NovelToon NovelToon
Mirage Of Love

Mirage Of Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Anak Kembar / Cinta Seiring Waktu / Menikah Karena Anak / Slice of Life / Chicklit
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Lasri Anariya

Adeline adalah putri dari kerajaan kecil yang diabaikan, setelah di jodohkan ia malah melarikan diri dari pernikahan dengan Grand Duke Bahdrika yang terkenal dingin setelah bercerai dari istri pertamanya. Siapa sangka setelah semua itu ia malah terlibat dengan putra grand duke, menjadi pengasuh duke muda dan tinggal di dalam Kediaman
Bahdrika.
Akankah identitas asli Adeline terbongkar?
Bisakah Adeline bertahan tinggal di kediaman itu?
Nantikan alur ceritanya pada bab-bab yang akan datang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lasri Anariya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16 Ternyata Adeline.

Bab 16

Begitu pintu penjara di tutup bangsawan itu sangat senang, tangannya meraih pundak gadis aneh tersebut. Namun gadis itu malah tertawa, mendengar suara tawanya gadis lain dalam penjara segera menutup hidung, salah satu dari mereka menutup hidung Ailee juga.

Dalam hitungan detik dengan pergerakan yang tidak dapat di baca oleh mata biasa gadis aneh itu berhasil merobek leher sang bangsawan, bos bandit terkejut spontan segera menarik pedangnya. Namun gadis satunya lagi mengeluarkan botol kaca lantas memecahkannya. Kabut berwarna merah muda mengelilingi penjara, begitu kabutnya hilang bos bandit tadi terlihat seperti orang gila, dia duduk di sudut ruangan sambil menjilat kakinya sendiri nyawanya berakhir saat gadis aneh menancapkan lehernya dengan belati barulah ia membuka pintu penjara.

"Hei! ayo kehidupan indah menantikan kita," ucapnya lagi, seisi penjara bersorak keluar dari sana.

Ternyata botol racun kabut itu dimiliki oleh semua gadis dalam penjara, uniknya lagi ramuan aneh itu tidak berefek pada gadis aneh tersebut. Sedari keluar dari penjara para gadis lain bertugas menciptakan kabut berbagai macam dengan botol ramuan yang berbeda-beda sementara gadis aneh memimpin jalan dan membunuh para bandit untuk mereka. Ailee merasa kagum mereka bekerja sama dengan baik padahal tidak saling mengenal satu sama lain, beruntung dalam waktu satu jam mereka berhasil bebas Ailee masih sulit untuk percaya akan apa yang terjadi saat ini.

"Terima kasih, Adeline." Semua gadis membungkuk pada gadis aneh bernama Adeline itu.

"Kalian juga membantu ku, sisa ramuannya kalian simpan saja dan berhati-hatilah saat kembali ke desa kalian. Aku juga akan pergi ke desa ku, kalau ada umur panjang kita akan bertemu lagi. Sampai jumpa." Adeline pamit, dia pergi sendiri karena ia bukan berasal dari desa yang sama dengan para gadis itu.

"Jadi kakak kita akan ke mana?" tanya Ailee membuat Adeline terkejut.

"Kenapa kau mengikuti ku bocah?" teriak Adeline.

"Aku juga tidak berasal dari desa ini, aku tidak tahu jalan pulang jadi aku mau mengikuti kakak. Kakak, katakan pada ku ramuan apa itu? itu sangat keren," jawabnya dengan tampang polos, Adeline tidak tega meninggalkan Ailee sendirian apalagi dia bangsawan sasaran empuk bandit lainnya. Untuk sementara Adeline akan mengajaknya pulang.

"Itu ramuan buatan ku, sebenarnya itu racun untuk merusak otak orang berefek selama 8 jam karena belum sempurna. Tidak ada yang khusus."

"Lalu kalau untuk yang kabut berwarna biru itu? Dan dari mana kakak belajar ilmu berpedang? aku heran kakak sangat tenang sejak kemarin ternyata kakak memang bukan gadis biasa."

"Itu ramuan berbahaya jadi jangan dibahas lagi. Kalau berpedang belajar dari ayah ku, dia seorang tentara bayaran."

"Apa jangan-jangan ayah kakak pergi berperang?"

"Ya, ayah ku salah satu yang mendapatkan keberuntungan itu, apa ayah mu juga?"

"Ya, ayah ku kesatria duke. Lalu kakak, saat kakak lain dibawa pergi malam dan kembali lagi paginya, apa mereka menggunakan racun itu saat malam?"

