Han Yu, yang dianggap berbakat kini di anggap sia sia setelah membangkitkan akar elemen petir bintang satu dan Spirit War batu retak warna putih. Membuat dirinya menjadi bahan ejekan banyak orang.
Namun, saat batu itu berubah menjadi energi yang memasuki tubuhnya, Han Yu merasakan pencerahan tentang kekuatan luar biasa dari Spirit War batu retak satu langkah menempuh jutaan mil, satu lambaian menghancurkan planet, dan satu pukulan membakar musuh.
Setelah tersadar, Han Yu tertawa bahagia, "Aku akan menjadi Dewa Perang tak terkalahkan!" Namun, orang-orang hanya bisa berkata dengan iba, "Kasihan, seorang jenius yang kini menjadi gila."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16. Han Yu Vs Raja Beruang.
Bab 16. Han Yu Vs Raja Beruang.
Dalam sekejap, tubuhnya meledak dengan kekuatan sepuluh kali lipat dari sebelumnya.
Namun, Han Yu tak hanya mengandalkan serangan. Tangan kirinya tetap bekerja cepat, mengeluarkan satu Inti Monster dari cincin ruangnya untuk terus dimurnikan— memastikan aliran energi tetap stabil!
Lalu—
"TEKNIK TEBASAN PEDANG SEMBILAN PENJURU!"
"GERAKAN PERTAMA."
SEMBILAN TEBASAN BERUNTUN!"
"WUSH!"
Sembilan kilatan pedang melesat dengan kecepatan yang mengerikan, menembus gelombang panas dan menyapu udara di sekitar! Setiap tebasannya mengandung energi yang cukup untuk membelah gunung— menerjang langsung ke arah Raja Beruang yang mengamuk.
Pedangnya meluncur cepat!
"SLASH! SLASH! SLASH!"
"SLASH! SLASH! SLASH!"
"SLASH! SLASH! SLASH!"
Sembilan tebasan beruntun menghantam tubuh monster itu, menciptakan luka-luka dalam yang menyemburkan darah.
Namun..
Raja Beruang tidak mundur!
Sebaliknya, ia justru mengamuk lebih liar!
"GRAAH!"
Api di tubuhnya meledak, gelombang panas menyapu seluruh area!
Han Yu terhempas ke belakang!
"TEKNIK PEDANG SEMBILAN PENJURU"
"GERAKAN KEDUA"
"SEMBILAN TUSUKAN PEDANG"
Raja Beruang menerjang lagi!
Han Yu menghantam tanah dengan kakinya, tubuhnya berputar, lalu...
"SLASH! SRAING! TSUK!"
Pedangnya menusuk sembilan titik vital secara beruntun!
"TSUK! TSUK! TSUK!"
"TSUK! TSUK! TSUK!"
"TSUK! TSUK! TSUK!"
Namun—tubuh monster itu terlalu keras!
Tusukannya memang berhasil melukai, tapi tidak cukup dalam!
"Sial... ini masih belum cukup!"
Raja Beruang mengayunkan cakarnya!
"BOOM!"
Serangan itu menghantam Han Yu, melemparkannya ke udara!
Tubuhnya terjun bebas, menghantam tanah dengan keras!
"Ugh... kalau begini terus, aku akan mati..."
Tapi tiba-tiba...
"KRAK!"
Retakan di dalam dantiannya semakin tebal itu menjalar kesegala arah.
Semua inti monster yang ia serap...
Energi yang ia tekan selama ini...
Akhirnya mencapai batasnya!
"KRATAK! PYAR!"
"BOOM!"
Fluktuasi energi luar biasa meledak dari tubuh Han Yu!
Gelombang kejutnya begitu kuat hingga Raja Beruang terdorong ke belakang!
Seluruh hutan bergetar, tanah terbelah, pepohonan tumbang!
Dalam detik berikutnya, semua energi yang tersebar itu kembali terserap ke dalam tubuhnya. Setelah itu..
"BUM! BUM! BUM! BUM!"
"BUM! BUM! BUM!"
"BUM! BUM! BUM!"
Sepuluh ledakan peredam terdengar!
Ranah Han Yu melonjak sepuluh tingkat!
"Kini ia berada di Ranah Pengumpulan Qi Level 8, Tahap Puncak. Namun, dengan menggunakan kekuatan sepuluh kali lipat, ranahnya secara otomatis melonjak ke Level 9, Tahap Puncak dari Ranah Evolusi Tubuh.
Seluruh tubuhnya diselimuti petir biru yang mengamuk liar!
Han Yu membuka matanya.
