NovelToon NovelToon
The Darkest Kiss

The Darkest Kiss

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Tamat / Mafia / One Night Stand / Persaingan Mafia / Gangster
Popularitas:24.6k
Nilai: 5
Nama Author: Four

Menjadi sasaran cinta seorang gangster?

Gaby harus melewati cobaan yang lebih besar lagi ketika seorang gangster tertarik kepadanya. Namun dibalik ketertarikan Jax, si gangster kejam dan berpengalaman itu ternyata memiliki alasan lain, yaitu menuntaskan pekerjaannya dengan membawa Gaby ke pemimpin mafia bernama Salvatore Conti atas pengkhianatan yang ayah Gaby lakukan.

Jax yang diperintahkan untuk membunuh Gaby dengan diberi hadiah setimpal. Pria itu justru terjebak dalam cintanya sendiri sehingga membuat nya harus lari sejauh mungkin bersama Gaby untuk menghindari kejaran Salvatore dan anak buahnya. Dan melindungi wanita itu dari maut meski harus mempertaruhkan nyawanya sendiri.

°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon dukungannya ✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TDK — BAB 13

CIUMAN YANG MENDEKATKAN MU

“Berikan padaku sialan!” seorang pria baru saja meminta kokain hingga menghirupnya saat mereka baru saja selesai menjual beberapa narkoba cukup banyak malam ini.

“Haahhh— ” Hela napas pria itu ketika merasa lega saat ia baru saja menghirup kokain tadi.

“Di mana Jax? Aku tidak melihatnya sejak datang kemari.” Tanya seorang pria dengan kacamata hitam yang baru saja duduk di atas motornya.

Mateo dan Hobbs saling memandang. “Dia sibuk mengurus hal lainnya.” Jawab Hobbs.

Sehingga pria dengan kacamata itu mengangguk kecil. Dia pikir akan mengatakan sesuatu langsung kepada Jax mengenai sesuatu yang dia dengar-dengar.

Tapi ternyata pria itu pergi.

...***...

Menempuh beberapa jam hingga berulang kali Gaby tertidur, dan berulang kali juga Jax menghentikan mobilnya untuk istirahat sejenak sembari minum dan makan.

Entah berapa banyak uang yang pria itu miliki.

Tabasco — Mexico

Jax baru saja menutup pintu mobilnya saat Gaby keluar dan menatap ke arah gedung bersusun dan berjajar seperti kos-kosan bertingkat dan itu disebut rumah susun.

Keadaan yang sangat ramai karena terdapat pesta kecil di sana. Ya! pesta liar sehingga banyak wanita memakai pakaian seksi dan para pria bertelanjang dada hingga memakai kaos tipis sembari menari menikmati bar di sana.

“Jangan hiraukan mereka, ayo.” Ucap Jax mengajaknya pergi ke salah satu rumah susun di sana dan memilih menjauh dari pesta tadi.

Suara musik perlahan mulai pelan seiring langkah mereka yang semakin menjauh dan masuk ke dalam rumah susun. Namun saat hendak masuk, tiba-tiba Jax langsung menarik Gaby dan bersembunyi di balik dinding berbelok dalam posisi memeluknya dari belakang, melingkarkan tangan kanannya ke dada Gaby.

“Ssttt!”

“Kenapa kita bersembunyi?” bisik Gaby yang masih menempel ke Jax.

“Aku melihat Rian dan anak buahnya.” Ucap Jax membuat Gaby mulai gelisah.

Bagaimana bisa pria itu sampai ke Meksiko? Bukankah mereka ada di New York?

Saat Gaby sibuk dengan pikirannya. Jax mencoba mengintip dan melihat keberadaan Rian dan anak buahnya yang baru saja membawa dua gadis dalam keadaan tidak sadarkan diri. Benar-benar sialan!

Merasa terpojok saat Rian merasakan adanya seseorang dibalik tembok membuat pria itu menyuruh anak buahnya untuk diam dan tidak gaduh saat memasukkan kedua gadis tadi ke mobil. “Quédate aquí.(Diam di sini).” Pinta Rian kepada anak buahnya.

Pria itu menyiapkan pistolnya dan melangkah perlahan lebih maju dengan berhati-hati.

“Sial!” umpat Jax saat dia menyadari bahwa Rian mulai mendekat ke arah meraka.

Tidak ada jalan lain selain lurus, dan jika dia kabur, maka itu menimbulkan kecurigaan Rian dan kemungkinan besar mereka akan ketahuan.

“Tetaplah tenang.” Bisik Jax tepat di telinga Gaby yang membalas dengan anggukan kecil.

“Siapa di sana? Tunjukkan dirimu atau aku akan membunuhmu!” ancam Rian.

