NovelToon NovelToon
Kontrak Dendam

Kontrak Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Nikah Kontrak / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Iris Prabowo

Setelah bangun dari koma karena percobaan bunuh diri, aku terkejut karena statusku menjadi menikah. Ternyata sebuah rahasia yang disembunyikan suamiku bahwa dia seorang profesional pembunuh bayaran.

Aku tak menyangka lelaki yang ku ketahui sebagai Vice President adalah anggota elite organisasi hitam yang menjadi buronan negara.

Teror demi teror datang. Beberapa pihak punya rencana jahat untuk menyingkirkan ku demi harta dan cinta, termasuk ibu tiri dan adikku.

Aku bersedia menukar tubuhku pada lelaki yang menjadi suami kontrak itu untuk sebuah komitmen balas dendam kematian sang ibu.

Akankah kebenaran tentang masa lalu menghancurkan rumah tangga kami? Penuh ketegangan berbalut kisah romansa yang sensual, ikuti cerita ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iris Prabowo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Awarding Night

Kalau pepatah bilang, senjata makan tuan. Niat prank orang tapi diri sendiri kena batunya. Aku benar-benar harus izin tidak ikut kegiatan lanjutan karena mulas. Bagaimana dengan Kin? Entah mungkin lambungnya baja jadi dia tampak baik tanpa gangguan.

Malam ini ada Bastian Group Awarding Night. Ada dinner, musik, lalu pemberian penghargaan untuk karyawan-karyawan pilihan. Aku tidak boleh skip karena ini acara formal yang tiap tahun selalu aku tunggu. Kapan lagi melihat karyawan-karyawan perusahaan berpenampilan elegan diluar seragam atau setelan kantor?

Sejak siang aku tidak melihat Kin masuk kamar. Bagus, mungkin dia sudah dapat ruangan baru jadi aku bisa lebih bebas disini.

A blush pink off-the-shoulder gown, matching with blush pink patent leather pointed-toe heels and Jacquemus handbag pink. Semuanya akan serba pink disaat lainnya memilih hitam, putih, atau cream. Tak lupa tambahan asesoris pearl yang membuat penampilan kian manis.

Seharusnya perempuan cantik dalam pantulan cermin ini berdandan untuk kekasih pujaan hati, tapi ya... you know lah. Terkadang ada momen-momen dimana aku butuh sosok pacar, salah satunya sekarang. Membicarakan tentang pacar hanya membuat lututku lemas, apalagi membayangkan pasangan-pasangan yang datang ke awarding night pasti saling bergandeng mesra.

Hahh... sepertinya aku hanya akan duduk manis di samping papa sampai acara selesai.

Menyusuri lorong sendiri, terdengar alunan musik dari ballroom. Dekorasi warna gold and black membawa nuansa malam ini lebih classy. Seperti biasa untuk momen seperti ini i am the center of attention. Everyone staring at me. Red carpet terbentang memberi sensasi berada di Met Gala, terlebih saat berdiri di Wall of Fame. Wartawan dan photographer sudah stanby membuatku benar bagai seleb Hollywood.

I feel as glamorous as Gigi Hadid.

"Cantik sekali Ibu Keana, boleh ceritakan apa tema fashion yang dipakai?"

"Thank you. Temanya dazzling pink. Kebetulan dress ini dibuat by local designer, Tex Saverio."

"Oke. Sudah secantik ini kira-kira boleh dong kasih tahu datang ke awarding night sama pasangan atau sendiri aja?"

"Saya sen..."

"Saya pasangannya!"

Sebelum selesai bilang 'sendiri' tanpa diduga ada sahutan dari seseorang yang berdiri di sampingku. Tangannya bahkan memeluk pinggangku.

Raskindra. Apa ini? Kenapa dia tiba-tiba muncul padahal kami tidak ada janjian datang bersama?

Sebetulnya ingin mendorong dia menjauh tapi karena mata-mata kamera sudah merekam terpaksa aku harus menjaga etika. Aku memasang senyum sumringah seolah excited dengan kedatangannya.

Padahal dalam hati berkata, "Anjing lo"

Pusat perhatian tentu beralih pada Vice President kita yang terlihat attractive dan maskulin dengan outfit nuansa platinum. Blazer and trousers designed by Dior. He looks even more handsome than usual. Untuk kali ini aku jujur mengakui dia begitu mempesona. Level kharismanya naik 11 persen.

Kami duduk di meja eksklusif bersebelahan dengan papa dan pasangan Luisa Leon. Seperti biasa tatapan rival yang menelanjangi from head to toe. Aku balas memandangnya dengan queen smile. Kenapa? Merasa tersaingi? Insecure ya?

Sebenarnya ada rasa awkward datang ke event ini lalu bertemu mantan pasangan. Empat tahun berturut-turut bersama Leon, tapi kali ini pertemuan kami sudah dengan pasangan masing-masing. Beberapa waktu ini dia tidak mengusikku, maybe Luisa treats him better. Dia bahkan selalu membuang muka jika tak sengaja kami berpapasan. Apa dia benar-benar sudah menganggapku orang asing?

Tapi perempuan satu ini masih jalang seperti biasa. Jelas di sampingnya ada Leon tapi dia berani menggoda Kin bahkan mencubit-cubit pipinya. Apa sih mau dia? Mau buat ku kesal? Ya, sekarang aku kesal, rasanya ingin menumpahkan air di gelasku ke bajunya.

Ups, i did it!

Aku sungguh berpura-pura tersandung sehingga menumpahkan isi gelas ke bagian bawah dress nya.

"Astaga! Sorry nggak fokus..." ucapku clumsy.

