Sela sudah jadi janda di usia nya yang baru enam belas tahun karena masalah tentang pesugihan sang Ibu, setelah berusia dua puluh tiga tahun dia malah jatuh cinta pada seorang pria bernama Bara.
Tak lama mereka menikah, namun ada yang aneh saat menikah dan menjalani rumah tangga, sebab Bara selalu pulang menjelang maghrib dan pergi nya shubuh. apa lagi bila malam purnama, maka Bara tak akan pernah ada di rumah.
siapa kah Bara sebenar nya?
apa kah Sela akan mencari tau siapa sosok Bara ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35. Amara merasa takut
Pluuuk.
"AAAHHK!" Sela menjerit kaget karena bahu nya di tepuk.
"Kenapa kamu, Sayang?" Bara menegur istri nya yang menjerit.
"Oh ternyata kamu, aku kira siapa tadi." Sela menarik nafas lega.
"Ya memang aku lah, siapa lagi bila bukan suamu mu yang datang." Bara menatap istri nya yang masih pucat pasi.
Sela menatap kanan kiri dengan perasaan yang amat sangat takut, sebelum nya walau tinggal sendirian dia tidak pernah setakut ini. namun sekarang setelah Ervan pulang malah merasakan takut yang amat besar, maka nya Sela merasa ada sesuatu yang tidak beres pada pemuda itu, bisa di bilang bahwa Sela curiga Ervan punya sesuatu.
Sebab setelah Ervan pulang baru ada sesuatu yang berbeda di rumah nya, Sela yakin seratus persen bahwa ada setan yang datang tadi untuk mengganggu nya. namun setelah Bara datang maka mahluk itu menghilang, rasa nya tidak mungkin salah dan Sela sudah sepenuh nya yakin bahwa memang ada arwah datang tadi.
Rasa nya mau cerita dengan Bara soal dia yang peka dengan mahluk halus, namun Sela meragu karena takut Bara tidak akan percaya pula dengan perkataan nya. sebab jarang ada manusia yang percaya akan ada nya hantu, kecuali sudah melihat sendiri maka baru lah percaya bahwa hantu itu ada dan yang melihat tidak pernah mengada ada.
"Kenapa termenung?" Bara menatap Sela agak bingung.
"Ah tidak." Sela cepat menggeleng karena di putuskan agar tidak cerita.
"Batu sialan, saat aku bicara dengan Sela dia terus saja bergerak!" Bara mengumpat dalam hati nya karena kesal seolah di permainkan oleh batu merah delima.
"Ayo kita masuk, biar aku buatkan kamu minum." ajak Sela tidak ingin memperpanjang masalah ini.
"Aku mandi dulu ya, kamu di bawah saja dulu." pamit Bara yang baru pulang kerja.
"Oke, jangan lama lama mandi nya." Sela pergi kedapur dan menyiapkan makanan untuk suami tersayang nya yang kelihatan lelah sehabis kerja.
Masalah kerja Bara pun Sela belum ada bertanya, sebenar nya Sela punya banyak pertanyaan untuk Bara. namun setelah berhadapan langsung malah semua nya hilang dan buyar, sama sekali tidak ingat apa yang mau di bicarakan, malah yag ada di mendengarkan saja apa yang Bara katakan dan juga cerita kan untuk diri nya.
Sriiingggg.
"Allahu Akbar!" Sela menjerit tertahan karena akhir nya bisa melihat.
Sosok yang sejak tadi di rasakan kehadiran nya malah menampakan diri sekilas saja seolah berjalan tanpa dosa, rumah Sela memang banyak kaca sehingga bebas saja mau melihat arah luar dan akhir nya malah melihat pemandangan yang sangat Sela hindari.
"Siapa dia, kenapa baru muncul sekarang? pasti ini ulah Ervan!" Sela yakin sekali jadi nya.
Sosok berbaju hitam panjang dengan rambut nya yang juga panjang, sosok itu tidak menoleh dan hanya lewat satu kali saja. tapi bau darah nya sangat amis menyeruak kedalam hidung manusia, ini Sela yang ada di dalam rumah saja bisa mencium bau anyir darah.
"Setan wanita, apa dia kiriman atau memang penunggu sini yang baru muncul?" Sela masih memperhatikan nya.
