leni yang ditinggalkan oleh kekasihnya itu dan bahkan tidak bertanggung jawab atas bayi yang ada didalam kandungan nya, hal itu membuat leni diusir dari desanya karena dianggap aib oleh warga setempat
leni akhirnya berjuang sendirian untuk menghadirkan bayi itu kebumi namun dirinya terpaksa harus meninggalkan bayi itu dipanti asuhan karena tak punya uang untuk merawat nya
dendam yang terselimuti nasya karena ulah Vanes yang membully nya itu membuatnya dioperasi dan merubah penampilan nya untuk membalaskan dendam nya dan juga mencari ayah kandungnya untuk menghacurkan pria itu sama seperti pria itu yang sudah menghacurkan ibu Leni ibu kandungnya itu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jell linaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12. Salah Paham
" ada apa yaa sebenernya sama keluarga ini?' kenapa mereka benci sama orang tua mereka sendiri ?" Batin nasya
" Mama pulang dulu, kalian bisa gantian ngurusin papah " Ucap lusi kemudian berlalu pergi
" Ini kita bawain makanan tadi buat papah " Ucap feli mengeluarkan sebuah makanan kesukaan papahnya itu yang mereka beli
Feli kemudian menyuapinya, pria itu sedikit batuk-batuk dia kemudian memberikan air putih, nasya hanya diam menatap mereka dia juga bingung harus bilang apa
" Ardan nggak nyangka papah maafin mama atas semua kesalahannya "
" Ardan, feli, mama kalian itu nggak salah, ini semua cuma salah paham "
" Tapi papah sampai masuk rumah sakit pokonya feli benci sama mama " Ucap Feli
" Maaf nih, kalau boleh tau, ayah kamu masuk rumah sakit gara-gara apa ya fel ?" Tanya nasya dengan lembut sebenarnya dia agak merasa tak enak untuk bertanya namun dirinya sendiri juga merasa penasaran
" Bokap pergokin nyokap lagi selingkuh, dia syok makannya sampai jatuh dari tangga. Dan masuk rumah sakit sekarang " jelas ardan
Nasya hanya diam mendengar itu, teryata dibalik sikap cuek ardan teryata dia menyimpan masalahnya sendiri, nasya menoleh ke tas sekolahnya karena ponselnya yang berdering
Teryata itu panggilan dari mbak dewi, tampah berfikir panjang gadis itu pun langsung mengakat nya
" Hallo nasya kamu nggak ada kerja kelompok kan?' udah sore banget loh kok belum pulang ?"
" Nasya lagi jengukin temen yang lagi sakit kok mbak, ini juga udah mau pulang "
" Yah udah, hati-hati dijalan yaa "
" Kenapa syaa ?" Tanya feli setelah nasya menutup telepon
" Ayo gue anterin, disuruh balik kan lo ?" Tanya ardan dengan wajah datar nya
" Iya " singkat nasya
\*----\*----\*
Ardan memberhentikan mobilnya didepan panti asuhan mulia, tentu saja hal itu membuat mereka semua terkejut dan bertanya-tanya, mobil mewah milik siapa yang mengantarkan nasya
Nasya keluar dari dalam mobil setelah menutup kembali pintunya ardan pun langsung menyetir mobilnya pergi dari situ
" Siapa itu yang nganterin kamu nasya ?" Tanya mbak dewi
" Temen " singkat nasya
" Orang kaya pasti, punya mobil, sekarang udah pintar morotin cowok yaa " Ucap mbak kania
" Kania jaga ucapan kamu " Ucap mbak dewi pada kania
" Kan emang bener mbak, lagian kok bisa sih nasya akrab sama orang kaya itu, pasti dipelet "
" Sudah-sudah, nasya mbak cuma mau minta satu hal sama kamu, jangan pernah merepotkan orang asing "
" Iya, maaf mbak " Ucap nasya kemudian berlalu masuk kedalam panti asuhan mulia
" Hess salah paham lagi, padahal ardan cuma nganterin aku pulang, aku juga nggak minta apa-apa sama dia " batin nasya
\*----\*----\*
Lusi memasuki rumahnya itu dan duduk diruang tamu dengan perasaan bimbang bagimana mungkin kedua anaknya yang sangat dia sayangi itu begitu membenci nya karena hanya sebuah kesalahpahaman kecil
Flashback off
" Ini dokumen nya kan ?" Tanya lusi pada Edward dikafe waktu itu
Mereka sedang duduk sambil disalah satu kafe sambil mengurus pekerjaan kantor, suaminya yang merasa curiga itu tak sengaja membututi istrinya itu
Disaat yang bersamaan feli dan ardan juga membututi ayahnya ke kafe
" Lusi "
" Mas kamu disini, aku lagi ngurusin kerjaan " jawab lusi menjelaskan
" Iya, maafin aku sudah salah paham " Ucap nya, dia hendak menghampiri namun malah tersenggol oleh salah satu orang yang lewat
Pria itu pun akhirnya jatuh kebelakang dan terseret kebawah dengan tangga yang lumayan tinggi
Felicia dan ardan yang berada dibawah tangga tak segajah menyaksikan itu semua, ardan naik keatas tangga sedangkan feli langsung menelpon taksi untuk membawa ayahnya itu kerumah sakit
" Oh jadi ini yang bikin bapak syok, mama keterlaluan banget yaa " Ucap ardan kemudian menuruni tangga lalu berjalan pergi
" Ardan mama bisa jelasin, ini nggak kayak yang kamu lihat, ardan " panggil lusi yang dihiraukan begitu saja oleh ardan
Flashback on'
