NovelToon NovelToon
Diamnya Seorang Istri

Diamnya Seorang Istri

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Cintamanis / Patahhati / Balas Dendam
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.1
Nama Author: gustikhafida

Cahaya, wanita berusia 21 tahun. Sikapnya yang ceria dan periang, kini seketika menjadi diam pada suaminya yang bernama Rian Pamungkas.

Pernikahan yang selama 3 tahun mereka hiasi dengan kebahagiaan, seketika sinar di mata Cahaya.

Air mata terus mengalir saat tak sengaja melihat suaminya bermesraan dengan sahabatnya yang bernama Vina.

Sahabat yang tidak pernah dia sangka akan menjadi duri di dalam rumah tangganya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gustikhafida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

"Sudah!" pekik Rian menepis kasar tangan dokter Ali yang tak sengaja justru mengenai lukanya sendiri.

"Aw ... gila! Tulangku bisa patah beneran jika begini caranya!" ujar Rian lirih.

"Ya sudah. Tugas saya sudah selesai. Dan saya izin pamit dulu!" ucap dokter Ali.

"Aku antar ke depan, ya, dok!" titah Aya, membuat Rian menggelengkan kepalanya.

"Sayang, kamu lebih memilih mengantar dia dari pada menunggu suaminya sendiri yang sedang sakit?" tanya Rian tak percaya.

"Ayo, dok!" titah Aya lagi.

"Tidak perlu, saya tidak perlu diantar. Lebih baik, ibu temani Pak Rian saja!" titah dokter Ali.

"Baiklah. Sekali lagi, aku ucapkan terimakasih, dok!" jawab Aya sambil tersenyum manis.

"Sama-sama!" jawab dokter Ali berjalan keluar kamar.

Setelah melihat dokter Ali keluar kamar, Aya berjalan beberapa langkah mendekati suaminya.

"Mas, kamu istirahat saja. Aku mau ke kamar mandi dulu!" titah Aya.

"Jangan lama-lama. Aku tidak mau terjadi sesuatu padaku, jika di tinggal terlalu lama!" ucap Rian.

"Iya, Mas!" jawab Aya kemudian berjalan menuju kamar mandi.

Setelah berada di dalam kamar mandi, Aya berusaha menghubungi fajar. Tak membutuhkan waktu lama, akhirnya fajar mengangkat telfonnya.

"Hallo, Mas!" ucap Aya.

"Iya, Ay?" jawab fajar dari sebrang sana.

"Mas, aku tidak bisa pergi sekarang," ucap Aya lagi.

"Aku sudah tahu, suamimu sudah mengatakan. Aku senang melihat kalian akur lagi!"

"Akur? Siapa yang akur, Mas?" tanya Aya penasaran.

"Bukankah, kamu dan suamimu sudah akur lagi, Ay? Kalian sudah berbaikan? Dan kalian tidak jadi pisah?" tanya Fajar.

"Aku tetap akan pisah dengan Mas Rian, tapi satu bulan lagi, bukan sekarang, Mas. Dan masalah pindah, aku tidak bisa pindah dan meninggalkan Mas Rian sendiri di sini dalam keadaan sakit. Tadi, Mas Rian jatuh dari tangga dan kata dokter, kaki mas Rian patah. Jadi, aku tidak bisa meninggalkannya sendiri," jawab Aya panjang lebar.

"Kamu masih mau merawat suamimu di saat dia sudah dengan tega mengkhianatimu, menduakanmu di belakangmu, Ay? Aku sangat salut padamu!" ucap fajar.

"Mau bagaimana pun, dia masih suamiku, Mas. Dan kewajiban seorang istri itu melayani suaminya. Apalagi Mas Rian sedang sakit parah. Aku tidak mungkin meninggalkannya!" ucap Aya.

"Lalu, apa Vina sudah tahu, jika suami kalian jatuh dari tangga?" tanya fajar lagi.

"Em ... belum, Mas. Aku akan mengatakan yang sejujurnya pada Vina. Semoga saja hati ini kuat, ya, Mas!"

"Pasti kuat. Aku tahu, kamu orang yang kuat dan pastinya, hatimu juga kuat. Semangat, kamu tidak sendirian menjalani semua ini. Ada aku yang akan selalu membantumu!" ucap fajar.

"Terimakasih, Mas. Kamu memang teman terbaikku. Ya sudah, aku matikan telfonnya. Aku tidak mau Mas Rian marah padamu lagi. Oh, iya, jika tadi ada ucapan Mas Rian yang menyinggung perasaanmu, tolong di maklumi. Dia sangat cemburu, jika aku berdekatan denganmu." ucap Aya.

"Aku bisa memaklumi semua itu, Ay. Cepat sembuh untuk suamimu, ya!"

"Terimakasih, Mas!" jawab Aya lalu mengakhiri panggilannya.

Setelah panggilannya berakhir. Aya keluar kamar mandi dan menghampiri suaminya yang sedang berbaring.

"Kamu tidak menghubungi Vina, Mas? Lebih baik, kamu hubungi Vina saja. Aku takut, dia mencemaskanmu!" ucap Aya mengambil bantal tidurnya.

"Mau kemana, Ay?" tanya Rian yang melihat istrinya mengambil bantal.

"Aku tidak bisa tidur denganmu seranjang, Mas. Aku akan tidur di sofa."

"Tidur di sofa? Sayang, kita belum resmi bercerai. Kamu masih jadi istriku. Dan aku minta, kamu tidur di sampingku!" titah Rian menepuk-nepuk samping kasurnya yang kosong.

