Jendral yang membawa kemenangan dalam perang, satu-satunya sword master kekaisaran itulah Duke Killian Fredrick.
Namun, satu hal yang membuat dirinya gemetar. Hal yang tidak terjadi bahkan dalam perang berdarah sekalipun.
"Killian, sudah saatnya mengakhiri segalanya." Itulah yang diucapkan Duchess Grisela Fredrick.
Tangan Killian mengepal, pernikahan yang terjadi di usia 9 tahun saat dirinya sakit-sakitan dan tidak memiliki kekuasaan di keluarganya. Dan sekarang setelah keadaan baik-baik saja, perceraian?
"Apa kamu fikir dapat keluar dari kekaisaran dengan mudah? Bukankah kamu berjanji untuk menemaniku selama-lamanya." Tanya Killian.
Hal yang membuat Grisela menarik tangannya. Wanita yang benar-benar mengetahui dirinya tidak akan hidup dalam waktu lama.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menghindar
***
Time line 2 _
Killian yang saat ini berusia 11 tahun menghela napas. Lagi-lagi dirinya membaca ulang catatan ini. Mengalihkan pandangannya pada bunga mawar yang terletak di dalam vas.
Hampir semua hal yang ada dalam catatan terjadi. Termasuk pondok tengah hutan. Ada beberapa pembeda dari hal yang tertulis dalam catatan.
"Apa karena Grisela kembali dari dunia paralel yang lain..." Gumamnya, berusaha tersenyum.
Namun, Grisela tetap seindah yang tertulis dalam catatan. Dirinya juga tetap sama, tidak dapat, tidak mencintainya.
Anak laki-laki berusia 11 tahun yang merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Menatap kosong sesaat, segalanya begitu indah baginya.
***
Beberapa jam berlalu. Hanya untuk menjauh melakukan ini? Entahlah, ini pelatihan atau apa yang jelas dirinya harus segera menaikkan tahap ilmu pedang, dan pengendali mananya.
Memakai baju zirah besi, menaiki kuda bersama kesatria keluarga Duke yang tersisa. Dirinya akan segera berangkat, untuk mengatasi monster. Jika telah naik pada tahap tertentu, dirinya akan menyusul ayahnya ke medan perang. Hanya untuk menyelamatkan sang ayah.
Setidaknya itulah yang ada dalam benak Killian. Hingga, seseorang menghentikannya tepat di pintu gerbang kastil Duke.
Grisela berdiri di sana setelah bersembunyi di belakang pohon."Kenapa berangkat pagi-pagi sekali seperti pencuri!? Tidak ingin bertemu denganku sebelum pergi!?"
"Kemarin aku sudah bilang akan pergi." Killian menghela napas.
"Tapi tidak bilang akan pergi hari ini." Keluh Grisela, gadis berusia 11 tahun yang menghela napas."Riel datang kemarin malam. Jadi bawa dia bersamamu!"
Grisela mendorong Riel yang tadinya ada di belakangnya. Hal yang membuat Killian mengernyitkan keningnya terdiam. Bukankah Riel disponsori oleh Grisela untuk menjaga dirinya sendiri?
"Aku pinjamkan Riel padamu, perisai yang melindungiku. Jadi pulanglah lebih awal! Harus selamat, tidak boleh terluka!" Tegas Grisela.
Riel yang saat ini berusia 15 tahun hanya dapat menghela napas. Baru saja dipulangkan dari menara sihir akibat bakatnya yang keterlaluan. Malah dikirim untuk menaklukkan monster bersama Killian.
Sedangkan Killian melirik ke Riel. Dalam buku catatan orang ini tetap setia padanya. Tetap membelanya, tapi hanya satu hal yang begitu menggangu bagi Killian.
Riel lebih tinggi darinya, walaupun itu wajar karena usia Riel lebih tua.
"Apa kamu tidak mau membawa Riel? Jika tidak mau, Riel bisa tinggal melindungi kastil." Ucap Grisela hanya sedikit cemas pada Killian. Tidak mungkin suka, tidak mungkin cinta, karena Killian villain, dan dirinya akan bercerai sebelum plot cerita dimulai. Walaupun Killian selalu membuatnya salah tingkah.
Dua tahun sudah, Riel tinggal di menara sihir. Budak yang dulunya begitu dekil, kurus dan pendek kini menjelma menjadi pemuda yang dapat dikatakan terlalu rupawan.
Rambut hitam dengan pupil mata keunguan. Aksesoris anting yang mungkin merupakan artefak sihir terlihat di salah satu telinganya. Kulitnya juga begitu bersih, begitu tinggi dan.
"Seperti play boy..." Batin Killian menatap ke arah wajah Riel, menahan rasa kesalnya.
"Lama tidak bertemu Duke muda. Saya memberi hormat..." Ucap Riel, bahkan terlihat lebih anggun lagi ketika bergerak.
Namun, ekspresi wajah Grisela terlihat biasa-biasa saja. Tidak seperti para pelayan yang tersipu malu melihat dari jauh.
"Kamu menyukai wajah Riel." Tanya Killian menyipitkan matanya curiga.