"Kau cerdas juga rupanya, lebih cerdas lagi jika kau punya uang untuk menyewa kereta kuda agar kita bisa pulang cepat sekaligus untuk membeli makanan."

"Kakak memeras anak kecil?"

"Jangan berkata buruk pada orang yang mau menolong mu, aku hanya ingin meminjam beberapa keping."

"Begitu sampai di desa mari jual bros milik ku untuk mendapatkan uang, aku juga tidak punya."

"Baiklah, sepakat." Adeline bahagia akhirnya bisa makan makanan layak dan naik kereta untuk kembali ke Desa Hilya.

Melvin menggunakan spirit angin untuk mencari lokasi penculik Ailee, dalam waktu 4 hari ia sampai didepan mulut gua sarang para bandit. Suasana di sana hening sama sekali tidak ada tanda jika ada orang di dalam, spirit angin mengecek lebih dulu lalu Melvin diberi arahan untuk menyusul masuk.

"A-apa ini?" batin Melvin melihat kekacauan dalam gua yang hanya meninggalkan beberapa tengkorak manusia, bekas darah, serta pecahan botol.

"Ini tengkorak manusia yang baru saja mati. Apa ada monster datang ke mari? daging sampai organ dalam mereka hangus meninggalkan rangka, pecahan botol apa ini dan juga aroma asing yang tidak sedap tertinggal di sini apa sebenarnya?" batin Melvin, spirit angin kembali mengirim telepati agar mengikutinya ke ruang bawah tanah di sana penjara tidak terkunci dan kejadian di sini sama seperti di atas ada banyak pecahan botol dan tengkorak manusia.

"Tolong kirim surat ini pada Jayden, mereka tidak jauh dari sini," pinta Melvin pada spiritnya, spirit angin langsung melesat saat itu juga.

"Keadaan ini mengatakan jika para tahanan kemungkinan kabur atau sudah dibawah pergi, slyph tidak menemukan penjara diruangan lain jadi kemungkinan semua tahanan ada di sini. Jika kabur rasanya tidak mungkin, penjagaan ketat terlihat dari banyaknya tengkorak orang dewasa. Jika saja tempat ini di serang monster maka ini masalah besar kemungkinan pembatas di sana memiliki celah sampai monster sudah lepas, dan tahanan sudah dibawah entah ke mana oleh mereka karena di sini tidak ada tengkorak anak-anak terlebih lagi, kenapa ada banyak pecahan botol?" Otak Melvin mulai berspekulasi kemungkinan kejadian yang terjadi.

Dalam surat Melvin meminta Jayden menyelidiki desa, jika bandit itu bersarang di hutan ini kemungkinan ada korbannya berasal desa. Jayden menemukan informasi jika beberapa saat lalu para gadis desa yang diculik sudah kembali bersama, sayangnya tidak ada satu pun dari banyaknya korban itu yang mau bekerja sama untuk di tanyakan perihal kejadian di sarang bandit. Mereka hanya berkata jika tidak ada anak bangsawan diantara para korban, dan semua korban sudah kembali ke desa masing-masing.

Jayden tidak tahu berapa jumlah korban saat itu, mau ditanyakan lagi ia takut orang tua korban akan menyerangnya jadi, tidak ada informasi tentang Ailee. Akan tetapi jika sudah bebas Jayden percaya mungkin saat ini ia sudah berada di tempat yang aman, Ailee itu anak pintar untuk sekarang mereka harus mencari dengan cermat ke seluruh desa karenanya Melvin jadi kembali lebih cepat.

*****

“Sini kau!" Anna menarik Adeline keluar dari rumah begitu ia tiba, "Apa lagi yang kau bawa kali ini?"

"Beberapa waktu lalu saat pulang dari rumah toko roti aku di culik," jawab Adeline dengan santai seolah ia baru saja pulang dari bertamasya, "Anak itu adalah salah satu korban yang tidak punya tempat pulang jadi, aku membawanya kemari."

"Di culik? kau mengirim surat dengan burung katanya kau membantu pekerjaan pemilik toko mu selama beberapa hari, beraninya kau menipu ku." Anna memukul pundak Adeline, Adeline meminta maaf sambil meringis kesakitan.

"Ternyata ada orang tua sedekat itu dengan anaknya, seandainya juga ibu seperti itu pada kami," pikir Ailee.

