ini, ia bisa mendapatkan ketenangan batin serta mengurangi kecemasan yang ada dihatinya, dan Tuhan memberinya jalan untuk semua masalah-masalahnya.

.

.

Tiba-tiba terdengar suara derap kaki seperti beberapa orang sedang berlari di sekitar rumah Komang, dan itu sungguh membuat konsentrasi Komang terpecah saat bermeditasi, Komang yang semula memejamkan mata akhirnya harus membuka matanya dengan jengkel, karena suara itu sungguh berisik dan begitu dekat seperti berada di samping rumahnya itu.

Tap tap tap

Gedebug.... gedebug.... Gedebug....

Komang terkejut mendengar suara-suara aneh itu, seperti ada seseorang yang meloncati pagar rumahnya, bukan hanya satu orang dan sepertinya ada beberapa orang. Komang yang semula jengkel kini berubah takut, karena saat ini ia sedang sendirian di dalam rumah. Dengan perlahan ia berdiri dari atas matras tempat ia bermeditasi, ia berjalan perlahan nyaris tak bersuara, tangannya meraba-raba mencari senternya, dalam keadaan darurat seperti ini, penggunaan cahaya diperbolehkan walau tetap dibatasi.

Komang menuruni tangga dengan perlahan, berjalan melewati ruang tamu yang gelap gulita, hati Komang begitu tak karuan, namun ia mencoba memberanikan diri, jika memang ada hal yang membahayakan dirinya, dia bisa berteriak sekencang-kencangnya dan para pecalang pasti akan segera berdatangan, pikir Komang.

Tangan Komang sudah meraih gagang pintu, ia pun memutar kunci dan segera membukanya, namun gerakannya tetap waspada dan berhati-hati, seminimal mungkin ia tak menciptakan suara sedikitpun, saat Komang telah berada di beranda rumahnya, ia segera menghidupkan senternya, mencoba melihat kondisi di sekeliling beranda rumahnya.

Lalu tiba-tiba...

Sreeetttt....

Seseorang dengan cepat membekap mulut Komang dan mengunci tubuhnya, membuat Komang semakin ketakutan dan merasa dirinya tengah dalam bahaya, ingin berteriak namun mulutnya telah dibekap dengan kuat, Komang hanya bisa memberontak sebisanya, namun kekuatannya tak sebanding dengan orang yang kini tengah mengunci tubuhnya dan sepertinya orang itu adalah lelaki yang memiliki postur tubuh tinggi besar.

"Sttt... saya mohon jangan memberontak, dengarkan saya, tolong kami!" ucap pria itu, terdengar dari logatnya sepertinya ia adalah seorang WNA(warga negara asing).

Namun pikiran Komang tak dapat mencerna ucapan pria itu, yang dia pikirkan saat ini adalah bagaimana caranya ia terlepas dari jeratan pria itu dan berlari mencari bantuan. Komang masih berusaha memberontak hendak melepaskan diri, namun kuncian tubuh pria itu begitu kuat, hingga membuat pemberontakan Komang sia-sia dan ia nyaris lemas.

"Saya mohon, tenanglah.. saya akan melepaskan anda, jika anda bisa tenang dan kita bicara baik-baik, saya tak akan menyakiti anda." ucap pria itu dengan sungguh-sungguh, dan itu membuat Komang pasrah, setidak nya tubuhnya bisa terlepas dari kuncian tubuh pria itu, dan akhirnya Komang mengangguk setuju, dan dekapan pria itupun berangsur meregang.

Komang langsung menjauh dari pria itu, Komang menyorotkan senternya ke wajah pria itu hingga membuat tangan pria itu menutupi sebagian wajahnya karena silau, dan rupanya tak hanya ada satu pria disana, ada tiga pria dan dilihat dari wajahnya mereka memang seorang WNA, dan salah satu dari mereka sepertinya kakinya terkilir, terlihat dari wajahnya yang menahan sakit sambil tangannya memegangi pergelangan kakinya.

Dada Komang masih berdetak kencang karena kejadian barusan, namun ia mulai merasa tenang karena sepertinya ketiga pria bule itu tak membahayakan, karena setelah melepaskan Komang, ia tak mencoba menyerang lagi.

"Siapa kalian?" tanya Komang dengan dada yang masih naik turun, Komang mencoba bertanya walau ia masih shock.

"Maafkan saya, telah mengganggu ketenangan anda, Saya adalah Edgar Marvelo, dan mereka ini adalah teman saya, Mikhail dan Peter." ucap pria yang barusan membekap Komang.

"Kenapa kalian bisa memasuki rumah saya tanpa ijin, ini adalah pelanggaran." Komang berkata dengan ketus.

"Maafkan kami, kami memang salah, kami tidak mengetahui jika saat ini adalah hari raya Nyepi, kami dikejar-kejar oleh para pecalang," ucap Mikhail.

