siap baper dan siap ngakak guling-guling..
Bab ratusan mungkin sampai ribuan ya..
Karna semua kumpul jadi satu!
Biar gak pusing bacanya ...
eits... tapi jangan sawan dulu pas liat babnya. .. satu bab isinya sedikit emang paling enak kalo Marathon bacanya.
masih ongoing karna reasders setia gak mau pindah kamar!
Kisah ini bercerita tentang seorang pemuda berumur 27tahun yang di nikahkan secara mendadak oleh orangtuanya dengan gadis cantik berumur 20tahun seorang anak yatim yang bekerja di sebuah panti asuhan.
Reza..
sosok pria yang humoris dan berhati hangat siap tak siap mau tak mau akhirnya menyetujui menjadi suami dadakan untuk Melisa, ia menerima pernikahan itu karna lelah terpuruk di tinggal kan kekasihnya.
Melisa yang Polos dan biasa mengurus semuanya sendiri membuat Reza merasa nyaman dengan nya..
meski pada akhirnya kerikil kerikil kecil datang menghantam rumah tangga mereka yang baru saja merasakan kekuatan cinta.
sanggupkah keduanya bertahan?
konflik gak berat ya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
🌻🌻🌻
Hari ini Melisa memutuskan untuk tetap berada di apartemen, mata sembabnya tak memungkinkan untuknya pergi ke panti asuhan saat ini, akan ada banyak pertanyaan yang akan ia terima nanti disana.
Melisa memilih menghabiskan waktunya di dapur untuk membuat makan siang, rencananya ia akan datang kekantor Reza untuk membawakan bekal untuknya.
" Akhirnya selesai juga,"
Melisa tersenyum menatap kotak makan siang untuk suaminya nanti, setelah itu ia bergegas masuk kamar dan berganti pakaian.
Ia sengaja tak memberi tahu Reza tentang kedatangan, biarkan ini kejutan, fikirnya!
"Mba, pak Reza ada?" tanya Melisa pada Viana sesampainya dikantor.
" Bapak tadi keluar, tapi gak bilang mau kemana!" jawab Viana hati-hati.
" Oh, begitu! ya sudah saya tunggu didalam saja"
" Iya, Bu" Viana mempersilahkan istri presdirnya untuk masuk sambil menunduk hormat.
Dengan pelan Melisa membuka pintu kaca itu, harum ruangan langsung menyeruak ke Indra penciumannya, Matanya mengedar ke setiap sisi ruangan yang memang kosong, tak ada suaminya disana.
Mas Reza kemana ya? apa ada rapat di luar? kalau aku telepon nanti ganggu gak ya..
Gadis itu terus menimbang keputusan antara tetap menunggu atau menghubungi suaminya.
Lama Melisa menunggu sampai jam makan siang terlewat, ia yang ragu akhirnya memutuskan mengirim pesan pada Reza, namun saat ia meraih ponselnya di dalam tas terdengar suara pintu terbuka.
" Ra?, " sapa Reza yang terkejut.
Melisa hanya tersenyum manis kearah suaminya yang baru datang.
" Ko gak bilang, katanya mau di apartemen aja?" tanya Reza yang mulai mendekat.
" Iya, tapi aku bosen sendirian"
Reza yang sudah duduk disebelah Melisa langsung mencium kedua pipi istrinya itu.
" Udah lama dong?" tanyanya dengan tangan masih menangkup wajah Melisa.
.
"Hemm, lumayan sih sebelum siang tadi"
" Maaf ya,Ra" lirih Reza.
" Gak apa-apa,Mas..mas Reza udah makan? aku bawain makanan!" ucap Melisa yang langsung bangun untuk mengambil bekal makan siangnya di atas lemari pendingin.
" Boleh, aku tadi cuma makan kue"
" Emang mas Reza dari mana?" tanya Melisa sambil menyiapkan makanan.
"Ketemu temen tadi,Ra" jawab Reza santai namun berhasil menghentikan aktifitas tangan istrinya.
" Temen?" Melisa bertanya sambil mengernyitkan dahinya.
"Iya, temen..temen tapi mesra haha" goda Reza dengan gelak tawanya..
Dan akhirnya Pria tinggi itu melahap makanan yang di bawa istrinya sampai habis tak bersisa bukan karena lapar tapi semua yang diberikan istrinya bagai candu baginya.
***
Selesai menyantap makan siang yang terlewat Reza kembali keluar ruangan karna ada rapat dadakan yang diberitahukan oleh Viana. Kini suasana menjadi hening kembali, hanya ada Melisa seorang diri yang bersandar di punggung sofa, Namun tiba tiba suara dering ponsel mengagetkannya.
"Loh, ponsel mas Reza ketinggalan!" ucap Melisa sambil meraih benda pipih itu.