"Tidak, karena setiap hari melihat wajahmu, standarku jadi melampaui batas manusia biasa." Kalimat terus terang dan lugas dari Grisela. Membuat beberapa pelayan wanita yang berada di sana ingin berteriak rasanya.
Wajah Killian saat ini semerah tomat. Kalimat pujian dari Grisela di depan umum?
Sedangkan Riel menghela napas, benar-benar sudah terbiasa dengan ini. Walaupun dua tahun sudah berlalu, ternyata dua bocah ini malah semakin parah.
"Jadi nona dan tuan muda, apa aku harus tinggal di kastil atau mengikuti penaklukan monster?" Tanya Riel sekali lagi memastikan.
"Ikut denganku." Killian pada akhirnya mengambil keputusan. Tidak akan membiarkan orang yang wajahnya bahkan lebih meresahkan dari putra mahkota ini berada di samping Grisela.
"Baik Duke muda..." Ucap Riel tersenyum, menjentikkan jari. Seketika itu juga seekor kuda berlari ke hadapannya bagaikan tersihir.
Pemuda yang kemudian menaiki kuda, walaupun sejatinya tidak begitu bisa.
"Kamu tidak mengambil perbekalan?" Tanya Killian tidak mengerti.
"Aku membuat artefak khusus yang bisa menyimpan apa saja di dimensi ruang yang berbeda. Apa Duke muda mau?" Jawab Riel penuh senyuman, mengambil sandwich dari kantong kecil yang dibawanya.
"Tidak." Jawab Killian menghela napas kasar.
Sedangkan Grisela menatap segalanya penuh rasa kagum. Inilah dua orang antagonis yang ada dalam cerita novel. Dua orang antagonis yang bahkan membuat bulu kuduknya merinding ketika membaca.
Riel merayu banyak wanita bangsawan. Tapi berakhir dikorbankannya untuk makanan monster peliharaannya. Tersenyum ceria melihat para wanita bangsawan itu menjerit ketika menjadi mangsa. 'Itu tidak sakit bukan?' itulah yang diucapkan Riel. Mengerikan sekali perjaka satu ini.
Sementara Killian, otak dari segala kejahatan. Membunuh dan menebas secara langsung, tidak! Terkadang mengendalikan para bangsawan untuk saling membunuh. Pria manipulatif, yang bahkan dapat saja membunuh rakyat biasa.
"Apa yang membuat mereka menjadi jahat?" Kata tanya yang tidak diucapkan oleh Grisela.
"Grisela! Aku berangkat, tidak tau kapan akan pulang. Jadi lindungi dirimu sendiri. Mengerti?" Ucap Killian tersenyum lembut padanya.
"Killian juga, pakai pakaian hangat. Aku akan menunggumu pulang." Jawab Grisela sembari mengangguk.
"Ayo kita berangkat!" Ucap Riel, sudah tidak sabar menerapkan apa yang dipelajarinya 2 tahun ini di menara sihir.
Tapi.
Gerbang teleportasi yang cukup besar terbentuk di hadapan mereka. Riel mengernyitkan keningnya, sedikit melirik ke arah Killian yang membuat gerbang teleportasi sebesar ini dengan mudah.
"Duke muda mempelajari ini dari mana?" Tanya Riel.
"Dari buku." Jawab Killian penuh senyuman.
Sementara Riel menghela napas. Benar-benar keterlaluan majikannya ini, sudah memiliki mana yang tidak terbatas. Ditambah dengan jenius, menyebalkan bukan? Dirinya selalu dipuji jenius di menara sihir. Tapi Duke muda, jauh melebihinya.
Ini menyenangkan...
Killian, Riel dan puluhan prajurit memasuki gerbang teleportasi. Sementara Grisela hanya dapat menghela napas. Mengapa dirinya meminjamkan Riel pada Killian, hanya karena takut Killian terluka saat menangkap monster. Bukankah lebih baik villain mati saja, agar dirinya dapat hidup?
Tapi mau bagaimana lagi. Dirinya terlanjur dekat dengan Killian. Terlanjur sayang pada Killian. Tapi tidak cinta, walaupun salah tingkah dan jantungnya berdegup cepat. Tetap namanya bukan cinta, dirinya tidak mau mati di tangan villain. Jadi harus segera berpisah setelah tumbuh dewasa.
Walaupun begitu, Grisela sama sekali tidak pernah bisa membenci Killian. Dirinya semakin, mengasihinya...
"Nona, ini pekerjaan yang Duke muda tinggalkan. Sebagian besarnya masih berada di ruang kerja." Ucap Ana membawa tumpukan dokumen.
"Astaga! Aku menjadi budak korporat, yang tidak digaji! Dasar Killian sial!" Teriak Grisela, menyadari gerbang teleportasi telah tertutup.
semangat terus ya buat ceritanya Thor
Karena tidak akan Ada 2 saintess dalam waktu Yang Sama.
ayah pasti dapat melindungi grisella💪💪.
apa itu artinya isi perjanjian di bayar dgn diri Killian sendiri???
duke william harus segera pulang agar lukanya secepatnya mendapat perawatan dari grisella
😡😡😡😡😡