"Tapi tetap saja, apa yang kalian lakukan ini adalah sebuah pelanggaran, cepat kalian pergi dari sini, karena kalian telah mengganggu meditasi saya." Komang masih begitu jengkel pada ketiga bule itu yang dengan lancang melompati pagar rumahnya.

"Saya mohon, biarkan kami disini, bukankah disini adalah sebuah penginapan," ucap Peter sambil meringis menahan sakit di kakinya.

"Memang, tapi saat ini sedang tutup dan saya tidak menerima tamu saat Nyepi, sebaiknya kalian pergi," Komang berusaha membujuk mereka agar mereka pergi, karena jika pecalang tahu Komang menerima tamu saat Nyepi ia akan mendapat hukuman.

"Saya mohon! Teman saya kakinya terkilir dia butuh pertolongan, setidaknya tempat untuk beristirahat, Saya akan bayar tiga kali lipat dari harga sewanya," sontak ucapan Edgar membuat Komang berpikir dua kali untuk menyuruh mereka pergi.

Apakah Komang tak salah dengar, mereka akan membayar tiga kali lipat dari harga sewanya, sungguh tawaran yang sangat menggiurkan, bagaimana tidak, disaat Komang sedang memiliki masalah finansial seperti saat ini, tiba-tiba ada tamu yang menyewa kamar dan bahkan mereka akan membayar lebih, walau ini adalah suatu pelanggaran, tapi bolehkah Komang melanggar aturan itu demi sesuatu yang mendesak? Komang nampak berpikir keras, namun tiba-tiba...

Terdengar suara pintu gerbang rumah Komang di gedor dari luar.

"Om swastiastu!!" terdengar seseorang mengucapkan salam.

"Mereka pasti pecalang-pecalang itu, kumohon, ijinkan kami menginap disini." sekali lagi Edgar memohon pada Komang, Komang masih diam, mencoba berfikir jernih.

"Percayalah padaku, kami bukanlah orang jahat, kami hanya butuh tempat untuk beristirahat untuk malam ini saja,"

"Baiklah, kalian boleh menginap disini, cepat kalian masuk ke dalam kamar itu," ucap Komang sambil menunjuk sebuah kamar yang berbentuk seperti paviliun di samping rumah utama.

"Tapi ingat, jangan sampai kalian mengganggu meditasi ku," ucap Komang memberi peringatan tegas pada mereka.

Dengan segeran Edgar dan Mikhail membantu memapah Peter untuk memasuki kamar paviliun yang gelap gulita itu. Suara gedoran pintu gerbang masih terdengar, setelah memastikan ketiga tamunya itu memasuki kamar tersebut, barulah Komang dengan segera membuka gerbang rumahnya.

"Rahajeng wengi, Cening," (selamat malam, nona) ucap salah satu dari tiga orang pria, mereka adalah para pecalang(Polisi adat Bali)

"Inggih, napi mangda?" (iya, ada yang bisa saya bantu) ucap Komang, mencoba ramah.

"Ada tiga bule enek suba ngalantur Deket kene, Bu Apang keneng terang? (ada tiga bule yang lari dekat sini, apa nona tahu?) tanya para pecalang itu.

"Ampura, titiang Ten uning, pak" (maaf saya tidak tahu, pak) ucap Komang dengan sopan.

"Satua, ngenteni mireng swara ane aneh?" (betul tidak dengar suara aneh)

Komang hanya menggelengkan kepalanya, dengan raut wajah yang meyakinkan.

"Owhh, sampun mangda Ica ngampura"(iya, maaf telah mengganggu) ucap pecalang itu lalu mereka pergi.

Setelah memastikan para pecalang itu telah pergi, Komang segera menutup pintu gerbang rumahnya, dan ia segera kembali masuk kedalam rumah untuk melanjutkan meditasinya, sungguh ini adalah pertama kalinya ia melanggar peraturan, hanya karena ketiga bule itu akan membayar mahal untuk menginap satu malam.

.

.

❤️❤️❤️❤️

Mungkin ada yang salah dari terjemahan bahasa Bali di atas, ataupun penggunaan kata yang kurang tepat, boleh di koreksi ya guys, makasih🙏🏻