Kilatan petir menyelimuti tubuhnya. Kali ini—
ia tersenyum.
"Raja Beruang, ya?" Han Yu berbisik, mengangkat pedangnya yang kini dipenuhi energi petir yang menderu-deru!
"Mari kita mulai ronde berikutnya ."
Dia segera melesat ke depan seperti kilatan cahaya yang sulit dilihat oleh mata biasa.
Tanpa ragu dia langsung meraung dengan ganas sambil melepaskan gerakan terakhir dari tehnik pedang sembilan penjuru.
"TEHNIK TEBASAN PEDANG SEMBILAN PENJURU."
"GERAKAN KETIGA."
"BADAI PEDANG SEMBILAN PENJURU."
"BOOM!"
Han Yu melesat di udara seperti kilatan petir!
Sembilan bilah energi muncul di sekelilingnya, berputar dengan kecepatan luar biasa, sebelum akhirnya—
"SLASH! SLASH! SLASH!"
Sembilan tebasan bertubi-tubi menghantam tubuh Raja Beruang!
Darah menyembur ke segala arah, dagingnya terkoyak, dan luka dalam menganga di seluruh tubuhnya.
Namun…
Raja Beruang belum mati!
Matanya yang merah menyala berubah semakin liar, taringnya bergetar, dan napasnya semakin berat.
Luka-luka di tubuhnya justru membakar lebih ganas!
Tiba-tiba…
"GROAR!"
Raungan menggelegar mengguncang langit!
Tanah bergetar hebat, udara bergetar karena tekanan aura yang mengerikan.
Darah yang mengalir dari luka Raja Beruang menguap menjadi kabut merah, tubuhnya membesar, otot-ototnya menggembung seperti monster buas tanpa kendali!
Api hitam menyelimuti tubuhnya, kekuatannya melonjak ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya!
"Mode Berserker…" Han Yu bergumam dengan mata menyipit.
Dengan pembakaran darah, kekuatan Raja Beruang kini mencapai Level 5, Bintang 1, Tahap Awal!
Tekanan yang keluar sangat luar biasa!
Namun…
Han Yu hanya menatapnya dengan kilatan tekad yang semakin kuat dimatanya
"Hahaha, baiklah ayo kita bertarung sampai mati."
Ronde ketiga pun dimulai.
"BOOM!"
Raja Beruang menghantam tanah, tubuhnya melesat seperti kilat!
Han Yu mengangkat pedangnya, lalu menangkis—
"CLANG!"
Benturan itu menciptakan gelombang kejut besar yang menghancurkan pepohonan di sekitarnya!
"SLASH! SLASH! SRAING! SRAING!"
"CRASH! SLASH! SLASH! SLASH!"
Keduanya bertukar serangan dengan kecepatan tinggi!
Han Yu menghindari pukulan maut dari cakarnya, lalu menusukkan pedangnya ke perut monster itu!
Namun, sebelum bisa menarik pedangnya kembali
"BOOM!"
Raja Beruang menendangnya, menghantamnya ke batu besar!
"UHUK!"
Han Yu batuk darah.
Namun, di matanya tidak ada sedikit pun ketakutan.
Justru, ia semakin bersemangat!
Seketika itu juga…
"ZRAAK!"
Elemen Petir biru semakin berderak liar di dalam tubuhnya, membakar udara sekitarnya!
"Jika itu yang kau inginkan…" Han Yu berdiri, sambil menyeka darah di sudut bibirnya.
Matanya menatap lurus ke depan.
"Aku akan memberimu akhir yang layak!"
Akhirnya, Han Yu memutuskan untuk melakukan serangan paling kuat dari tehnik pedang sembilan penjuru. Dia memejamkan matanya, memobilisasi semua energi Qi yang tersisa di dalam dantiannya. Kali ini dia menggabungkan ketiga teknik tersebut menjadi satu serangan baru yang lebih dan lebih mengerikan lagi
Di saat yang sama dia juga menyerap energi Qi dari langit dan bumi. Saat matanya terbuka, kilatan petir biru melintas di matanya, lalu dia meraung..
"TEKNIK PEDANG SEMBILAN PENJURU."
"GERAKAN KEEMPAT."
SEMBILAN TEBASAN MALAPETAKA!
Langit mendadak berubah!
Awan hitam berputar, kilat menyambar-nyambar, dan tekanan yang mengerikan menyelimuti seluruh area!
Han Yu mengangkat pedangnya, energi petir membentuk pusaran di sekelilingnya.
