Update rutin 1-5 Bab ... Selamat membaca.
Jangan lupa tinggalkan jejak di komentar...
Long Tian, seorang pendekar jenius yang lahir di Alam Dewa, membawa bakat dan kekuatan yang melampaui batas. Namun, kehebatannya justru menjadi kutukan. Dibenci dan ditakuti oleh para pendekar lainnya, ia dianggap ancaman yang tak bisa dibiarkan. Suatu hari, empat pendekar terkuat dari ranah yang sama bersatu untuk menghancurkannya. Dalam pertarungan epik, Long Tian harus menghadapi kekuatan gabungan yang mengancam nyawanya—apakah ia mampu bertahan, ataukah takdir Alam Dewa akan berubah selamanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
Pagi di Kota Zhongdu dipenuhi dengan kesejukan. Udara yang lembut menyapu wajah Long Tian ketika dia membuka jendela kecil di kamar penginapannya. Matahari baru saja muncul di ufuk timur, menyinari kota dengan cahaya hangat. Dia menarik napas panjang, membiarkan udara segar memasuki paru-parunya.
Setelah semalaman melakukan kultivasi, tubuhnya terasa jauh lebih ringan, meski kekuatan Qi-nya belum sepenuhnya pulih. Dengan langkah tenang, dia berjalan menuju ember air yang diletakkan di sudut kamar oleh pemilik penginapan. Dia mencelupkan tangannya, membasuh wajahnya dengan air dingin yang menyegarkan.
Air itu memantulkan sosoknya—seorang pria muda dengan tampilan yang luar biasa mempesona. Long Tian adalah pria dengan tinggi 185 cm, tubuhnya ramping namun dipenuhi otot-otot yang terukir sempurna, memberikan kesan kekuatan dan kelincahan. Rambutnya yang panjang berwarna hitam dengan semburat merah gelap di ujungnya, terurai dengan indah meski tanpa perawatan khusus.
Wajahnya adalah perpaduan sempurna antara ketampanan yang memikat dan aura dingin yang tak terjangkau. Matanya tajam seperti elang, dengan kilauan merah samar yang mencerminkan kedalaman kekuatannya. Kulitnya halus dan bersih, tanpa noda sedikit pun, seperti kristal yang terukir sempurna oleh waktu.
Meski dia terlihat seperti pria berusia 25 tahun, kenyataannya Long Tian sudah hidup selama 450 tahun. Sebagai seorang Immortal, tubuhnya tidak menua setelah mencapai tingkat tertentu dalam kultivasinya. Hidupnya yang panjang memberinya pengalaman yang mendalam tentang dunia, namun juga membebani dirinya dengan rasa kehilangan dan perjuangan yang tak berkesudahan.
Dia menatap refleksi wajahnya di air dengan tatapan yang tenang namun penuh kewaspadaan. Di balik ketampanannya, tersembunyi seorang pendekar jenius yang namanya mengguncang Alam Dewa. Long Tian adalah simbol kejayaan dan ancaman bagi banyak orang. Kemampuannya untuk mencapai puncak kultivasi dalam waktu yang singkat telah membuatnya menjadi sasaran kebencian dan rasa iri yang tak terhitung jumlahnya.
Setelah membasuh wajahnya, Long Tian mengikat rambut panjangnya dengan kain sederhana yang dia temukan di dalam kamar. Meski penampilannya tetap terlihat berkelas, ia sadar bahwa dia harus menjaga profil rendah di Alam Bawah ini. Dunia ini bukan tempat untuk pamer kekuatan atau menarik perhatian.
“Pagi baru, langkah baru,” gumamnya, suaranya pelan namun penuh tekad.
Dia mengencangkan jubah hitamnya yang sederhana, lalu berjalan keluar dari kamar. Matahari pagi menyinari tubuhnya ketika dia melangkah keluar dari penginapan, membawa aura tenang namun penuh karisma yang sulit dijelaskan. Setiap gerakannya memancarkan keanggunan seorang pendekar, meskipun dia berusaha untuk tidak menarik perhatian.
