NovelToon NovelToon
Kekasihku Jodoh Orang

Kekasihku Jodoh Orang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kisah cinta masa kecil / Keluarga / Persahabatan / Romansa / Suami ideal
Popularitas:816
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Gibran harus merelakan kisah cintanya dengan Shofiyah yang telah dia bina selama 8 tahun kandas karena orangtua Shofiyah tak menerima lamarannya dan membuatnya harus menyaksikan pernikahan kekasih yang begitu dicintainya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sidang BEM

Kalian berdua ini bagaimana sih??, kalian ini Anggota BEM dikampus ini, apa jadinya kalau orang lain mengetahui hal ini, bisa tercoret nama institusi kampus!! ". Kak Angga tidak terima dengan tingkah kedua juniornya ini.

" Maaf kak jika menurut kakak membela diri dan melindungi diri itu memalukan institusi lebih baik saya mundur dari jabatan saya. Saya tidak akan membiarkan siapapun berlaku kurang ajar padaku dan juga adikku". Aku memandang kak Angga dengan sungguh-sungguh.

"Kakak juga memiliki seorang adik, bagaimana perasaan kakak, jika seandainya ada lelaki mata keranjang yang berusaha menggoda adik kakak untuk dijadikan mainan?? Apa kakak terima?? Jawaban kakak itu seperti ku!! ".

" Apa maksudnya Shofiyah??

"Kakak sudah tahu bagaimana kelakuan Rendi dikampus ini, dia sering menjadikan anak MABA mainannya, bukan hanya mereka tapi juga para senior dan itu sudah banyak saksinya".

" Jangan bicara sembarangan Shofiyah, saya bukan orang seperti itu". Hardik Rendi tidak terima perkataanku.

"Baik, jika kamu merasa begitu mari kita tanya yang lain bagaimana perbuatanmu?? Tantang ku menyeringai melihat wajahnya yang tiba-tiba berubah pucat.

" Baiklah, siapa takut". Rendi tergagap dengan muka pucat.

Aku menyeringai sinis karena aku sangat tahu, hampir semua anak BEM tidak menyukainya karena kelakuannya itu.

"Baiklah saya akan mengumpulkan anggota BEM sekarang juga dan kau Rendi jika benar yang dikatakan Shofiyah, kau akan dikeluarkan secara tidak hormat".

Kak Angga pergi meninggalkan kami untuk mengumpulkan para anggota BEM karena kami berdua akan di sidang.

"Aku akan pastikan kau membayar perbuatanmu kepada teman-teman ku Rendi, dulu kau mempermainkan sahabatku dan hampir menodainya jangan salahkan aku, jika aku membuatmu membayar mahal perbuatanmu".

Rendi menatap tak berkedip, dia tahu jika ancamanku itu ukan sekedar omong kosong belaka, dia juga sangat tahu jika orang yang kumaksud.

"Kakak tidak apa-apa??

"Aku baik-baik saja, jangan dekat dengan senior tadi, dia itu playboy dan sangat suka mau merusak anak gadis orang, kakak tidak akan membiarkan kamu dekat dengan lelaki tidak baik, dan juga janagn sembarang berteman apalagi dengan orang yang akan menjerumuskan kamu kepada keburukan". Aku memandang serius adik kak Gibran ini.

"Iya kak, maafkan aku karena aku kakak mendapatkan masalah dikampus". Gaby memandang kaka iparnya ini dengan sendu dnan penuh rasa khawatir.

"Tidak apa sayang, kakak memang akan keluar dari anggota jika mereka lebih membela manusia tidak tahu malu itu".

"makasih makan siang nya yah kak". Ucapnya tersenyum manja seperti biasa.

"Kamu pulang bareng kakak Yah, sebentar kalau pulang temui kakak ditempat tadi karena kakak akan breafing dulu sebelum pergi".

"Oke kakak sayang, kalau begitu aku kembali kebarisanku yah, entar lagi mau masuk".