Di lihat susah payah agar bisa melihat bagian wajah karena Sela penasaran pula dengan wajah nya, tidak peduli dengan bau amis pekat di dalam rumah ini. Sela masih tetap saja fokus melihat hantu wanita berbaju hitam, darah terus menetes dari jari jari nya.
"Sayang."
"Allahu Akbar, Allahu Akbar!" Sela menjerit menyebut nama tuhan nya hingga membuat Bara menutup telinga.
"Kenapa, kamu kenapa lagi?!" Bara baru melepaskan tangan dari telinga saat Sela diam.
"Anu..ada burung bagus sekali, aku loh memperhatikan nya dan malah kamu kagetin." jawab Sela berdusta.
"Kirian kamu lihat apa, kok serius sekali." ujar Bara.
"Kamu sudah mandi kah, kok cepat sekali." Sela baru sadar dengan suami nya.
"Baru mau mandi sih, tapi nanti saja lah mandi pas mau tidur." jawab Bara.
Sela pun tidak lagi banyak tanya karena dia masih syok dengan apa yang di lihat nya barusan, biar lah Bara mau mandi atau tidak karena surah besar sehingga tidak perlu pula mau terus di bilangi. mereka berdua segera menuju meja makan untuk menikmati masakan yang sudah Sela siap kan sebelum nya.
Bahkan dalam makan nya pun Sela masih tetap saja diam karena dia begitu heran akan hantu wanita tadi, kenapa juga Ervan muncul setan nya baru muncul membuat Sela yakin bahwa memang ulah Ervan yang membawa setan itu, entah sengaja atau pun tidak sengaja, yang penting dia muncul setelah Ervan datang.
...****************...
Amara duduk dengan gelisah karena jujur saja dia takut bila Sela sampai tau dan marah pada nya, ada rasa menyesal juga karena saat itu tidak bisa menolak Ervan yang terus memaksa. sekarang sudah terjadi baru dia menyesal, semua sudah terjadi dan mana mungkin bisa mau di sesali lagi.
"Ervan enggak mungkin lah ngomong kalau dia tau dari kamu, masa iya Ervan mau ngomong." Celin membuka suara.
"Takut nya Sela curiga dan dia sudah pasti mengarah padaku, yang tau rumah nya kan cuma aku saja." jawab Amara pelan dan cemas.
"Aku yakin semua akan baik baik saja, Sela juga tidak akan lama marah nya. semoga dia suka sama Ervan." harap Celin pula.
"Mana mungkin akan begitu, dia sudah menikah dan pernikahan nya masih baru!" sergah Amara menggigiti kuku nya.
"Menikah?!" Celin kaget sekali mendengar nya.
"Bahkan pernikahan nya juga sangat rahasia, semua yang ada di dalam diri Sela sangat lah rahasia!" lirih Amara.
Kini Celin juga terdiam mendengar nya karena sama sekali tidak ia sangka bahwa Sela akan menikah, mana pernikahan pun di lakukan secara kilat dan Amara tadi sempat agak memaksa ingin melihat suami nya. tapi Sela keras menolak menunjukan foto Bara, cuma foto dia yang bermake up pengantin saja yang di tunjukan.
"Dia menikah tanpa pesta, suami nya juga sama dengan dia." jelas Amara.
"Masalah nya tu, manusia atau bukan suami Sela ini." celetuk Celin pula.
"Ya manusia lah, ada ada saja pertanyaan mu!" sergah Amara.
"Takut nya itu sebangsa setan yang tinggal di hutan itu, mana pernikahan nya juga rahasia kan." Celin mendadak cemas.
Amara menatap teman nya yang sejak dulu tidak pernah percaya dengan ada nya setan, baru sekarang ini malah kepikiran bahwa suami Sela bukan lah manusia biasa. entah bagai mana Celin bisa berpikir demikian, agak aneh juga memang karena Sela keluarga yang sangat tertutup.
Guys puasa gini emang enggak bisa up lima bab, otak nya macet karena biasa nulis sambil nyemil apa pun dan kali ini menahan dahaga serta lapar, jadi seadanya saja ya.
kukira di edisi ini akan aman sentosa🤭, ternyata ada nyawa2 yang terancam dan berujung pada kasus yang menggemparkan.
#menungguTokohUtama
#kembalinyaKakakAdik
#Beraksi
kasih bintang 🌟 🌟 dua aja... kerjanya kurang bagus... perlu latihan lagi...🤣🤣🤣🤣