Sembilan pedang energi muncul di udara,
Namun, kali ini…
Mereka tidak hanya sekadar pedang biasa.
"BOOM!"
Dari tengah badai petir, seekor Naga Guntur Biru mulai terkondensasi dan memadat, ssmakin lama bentuknya menjadi semakin nyata!
Tidak lama kemudian Naga itu benar benar terbentuk!
"ROAR!"
Suara aumannya mengguncang langit, bahkan Naga itu bisa di lihat oleh semua orang yang ada di luar hutan.
Semua orang terkejut. Sosok Naga Guntur Biru benar-benar muncul di hadapan mereka.
Kekuatannya luar biasa dahsyat, bahkan dari kejauhan, auranya saja sudah cukup untuk membuat kepala mereka mati rasa.
Tubuh mereka menggigil dan gemetar tak terkendali, seolah berada di tengah badai petir yang mengamuk.
Kembali Ke Cerita
Raja Beruang, yang dalam mode Berserker, akhirnya merasa takut.
Di sisi lain para warga desa membeku melihat Naga Guntur raksasa di langit dengan mata kepala mereka sendiri.
Mereka di membeku, tak bisa bergerak seolah ada akar yang sangat kuat menjerat tubuh mereka. Ketakutan, rasa ngeri, dan juga kekaguman akan kekuatan dahsyat itu bercampur menjadi satu.
Meskipun takut, sangat menakjubkan bahwa mereka bisa melihat mahluk legendaris ini.
Kembali Ke Medan Pertempuran.
Raja Beruang menggigil ketakutan, mode Berserkernya langsung di netral kan.
Lari! Selamatkan nyawamu!
Hanya kata itu yang bergema di kepala Raja Beruang,
Namun, kakinya seolah terpaku ke tanah, itu benar benar tak bisa bergerak sedikitpun.
Di sisi lain, Han Yu menebaskan pedangnya ke arah langit!
"SEMBILAN TEBASAN MALAPETAKA!"
"HANCURKAN UNTUKKU!"
"BOOM!"
Sembilan bilah energi petir melesat bersamaan, membentuk pusaran yang menyatu dengan Naga Guntur Biru!
Makhluk itu menukik dengan kecepatan kilat, menyambar tubuh Raja Beruang!
"WUSH! CRACK!"
"BLAR! BLAR! BLAR!"
Petir biru menghantam tubuh Raja Beruang dengan kekuatan yang mampu meluluh lantakkan gunung!
"GRRAAH!"
Monster itu menjerit dalam kesakitan, tubuhnya terbakar hebat hingga hanya menyisakan tulangnya saja.
Hingga akhirnya…
"BOOM!"
Sebuah ledakan dahsyat mengguncang langit!
Saat debu menghilang...
Hanya kawah raksasa yang tersisa, dengan abu hitam bercampur petir biru yang terus memercik tanpa henti.
Namun...
Di tengah kawah yang porak-poranda, mata tajam Han Yu menangkap sesuatu—sebuah inti monster berkilauan yang tetap utuh.
Tanpa menunda waktu Han Yu segera menghilang dari tempatnya dan mengambilnya dengan senyum puas.
"Untungnya ini tidak hancur," gumamnya, segera menyimpan inti monster itu ke dalam cincin ruangnya.
Pertarungan mungkin telah berakhir untuk sementara waktu, tetapi mata Han Yu menyipit tajam ke arah tertentu.
Setelah menerobos ranahnya, kekuatan jiwanya meningkat pesat. Kini, ia bisa samar-samar merasakan napas Beastcaller itu.
Ia bergumam pelan, suaranya dipenuhi niat membunuh.
"Tunggu saja... Aku akan mengakhiri semua ini. Aku pastikan bajingan itu mendapatkan akhir yang sangat tragis."
Niat membunuh melintas di matanya sebelum tubuhnya berkelebat, menghilang dari tempatnya.
Sosoknya muncul di dekat gerbang desa. Wajahnya pucat, tetapi ia tersenyum lega saat melihat para warga selamat, tanpa korban jiwa.
Namun, baru saja ia melangkah, tubuhnya terasa sangat lemas. Pandangannya mulai menggelap, dan di saat yang sama, armor hitamnya menghilang. Han Yu telah mencapai batasnya.
Tak lama kemudian.
"BRUK!"
Tubuhnya ambruk, tak sadarkan diri.
Para warga yang tadinya bersorak menyambutnya kini terkejut. Dalam sekejap, mereka segera bergegas menolongnya.
semangat terus kak author, semoga sehat selalu, biar bisa up terus💪🏻💪🏻💪🏻