Bagi penduduk Kota Zhongdu, dia mungkin hanya terlihat seperti seorang pria muda yang tampan. Namun, hanya sedikit yang tahu bahwa pria ini adalah seorang Immortal dari Alam Dewa yang sedang terjatuh, namun tidak hancur—dan kebangkitan seorang pendekar seperti Long Tian hanyalah masalah waktu.
...
Long Tian berjalan dengan langkah tenang menyusuri jalan utama, matanya mengamati segala aktivitas di sekitarnya.
Saat pikirannya dipenuhi rencana untuk langkah berikutnya, sebuah pemikiran muncul. Dia menyadari betapa minimnya pengetahuannya tentang tempat ini—Kekaisaran Guang, kota Zhongdu, bahkan dunia Alam Bawah yang kini menjadi tempat tinggal sementaranya. Jika dia ingin bergerak dengan aman dan efisien, memahami keadaan dunia ini adalah hal yang mutlak.
Dengan keputusan cepat, Long Tian mulai mencari tempat yang dapat memberinya informasi lebih dalam. Setelah bertanya kepada beberapa warga yang tampak ramah, dia menemukan jawabannya—perpustakaan kota yang berada di sisi timur Zhongdu.
Langkahnya membawanya ke depan sebuah bangunan tua dengan dinding batu yang dihiasi ukiran sederhana. Sebuah papan kayu di atas pintu bertuliskan "Perpustakaan Zhongdu". Meskipun terlihat sedikit usang, tempat itu memancarkan suasana tenang dan penuh pengetahuan.
Long Tian mendorong pintu kayu itu perlahan, dan suara derit kecil terdengar ketika pintu terbuka. Aroma khas kertas tua dan kayu yang lapuk menyambutnya, membuat tempat itu terasa kuno namun menenangkan. Ruangan di dalamnya cukup luas, dipenuhi rak-rak tinggi yang penuh dengan gulungan bambu dan kitab-kitab tua. Cahaya matahari masuk melalui jendela kecil, menciptakan suasana damai yang berbeda dari keramaian di luar.
Di tengah ruangan, seorang pria tua duduk di belakang meja kecil, dengan rambut putih yang tersisir rapi dan janggut tipis yang membuatnya tampak bijaksana. Matanya yang redup tampak fokus pada sebuah gulungan yang sedang dibacanya. Saat Long Tian mendekat, pria tua itu mengangkat wajahnya, menatap tamu yang baru saja masuk dengan senyum ringan.
“Selamat datang di Perpustakaan Zhongdu,” sapa pria tua itu dengan suara rendah namun ramah. “Apa yang bisa kubantu, Tuan muda?”
Long Tian membalas dengan anggukan kecil, memperhatikan pria itu dengan seksama. Meski tampak lemah dan tak memiliki aura kultivasi yang mencolok, pria tua ini memancarkan ketenangan yang khas, seolah-olah telah menghabiskan hidupnya dalam keheningan dan pemikiran.
“Aku membutuhkan informasi,” kata Long Tian dengan suara tenang namun tegas. “Tentang Kekaisaran Guang, kota Zhongdu, dan kekuatan yang menguasai dunia ini.”
Pria tua itu mengangguk perlahan, matanya bersinar dengan rasa ingin tahu. “Tentu, kami memiliki banyak gulungan dan kitab yang mungkin bisa membantumu. Tapi izinkan aku bertanya, Tuan muda. Kau tampaknya bukan penduduk asli kota ini, benar?”
Long Tian tersenyum tipis, senyum yang sulit diterjemahkan, penuh misteri. “Kau benar. Aku baru tiba di sini dan ingin memahami tempat ini lebih baik.”
Pria tua itu tersenyum kecil, mengangguk paham tanpa bertanya lebih lanjut. “Baiklah, ikutlah denganku. Aku akan menunjukkan bagian sejarah dan geografi Kekaisaran Guang. Tempat itu mungkin menjadi awal yang baik untukmu.”
