NovelToon NovelToon
Diujung Rindu

Diujung Rindu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:581
Nilai: 5
Nama Author: Bojone pak Lee

Kabar Jerri kembali terdengar sampai ketelinga Zahira,mereka pernah berteman namun harus terpisah oleh jarak dan keyakinan,kabarnya Jerri sudah mualaf saat ini.
Apa ada kemungkinan mereka bertemu lagi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone pak Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 14

Zahira menuruti kemauan suaminya,dia langsung duduk menyandar didada Jerri,meski Jerri sendiri sudah tidak kuat menahannya namun kali ini dia akan membuat Zahira nyaman dulu.

"Apa Mama mengerjai kamu tadi?"tanya Jerri sambil menarik selimut

"He hem."jawab Zahira

"Apaan?"tanya Jerri

"Awalnya lepas hijab terus aku disuruh lepas baju."jawab Zahira

"Kamu mau?"tanya Jerri

"Tentu saja tidak,meski kita sama wanita."jawab Zahira dengan nada kesal

"Terus kamu menolak?"tanya Jerri

"Papa datang menyelamatkanku,bayangin aja kalau sampai aku buka,aku malu Mas."kata Zahira

Jerri tersenyum mendengar alasan istrinya karena masuk akal,melihat beberapa titik dia tinggalkan jejak.Merasa tidak tahan lagi Jerri mencium dalam bibir Zahira meski dia sempat melawan.

"Tidak apa-apa disini aman,teriak atau gigit aku kalau kamu sakit."kata Jerri

Zahira melemah mencoba rileks malam ini,suara desahan Jerri cukup membuatnya merasa seperti tersengat aliran kuat yang menuntunnya untuk mengeluarkan suara yang sama.

"Jangan ditahan,aku bilang kamarku aman teriaklah."kata Jerri dengan nafas memburu

"Pelan!sakit tahu!"kata Zahira

Pelepasan pertama mereka dapat bersama dengan nafas yang memburu dan kucuran keringat dibalik selimut,keduanya tersenyum puas namun harus teralihkan karena ponsel Zahira berbunyi.

"Mas,Ayah."kata Zahira memberikan ponselnya kepada Jerri

Jerri berusaha mengatur nafas sebelum menerima panggilan dari mertuanya,sementara Zahira malah bersembunyi dibalik selimut.

"Iya yah."kata Jerri pelan

"Jerri apa Zahira bersamamu?tadi pergi dia gak pamit."kata Ayah

"Benar Yah,Zahiranya sudah tidur."kata Jerri

"Ya sudah,maaf Ayah ganggu kalian malam-malam."kata Ayah

Jerri meletakkan kembali ponsel milik Zahira,dia membuka selimut yang menutupi wajah Zahira dan melihat dia sudah terlelap.

"Cepat kali membuatmu tidur."kata Jerri

Jerri beranjak kekamar mandi membersihkan badan dan kembali memakai bajunya,dia menyalakan ponselnya dan membaca pesan dari Martin.Karena tidak ada yang penting Jerri menaruh kembali ponselnya dan merebahkan tubuhnya memeluk Zahira.

****

Zahira melempar baju sialan yang dia pakai kelantai begitu saja,bahkan jika perlu dia ingin menenggelamkannya kedalam toilet sekalian.

Selesai mandi Zahira menunaikan sholat subuh dan keluar membuat sarapan buat Jerri,dari ponselnya yang dia lihat kemarin Jerri selalu sarapan yang ringan.

Karena masih pagi Zahira mengambil minum karena pinggangnya terasa mau lepas,Bibi yang melihat memberinya minuman yang sudah dia racik bersama nyonya semalam.

"Neng,ini diminum buat menghilangkan bau dan menghilangkan sakit pinggang."kata Bibi

"Apa ini Bi?"tanya Zahira

"Ramuan kampung dari Nyonya besar."jawab Bibi

"Dari Mama?"tanya Zahira

Lintang melihat Zahira berbincang dengan Bibi didapur,mereka saling bercanda sambil membuat sarapan.

"Zahira."panggil Lintang

"Iya Ma."kata Zahira

"Mana Jerri?"tanya Lintang

"Masih dikamar."jawab Zahira

Lintang memandang dalam mata Zahira,dia melihat rasa lelah namun tetap dibalut senyum diwajahnya,ada rasa penasaran yang tidak bisa diungkap dalam hati Lintang.

"Pagi Pa."sapa Zahira

"Pagi,mana Jerri?"tanya Papa

"Sebentar."kata Zahira berlalu menuju kamarnya

Didalam kamar Jerri masih meringkuk didalam selimut,setelah sholat Subuh Jerri kembali tidur karena lelah tidak seperti biasanya,Jerri terbiasa bangun pagi dan olah raga.