Dengan cepat Jax langsung memutar tubuh Gaby ke sisi gelap lorong dan mengangkat satu kaki Gaby hingga ke pinggang nya.

“Apa yang kau lakukan?”

“Diam dan ikuti saja.” Balas Jax setelah menuntun tangan Gaby ke pinggangnya, lalu pria itu mencium bibirnya hingga melumatnya.

Oh tentu! Gaby terbelalak kaget saat pria itu mencium dalam bibirnya hingga tak segan menelusupkan lidahnya masuk, mengakses keseluruhan rongga mulut Gaby sampai wanita itu terpejam dan meremas jaket Jax.

Posisi yang sangat intim ketika tangan kanan Jax masih menahan kaki Gaby sementara tangan kirinya menyentuh tengkuk leher wanita itu dan memperdalam ciuman mereka.

“SIAL— ” Rian terkejut dan berkerut alis saat melihat dua insan terlihat seperti sedang bercumbu di gelapnya sela dinding tersebut.

“Cih!” pria itu tersenyum miring, namun senyumannya hilang ketika dia tidak mendengar suara dari cumbuan yang seharusnya terdengar.

Tak berhenti di ciuman saja, tangan Jax mulai meremas payudara Gaby dan melepaskan ciumannya ketika wanita itu mendesah akan sentuhan dadakan Jax.

“Ahhh~ ”

“¡Usted está loco! (Dasar gila)!” gumam Rian menggeleng kecil dan pergi sembari memasukkan kembali pistolnya.

Jax menoleh ke belakang dan memastikan pria itu sudah tidak ada. Setelah menyadari kepergian Rian, Jax kembali menatap ke Gaby yang masih memejamkan matanya rapat dengan napas memburu.

Tentu itu kesempatan emas. Jax menyentuh bibir basah Gaby dengan ibu jarinya sebelum akhirnya dia kembali melumatnya dan menurunkan kaki wanita itu.

Gaby pikir Rian masih ada, itu sebabnya dia mengikuti rencana Jax sampai terbawa suasana, mengusap punggung lebar pria itu dan naik ke atas meremas pelan rambut Jax saat pria itu mulai mencium dagu dan lehernya.

“Hahh— hahh— apa mereka sudah pergi?” tanya Gaby dengan napas memburu ketika matanya bertemu dengan mata Jax yang berkilat.

Wanita itu menunggu jawaban Jax, namun Jax hanya diam menatapnya lekat. Bukannya menjawab, pria itu menyentuh pipi Gaby dan kembali mencium bibirnya dengan lembut sekali lagi.

Tak ada penolakan dari Gaby, melainkan terheran hingga akhirnya pria itu melepaskan ciumannya dan menjauh dari Gaby.

“Mereka sudah pergi.” Ucap Jax saat ia mengintip.

Gaby hanya mengangguk kecil dengan wajah gugup. Dia merasakan ciuman yang berbeda dari Jax, dia bisa merasakannya.

“Kita harus pergi?” tanya Gaby dengan gelisah dan berharap itu bisa mengalihkan ciuman tadi.

“Jika kita pergi, kau akan lelah.” Ucap Jax menatap sedikit khawatir.

“Aku tidak masalah. Kita bisa tidur di mobil! Aku rasa itu lebih aman.” Ujarnya terpaksa namun juga ada benarnya.

Jax yang mendengarnya pun mulai tak enak sendiri dengan hatinya. Dia menatap ke Gaby dengan tatapan kasihan sekaligus bingung.

Terlihat bagaimana Jax menoleh ke kanan dan kiri seolah tengah berpikir cepat. Sedangkan Gaby masih menunggunya dan tersenyum tulus. “Aku rasa tadi itu cukup, adrenalin!” ucap Gaby yang mencoba menghilangkan rasa khawatir dan bingung yang melanda Jax.

Tentu itu berhasil. Jax tersenyum tipis mendengarnya serta mengingat ciuman mereka yang hampir saja membuat nyawa terancam saat Rian mengintip.

“So— kita pergi sekarang?!” tawar Gaby yang kini tersenyum tipis saat Jax kembali menatapnya dan wajah pasrah dan mengangguk.

Wanita itu meraih tangannya dan mengajaknya keluar dari persembunyiannya mereka. Berjalan sejajar sembari berbincang membuat lelucon yang Gaby berikan sebisa mungkin.

Malam yang cukup menyenangkan bagi mereka berdua, saat harus bermalam di dalam mobil di tempat yang tenang dan hanya ada beberapa orang saja yang duduk di sebuah cafe terbuka.

Cukup lama di dalam mobil hingga Jax menoleh dan menatap ke arah Gaby yang sudah tertidur, meski dalam keadaan duduk, wanita itu masih bisa tidur dengan tenang.