"Kamu ikut kakak dulu sholat dhuhur baru kembali kebarisanmu, nanti kakak yang minta izin". Shofiyah mengelus kepala sang adik.

"Aku sedang halangan kak jadi ga bisa ikut sholat bareng kakak, maaf yah". Gaby cemberut dengan muka lucu berharap dia dimaafkan

"Ya sudah, jangan beli air dingin yah, ini air putih dan ini cemilan sambil menunggu waktu masuk". Shofiyah menyerahkan air mineral botol dan beberpa cemilan yang dia beli

"Makasih kakak sayang". mencium pipi shofiyah sekilas lalu pergi meninggalkannya menuju barisan nya didalam auditorium.

Drt..drt..Hallo Fitri, kamu bisa kekampus sekarang gak??

"Iya aku tunggu yah". Aku menelpon Fitri untuk menjadi saksi kebejatan dan kekurang ajaran Rendi tahun lalu yang menimpanya.

Aku bergegas menuju Musholla untuk menunaikan ibadah sholat dhuhur agar perasaan dan hatiku yang gelisah ini tenang.

"Semua MABA masuk kedalam kelas masing-masing karena agendanya adalah pembelajaran didalam ruang kelas mereka. pendamping yang harusnya 2 orang kini hanya satu karena kami akan sidang darurat.

"Sekarang kalian saya kumpulkan disini untuk membahas tentang insiden didalam auditorium yang melibatkan 2 anggota BEM dan satu MABA, bagaimana kejadiannya bisa kalian jelaskan pada saya??'. Rafa sangat geram atas insiden tadi sebagai ketua BEM dia tidak mau jika anggotanya merusak citra Insitusi kampus.

"Maaf kak, yang tadi saya lihat Shofiyah membawa seorang MABA kedalam ruangan katanya dia adalah calon adik iparnya kerena dia tidak ingin ada yang mengetahui kedekatan mereka selama kegatan jadilah dia membawanya masuk dan meminta izin kami.

"Itu benar kak, insiden Rendi dan Shofiyah itu bermula ketika Shofiyah sepertinya hendak membuang sampah dan mengambil air minum untuknya tapi dihalangi Rendi, kami tak tahu apa yang mereka bicarakan, kami juga lihat wajah Rendi yang sangat marah dan mencengkram kuat tangan shofiyah dan saya yakin itu pasti berbekas dan tiba-tiba ada insiden Shofiyah memukul rendi karena dia hendak memukul MABA yang mendorongnya menjauh dari shofiyah.

"Iya kak, kami juga melihatnya sama persis yang diceritakan Rana".

"Sekarang Shofiyah apa sebenarnya kalian bicarakan samapai Rendi seperti itu?? Rafa kini mengalihkan pandangannya kepada Shofiyah.

"Dia ingin berkenalan dengn adik saya kak, tapi saya menolak, saya tidak mau insiden teman saya kembali terulang, saya mengatakannya dengna baik tapi dia tidak menerimanya".

"Jangan bicara sembarangan kau Shofiyah". Rendi memotong ucapan Shofiyah dengan cepat, dia tak mau perbuatannya terbongkar.

"Diam Rendi saya tidak bicara padamu, kau tidak diperkenankan memotong ucapan sebelum ditanya",. Rafa memandang tajam membuat Nyali Rendi ciut seketika

Rafa memang terkenal sebagai ketua BEM yang tegas dan berwibawa, dia juga sangat adil dan perhatian kepada anggotanya.

"Lanjutkan Shofiyah"

"Assalamualaikum". Ucap seseorang menghentikan aktivitas sementara. pandangan mereka semua teralihkan kepada sosok cantik yang tengah mengucapkan salam itu.

Melihat orang yang ada dihadapan mereka, wajah Rendi pucat seketika.

"Kenapa yah, kamu cari siapa??". Rafa mengkerutkan keningnya melihat ada mahasiswa yang seenaknya masuk kedalam ruangan ini.