Reaksinya terkejut, kesal, dan tangannya mulai terangkat mau menamparku. Tapi tentu dia tidak berani karena masih harus jaga image, dia hanya merebut tissu di tanganku sambil bergumam 'stupid bitch'.

Vice President berdiri di depan panggung membuka awarding night. Dia juga mempresentasikan pencapaian serta target tahun depan perusahaan. Bisik-bisik pujian terdengar dari berbagai sudut, lelaki itu sudah menjadi selebriti perusahaan. Muda, tampan, cerdas, dan kaya. Kehadirannya benar membawa angin segar di bagian direksi setelah selama ini diisi bapak-bapak layu yang matanya ngantuk.

Aku berdebar-debar dan cukup bangga karena malam ini ada tiga penghargaan yang dimenangkan olehnya. Director of the year, The Rising Star, and Peer's Choice award. Plus dia menyelipkan ucapan terima kasih pada personal assistant yang selalu mendampingi.

Rasanya mau meleleh, kepala ku mau terbang. Pujian sekecil itu di depan publik menandakan kalau dia menghargai aku. Ya walau kenyataannya relasi kami seperti anjing kucing dan personal assistant nya selalu menjadi beban karena sering membuat kesalahan. Kesalahan yang sengaja dan sedikit tidak sengaja.

Papa bahkan berdiri lalu menghampiri Kin membawakan bouquet bunga. Dia memberikan speech betapa bangga nya dengan lelaki itu. Ini momen langka sih secara papa orang yang gengsi memuji orang lain. Matanya berbinar bangga, ujung ucapan dia berkata, "Suatu saat akan tiba masanya anak ini yang akan membawa Bastian Group berkembang maju!".

Gila. Benar-benar gila. Sebenarnya siapa sih anaknya Adrian Mulia? Selama aku hidup bahkan menduduki kursi Vice President tidak pernah ada pujian keluar darinya. Keluhan dan omelan jadi cemilan sehari-hari.

Is he pulling out some magic tricks? Pelet gitu?

Acara malam ini sudah selesai tapi aku memilih menyendiri dulu di bar. Gordon's Pink Gin dan tortilla chips tidak pernah salah. Malam ini terlalu cepat usai padahal aku sedang lebih cantik, seharusnya sempurna jika ada kekasih.

Kekasih ya?

I am taken but single. Suatu status yang rumit untuk dijelaskan, bahkan aku pun masih bingung mencernanya. Hal yang paling dirindukan dari pacaran itu kebutuhan emosinya. Tawa, sedih, marah, dan cemburu jadi cemilan menarik di hubungan dua jiwa. Aku suka dibelikan bunga, aku suka dibelikan barang-barang, dan aku suka dimanjakan bagai ratu.

Huh, when will i catch feelings again? When's my next love adventure?

"May i join you?"

Dari aroma parfumnya aku sudah tahu siapa makhluk yang mencoba duduk di sampingku. Aroma eksklusif Musk Lorenzo Villoressi. Aku tidak menjawab, lanjut meneguk gin.

"It looks like you're getting interested in him... "

"Bukan urusan lo"

"Beware wolf in sheep's clothing"

"Alerting me? Lalu lo apa? A snake in the grass?"

Leon tertawa, tangannya mengambil tortilla di meja. "Gimana kalau cowok itu ternyata punya perempuan lain?"

Apa sih maunya? Dugaan sebelumnya kalau lelaki ini sudah berubah jadi baik terpatahkan saat ini juga. Dia masih tetap menggangguku.

"Mau lihat sesuatu nggak? Gue kirim ya ke WA lo"

Pesan masuk. Beberapa foto Kin dengan seorang perempuan. Ada foto yang sepertinya sudah lama, beberapa masih baru. Aku bisa tahu dari perubahan potongan rambut lelaki itu.

Aku menutup layar handphone. Wajah perempuan itu familiar, Sofia. Mereka terlihat sangat akrab bahkan ada foto saat Kin menggendongnya. Bingung mengartikan sedikit sesak di dada ini, apakah amarah karena Leon ikut campur urusanku atau tidak suka melihat Kin dengan perempuan lain.

"Let me help you pour" ucapnya mengambil gelas lalu menuangkan minuman untukku.

Bahkan sensasi manis dari gin pun hilang. Rasanya asam. Ah, sepertinya aku tahu sesak ini namanya apa. Cemburu. Aku ternyata cemburu.

Leon masih dengan basa-basinya yang tidak jelas. Sebenarnya jelas tapi karena aku tidak peduli jadi hanya terdengar seperti bisik-bisik angin. Kepala ini terasa ringan, pandanganku sedikit samar. Aku kehilangan fokus, sepertinya mulai mabuk.

1
erzzzyy
tidaaaak
erzzzyy
pasutri koplaaak /Proud/
erzzzyy
lusa pick me
erzzzyy
ngakak jika berkawan ama selingkuhan bapanya /Facepalm/
erzzzyy
enaknya bisa quit kerjaan semua hati /Chuckle/
erzzzyy
terpanaaaa
erzzzyy
suka banget sama alur ceritanya bikin dagdigdug
crownangel
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
crownangel
kesini karena tiktok /Shame/
crownangel
/Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward/
crownangel
novelnya ringan bahasanya santai, lanjutkannn
crownangel
Greget protagonisnya /Hey/
crownangel
suka kata-kata englishnya /Sneer/
crownangel
lanjutttt
Sabrina
kin sayaaaang
ForestCream
pls kea cepat jadian ama kin
Iris: kan udah nikah kakak /Silent/
total 1 replies
Kayden
/Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Drool/
Iris
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Sabrina
/Drool//Drool//Drool//Drool//Drool/
Sabrina
kinnnnn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!