Diam-diam dia mengambil sebuah ponsel jadul dari dasbor mobil sewaan tadi, lalu keluar dan menelpon Mateo untuk informasi terbaru tentang kelompok Bloodydevil yang seakan mencarinya.

[“Aku menemukan salah satu di antara mereka! Tapi dia seorang wanita, entahlah apa kau percaya atau tidak. Dia anggota Bloodydevil.”] Jelas Mateo sembari menghentikan permainan kartunya dan memilih menjauh setiap kali menelepon Jax.

[”Katakan saja, siapa dia?”]

[“Aku memiliki fotonya! Tapi tidak bisa mengirim. Yang pasti namanya Hattie Emmanuel.”]

“Hattie?”

Sepertinya Jax pernah mendengar nama tersebut di Meksiko.

1
sagi🏹
wah ending nih ceritanya.. jax gaby jacob hattie semoga kalian selalu bahagia ya.. see you..
sagi🏹: sama² othor keren
Four.: iya dongg kan udah end soalnya 😅😁 terima kasih sudah mampir!!!
total 2 replies
sagi🏹
semangat thor
Four.: thanks dan ho,oh 😁
total 1 replies
sagi🏹
ini authornya pinter memainkan emosi para readersnya nih.. tapi memang tegang thor /Grimace/
sagi🏹: nggak dong /Hey/
Four.: padahal enggak lohhh, jangan² kamu hayooo
total 4 replies
sagi🏹
jax pasti bisa menyelesaikan semuanya dia lebih cerdik dari musuh2nya/Determined/
Four.: setuju
total 1 replies
sagi🏹
memang enak di peralat dan dijadikan kambing hitam.. orang tamak memang cocok ketemu orang tamak pula..
Four.: betul, betul, betul!
total 1 replies
sagi🏹
jax nih tipe yang tenang tapi mematikan terstruktur dan terarah cihuiiii.. /Grin/ sok tau nih aku /Facepalm/
sagi🏹: amit amit... thorrrrrrrrr/Sob/
Four.: sudah berpengalaman jadi gangster mungkin, makanya kebawa 😅
total 2 replies
sagi🏹
jax kau memang luar biasa tangggap tangkas dan cekatan... uhuyyyy aku semakin padamu jax /Grin/
Four.: me too /Applaud/
total 1 replies
sagi🏹
jax kamu memang cerdik cerdas dan tanggap situasi... aku padamu jax
sagi🏹
memang sudah jodoh jax dan gaby mereka terhubung dari orang tua mereka..
sagi🏹: jangan dong lebih enak kalo terang jangan gelap takut kesandung /Sly/
Four.: terhubung lewat dunia gelap
total 2 replies
sagi🏹
pasti setelah ini semakin tegang jalan ceritanya
Four.: enggak kok, santai 😌
total 1 replies
sagi🏹
jax memang selangkah lebih maju dan mempertimbangkan segalanya target sasaran sebab dan akibat nya memang lah cocok dia jadi mafia.. mungkin
Four.: ho, oh
total 1 replies
sagi🏹
kegerahan nih thor adegan 18+ /Facepalm/
sagi🏹: othor memang badaaassss /Joyful/
Four.: masih 18+ kok bukan yang atasnya 😁
total 2 replies
sagi🏹
aaaaaaaa jax kau begitu romantis di balik sisi tegas dan dingin mu ku meleyot dibuwat mu jax /Facepalm/
Four.: jadi kasihan kan aku lihat kamu 😌😅 aku Carikan karakter lain aja deh nanti 😁
sagi🏹: saingan yoookkkk... sudah pasti jax pilih gaby lah /Applaud/
total 3 replies
sagi🏹
semoga jax bisa mengembang kan perusahaan keluarga nya kembali
Four.: yakin dikembangkan??? 😌
total 1 replies
sagi🏹
pilihan yang bagus jax.. tapi dilema juga ya jadi jax
Four.: butuh lagu galauu
total 1 replies
sagi🏹
waduh jax pesona mu bertaburan jax mengalahkan pesona capten america
Four.: kalah itu mahhh kapten Amerika, ini kapten Jax 😅😁
total 1 replies
sagi🏹
jax kalo suka bilang aja sih jax jangan diem2 bae..
Four.: malu ah /Proud/
total 1 replies
sagi🏹
akhirnya jax menemukanmu gaby /Cry/
Four.: syukurlah 😁
total 1 replies
sagi🏹
merinding thor bacanya
Four.: jangan² ada hantu disekitar mu huuuuuu
total 1 replies
sagi🏹
ayoooo jax segera temukan gaby sebelum kenapa2.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!