Tidak lama mereka berdua masuk, Adeline nampak tertunduk sedih lalu ia berdiri di sudut rumah menghadap dinding.

"Nak, apa kau lapar? mau mandi dulu? kami punya beberapa pakaian kecil milik Lin kami, dia seperti pria sejak kecil jadi pakaiannya cocok untuk mu," ucap Anna dengan lembut.

"Lalu kakak kenapa?" tanya Ailee penasaran.

"Dia di hukum karena berbohong, ayo jangan pedulikan dia." Anna membawa Ailee keatas sementara Adeline menghela nafas di sudut rumah.

Ailee senang berada di rumah Adeline, Anna sangat ramah bahkan memandikan sampai memakainya pakaian. Selagi Anna memasak Ailee duduk menunggu dengan camilan terhidang, dari ruang tamu ia bisa melihat Anna memasak.

"Kakak, kira-kira bibi akan memasak apa?" tanya Ailee, jarak antara dia dan Adeline cukup dekat.

"Daging panggang, itu makanan jika kedatangan tamu," jawabnya.

"Apa masakan bibi enak?"

"Tentu saja, aku sudah menikmati makanan itu sejak kecil."

"Kakak, apa pukulan bibi sakit? pernahkah bibi berteriak pada mu?"

"Pukulan ibu semakin sayang semakin sakit, dia marah karena aku berbohong itu wajar. Berteriak tidak pernah ibu lakukan, bahkan saat dia lelah merawat ku dan membersihkan rumah dia tetap penyayang."

"Pernahkah bibi pergi meninggalkan mu?"

"Ya, pernah beberapa kali. Tapi sesuai janji dia akan kembali, aku hanya perlu menjadi anak baik agar dia cepat pulang."

"Bagaimana jika kakak meminta bibi untuk tidak pergi? apa dia akan tetap pergi?"

"Tentu saja aku tidak pernah meminta itu, untuk apa aku meminta ibu tetap tinggal kan dia hanya pergi ke pasar."

Bong!

Runtuh sudah suasana haru yang Ailee ciptakan, ia merasa jengkel padahal ia serius menanyakan hal itu pada Adeline.

"Bibi, kakak bilang dia akan memberikan daging makan siangnya untuk ku," ucap Ailee ingin membalas dendam.

"Serahkan saja pada bibi," balas Anna. Sedangkan Adeline tidak mengucapkan apa pun, ia dilarang bicara pada Anna sebagai hukuman. Selesai makan siang bersama Ailee tertidur bersama Adeline diruang tamu, Anna merasa rindu melihat pemandangan tidak biasa ini.

*****

Bersambung.

Silakan tinggalkan jejak and dukung selalu author, karena dukungan kalian sangatlah berarti 😘

1
Aivil Elaier
/Smile/
ShaSha Chiku
karakter yang sah untuk di buat menderita
Lasri Anariya: Blm saatnya nnti juga pasti di buat menderita😂
total 1 replies
VANDAL
/Smile//Smile//Smile/
VANDAL
Karakter:
Adeline adalah karakter yang kuat dan kompleks, mewakili banyak wanita yang berjuang melawan batasan sosial. Dalam perjuangannya, dia harus menghadapi berbagai tantangan dan mempertanyakan identitasnya sendiri. Hubungan yang dia jalin dengan tokoh lain menambah kedalaman cerita, menciptakan ketegangan yang menarik.

Gaya Penulisan:
Gaya penulisan Lasri Anariya sangat engaging, dengan narasi yang mengalir dan dialog yang natural. Pembaca akan mudah terhubung dengan emosi dan perjalanan karakter, menciptakan pengalaman membaca yang mendalam.

Kesimpulan:
"Mirage of Love" adalah novel yang menarik dan relevan, memberikan pandangan mendalam tentang cinta, kebebasan, dan identitas. Dengan alur yang menegangkan dan karakter yang kuat, novel ini akan membuat pembaca terbawa dalam kisah perjalanan Adeline.

Rekomendasi:
Bagi penggemar cerita romantis dengan elemen drama dan konflik emosional, "Mirage of Love" adalah pilihan yang tepat. Ini adalah bacaan yang akan membuat pembaca merenungkan pilihan hidup dan arti sebenarnya dari cinta.
/Smile//Smile//Smile//Smile//Smile//Smile//Smile//Smile/
Yoon niimaa
Luar biasa
VANDAL
Imut panggilan mata pandanya min
VANDAL
semangat min ❤‍🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!