Kembali ke kehidupan nyata membuat Azalea senang sekaligus sedih. Ada rasa tak rela ketika mengetahui jika dirinya kembali.
Pertemuannya dengan Allarick, CEO baru tempatnya bekerja membuat Azalea banyak merasakan dejavu ketika mereka bersama. Ada banyak persamaan yang ia rasakan ketika bersama Allarick.
"Siapa kamu sebenarnya Allarick?"
"Waktu akan menjawab semuanya Aza, siapa aku, bagaimana kita, perasaan ku dan kamu."
Allarick yang selalu menjawab dengan teka-teki membuat Azalea semakin penasaran akan sosoknya.
"Bagaimana jika aku adalah dia?"
"... "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon queen_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
OMB! 2 (Real Life) 16
Selamat membaca
*****
"Apartement? Kenapa tidak pulang ke kediaman saja?"
Azalea menatap Allarick yang kini tengah fokus pada laptopnya. Setelah selesai melakukan meeting dengan Wira, Allarick dan Azalea langsung kembali ke kantor untuk melanjutkan pekerjaan mereka masing-masing.
Allarick menutup laptopnya dan langsung menghampiri sang istri yang duduk di sofa. Ia mengelus rambut panjang istrinya dengan sayang kemudian mengecup pelipis wanita itu. "Sepertinya kita akan lembur malam ini. JIka pulang ke kediaman akan memakan waktu yang cukup lama, jadi kita malam ini kita pulang ke apartment-ku saja okey?"
Azalea mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti, "Baiklah, terserah padamu saja. Lagi pula aku ingin tahu dimana apartement mu."
Lama-kelamaan, Azalea menjadi terbiasa dengan sikap Allarick yang kadang-kadang berubah. Random, dingin, misterius, dan perhatian. Azalea mulai terbiasa dengan itu. Meski kadang-kadang ia kesal dengan Allarick yang sok misterius dengannya.
"Bagaimana jika seminggu ini kita tinggal di apartement saja?" tanya Allarick meminta persetujuan istrinya.
Azalea menatap bingung, "Kenapa? Apa tinggal di rumah sendiri membuatmu tidak nyaman?"
Allarick menggeleng, "Bukan aku. Tapi kamu. Aku takut kamu tidak nyaman dengan semua perilaku oma."
"Astaga! Karena aku?" Azalea menunjuk dirinya sendiri kemudian tertawa pelan, "Tenang saja Al. Aku tidak masalah dengan oma. Dia melakukan itu karena yang dia tahu jika aku sedang hamil, wajar saja jika dia selalu khawatir. Aku sama sekali tidak masalah."
Allarick tersenyum tipis. "Baiklah, tapi kita akan tetap tinggal di apartemen selama seminggu."
Azalea menggeleng, "Dasar pria aneh."
"Dan pria aneh ini adalah suamimu."
"Dan sialnya iya."
Keduanya sama-sama tertawa. Sejenak Azalea terpaku menatap Allarick yang tertawa lepas di hadapannya. "Dia tampan, tidak! Sangat tampan."
"Kamu mau menghancurkan mereka seperti apa?"
Azalea tampak berpikir. "Tidak tahu. Belum ada rencana. Niatnya aku ingin memutuskannya dengan menyebar foto-foto kemesraan merek saat ulang tahunnya. Tapi ternyata kami putus lebih cepat dari yang ku kira."
"Dan kamu menyesal?"
"Tentu saja tidak!" tegas Azalea. "Aku malah sangat bersyukur."
"Baguslah. Wira menyuruh Devano menjauhi Ilona dan mencari perempuan yang setara dengan mereka," balas Allarick.
Azalea mengerutkan keningnya, "Kamu tahu dari mana?"
"Lupa siapa suamimu ini nyonya Azalea?" Allarick memperlihatkan smirknya. Ia berdiri dan berjalan menuju dinding perusahaan, dinding yang terbuat kaca memudahkannya melihat pemadangan kota di luar. "Sejak kamu meminta ku untuk membalas mereka, sejak saat itu aku mulai melaksanakan semuanya."
Allarick berbalik. Menatap Azalea dengan serius, "Aku sudah mengirimkan orang untuk memantau mereka. Begitupun denganmu. Aku sudah memutuskan untuk meletakkan pengawal pribadi padamu."
"Apa?!" Azalea sontak berdiri. "Pengawal pribadi?! Seriously?! Oh ayolah Al, untuk apa? Aku bisa menjaga diriku sendiri. Tidak perlu pengawal pribadi!"
Allarick menggeleng, "Aku tidak selalu berada di sampingmu. Setidaknya dengan keberadaan mereka, kamu akan aman selama tidak ada aku di sampingmu."
"Ck!" Azalea memutar bola matanya malas. Ia melipat tangannya di dada dan memalingkan wajahnya kesal.
Allarick terkekeh. Ia menghampiri Azalea dan membawa wanita itu ke dekapannya, lalu Mengecup pucuk kepala Azalea dengan sayang. "Demi keselamatanmu sayang~"
"Dimi kesilimitinmi siying," cibir Azalea. "Menyebalkan!"
"Aku mencintaimu~"
"Tidak jelas!"
"Yang jelas aku mencintaimu."
"Allarick!"
"Iya istriku~?"
*****
terima kasih udah bacaaaa🥰🥰
AKU SAYANG KALIAN!!!!!!😍😍