NovelToon NovelToon
Gadis Peter Pan Milik Ceo Kaivan

Gadis Peter Pan Milik Ceo Kaivan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: skyl

Ini tentang sebuah perselisihan dua puluh Tahun lalu antara Atmaja dan Biantara

Mereka berperang pertumpuhan darah pada saat itu. Atmaja kalah dengan Biantara, sehingga buat Atmaja tak terima dengan kekalahannya dan berjanji akan kembali membuat mereka hancur, sehancur-hancurnya

Hingga sampai pada waktunya, Atmaja berhasil meraih impiannya, berhasil membawa pergi cucu pertama Biantara yang mampu membuat mereka berantakan.

Lalu, bagaimana nasib bayi malang yang baru lahir dan tak bersalah itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon skyl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 30

Plak!

Aruna refleks menampar mulut suaminya yang berbicara tidak sopan.

"Enggak sopan."

"Yah lagian mama enggak bisa banget lihat anaknya senang sama menantunya, mana pakai segala dipisahin. Besok-besok kita enggak usah nginap-nginap lagi di sini." Kaivan yang sudah keburu ngambek, menyingkir dari atas tubuh Aruna lalu tidur membelakanginya.

Aruna menghela napas panjang. Ia memeluk Kaivan dari belakang.

"Ih Ipan ngambek, masa gitu aja ngambek." Aruna mengecup punggung lebar Kaivan. "Jangan marah ih."

"Kamu kalau mau tidur sama mama, sana aja tinggalin saya sendirian. Dari tadi bela mama terus!" ketus Kaivan tanpa membalikkan badannya.

"Astaga, maaf-maaf. Una enggak maksud bela-bela siapa pun, Una terserah aja mau tidur sama siapa."

"Itu berarti kamu enggak sayang sama saya, kamu tidak terlalu mempedulikan tidur sama saya apa tidak. Beda sama saya enggak bisa tidur tanpa kamu."

Salah lagi mulutnya berbicara, akhirnya Aruna hanya diam tanpa melepaskan pelukannya dari belakang.

Akhirnya mereka tidur dengan keadaan Kaivan masih marah. Bahkan saat bangun tidur pun, Kaivan lebih dulu.

"Yah ditinggalin," gumam Aruna tidak melihat keberadaan Kaivan di sampingnya.

Setelah mencuci wajah, Aruna keluar dari kamar mencari keberadaan sang suami.

"Mama Ipan mana?" tanya Aruna saat melihat mamanya di dapur sedang berbicara dengan pembantu.

"Kai? Dia tadi bilang ada urusan sebentar, nanti juga balik itu anak," jawab Pharita. "Sini, kamu bangunnya lama jadi kita tinggal sarapan, mama simpankan roti sama susu, kamu makan."

Aruna mendekati mertuanya yang duduk di kursi. Ia pun ikut duduk.

"Una bangun kesiangan." Aruna semalam enggak bisa tidur, sebab tidak dipeluk oleh Kaivan seperti biasa, lelaki itu benar-benar marah sampai tidak menghadap ke arahnya.

"Enggak apa-apa sayang, lagian enggak ada yang perlu kamu kerjakan."

Sambil melahap roti Aruna memandang ke arah pintu rumah, berharap suaminya segera pulang.

"Mama kok Ipan belum pulang."

"Coba mama telponkan ya." Melihat menantunya yang ingin menangis membuat Pharita segera menelpon sang anak.

Aruna pun menunggu Kaivan mengangkat telponnya.

"Enggak diangkat, mungkin dia lagi ngurus kerjaan jadi tidak mengangkat telpon dari mama, nanti juga dia pulang."

Aruna menghela napas panjang. Seandainya dia ditinggal tapi Kaivan memberitahunya lebih dulu mungkin Aruna tidak sesedih ini. Dia berpikir Kaivan sampai sekarang masih marah kepadanya.