🥰🥰🥰🥰

Kasih cinta kalian dengan cara likom ya say😍😍😍

1
Neonk
waduhh trllu cepat menilai yaa
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
apapun yang terjadi, jangan merubah jati dirimu, komang. bahkan karena Katrin sekalipun
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
komang sudah memakan semua pikiran Edgar. 😀
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
Louis benar, Edgar. jangan sampai menyesal
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
kamu salah Edgar. mana ada wanita begitu
❤️⃟WᵃfRahma
kira kira Katrin punya rencana apa lagi ya🤔🤔
❤️⃟WᵃfRahma
Itu artinya Komang bukan perempuan yang seperti itu, dia tak memanfaatkan hartamu, dia menjaga hatinya supaya tidak jatuh terlalu dalam untuk mu Edgar, karena dia tau pernikahan nya hanya untuk bisnis
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌
tidak semua wanita seperti itu Edgar
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌
wkwkwk semua wanita suka uang, dari uang kita bisa berpikir jernih 😂🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
jangan sampai kena jebakan lg 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
ish" kau salah besar Edgar 😮‍💨
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Udah bosen ya 🤭🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● °°~°°Diferyza Firdaus🌺: udah gak selera kayanya si Edgar😂
total 1 replies
@🤎🏠⃟◌ᷟ⑅⃝ͩ● í́ղժí́ɦα̈̄ռʊռ●⑅⃝ᷟ
semoga niat baik Keket tulus....aamiin 🤲🏻
◌ᷟ⑅⃝ͩ● °°~°°Diferyza Firdaus🌺: amin ya Allah 😌
total 1 replies
@🤎🏠⃟◌ᷟ⑅⃝ͩ● í́ղժí́ɦα̈̄ռʊռ●⑅⃝ᷟ
nah iya bener ...karena waktu tdk bisa di putar di jilat dan di celupin....😂✌🏻
@🤎🏠⃟◌ᷟ⑅⃝ͩ● í́ղժí́ɦα̈̄ռʊռ●⑅⃝ᷟ: ahahahahhaha iya betul betul betul /Grin/
◌ᷟ⑅⃝ͩ● °°~°°Diferyza Firdaus🌺: wehhh Oreo dong😅
total 2 replies
🦆͜͡⍣⃝ꉣꉣUmu⒋ⷨ͢⚤Ꮶ͢ᮉ᳟🤎§͜¢●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Komang jangan didandani aneh-aneh lagi Katrin kalo ingin tetap bekerja dengan Edgar, kamu masih ingat kan Ancaman nya
◌ᷟ⑅⃝ͩ● °°~°°Diferyza Firdaus🌺: 😂😂😂😂 🤏🏻🤏🏻🤏🏻
🦆͜͡⍣⃝ꉣꉣUmu⒋ⷨ͢⚤Ꮶ͢ᮉ᳟🤎§͜¢●⑅⃝ᷟ◌ͩ: Ngikut author nya saja deh 🤭🤭
total 3 replies
@🤎🏠⃟◌ᷟ⑅⃝ͩ● í́ղժí́ɦα̈̄ռʊռ●⑅⃝ᷟ
ouwwww ternyata Edgar trauma...apa yg di alami ayahnya ....takut menimpa dirinya juga....pantas saja jd Casanova....semoga setelah mengenal lebih jauh dgn Komang..... berangsur-angsur bisa berubah pola pikirnya dan insyaaf menuju jln yg lurus aamiin 🤲🏻
◌ᷟ⑅⃝ͩ● °°~°°Diferyza Firdaus🌺: Amiiinnn ya Allah 😌😌
total 1 replies
@🤎🏠⃟◌ᷟ⑅⃝ͩ● í́ղժí́ɦα̈̄ռʊռ●⑅⃝ᷟ
noohh dengerin apa kata suhu Louis ....cara menghadapi wanita biar jinak......😂
@🤎🏠⃟◌ᷟ⑅⃝ͩ● í́ղժí́ɦα̈̄ռʊռ●⑅⃝ᷟ: cakeppp...👍🏻😂
◌ᷟ⑅⃝ͩ● °°~°°Diferyza Firdaus🌺: siap cik gu🤣
total 2 replies
@🤎🏠⃟◌ᷟ⑅⃝ͩ● í́ղժí́ɦα̈̄ռʊռ●⑅⃝ᷟ
itu PR kamu Gar ...kalo ingin memiliki Komang harus lebih ekstra lagi berjuangnya....coba dgn cara yg lembut....ingat Komang adalah orang timur yg selalu menjunjung tinggi adat dan budaya leluhur.....jgn anggap sepele kalo kamu benar² serius sama Komang....ingat perempuan seperti Komang lemeted edition ....dah gk di produksi lg....🤭
@🤎🏠⃟◌ᷟ⑅⃝ͩ● í́ղժí́ɦα̈̄ռʊռ●⑅⃝ᷟ: huumm udah masuk langka ...makanya harus di lindungi tdk di jual bebas....👍🏻🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● °°~°°Diferyza Firdaus🌺: waduh, lemeted edisen, udah GK dijual bebas🤣🤣
total 2 replies
@🤎🏠⃟◌ᷟ⑅⃝ͩ● í́ղժí́ɦα̈̄ռʊռ●⑅⃝ᷟ
Edgar rungkad yaa...... Komang the best....👍🏻
°°Noer•••Jannah❤️
yuhuuu jangan sampai kau menyesal ya Edgar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!