"Aku tidak bisa. Jangan paksa aku. Lebih baik, kamu hubungi Vina, atau video call Vina. Aku mau tidur!" ujar Aya merebahkan tubuhnya di sofa kemudian memejamkan mata.

Melihat istrinya yang keras kepala, Rian menghembuskan napasnya kasar. Dia membiarkan istrinya tertidur di sofa sampai nyenyak.

Hanya bisa memejamkan mata tanpa tertidur. Itulah yang bisa di lakukan Aya. Demi baktinya pada suaminya. Dia rela mengundur kepergian dari rumah suaminya demi merawat suaminya yang sakit.

'Ayah, Ibu, aku rindu kalian. Apa kalian senang di alam sana?' batin Aya menghapus air matanya, 'Aku tidak kuat, Bu. Aku butuh kalian. Jika di izinkan, aku ingin ikut dengan kalian. Aku tidak kuat!'

"Ay, kamu nangis?" tanya Rian saat melihat punggung istrinya yang bergetar.

Tak mendapat jawaban dari istrinya. Rian berusaha menurunkan kakinya dan berjalan tertatih menuju istrinya.

"Sayang?" panggil Rian, "Aku tahu, aku salah. Aku juga tahu, kesalahanku begitu fatal. Tapi, nasi sudah menjadi bubur. Jika waktu boleh di putar lagi, aku tidak akan melakukan hal kotor ini. Aku tidak akan menduakanmu. Sayang, maafkan aku. Aku mencintaimu, sangat mencintaimu. Aku butuh kamu, aku butuh semangat darimu. Jangan bersikap dingin seperti ini. Kita lalui bersama. Tolong bantu aku melewati semuanya. Tolong dukung aku, sayang!" titah Rian membuat Aya menghapus air matanya dan merubah posisi tidurnya menjadi menghadap suaminya.

"Dukung? Aku tidak salah dengar, Mas? Kamu minta, aku dukung perselingkuhan kalian? Di mana akal sehatmu. Aku--" ucapan Aya terhenti. Dia tidak kuat melanjutkan ucapan selanjutnya. "Aku tidak bisa mendukung perselingkuhan suamiku dengan sahabatku. Jika aku bisa melakukan itu, berarti aku sudah gila! Aku sudah tidak waras lagi, Mas! Ingat itu!" ketus Aya.

"Lalu, aku harus bagaimana, agar kamu mau memaafkan aku, sayang?" tanya Rian.

"Lepaskan aku. Biarkan aku menjalani kehidupan baruku sendiri tanpa ada kamu. Dan jangan pernah menampakkan wajahmu lagi di hadapanku. Bahagialah bersama Vina."

"Lalu, aku harus melihat kamu bahagia bersama fajar? Aku tidak sudi, kamu bahagia bersama fajar. Katakan sejujurnya, kamu masih mencintaiku dan tidak ingin mengakhiri rumah tangga kita, kan? Kita bisa memperbaiki rumah tangga kita ini, aku mohon ... sayang!"

"Tidak bisa. Mau aku cinta kamu atau tidak. Tapi, aku tidak bisa mempertahankan atau memperbaiki rumah tangga ini. Ibarat gelas kaca yang pecah, tidak akan bisa kembali seperti semula lagi. Jika kita paksakan gelas itu kembali lagi seperti semula, maka itu akan sakit, tangan kita akan berdarah. Dan jika kita membuang gelas itu, maka kita akan kehilangan sejenak, tidak akan ada luka lagi. Kamu tahu, arti ucapanku, kan? Jadi, istirahatlah. Jika kamu tidak mau menghubungi Vina. Biar aku saja yang menghubungi dan memintanya untuk merawatmu!" ucap Aya mengubah posisi tidurnya lagi.

"Ay, kamu caci maki aku saja. Atau kamu pukul aku, tampar aku! Tapi, aku mohon ... jangan pergi, jangan bersikap dingin seperti ini. Kamu tidur di kasur, ya? Kasihan tubuhmu jika tidur di sofa."

"Kamu jangan perdulikan aku lagi, Mas. Aku tidak butuh kasihan darimu!" ketus Aya.

1
Isna yati
inilah klau terlalu bucin.. dskitin mlh mau maafin
Isna yati
waduh ngebikesin baca nya... knpa si mbak aya bukan tinggalinnaja suami nya udh nyakitin mlh ngulir2 waktu... jdi geregetan bacanya
Soraya
kpn cerainya
Soraya
dua duanya Omdo
Soraya
knp gak telpon Vina aja suruh nyamperin aya munafik bgt
Soraya
klo hamil gak usah bilang biar cerainya gak batal
Soraya
terlalu banyak drama Aya lebay
Soraya
Aya lebay juga bodoh
Soraya
heran kan didalam mobil diketuk preman bukannya langsung kabur, semoga aja Aya bukan cewek lemah
Soraya
mampir thor
Giantini
dinovel ini dianjurkan kebohongan
Awank
kok pelakornya bahagia y
Giantini
gk suka sama karakter Lidya dan Pras sok ngatur aya
Giantini
Aya cakap sakit hati lh hancur lh tp masih aja kasih hati ke suami dasar bodoh
Giantini
dasar Anya aja yg tolol GK ada pinter"nya
Giantini
mau dijadikan korban semua oleh Rian...novel apa ini sebetulnya.. merendahkan martabat perempuan aja...
Giantini
enek lihat sikap Anya..suruh makan aja tu cinta Rian
Giantini
Aya jga murahan plin-plan dasar goblok
Giantini
terllu bodoh yaitu Aya perempuan GK ada harga dirinya
supriatini
terlalu lembek
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!