NovelToon NovelToon
Hati Untuk Gus Rayyan

Hati Untuk Gus Rayyan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nfzx25r

Charya , seorang gadis SMA yang sangat nakal , bahkan selalu membuat masalah di sekolahnya , hingga ayahnya sudah tidak kuat dengan sifatnya, dan terpaksa dia di masukkan ke dalam pesantren ya sangat dia benci.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nfzx25r, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

Gus Rayyan dengan pelan mulai menurunkan istrinya di atas kasur dengan lembut.

"Aku ambil obat ya, Sayang," berbalik badan dan berusaha berjalan pelan

"Biar aku aja harusnya, Mas," hendak turun dari ranjang

"Kamu di situ aja, biar aku obatin," dengan menatap istrinya tanpa senyum

Charya menuruti permintaan suaminya meskipun rasanya dia sangat kasihan. Bahkan ketika suaminya sakit pun, dia tetap peduli tentang istrinya.

Pelan pelan Gus Rayyan mengobati kaki istrinya yang terluka dan membalutnya dengan plester.

"Lain kali hati hati ya, sayang," mengecup kening istrinya singkat

"Iya mas," menunduk dan merasa bersalah

Camilan yang di bawa Charya tumpah tapi untungnya hanya sedikit yang terjatuh di lantai, sisanya masih berada di atas piring. Dengan telaten, Gus Rayyan membersihkan camilan yang berjatuhan dengan kondisinya yang masih belum terlalu membaik.

"Kamu istirahat dulu ya, sayang," menampilkan senyuman indah di wajahnya

"Iya mas, makasi ya," sedikit tersenyum

Dengan senang, Charya menatap suaminya yang begitu peduli dan sayang padanya. Dia merasa seperti sudah saatnya untuk memberikan suami tercintanya seorang anak agar suaminya jauh lebih bahagia. Pelan pelan Charya menutup matanya dan tertidur dengan lelap.

...----------------...

Ketika hari sudah mulai gelap, Charya bangun dari tidurnya dengan perasaan lelah. Dia membuka matanya dengan pelan, dan ketika matanya terbuka lebar, dia melihat suami tercintanya sedang tertidur di sampingnya. Wajah suaminya yang menawan membuatnya merasakan cinta yang mendalam dan hangat.

Dengan pelan, Charya turun dari ranjang agar tidak mengganggu tidur suaminya. Namun, baru saja satu langkah dari ranjang, Gus Rayyan memanggil Charya dengan cemas, "Sayang, kamu belum sembuh total, mau kemana?"

Charya menoleh dengan pelan dan tersenyum canggung, "Em... aku cuman mau ke kamar mandi aja kok, Mas."

Charya langsung melangkahkan kakinya dengan cepat, namun Gus Rayyan yang melihat tingkah istri tercintanya itu merasa senang dan khawatir pada saat yang sama. Dengan senyuman yang masih melekat di wajahnya, dia menunggu sang istri untuk segera tidur dengannya lagi.

Tapi istrinya terlalu lama di dalam sana hingga Gus Rayyan merasa khawatir dan mencoba berjalan ke kamar mandi untuk menanyai istrinya, walaupun kakinya masih sangat sakit. "Sayang, kamu lama, kamu kenapa, Sayang?" dengan panik, Gus Rayyan mengetuk pintu kamar mandi.

Tidak ada jawaban dari dalam, dan ketika Gus Rayyan akan mendobrak pintu, dia mendengar istrinya yang sepertinya sedang memuntahkan sesuatu. "Sayang, kamu kenapa?" mencoba untuk membuka pintu dan mengetuk pelan.

Tak lama, Charya keluar dengan kondisinya yang melemas. "Mas, aku gk apa apa kok," Gus Rayyan segera memegangi tubuh Charya agar tidak jatuh, dengan pelan dia membawa Charya ke ranjang.

"Sayang, kamu sakit ya?" dengan raut wajah sedihnya.

