Lanjutan ke-dua Dari Lahirnya Kaisar Langit...
Disini menceritakan tentang petualangan Lin Tian Di alam langit...
Di sini akan berkisah tentang perjalanan Lin Tian di alam langit, menjadi penguasa satu alam dan berjuang untuk mencapai istana langit, megemban tugas dari kaisar langit terdahulu Lin Tian berjalan dalam jalan yang penuh dengan kesulitan...
Perjalanan yang akan membuat Lin Tian selangkah demi selangkah menuju tahtanya untuk menjadi seorang kaisar langit! dewa dari segala para dewa dan penguasa seluruh alam langit!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RandikaP, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13. Pertemuan Dua Wanita
BOOMM....
"Ugh!" kesembilan nya terlempar jauh lagi dan mereka sekarang terluka karena serangan Lin Guang itu.
Melihat apa yang terjadi kepada para jenderal itu si wanita agak serius, dia memandang Lin Guang dengan tenang untuk sesaat.
Sebelum dia sedikit menggerakan tangan nya dan sepuluh orang tadi menghilang dari tempat mereka berada, Lin Guang yang melihat semuanya menghilang agak tidak senang tapi dia langsung kembali ke samping Lin Sang.
"Dewa Lin mari bertemu lagi lain waktu, dan sebelum aku pergi aku akan memberi kamu sebuah hadiah" ucap si wanita.
"Ayo cepat pergi!" ucap Lin Sang kepada Lin Guang.
BOOMM...
"Hahaha...semoga dewa Lin suka Hadiah dari diriku yang rendah hati ini" ucap si wanita yang telah menghilang dari ruang itu.
Setelah wanita itu menghilang wajah Lin Sang agak jelek, dia dan Lin Guang terkurung di dalam formasi yang cukup kuat.
Walau dia bisa menghancurkan nya tapi tentu akan butuh waktu, karena itu dia pasti akan terlambat untuk membantu cucunya.
"Ais.. wanita itu sungguh kejam" ucap Lin Guang.
PLak.!
"Aduh! kakek kenapa kamu memukul kepala ku lagi?" tanya Lin Guang dengan suara menyedihkan.
"Jangan banyak bicara lagi, karena kebodohan mu kita jadi terkurung disini" ucap Lin Sang yang santai melemparkan kesalahan kepada Lin Guang.
"Aku? kakek kamu..!" Lin Guang akan berbicara tapi diam saat melihat wajah Lin Sang yang marah.
"Hm..! " Lin Sang tidak memperhatikan lagi cucunya itu dan terus mencoba mencari cara keluar dengan cepat dari formasi itu.
"Ais...! kenapa nasib ku dan ayah selalu sial" ucap Lin Sang mengingat bagaimana dia selalu habis di marahi oleh kakeknya.
"Semoga sepupu kecilku ini bisa membuat kakek dan nenek berpindah memarahi dia daripada aku" ucap Lin Guang sedikit berharap.
Walau mungkin apa yang dia harapkan itu tidak seperti yang pernah dia harapkan dalam fikiran nya, karena dia tidak tahu mungkin saja saat Lin Sang bertemu dengan Lin Tian dia akan jadi tempat pelampiasan lagi bagi Lin Sang.
......................
BOOMM...
BOOMM...
Pertarungan di alam kehancuran belum selesai terlihat Lin Tian penuh luka melawan dewa kematian, dia telah menggunakannya armor kaisar dan delapan elemen nya tapi masih belum dapat bersaing dengan dewa kematian.
ARRRRRRR...
"aku harus menemukan kesempatan untuk membunuh nya dengan sekali serangan" ucap Lin Tian serius.
BOOMM...
BOOMM...
"Sepupu kecil?" ucap Mu Jing'er melihat Lin Tian yang penuh luka.
Di kapal perang Lan Jingyi ingin pergi membantu Lin Tian tapi dia tahu kalau tidak ada yang dapat dia lakukan disana, jadi dia berusaha memberikan perintah melalui kapal berharap bisa sedikit menolong Lin Tian dan alam Kehancuran.
"Lin Tian kamu harus baik-baik saja" ucap Lan Jingyi dengan cemas.
BOOMM...
"sial!" ucap Mu Jing'er saat dia tidak sadar kalau ada seseorang ahli yang tiba-tiba muncul menyerang dia dari belakang.
"Tidak bisa menghindar!" ucap Mu Jing'er melihat pedang yang akan datang tepat ke arah dadanya.
"Kamu masih ceroboh!" ucap suara lembut yang tiba-tiba mengagetkan Mu Jing'er dan yang lainnya.