Di posisi Kaivan. Lelaki itu ke rumah sakit untuk memberikan rambut Aruna dan Calvin untuk di uji lab DNA. Berharap bisa mengatahui hasilnya cepat.

"Kira-kira berapa hari saya harus menunggu?" tanya Kaivan.

"Besok atau lusa hasilnya akan keluar, pak."

"Baiklah besok saya ke sini."

Setelah semua urusannya di rumah sakit selesai, Kaivan pun menuju kembali ke rumah mamanya untuk menjemput sang istri.

"Aruna belum bangun mah?"

"Sudah, dia kembali ke kamar katanya mau mandi."

Kaivan menuju kamar. Membuka pintu kamar yang tak di kunci.

"Aruna?" Kaivan segera menghampiri istrinya yang duduk dilantai sambil memeluk lututnya.

"Ipan." Aruna langsung memeluk sang suami, menangis di dalam pelukan tersebut. "Jangan tinggalin Una sendirian, jangan."

"Saya enggak tinggalin kamu sendirian, saya hanya keluar sebentar. Jangan menangis." Kaivan menghapus air mata istrinya.

"Aku takut kamu ninggalin aku sendirian di sini, kamu enggak izin dulu mau pergi. Enggak bangunin aku dulu."

"Saya enggak bangunin kamu, karena tidur kamu lelap banget. Saya juga pergi hanya sebentar."

"Lama!"

"Iya-iya saya minta maaf, sayangku." Kaivan mengecup kening Aruna. "Sudah, jangan sedih lagi."

"Ayo berdiri." Kaivan menuntut istrinya berdiri. "Katanya mau mandi tadi. Yaudah sana mandi."

"Una enggak punya pakaian ganti." Aruna hanya memakai piyama sang mertua yang meminjamkannya semalam.

"Mau pakai pakaian mama dulu lagi?"

Aruna dan Pharita badannya hampir sama, kecil dan mungil jadi Pharita bisa meminjamkan pakaiannya pada menantunya.

Pakaian wanita paruh baya itu pun tidak ibu-ibu banget. Namanya juga ibu gaul, ya walaupun sudah tua tapi gayanya harus tetap jiwa anak muda.

"Pakai kemeja kamu aja boleh?" tanya Una, entah mengapa dia suka sekali memakai kemeja suaminya.

"Enggak boleh, kalau udah di dalam kamar boleh, ini kan kita mau pulang. Saya enggak mau paha kamu di lihat orang-orang selain saya."

"Hmm..." Aruna menghela napas pasrah. Kaivan keluar dari kamar untuk meminjamkan Aruna pakaian.

Sedangkan Aruna masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum pulang ke mansion.

Apes! Aruna lupa mengunci pintu kamar mandi. Pintu kamar mandi terbuka dan terlihatlah anomali yang tersenyum kepadanya. Siapa lagi kalau bukan Kaivan pelakunya.

"Ipan kok masuk!" Aruna menutupi bagian kemaluannya.

"Pintunya enggak dikunci, saya pikir enggak ada orang di dalam." Kaivan mendekati Aruna lalu menyengir. "Mau Ipan mandikan?" tawar Kaivan menaik turunkan alisnya.

1
Pujiastuti
😅😅😅Aruna,,,,,,, Aruna sok sokan suruh Ipan jauh² bobonya ternyata ngak bisa bobo juga ya Runa kalau ngak dipeluk sama Ipan 😁🤭
Pujiastuti
😅😅😅kalau sampai berani bilang langsung kalau bos nya bodoh bakalan dipecat kalian 😁😁😁
Pujiastuti
walah ini emak sama anak malah gelut rebutan Aruna 😁😁🤭
Pujiastuti
aduh senengnya kalau punya mertua kayak mamanya Kavian
Pujiastuti
ayo lo Kaivan bisa tahan godaan ngak nih jangan macam² sama Aruna ya Ipan nanti dilaporkan ke mama ipan yang malu nanti 😁😁
Pujiastuti
Aruna ketemu ayah kandungnya ni,,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!