 "Eum... aku gk apa apa kok, Mas," dengan pelan membuka tasnya, Charya mengeluarkan benda pipih yang kecil. "Mas, gimana kalo ternyata aku hamil?"

Dengan pelan, Gus Rayyan memeluknya dengan senang. "Aku bakal senang banget sih, sayang," Charya ragu untuk melakukan test, dia takut jika hasilnya tidak sesuai dengan keinginan suaminya.

"Yaudah mas, aku mau coba test dulu ya," dengan raut wajah takut, Charya mulai melangkah masuk ke kamar mandi lagi. Gus Rayyan memandanginya dengan penuh kasih sayang dan kekhawatiran, berharap bahwa hasil test akan membawa kabar baik bagi mereka berdua.

Gus Rayyan menunggu di depan pintu kamar mandi dengan cemas, hatinya berdebar-debar berharap hasil yang di dapatkan dapat membuatnya dan istrinya bahagia. Beberapa menit sudah berlalu, pintu kamar mandi terbuka dan Charya keluar dengan lesu, wajahnya pucat dan terlihat air mata yang perlahan keluar dari mata cantiknya.

Gus Rayyan menghampiri istrinya dengan perasaan senang yang berubah menjadi khawatir ketika melihat wajah Charya. "Sayang, gimana hasilnya?" tanyanya dengan suara yang lembut dan penuh harap.

Charya menatap ke arah suaminya dan menangis sejadi-jadinya, air mata mengalir deras di wajahnya. "Maaf mas, aku belum bisa kasih anak buat kamu," katanya dengan suara yang terputus-putus.

Gus Rayyan terkejut dan merasa sedih, namun dia tetap memeluk istrinya untuk menenangkannya. Charya menyerahkan test pack yang hanya muncul 1 garis di atasnya, dengan perasaan yang sedih dan kecewa. Dia berusaha menatap suaminya yang sepertinya tidak bisa menerima itu, namun Gus Rayyan hanya tersenyum lembut dan mengatakan, "Gapapa sayang, nanti pasti kita dapet kok."

Dengan masih memeluk istrinya yang menangis, Gus Rayyan mencoba terus menenangkan istrinya, mengusap-usap rambutnya dan memberikan kecupan lembut di keningnya. "Kita akan mencoba lagi, sayang. Kita tidak akan menyerah," katanya dengan suara yang penuh harap dan kasih sayang.

Pelan-pelan, Gus Rayyan membawa istrinya ke atas ranjang, menurunkannya dengan lembut dan menyelimutinya dengan tenang. "Sayang, kita tidur dulu aja ya," katanya dengan suara yang lembut dan penuh kasih sayang.

Dengan berusaha menenangkan istrinya, Gus Rayyan memeluk dan mengecupnya ber kali-kali, berharap dapat menghilangkan kesedihan yang terukir di wajah Charya. Namun, reaksi istrinya masih sama, mata yang sembab dan bibir yang tidak tersenyum membuat Gus Rayyan merasa sedih dan khawatir.

"Jangan di pikir lagi ya sayang, mungkin itu bukan rejekinya kita," katanya dengan suara yang lembut dan penuh harap. Charya menatap suaminya dan memeluknya dengan erat, perlahan menutup matanya meskipun masih terasa menyedihkan di dalam hatinya.

Gus Rayyan menunggu istrinya benar-benar tidur untuk memeriksa keadaan istrinya. Dia mengeluarkan ponsel miliknya dari tas dan menelpon seseorang untuk segera datang. Sambil menunggu, dia memandang wajah istrinya yang sedang tidur, merasa sedih dan khawatir tentang keadaan istrinya.

Dengan lembut, dia mengusap-usap rambut istrinya dan memberikan kecupan lembut di keningnya. "Kita akan melalui ini bersama, sayang," katanya dengan suara yang lembut dan penuh kasih sayang.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
ليا
Semangat terus, Kak!
🙌💗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!