"Maaf kak, saya yang memanggilnya kemari untuk menjadi saksi kejadian setahun lalu".

Mendengar ucapan Shofiyah, Rendi menundukkan kepalanya, habislah dia setelah ini.

"Ya sudah masuklah kebetulan kita akan sidang.

"Baik kak, terima kasih". fitri masuk kedalam ruangan dan mengambil tempat duduk disamping sahabatnya itu.

"Nah shofiyah lanjutkan ceritamu tadi".

"Seperti yang saya katakan, Rendi tidak terima saya menolaknya untuk berkenalan dengan adik saya, dia mencengkram kuat tangan saya samapi memar seperti ini, adik saya yang MABA tidak terima jadi dia mendorong rendi agar melepaskan saya, tadinya saya tidak mau membalasnya tapi dia hendak memukul adik saya jadilah saya marah dan memukulnya".

"Bagaimana dengan mu Rendi, apa yang dikatakan shofiyah benar atau tidak??

"Itu tidak benar kak, saya tidak melakukan itu". Ucapnya dengan membela diri.

"Terus yang benar bagaimana?? Rafa menatap Rendi dengan tatapan menyelidik, dia memang sedikit tahu kelakukan anggotanya ini.

"Saya memang ingin berekanalan dengan MABA itu tapi Shofiyah mengatai saya dan menghancurkan harga diri saya". Ucapnya membela diri

"Memang apa yang dikatakan Shofiyah kepadamu??

"Dia menghina saya dengan mengatai saya mata keranjang".

"Lah, aku ini tidak bicara sembarangan, semua anggota disini juga tahu kok kelakuanmu itu". Shofiyah berucap dengan santai.

"Kau". Rendi tidak terima dengan ucapan Shofiyah yang merendahkannya.

"Bagaimana ??, apa yang dikatakan Shofiyah benar??

"Benar kak, yang dikatakan Shofiyah, rendi sangat suka menggoda gadis-gadis dikampus terutama MABA". Ucap mereka lagi

"Dan kamu kenapa dipanggil kesini??". Rafa mengalihkan pandangannya kepada juniornya, tatapan mereka bertemu, ada getaran aneh yang terasa dihati Rafa.

"Maaf kak, saya menjadi saksi kelakuan Rendi karena saya salah satu korbannya, saya beruntung waktu itu karena Shofiyah menyelamatkan saya saat hendak diperkosa oleh Rendi",. fitri menundukkan kepalanya karena mengenang masalah yang menimpanya dulu"

Flashback on

"Kak jangan ini tidak baik, saya takut". Fitri kini ketakutan setengah mati karena sekarang mereka berada di toilet yang jauh dari kerumunan.

"Tidak apa sayang, kau harus melayaniku jika kamu mau selamat dikampus ini". Rendi menatap tajam dan penuh nafsu gadis cantik dihadapannya ini.

"Aku tidak mau kak, tolong jangan lakukan itu, aku mohon!!". Fitri kini menangis ketakutan, dia berdoa dalam hati agar ada yang menyelamatkannya.

"Hahaha, saya tidak perduli layani saya". hardiknya tidak terima penolakan".

Rendi berusaha memperkosa fitri tapi sebelum melangkah lebih jauh

"brak". terdengar pintu kamar mandi terbuka menampilkan seorang Mahasiswi cantik dengan tubuh mungil.

"Hentikan sialan". Shofiyah maju memukul rendi dengan kayu yang dibawahnya dan memukul dengan membabi buta kepada Rendi tanpa ampun".

Ketika Rendi lengah dia menyuru Fitri untuk kabur sana memperbaiki pakaiannya sementara dia terus memukul rendi tanpa ampun dengan semua kekuatan yag dimiliki.

Flashback Off

1
Karangkuna
wah cerita awal yang menarik. semangat menulisnya ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!