Kejadian itu masih teringat jelas dibenak lusi dirinya bingung bagaimana cara menjelaskan pada anak-anak nya itu bahwa ini semua hanyalah kesalahpahaman
\*----\*----\*
" Nih kerjain tugas gue " Ucap vanes membuang bukunya itu dihadapan nasya
" Sekalian tugas gue juga, awas aja kalau salah, habis lo " lanjut alex juga ikut menyerahkan bukunya
Bianca mengeluarkan bukunya begitu juga dengan eliza yang langsung menyerahkan buku itu ke bianca
" Sekalian ya cupu genderuwo " Lanjut Bianca membuang buku dirinya dan eliza dihadapan nasya
" Kerjain sendiri dong tugas kalian, nasya lo jangan mau disuruh-suruh sama mereka " Ucap feli yang memasuki kelas itu
" Lo anak Xl.f kan?' ngapain disini?' nggak usah ikut campur ini urusan kita " Ucap Vanes dengan nada meninggi
" Gue dipindahin kesini, bu danti juga udah setuju, dan yang kosong cuma tempat nasya, dan sekarang gue minta lo pada minggir karena gue mau duduk " Lanjut Felicia dengan angkuh
Dirinya memang tak pernah takut pada siapapun karena sikap ardan yang selalu melindunginya apalagi kelurganya juga sangat berpengaruh disekolah tersebut hanya saja tak banyak yang tau
Karena ardan sendiri cukup cuek dan tak pernah mengumbar identitas nya. Berbeda dengan alex dan vanes
" Lo nggak usah ikut campur deh, kalau nggak tau siapa kita sebenernya, bisa aja gue bikin lo nggak betah sekolah disini "
" Upss takutt " jawab Feli dengan meledek
" Lo ngeledekin gue " Ucap vanes dengan emosi namun ditahan oleh alex
" Kenapa marah yaa?' silahkan aja kalau berani, gue bisa aduin ke bang ardan "
" Lo Feli adik kandung nya ardan ?" Tanya eliza dengan menciut dia tau betul siapa ardan
Ardan juga cukup berpengaruh disekolah hanya saja tidak banyak yang tau karena sikap pria itu sangatlah cuek dengan sekitar nya
Vanes kemudian melangkah pergi keluar kelas diikuti juga dengan teman-temannya itu moodnya sudah dibuat rusak karena adanya Feli disitu
" Lo nggak papa kan ?" Tanya feli kemudian duduk disebelahnya nasya
" Iya aku baik-baik aja kok, makasih yaa udah belain "
" Bang ardan udah cerita semua tentang lo, lo sering disiksa kan sama vanes dan teman-temannya ?" Tanya feli dengan lembut nasya hanya menundukkan kepalanya dengan takut dia bingung harus menjawab apa
" Kenapa nggak ngadu aja sih ke bk ?"
" Nggak segampang itu " singkat nasya percakapan mereka terhenti karena bel masuk
Dan juga karena guru yang memasuki kelas dan langsung memulai pelajaran, guru hanya memberikan materi selama jam pelajaran berlangsung tak butuh waktu lama jam istirahat pun akhirnya tiba
" Lo mau ikut kekantin sya ?" Tanya feli pada nasya yang sibuk mencatat materi yang tadi dipaparkan
" Aku nggak bawa uang, tapi bawa bekal kok buatan mbakk dewi, aku mau makan ditaman sekolah dulu " Ucap Nasya kemudian mengeluarkan bekalnya dan melangkah keluar
" Kenapa tuh cewek, kayaknya tertekan banget, gue ajak bang ardan aja deh nanti susul dia ditaman sekolah " Ucap feli kemudian melangkah pergi kekantin sekolah
\*----\*----\*
Setelah pulang sekolah nasya belum pulang karena masih mengerjakan tugas vanes dan teman-teman nya itu ditaman sekolah sambil melihat bunga-bunga disekitar taman yang membuat hatinya seakan begitu tenang
Setelah selesai mengerjakan tugas itu dia pun akhirnya langsung pergi kekantor mengumpulkan nya
" Ini tugas kelas Xl.A pak "
" Kenapa kamu yang mengumpulkan ?"
" Buku nya saya taruh sini ya pak, kalau begitu saya permisi dulu " Ucap Nasya kemudian langsung keluar dari dalam kantor sekolah
Dirinya kemudian memulai perjalanan pulang menuju panti asuhan mulia, dia terpaksa berjalan kaki karena tidak mempunyai uang sepeser pun untuk naik angkutan umum, sepertinya mbak dewi lupa memberikan gadis itu uang saku namun dirinya tak pernah meminta sama sekali karena tak ingin membebani mbak dewi
Mobil vanes dan teman-teman itu lewat, dengan berjalan didekat gendangan air sehingga membuat nya tak segajah terciprat ke baju nasya
" Hahahaha, kecian kotor yaa, makanya pakai mobil dong " ledek Bianca
" Hem pasti nggak punya mobil ya kesian banget deh " ujar eliza, mereka semua pun tertawa terbahak-bahak setelah puas tertawa vanes lanjut menyetir mobilnya itu pergi
" Kenapa sih mereka nggak ada puasnya gangguin aku?' nggak papa deh udah pulang sekolah juga nanti bisa ku cuci bajunya " batin nasya sambil terus melanjutkan langkahnya
Setelah tiba dipanti asuhan mulia nasya melihat anak panti yang terlihat begitu bahagia dengan berlari kesana kemari, tentu saja hal itu membuat nya kembali tersenyum kemudian langsung memasuki panti
\*----\*----\*
Eliza turun dari mobil vanes saat tiba dirumahnya lalu melambaikan tangan pada kedua temannya itu
" Bayy " Ucapnya
Bersambung....