"Mas bangun,sarapan dulu."kata Zahira

"Bawa sini aja."kata Jerri

"Ah gak enak sama Papa."kata Zahira

"Gak papa,bawa aja kesini."kata Jerri membalikan badan

Zahira keluar sendiri,dia kembali kemeja makan dan menyiapkan sarapan buat Jerri.

"Mau kemana?"tanya Mama

"Ah,Mas Jerri mau sarapan dikamar Ma."jawab Zahira

"Apa dia belum bangun?"tanya Papa

"Sudah,tapi tidur lagi."jawab Zahira

Mama dan Papa hanya saling pandang,bahkan Bibi juga ikut bengong dan menjatuhkan sendok yang sedang dia pegang karena tidak biasanya Jerri bangun siang,dia paling rajin bangun pagi karena harus olah raga dan mengejar waktu karena takut macet.

"Zahira."panggil Mama

"Ada apa Ma."kata Zahira berbalik

"Tapi kamu tetap segar pagi ini,apa kamu tidak lelah?"tanya Mama pelan

Zahira melihat kearah Papa dengan senyum terpaksa,Mama benar-benar membuatnya malu kali ini,mengapa harus bertanya tentang hal pribadi,untung Papa jauh dan tidak mendengar.

"Ra,cepat."kata Jerri membuka setengah pintu

Mama yang melihat Jerri hanya memakai boxer akhirnya meninggalkan Zahira dan kembali kemeja makan menemani Papa.

"Mama terlalu kepo."kata Papa

"Biarin."kata Mama

"Mama lupa?kamar Jerri sudah kedap suara jadi sia-sia saja Mama nguping."kata Papa

"Kenapa Papa baru mengingatkan sih."kata Mama

****

Martin meminta bantuan Safi pagi ini karena Zahira masih cuti.

"Kenapa bukan Kak Celine Pak?"tanya Safi

"Dia minta kamu yang mengantar."kata Martin

Safi menerima membawa beberapa paper bag besar dengan brand ternama,dia harus mengantar kerumah seseorang,Martin membantu membawa keluar,dia juga menitipkan dokumen untuk diberikan kepada yang punya rumah.

"Ah Bapak ini,pagi-pagi menambah pekerjaan saja."kata Safi menggerutu

"Nanti dapat bonus besar kamu."kata Martin

Safi masuk kedalam taxi pesanan Martin,selama perjalanan Safi hanya melihat keluar dan saat taxi masuk kearea perumahan super elit karena arena parkir belakang rumah mereka rata-rata memiliki speedboat.

"Sebenarnya aku mengantar kerumah siapa sih?"tanya dalam hati

Taxi berhenti didepan rumah,Bibi pemilik rumah sudah membuka pintu karena perintah Jerri.Safi masuk dengan membawa dokumen sementara Bibi yang membawa bag paper dan meletakkan dimeja.

"Silahkan duduk dulu."kata Bibi

"Ah makasih Bi."kata Safi

Setelah menunggu beberapa saat Jerri keluar hanya memakai kaos tanpa lengan dan celana pendek,dia menemui Safi karena ada dokumen penting yang harus segera dia tanda tangani dan dikirim kembali.

"Safi,mana titipan dari Martin?"tanya Jerri

"Presdir,ternyata anda?"tanya Safi menyerahkan amplop

"He hem."jawab Jerri

"Mana Zahira?"tanya Safi

"Bentar lagi keluar,tapi kamu gak bisa lama-lama soalnya ini harus kembali ketangan Martin."jawab Jerri

Zahira kelua dengan buru-buru,entah mengapa tadi setelah sarapan rasanya mengantuk makanya dia tidur lagi.

"Safi."panggil Zahira

"Ra,kamu apa kabar?pantas kamu betah lama-lama cutinya?"tanya Safi

"Aku belum diijinkan masuk."jawab Zahira

"Ya iyalah karena kamu betah dirumah,apalagi Big bos uiihhhhh badannya."kata Safi

Keduanya bercanda seperti biasa,Jerri memberi waktu kepada Zahira dan Safi karena keduannya sudah tidak bertemu selama tiga hari.

Tiga puluh menit berlalu akhirnya Safi pamit karena taxi yang dipesan sudah datang,dia harus kembali kekantor dengan segera karena Martin sudah menunggunya.

Zahira masuk kembali kedalam kamar,dia melihat Jerri berdiri bersandar dibalkon,bermain dengan kucing kesayangannya.

"Sudah selesai?"tanya Jerri

"Iya."jawab Zahira

"Mau pulang sekarang?"tanya Jerri

"Apa Mama mengijinkan?"tanya Zahira

"Mama pergi tadi saat kamu tidur,dia menginap dikampung Papa."jawab Jerri

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!