~ Dinar tak menyangka jika di usianya yang baru tujuh belas tahun harus di hadapkan dengan masalah rumit hidupnya. Masalah yang membuatnya masuk ke dalam sebuah keluarga berkuasa, dan menikahi pria arogan yang usianya jauh lebih dewasa darinya. Akankah dia bertahan? Atau menyerah pada takdirnya?
~ Baratha terpaksa menuruti permintaan sang kakek untuk menikahi gadis belia yang pernah menghabiskan satu malam bersama adiknya. Kebenciannya bertambah ketika mengetahui jika gadis itu adalah penyebab adik laki lakinya meregang nyawa. Akankah sang waktu akan merubah segalanya? Ataukah kebenciannya akan terus menguasai hatinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16
"Elo terima aja itu calon bini di embat sama orang?"
Akbar hanya bisa menghisap dalam dalam rokok yang ada ditangannya, pertanyaan itu yang dari tadi di ajukan oleh teman temannya. Andai saja bukan nama Wirabumi yang mengambil Dinar maka apapun caranya akan dia lakukan untuk merebutnya kembali.
Dari awal bertemu dia sudah sangat penasaran dengan sosok tetangga cantiknya itu. Dinar berbeda dengan gadis lain di luaran sana yang selalu mencari perhatian padanya. Ya, Akbar adalah sosok idola kaum hawa di kampusnya.
Jangankan mencari perhatian padanya, Dinar bahkan tak pernah 'melihatnya', gadis itu hanya akan menjawab seperlunya saja jika bicara dengannya. Dan sebagai pria tentu saja ia tertantang untuk menaklukkan Dinar.
Dan hatinya membuncah ketika dirinya akhirnya bisa menikahi gadis impiannya, tak peduli dengan apa yang terjadi sebelumnya pada gadis itu. Yang di otaknya hanya ingin bisa segera memiliki garis itu seutuhnya.
"Gue denger kemarin satu satunya pewaris Wirabumi sudah meninggal, jadi calon bini elo nikahnya sama aki aki kaya raya. Elo masih punya kesempatan buat jadi selingkuhan dia. Mana bisa sih aki aki puasin wanita," ujar salah satu teman yang disambut tawa oleh teman lainnya.
"Bacot elo ya...gue bukan gigolo!" sahut Akbar kesal.
"Nahh yang bilang suruh elo jadi gigolo siapa? Elo ladenin dia bukan karena uang, tapi karena elo cinta sama dia. Ehh salah bukan cinta, tapi obsesi ha..ha..."
"Ada seribu jalan ke Roma bro!" celetuk salah satu teman yang membuat Akbar memejamkan matanya.
Malam ini adalah malam pertama gadisnya dengan pria lain, sungguh...tak bisa ia bayangkan jika Dinar menjadi milik pria lain. Harusnya hari ini dia menjadi satu satunya pemilik dari gadis bernama Dinar Paramita itu.
"Katering tempat gue kerja minggu besok ada pesanan untuk acara Wirabumi, mungkin saja Dinar disana nemenin suaminya. Gue bisa ajak elo kerja karena kebetulan kita lagi kurang orang. Gimana?"
Akbar mengangkat dua jempol tangannya dengan wajah berseri, setidaknya ia bisa bicara dan melihat wajah cantik Dinar untuk sekedar mengobati rasa rindunya.
"Terbaik emang elo...."
Tapi rasa bahagia yang dirasakan Akbar harus pudar ketika seorang gadis hadir ditengah tengah mereka. Gadis itu adalah teman baik Dinar yang selalu mengejarnya, gadis yang sama yang mendaftar kerja di hotel saat malam naas itu.
"Mas Akbar nggak jadi merid kan? Bukankah sudah aku katakan jika selamanya kau tidak akan bisa mendapatkan Dinar. Kau sudah...'
"Tutup mulutmu."
Akbar membuang puntung rokoknya dan segera menyeret gadis didepannya pergi. Sedang teman teman lain hanya geleng geleng kepala sambil tertawa kecil melihat kejadian itu. Mereka sudah terbiasa dengan kejadian yang baru saja terjadi karena Akbar memang punya banyak pengagum cantik.
Di tempat yang lebih sepi Akbar melepaskan cekalan tangannya dengan sedikit kasar.
"Apa maumu Rin! Sudah aku katakan berulang kali untuk menjauh dariku. Aku tak punya urusan denganmu!"
"Tapi aku cinta sama kamu Mas, apa kurangnya aku dari Dinar? Lagian mau maunya kamu sama bekas orang!" sahut sahabat Dinar bernama Ririn itu dengan lantang, ia ingin semua orang mendengar jika Dinar bukanlah gadis sempurna.
Mereka sudah lama bersahabat, tapi dia selalu kalah dari Dinar dari hal apapun. Baik dalam hal akademis maupun dalam pergaulannya. Semua pria sangat tertarik pada sosok Dinar, padahal Ririn merasa lebih segalanya dari sahabatnya.
Karena kenekatannya akhirnya suatu hari ia nyaris bisa mendapatkan Akbar. Waktu itu tak sengaja mereka bertemu di sebuah tempat kos, kebetulan teman mereka tinggal di kos yang sama.
Dan dengan segala upaya ia akhirnya bisa berduaan dengan Akbar di kamar kos temannya. Mereka sudah sempat berbagi peluh di sana, hanya sayang kegiatan inti mereka gagal karena suatu hal.
PLAKKKK...
Akbar terpancing emosi dan reflek mengayunkan tangannya menampar gadis di depannya.
"Jangan hina dia dengan mulut kotormu, kau pikir siapa dirimu hah? Untung aku tidak terperangkap dalam jebakanmu waktu itu, kau pikir aku tidak tahu hahh? Banyak pria yang sudah kau jebak dan kau mintai uang. Dinar tidak sepertimu...dia sempurna!"
"Aku dan dia sama sama kotor...itu kenyataannya! Dan kau tidak pernah mencintainya...kau hanya terobsesi untuk memiliki dia!"
tidak pernah membuat tokoh wanitanya walaupun susah tp lemah malahan tegas dan berwibawa... 👍👍👍👍
💪💪