Long Tian mengikuti pria tua itu melewati lorong-lorong perpustakaan, langkahnya tetap tenang meskipun pikirannya terus memutar rencana untuk memahami dunia ini lebih dalam. Baginya, pengetahuan adalah senjata yang tak kalah penting dibandingkan kekuatan.
Di salah satu sudut perpustakaan yang tenang, pria tua itu menggelar sebuah peta besar di atas meja kayu panjang. Peta itu tampak kuno, dengan detail wilayah Kekaisaran Guang yang terukir dengan tinta hitam di atas kertas berwarna kecokelatan. Setiap gunung, sungai, dan kota besar terlihat jelas di sana.
“Ini adalah Kekaisaran Guang,” kata pria tua itu, menunjuk bagian tengah peta dengan ujung jarinya yang keriput. “Sebuah kekaisaran yang luas, terbentang dari Pegunungan Jade di utara hingga Hutan Azure di selatan.”
Long Tian memperhatikan peta itu dengan seksama, matanya menghafal setiap detail.
“Di Kekaisaran Guang, kekuatan utama terbagi menjadi dua kelompok besar,” lanjut pria tua itu. “Yang pertama adalah lima sekte besar yang selama ini menjadi pilar kekuatan spiritual dan militer kekaisaran. Sekte-sekte ini adalah: Sekte Pedang Langit, Sekte Api Emas, Sekte Bayangan Malam, Sekte Bulan Ungu, dan Sekte Akar Bumi.”
Pria tua itu berhenti sejenak, memberi Long Tian waktu untuk mencerna informasi tersebut.
“Kelima sekte ini memiliki pengaruh yang besar, tidak hanya di Kekaisaran Guang, tetapi juga di wilayah lain di Alam Bawah. Namun, selain sekte-sekte ini, ada juga tiga klan besar yang memiliki kekuasaan politik dan ekonomi yang luar biasa.”
Pria tua itu menunjuk bagian tengah peta, di mana ibukota Kekaisaran Guang berada. “Yang pertama adalah Klan Guang, pendiri dan penguasa kekaisaran ini. Mereka adalah klan kerajaan yang memerintah dari ibu kota, Kota Guangluo.”
Dia kemudian menunjuk ke dua wilayah lain di peta. “Di sisi timur, ada Klan Lei, sebuah klan yang terkenal karena kekuatan tempur dan teknik petir mereka yang mematikan. Dan di sisi barat, ada Klan Qin, klan yang ahli dalam strategi, politik, dan alkimia.”
Long Tian mengangguk kecil, menyimpan semua informasi itu dalam ingatannya. Nama-nama ini mungkin terdengar sederhana, tetapi dia tahu bahwa di balik nama-nama tersebut tersembunyi kekuatan besar yang harus diwaspadai.
“Klan dan sekte ini mungkin tampak saling bekerja sama di permukaan,” lanjut pria tua itu dengan suara pelan, “tetapi di balik layar, persaingan dan intrik selalu ada. Jika kau ingin melibatkan diri di Kekaisaran Guang, kau harus berhati-hati.”
Pria tua itu menatap Long Tian sejenak, matanya memancarkan rasa ingin tahu yang mendalam. “Tapi aku yakin kau bukan orang biasa, Tuan muda. Penampilanmu, caramu berbicara, semua itu menunjukkan bahwa kau berasal dari tempat yang lebih tinggi. Mungkin di luar Kekaisaran Guang ini?”
Long Tian hanya tersenyum tipis, tidak membenarkan ataupun menyangkal. “Pengetahuanmu sangat membantu. Terima kasih atas penjelasan ini.”
Pria tua itu membalas dengan anggukan ramah. “Jika kau membutuhkan lebih banyak informasi, kau tahu di mana mencariku. Namun, hati-hati dengan pilihanmu. Dunia ini penuh dengan peluang, tetapi juga penuh dengan bahaya.”
Long Tian mengangguk lagi. Setelah membayar perhatian yang cukup terhadap peta itu, dia berdiri, bersiap untuk langkah berikutnya.
🤭🤭🤭🤭