"Ko gada namanya ya?" gumamnya yang merasa aneh karna tak ada nama di layar ponsel milik suaminya, baru saja ia ingin menerima panggilan tersebut ternyata teleponnya sudah mati.
Melisa menatap heran ponsel Reza yang menggunakan Pin pada layarnya.
"Tumben di kunci, katanya ribet!"
Melisa mengingat kejadian dua hari lalu saat ia meminjam ponsel Reza untuk memfoto kue buatannya karena ponsel miliknya sedang di cash dikamar dan saat itu ia hanya cukup menggeser layarnya saja.
"Apa yang kamu sembunyikan dariku,Mas?"
Melisa kembali meletakan benda itu ke tempatnya semula, rasa penasaran kini menyelimuti hatinya.
_____________________________
Lama Reza menunggu istrinya yang sedang berada di dalam kamar mandi sampai ia harus mengetuk pintunya berkali kali namun hanya jawaban "Iya, nanti" yang Reza dengar.
",Ngapain sih?" sungutnya kembali.
Rasa diabaikan oleh istrinya membuat pria posesif ini menggeram kesal.
"Ra, kalau gak di buka aku dobrak pintunya" ancam Reza tak main-main
"Tunggu, Mas"
Reza mendengar suara istrinya yang melemas kini mulai panik, ia terus menggedor pintu dengan keras.
" Raaaaa. Buka!!!" teriaknya khawatir bercampur kesal.
Ceklek..
Nampak Melisa membuka pintunya pelan, ia berdiri tepat dihadapan suaminya yang menatapnya bingung.
" Kamu gak apa-apa?" tanya Reza saat melihat istrinya dengan wajah pucat dan keringat di dahinya.
" Gak apa-apa, aku cuma..." Melisa tak meneruskan kata-katanya karna tubuhnya kini sudah diangkat ala bridal style oleh Reza menuju tempat tidur.
" Mas, "
" Udah diem," titah Reza sambil mengatur bantal agar istrinya nyaman berbaring.
"Kamu sakit? kenapa gak bilang malah ngunci diri di kamar mandi kaya tikus" oceh Reza kesal namun ada senyum menggoda setelahnya..
" Iya, pinggang ku sakit,Mas" ucap Melisa lemas
" Kenapa?" tanyanya bingung
"Aku lagi datang bulan, pinggang sama perut ku keram" jawab Melisa sembari meringis menahan sakit.
"kita ke dokter ya?" ajak suaminya.
"Gak usah, nanti juga sembuh. udah biasa ko tiap bulan begini" jawab Melisa dengan senyum yang di paksakan.
" Tiap bulan kamu kaya gini?" tanya Reza.
Melisa mengangguk lalu menggengam tangan suaminya, seraya mengatakan semua baik baik saja..
"Kamu fikir aku akan tega melihatmu seperti ini setiap bulan?, melihat wajahmu yang cantik berubah menjadi pucat, lalu ini.. tanganmu yang selalu Sigap mengurusku harus berada di perutmu yang kesakitan?"
"Gak, Ra.. jangan bikin aku gila setiap bulan"
ucapnya sedih, nampak raut wajahnya yang sendu namun tetap khawatir.
"Semua perempuan gitu, Mas"
"Tapi,Ra..."
" Udah deh,Mas Reza jangan khawatir ya!" Bujuk Melisa pada suaminya itu.
" Katakan, apa yang harus aku lakukan jika kamu seperti ini setiap bulan?" tanya Reza sungguh sungguh.
" Mas Reza bisa usap usap pinggangku yang terasa panas atau usap perut ku yang keram"
" Seperti ini?" tanya Reza sambil memegang perut rata istrinya, dan Melisa hanya mengangguk dengan senyum manisnya..
" Sambil tidur ya,? aku ngantuk!" ajaknya kemudian.
Tak menunggu waktu lama Reza pun langsung masuk kedalam selimut yang sama dengan istrinya, ia mengusap lembut pinggang Melisa penuh kasih sayang.
" Masih sakit?"
"Enggak ko, Mas. enakan sekarang!" Jawabnya dengan mata tertutup karna ia sangat menikmati sentuhan tangan suaminya itu..
"Sekarang Perutnya ya?" tawar Reza,
"Iya, Mas.."
Melisa merubah posisi tidurnya yang sedari tadi menyamping memeluk Reza kini berubah menjadi terlentang, Lama Reza mengusap perutnya sampai pada saat...
DEG.
"Mas Reza mau apa?"
😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂
mau piknik x Ra!!!!!!
like komennya yuk ramaikan♥️♥️🤗
efek anak ayam ngomongin..
🐍🐍🐍🐍🐍🐍