BOOMM..
"Ahg!" pria yang menyerang Mu Jing'er langsung terpotong-potong seketika di tempatnya.
Mu Jing'er yang mendengar suara wanita itu mengerutkan keningnya, karena dia tahu siapa wanita yang muncul itu.
"Kamu kenapa disini?" ucap Mu Jing'er dengan wajah marah.
"Kenapa aku tidak boleh kesini? apa kamu fikir bisa menyembunyikan sepupu kecil ku itu di depan mataku?" ucap Wanita yang mana dia adalah Lin Xin.
Mendengar itu Mu Jing'er kaget, lalu menoleh ke arah wanita yang bertarung dengan jenderal hitam dan jika dia benar maka wanita itu adalah Ming Bi'er nenek Lin Xin.
"Aku tidak berharap kalau kalian dengan cepat mengetahuinya" ucap Mu Jing'er dengan kesal.
"Cih!" Lin Xin terlihat jelas tidak suka dengan Mu Jing'er, jadi dia memandang ke arah Lin Tian yang bertarung.
Melihat hal itu Lin Xin mengerutkan kening nya, dia dapat merasakan aura delapan elemen dari tubuh Lin Tian, Bahkan tiga tetua juga Memandang Lin Tian dengan serius.
"Tubuh Delapan elemen dan bahkan kekuatan delapan elemennya lebih murni dari Penguasa dulu" ucap salah satu tetua dengan tubuh bergetar penuh kebahagian.
"Iya! pantas menjadi anak dari penguasa kita" ucap yang lain puas dengan penampilan Lin Tian.
"Dia memang anak paman" ucap Lin Xin melihat wajah tampan dan gaya bertarung Lin Tian, ada senyum di wajahnya itu saat melihat Lin Tian.
"Jangan harap membawa sepupu ku pergi!" ucap Mu Jing'er dengan marah kepada Lin Xin.
"Dia sepupu ku juga, jadi kenapa aku tidak boleh membawa nya?" ucap Lin Xin.
Mendengar jawaban Lin Xin wajah Mu Jing'er sangat marah, ketiga tetua dapat melihat sesuatu bayangan dari kedua wanita itu.
"Putri.. kita harus menyelesaikan masalah disini dulu, dan soal siapa yang akan membawa nya kenapa tidak nanti kita selesaikan?" ucap salah satu terua berjanggut putih.
"Hm!" keduanya hanya berpaling wajah dari yang lain.
"Bagaimana jika kita berlomba" ucap Lin Xin.
"Katakan! apa yang kita lakukan?" ucap Mu Jing'er.
"Cukup menentukan siapa yang paling banyak membunuh musuh" ucap Lin Xin.
Mendengar itu Mu Jing'er menatap Lin Xin lagi dengan serius, lalu perlahan ada senyum di kedua wajah wanita itu.
Dan seketika keduanya telah menghilang dari pandangan tiga tetua itu dengan sangat cepat
"Pedang es bekukan!" ucap Mu Jing'er
"Pedang Angin, potong!" ucap Lin Xin.
BOOMM..
Tanpa kata lagi keduanya langsung berlomba untuk membunuh musuh mereka, dan saat ketiga tetua melihat itu wajah mereka tidak berdaya.
"Aku tidak tahu kalau mereka akan memiliki dendam seperti itu" ucap tetua berjanggut putih.
"Iya bagaimana pun beberapa orang di alam kita kurang suka tentang masalah dewa penguasa sebelumnya" ucap yang lain.
"Baiklah, mari kita bantu mengalahkan semua musuh yang ada disini dan kalau bisa bantu lah orang-orang alam ini juga" ucap tetua yang lain.
"Baik! aku mengerti" ucap tetua berjanggut.
Dia langsung menghilang dan menyerang musuh yang dia pilih, dua lainnya juga berpencar dan menyerang musuh mereka yang juga mereka pilih.
Akibatnya peperangan di alam kehancuran semakin mulai bisa di menangkan oleh alam kehancuran, dan banyak orang dari alam kematian yang tewas akibat kedatangan tiga tetua dari alam elemen.
Terlebih orang-orang yang bertemu dengan dua wanita yang mulai gila telah benar-benar sial, dan telah menjadi tempat untuk mereka melampiaskan kemarahan mereka berdua.
BOOMM..
ARRRRRRR....
kaisar kematian meraung ke langit, dan saat Lin Tian melihat itu dia merasa kalau hal itu adalah kesempatan.
"Ini adalah kesempatanku!" ucap Lin Tian.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
...****************...