NovelToon NovelToon
PANGERAN MY BAD BOYFRIEND

PANGERAN MY BAD BOYFRIEND

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Cintamanis / Playboy / Basket / Bad Boy / Enemy to Lovers
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: cipaaiinee

Baru menginjak kelas 12, ada saja hal yang membuat Syanza harus menghadapi Pangeran, si ketua Savero.

Ketua apanya coba, tengil gitu.


"Lo pikir, lo kodok bisa berubah jadi pangeran beneran, hah??" Ketus Syanza.
"Emang gue pangeran," balas Pangeran angkuh.
"Nama doang, kelakuan kayak setan!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cipaaiinee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 16

Suara bising motor dan mobil keluar dari parkiran. Pangeran membawa Syanza ke arah motornya, lalu menduduki gadis itu di atas jok motornya.

Sebelum rangkulan Pangeran menjauh, dengan sigap Syanza menarik bahu Pangeran dan menggigitnya dalam seolah menyalurkan rasa kesalnya.

"Akh..., sakit sayang," ucap Pangeran memejamkan matanya dan memegang bahu yang sempat Syanza gigit.

"Cih. Segitu doang. Makanya jangan seenaknya," sarkas Syanza.

Setelah rasa nyerinya mereda, Pangeran menauki motornya mengabaikan Syanza yang mendumel tidak jelas, kemudian ia memakai helmnya.

Baru saja motor itu menyala dan tangan kanan Pangeran akan menancap gas, namun keburu berhenti ketika Syanza hendak melompat turun. Untung saja dengan cekatan, Pangeran menahan paha gadis itu untuk kembali duduk.

"Lo mau celaka, hah?!" sentak Pangeran menoleh ke belakang. Ia terpaksa turun kembali, dan melepas jaket bertuliskan nama Xavier. Pangeran melingkarkan jaketnya pada pinggang Syanza yang mengekspos pahanya.

"Aw!" Syanza terperanjat saat ikatan itu begitu kasar. "Gak usah kencang juga kali," sindirnya merenggut kesal.

Pangeran tidak menggubris Syanza, dan tatapannya pun terlihat datar apalagi rahangnya yang seperti menahan amarah.

Lelaki itu menaiki motornya kembali, dan tanpa berlama-lama lagi ia menyalakan kendaraan roda dua itu.

"Pegangan."

Kali ini Syanza yang mengabaikan ucapan Pangeran.

Lelaki itu mendengus dan sengaja tidak menegur kembali Syanza, namun dengan cara lain ia tiba-tiba menancap gas sesuai dengan keadaan sekitar. Tidak terlalu kencang tetapi ampuh membuat Syanza menciut ketakutan dan refleks memeluknya.

"Alastar! Gue ke jengkang, bego. Kalau mau mati gak usah ngajak!" teriak Syanza dengan mata terpejam kuat dan tangan yang melingkar menekan perut Pangeran.

Merasa tidak perlu ditanggapi, Pangeran tetap melajukan motornya sesuka hati. Membiarkan Syanza yang ketakutan setengah mati di belakangnya. Toh, lumayan untuk pemanasan sebelum nanti balapan.

Tidak sampai lima belas menit sampai di perkarangan rumah Syanza. Akhirnya motor itu berhenti dengan mulus, tanpa mengerem dadakan.

"Sampe," ucap Pangeran menepuk tangan yang melingkar di depan perutnya. "Sya?" ulang Pangeran memastikan kalau gadis itu baik-baik saja. "Turun."

"Gak mau," balas Syanza menenggelamkan wajahnya di punggung Pangeran, ditambah pelukannya seolah tidak mau kalau Pangeran pergi.

Sampai sini Pangeran bisa mengerti alasan Syanza bersikap manja dan tidak biasanya juga ingin singgah dulu ditempat lain bersamanya setelah pulang dari sekolah.

"Lepas, Sya. Gue ada urusan penting ini," lontar Pangeran berusaha melepaskan pelukan Syanza.

"Gak mau! Urusan penting apa coba," cibir Syanza merengek. "Gue ngajak ke tempat yang mau banget gue kunjungin juga sampai lo gak peduliin," sindirnya.

Tidak mau lagi capek-capek membujuk Pangeran untuk tidak pergi. Akhirnya Syanza melepaskan tangannya dari tubuh lelaki itu, kemudian turun. Tidak lupa melepas jaket yang sempat Pangeran pinjamkan. Dengan kasar, Syanza melempas jaket itu ke wajah yang masih berbalut helm itu.

"Makasih," ucap Syanza dan beranjak pergi meninggalkan Pangeran. Bukannya masuk ke dalam rumah, tetapi dirinya memilih menghubungi salah satu temannya. Bukan Ghea, melainkan seseorang.

Pangeran bergeming, dan malah penasaran apa yang akan dilakukan gadis itu.

"Halo, Juna," sapa Syanza pada orang di seberang sana.

Pangeran membulatkan matanya. Pendengarannya masih jelas meskipun terhalang oleh pelindung kepala. Dirinya turun dari motor secara kasar, dan mendekati Syanza lalu merampas ponsel gadis itu. Dan mematikannya sepihak.

"Maksud lo hubungin Juna buat apa?"

Syanza tidak menatap Pangeran karena takut dengan tatapan menyeramkan itu.

"Bukan urusan lo. Kalau lo aja gak peduli sama gue, terserah gue dong mau apa sama yang lain," tukas Syanza melihat ponselnya yang berada di genggaman Pangeran. "Siniin," titahnya hendak mengambil, namun Pangeran menjauhkannya.

"Dia temen gue, dia anggota gue, anak buah gue. Jadi, dibanding nurut sama lo, dia akan lebih nurut sama gue," ucap Pangeran angkuh.

Syanda terkekeh dan kemudian berdecih. "Putus aja, ya? Gue mau bebas, dan gue juga gak mau ngurusin orang yang gak mau diurus. Jadi, buat apa kalau hubungan yang dasarnya cuma sogokan bakal bertahan lama? Gue juga tahu cewek lo banyak di luaran sana. Gue gak mau jadi salah satunya. Bukan membanggakan diri, tapi gue punya prinsip. Dia yang mau sama gue, berarti cuma cukup sama satu wanita.Kalau lebih, big no. Gak cocok buat masa depan gue yang gue impikan," tutur Syanza membuka semua tekanan dan juga unek-unek dalam dirinya.

Tanpa menunggu respons Pangeran. Syanza merampas ponselnya berhubung lelaki itu tengah lengah. Dan pergi ke dalam rumahnya begitu saja.

Mendengar semua penuturan Syanza barusan, stu yang Pangeran bisa tangkap. Syanza Amara, gadis yang ia jadikan sebagai kekasih syarat saja, secara tidak langsung Syanza mengakui sendiri kalau dia menyukai Pangeran.

"Arghh, sial! Anjing!" umpat Pangeran frustasi. Tidak, bukan waktunya berbelit dengan perasaan. Terpenting sekarang, ia harus cepat-cepat mengganti bajunya dan menuju lokasi balapan. Urusan Syanza akan ia selesaikan malam ini setelah tantangan gang Lenox terpenuhi.

Putus? Tidak akan. Pangeran tidak ingin kalau Syanza memilih lelaki lain, bahkan membayangkan Syanza kencan dengan yang lain saja hatinya sudah bergemuruh tidak menerima.

1
Puji Lestari
bagus... ceritanya menarik
Puji Lestari
lanjut.... ceritanya bagus...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!